Penyebaran wabah virus Corona di dunia makin masif. Tercatat ada 169,400 kasus dengan 6,500 kematian di 156 negara yang disebabkan oleh virus ini.
Italia menjadi negara terparah kedua, setelah China yang terjangkit virus ini. Di Negeri Spaghetti ini memiliki angka kematian yang cukup besar, lebih dari 1,800 kematian hanya dalam kurun waktu dua minggu saja.
Indonesia pun nggak luput dari terkaman virus mematikan ini. Sejak artikel ini ditulis, Senin (16/3), ada 117 kasus infeksi Covid-19 dengan lima kematian. Sejumlah wilayah yang dinyatakan terjangkit virus corona di antaranya DKI Jakarta, Jawa Barat (Kabupaten Bekasi, Depok, Cirebon, Purwakarta, Bandung), dan Banten (Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Tangerang Selatan). Selain itu, wilayah terjangkit lainnya yaitu Jawa Tengah (Solo), Kalimantan Barat (Pontianak), Sulawesi Utara (Manado), Bali, dan DI Yogyakarta.
Virus yang memiliki nama resmi novel coronavirus (nCoV) sangat berbahaya karena dapat bermutasi sekitar sejuta kali lebih cepat ketimbang virus DNA. Virus ini pun yang sempat menyebabkan wabah penyakit SARS dan MERS yang melanda dunia pada 2003 silam.
Meski jumlah penderita yang sembuh menyentuh angka 45,8 persen dari keseluruhan kasus, virus ini jauh lebih berbahaya ketimbang flu biasa, di mana 3,4 persen penderitanya meninggal dunia (Dibanding flu biasa yang berada di bawah satu persen).
Meski belum dapat dipastikan, para peneliti menduga virus ini berasal dari hewan liar yang dijual di beberapa pasar basah kota Wuhan. Sebut saja seperti kelelawar, ular, musang hingga ayam sekalipun.
Orang yang terpapar virus Corona akan mengalami beberapa gejala umum, mulai dari demam biasa hingga sakit pernapasan yang akut dan pneumonia. Jika nggak segera ditangani, kematian adalah konsekuensi paling fatal.
Seperti yang dirilis oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan, virus Corona menyebar dari satu orang ke lainnya. Ketika seseorang yang menderita COVID-19 batuk atau bernapas, mereka melepaskan seperti tetesan cairan yang juga terdapat virus corona.
Kebanyakan tetesan atau cairan itu jatuh pada permukaan dan benda di dekatnya seperti meja, meja, atau telepon. Orang bisa terpapar atau terinfeksi COVID-19 dengan menyentuh permukaan atau benda yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut.
Jika kamu berdiri pada jarak 1 atau 2 meter dari seseorang dengan COVID-19, kamu dapat terjangkit melalui batuk termasuk saat mereka menghembuskan napas. Dengan kata lain, COVID-19 menyebar layaknya flu biasa.
Berbagai antisipasi dilakukan banyak negara di seluruh dunia. Mulai dari lockdown atau penutupan akses keluar-masuk di Italia, Spanyol dan beberapa kota di Amerika Serikat, penutupan tempat wisata dan sarana publik seperti sekolah di Inggris.
Anjuran hingga aturan untuk nggak berada di area publik, seperti di alat transportasi, perkantoran, pusat perbelanjaan dan tempat wisata untuk sementara waktu pun dikeluarkan oleh banyak negara. Termasuk soal ajakan untuk kerja dari rumah di seluruh dunia atau work from home (WFH), termasuk Indonesia.
WFH Paling Efektif
Work from home atau WFH sendiri bukan lagi hal yang baru, terutama bagi para pekerja di kota besar seperti Jakarta. Fleksibilitas dalam bekerja ini biasanya diberikan oleh perusahaan dalam situasi force majeure seperti bencana alam hingga wabah penyakit.
Namun, kini, tren WFH sendiri banyak diaplikasikan perusahaan kecil dan menengah untuk meminimalisir penggunaan ruang kantor. Sehingga, bujet pengadaan ruang bisa dialokasikan ke fasilitas pendukung lainnya, seperti komputer hingga jaringan internet.
Saat Presiden Jokowi dan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan mengumumkan himbauan WFH, ada banyak reaksi berbeda yang muncul di publik. Ada yang menganggap sangat efektif atau bahkan sebaliknya.
Padahal, ada banyak manfaat yang bisa diambil dari WFH, lho. Intinya, pekerjaan kamu nggak tertinggal meski harus berhadapan dengan kondisi yang nggak menentu seperti sekarang.
Selain itu, dengan bekerja dari rumah, kamu punya andil untuk menekan atau bahkan menghentikan penyebaran dan penularan virus yang mungkin saja ada di sudut-sudut kota. Sehingga, para tenaga medis dapat lebih mudah melakukan tracing (pencarian sumber) hingga perawatan bagi yang terinfeksi.
Nah, biar WFH tetap nyaman, ada beberapa tips yang Pegipegi bisa bagi ke kamu, nih. Simak di bawah ini, yuk!
1. Lengkapi “Senjatanya”
Kerja dari rumah berarti harus siap dengan perlengkapannya. Pastinya, kamu membutuhkan komputer atau laptop dengan jaringan internet yang cukup.
Selain itu, pastikan mengaktifkan akun email kamu, menginstal berbagai aplikasi pendukung seperti Microsoft Office, Adobe Photoshop hingga aplikasi komunikasi seperti Google Hangout di dalam komputer.
Jika kamu hanya punya modal smartphone, pastikan juga paket data kamu nggak habis, ya! Biar makin mudah, maanfaatkan juga fitur Google Drive hingga Google Office di smartphone kamu.
2. Atur Jadwal Kerjanya
Dengan WFH, kamu jauh memiliki fleksibilitas dalam bekerja. Otomatis, kamu bisa mengatur jadwal kerja kamu sendiri. Nggak harus delapan jam, kok! Yang penting kerjaan kelar.
Jika kamu bangun jam 08:00, kamu bisa mulai kerja di 09:00-11:00. Jika masih ada yang harus dikejarkan, kamu bisa kembali ke depan laptop di jam 14:00-16:00. Semuanya bisa kamu sesuaikan menurut kondisinya, ya.
Cara kerja ini cocok banget buat kamu yang suka terdistraksi dengan hal-hal sekitar. Jadi, kamu kerja lebih efisien, ya.
3. Pastikan Ponsel Aktif
Meski kamu sudah dibekali aplikasi komunikasi seperti Whatsapp, Google Hangout atau Slack, ponsel kamu harus tetap aktif, ya! Agar kamu dapat cepat merespon panggilan dari atasan yang biasanya lari ke nomor telepon kamu langsung.
4. Stok Makanan Jangan Lupa
Biar nggak mondar-mandir ke dapur, kamu bisa mulai stok makanan dan minuman di meja kerja kamu dari pagi, lho. Minimal perbekalan sampai waktu siang, deh.
Nggak usah yang berat-berat. Misalnya chips, sandwhich, atau gorengan rasanya cukup buat menemani kamu kerja. Kalau masih lapar, tinggal order online, deh!
5. Tentukan Prioritas
Kelemahan dari WFH adalah kamu nggak bisa mengerjakan semua pekerjaan yang ada. Jadi, kamu wajib mengendalikan ekspektasi kamu dan mulai menentukan prioritas.
Kerjakan dulu tugas yang sudah mepet deadline atau punya nilai urgensi yang tinggi. Syukur-syukur anjuran WFH nggak terlalu lama, kamu bisa melanjutkan sisa pekerjaan di kantor kelak.
6. Rehat Cari Hiburan
Yang bikin beda kerja di kantor dan di rumah adalah tingkat kebosanannya. Apalagi buat kamu yang biasa kerja sambil bersosialisasi dengan rekan sekantor, pastinya WFH bikin bosan.
Untuk itu, kamu harus juga pintar atur waktu untuk rehat cari hiburan sejenak. Kebanyakan pasti menjadikan Youtube sebagai pelariannya atau Netflix yang suka nonton series.
Buat kamu yang suka main game, Steam atau Battle.net bisa kamu manfaatkan buat untuk melepas penat, deh.
Atau, kamu juga bisa mendengarkan musik saat kerja dengan menggunakan aplikasi streaming seperti Spotify atau Joox.
Sambil WFH, kamu bisa mulai cari tiket buat liburan nanti, lho. Jadi, jika wabah virus Corona sudah mereda, kamu bisa langsung pergi liburan. Jangan lupa pesan tiket bus, tiket pesawat, tiket kereta api, dan hotel murah di Pegipegi, ya.
PESAN TIKET BUS MURAH PESAN TIKET PESAWAT MURAH PESAN TIKET KERETA API MURAH CARI HOTEL MURAH