Buat kamu yang sering naik kereta api, pasti sudah tidak asing lagi mendengar nama-nama kereta api di Indonesia yang sangat beragam. Bukan sekadar nama, ternyata nama tersebut dibuat berbeda agar menjadi ciri khas atau identitas –serta rute tujuan– dari kereta api itu. Jadi, para calon penumpang dapat langsung mengetahui nama kereta api yang akan dinaiki untuk tujuan tertentu.
Nah, ada satu lagi fakta menarik tentang alasan dari penamaan kereta api di Indonesia, yang mungkin belum banyak diketahui. Beberapa nama kereta api ternyata diambil dari singkatan (akronim) nama-nama kota yang dilalui oleh kereta api tersebut, loh. Kira-kira kereta api tujuan mana saja yang menggunakan singkatan nama kota, ya? Lanjut scrolling, yuk!
KA Joglosemarkerto

Sumber: IG @infotegal
Yang pertama adalah Kereta Api (KA) Joglosemarkerto. Nama kereta api ini berasal dari gabungan beberapa kota di Jawa Tengah, yaitu Jogja (Yogyakarta), Solo atau Surakarta, Semarang, dan Purwokerto. Kereta api melayani penumpang kelas Ekonomi dan Eksekutif untuk rute lintas atau loop line Jawa Tengah (Solo-Yogyakarta-Purwokerto-Tegal-Semarang) serta Cilacap-Yogyakarta dan sebaliknya. Bisa dibilang, KA Joglosemarkerto menjadi kereta api jarak menengah dengan rute perjalanan terpanjang. Waktu tempuh secara keseluruhan hingga 11 jam.
KA Bangunkarta
Diambil dari nama tiga kota yang dilaluinya, yaitu Jombang, Madiun, dan Jakarta, kini KA Bangunkarta memperluas trayek perjalanannya hingga ke Stasiun Surabaya Gubeng dengan keberangkatan dari Stasiun Gambir Jakarta, dan sebaliknya. Kereta api ini memiliki kelas Ekonomi dan Eksekutif. Sebelum dikenal dengan nama KA Bangunkarta, kereta api ini pertama kali beroperasi pada Januari 1985 dengan nama KA Tebuireng. Melihat minat masyarakat terus meningkat, barulah pada tahun 2001 diubah menjadi KA Bangunkarta dan bertahan sampai sekarang.
KA Tawang Jaya

Sumber: IG @keretaapiinside
Kalau kamu yang pernah melakukan perjalanan dari Jakarta ke Semarang menggunakan kereta api, kemungkinan besar pernah mendengar nama kereta api ini. KA Tawang Jaya singkatan dari Semarang Tawang, Cirebon, dan Jakarta Raya. Keberangkatannya dimulai dari Stasiun Semarang Tawang dengan tujuan akhir Stasiun Jakarta Pasar Senen di Jakarta Pusat (pulang-pergi). Dalam operasionalnya, KA Tawang Jaya memiliki kelas Ekonomi Premium bernama KA Tawang Jaya Premium.
KA Probowangi
Sekilas dari namanya kamu mungkin bisa menebak nama kota yang dilalui kereta api kelas Ekonomi ini. Ya, Probolinggo dan Banyuwangi adalah dua kota yang menjadi rute utama KA Probowangi. Seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat untuk melakukan perjalanan ke dua kota tersebut, maka pada tahun 2014 rute KA Probowangi diperpanjang. Tidak hanya sampai Stasiun Probolinggo dan Stasiun Banyuwangi, tapi juga hingga Stasiun Surabaya Gubeng dengan tujuan akhir Stasiun Ketapang (Banyuwangi).
KA Matarmaja

Sumber: Ilustrasi (Shutterstock)
Berikutnya, ada KA Matarmaja. Salah satu kereta api yang melegenda di Indonesia. Nama Matarmaja merupakan singkatan dari nama empat kota, yaitu Malang, Blitar, Madiun, dan Jakarta. Awalnya, kereta api kelas Ekonomi ini hanya melayani rute lintas Madiun–Jakarta via Yogyakarta dengan nama KA Maja. Lalu, sejak tahun 1983 sampai sekarang, rute kereta api diperpanjang hingga Stasiun Malang via Semarang, Solo, dan Cirebon yang kemudian turut mengubah namanya menjadi KA Matarmaja.
KA Malabar
Kamu yang sering bolak-balik Malang–Bandung, pasti sudah familiar dengan KA Malabar. Kereta api yang menyediakan tiga kelas, yaitu Eksekutif, Bisnis, dan Ekonomi AC. Nama KA Malabar diambil dari nama gunung Malabar –salah satu gunung berapi di Pangalengan, Jawa Barat, dengan ketinggian 2.343 meter di atas permukaan laut–. Namun, melihat rute perjalanannya, beberapa sumber menyebutkan bahwa nama Malabar berasal dari singkatan jurusan akhir kereta ini, yakni Malang–Bandung Raya.
KA Purwojaya

Sumber: IG @keretaapiinside
Nama kereta api ini diambil dari gabungan nama kota asal dan tujuannya, yaitu Cilacap, Purwokerto, Cirebon, dan Jakarta Raya. Beroperasi sejak 1995, KA Purwojaya melayani rute PP Cilacap–Jakarta via Kroya. Pada awal pengoperasiannya, kereta ini menyediakan kelas Eksekutif dan Bisnis. Namun, sejak tahun 2016, KA Purwojaya hanya menyediakan kelas Eksekutif dengan satu kali perjalanan pulang-pergi. Jadi, tidak seperti kereta api lainnya yang tersedia beberapa jadwal keberangkatan.
KA Kedungsepur
KA Kedungsepur merupakan commuter train untuk rute lintas Semarang Poncol–Ngrombo dan sebaliknya. Nama kereta api ini diambil dari singkatan beberapa nama wilayah di Jawa Tengah, meliputi Kendal, Demak, Ungaran, Salatiga, Semarang, dan Purwodadi. Kereta api ini pertama kali beroperasi pada 28 September 2014. Untuk keberangkatannya tersedia dua jadwal dalam sehari, yaitu pukul 06.20 WIB dan 13.45 WIB.
Nah, itulah beberapa nama kereta api di Indonesia yang diambil dari singkatan nama kota atau wilayah yang dilaluinya. Dengan mengenal nama-nama kereta api di atas, ke depannya kamu jadi lebih tahu jika ingin bepergian ke daerah tertentu menggunakan kereta api.
Selain dari akronim kota, penamaan beberapa kereta api di Indonesia juga memiliki nilai filosofi, loh. Ada yang diambil dari nama sungai populer, hewan, gunung, sejarah kota, hingga nama tokoh legendaris. Unik banget, ya. Kalau kamu sendiri, sudah pernah naik kereta api yang mana saja, SobiPegi? Share pengalaman kamu, yuk!
Buat kamu yang lebih sering bepergian menggunakan kereta api, jangan lupa pesan tiket kereta api di website maupun aplikasi Pegipegi. Kamu bisa cek update jadwal dan harganya, plus bisa langsung booking dengan proses yang cepat dan mudah. Dapatkan juga harga terjangkau dengan berbagai promo di Pegipegi. Saatnya #PegipegiLagi #PegipegiYuk!
PESAN TIKET KERETA PESAN HOTEL
Agar transaksi kamu lebih murah dan mudah, jangan lupa install aplikasi Pegipegi lewat Google Play atau App Store, ya!