cs@pegipegi.com
Sungai Musi di Palembang bukanlah sekadar sungai biasa. Selain dikenal sebagai sungai terpanjang di Pulau Sumatera karena memiliki panjang 750 km, Sungai Musi juga menyimpan sejarah sekaligus menjadi kehidupan Kota Palembang. Seperti apa kisahnya? Simak artikel berikut, yuk!
Awalnya bernama Sungai Mu-Ci
Sungai Musi membelah dua wilayan seberang ulu dan seberang ilir, mengalir dengan sembilan anak sungainya yang disebut batanghari sembilan. Sungai ini sudah ada sejak zaman Kerajaan Sriwijaya, bahkan sebelum Kota Palembang menjadi ibukota Provinsi Sumatera Selatan dan menjadi kota tertua di Sumatera, bahkan kota tertua di Indonesia. Kota Palembang sudah berdiri sejak 17 Juni 683 masehi.
Sungai Musi sendiri memiliki kisah dan sejarah yang panjang. Awalnya, Sungai Muci bernama Sungai Mu-Ci. Zaman dulu, ada hubungan antara satu wilayah denngan wilayah lainnya melalui transportasi laut dan sungai menggunakan kapal dan perahu layar. Sehingga menjadi jalur perdagangan juga menjadi tempat persinggahan para bajak laut. Lalu ada para bajak laut dari China dengan tiga perahu layar berlayar ke Selat Bangka.
Mereka pun melewati muara Sungai Musi karena penasaran, terutama karena lebarnya. Kemudian, seorang kapitan mencoba mencari nama juga informasi sungai tersebut di peta, namun tidak menemukannya. Para bajak laut tersebut pun melihat banyak perahu dan tongkang datang dari hulu yang sarat dengan muatan hasil bumi, mereka yakin di hulu pasti banyak tanah subur. Mereka pun membuat kelompok untuk menjelajahi wilayah hulu.
Apa artinya Mu-Ci?
Kelompok mereka ada yang sampai di dataran rendah Gunung Dempo dan daerah lahat Palembang. Mereka pun kagum dengan suburnya tanah itu. Sayur-mayurnya segar, tanaman kopi tumbuh di tanah luas, buah-buahannya besar, begitu juga dengan cengkeh, kayu manis, dan tanaman bumi lainnya.
Kemudian mereka pun tinggal cukup lama di Palembang dan kapitan memutuskan untuk memberikan nama sungai tersebut ‘Sungai Mu-Ci’. Dalam Bahasa China, Mu-Ci berarti ayam betina juga merupakan nama dewi ayam betina yang memberikan keberuntungan pada manusia. Dengan harapan agar kawasan tersebut terus tumbuh subur dan memberikan keberuntungan bagi warganya. Kata Mu-Ci berubah selama ratusan tahun dan menjadi Musi.
Atasnya ada Jembatan Ampera
Tahu kan Jembatan Ampera yang menjadi ikon Kota Palembang? Nah, jembatan tersebut berdiri di atas Sungai Musi dan menambah nilai estetika dari sungai ini. Jembatan Ampera memiliki panjang 1.177 meter dan lebar 22 meter, awalnya dinamakan Jembatan Bung Karno. Pemberian nama tersebut ditujukan sebagai bentuk penghargaan kepada Soekarno yang sudah memperjuangkan keinginan warga Palembang yang menginginkan sebuah jembatan di atas Sungai Musi. Namun, Bung Karno tidak setuju dengan pemberian nama tersebut. Maka, jembatan itu dinamakan Jembatan Ampera, sesuai fungsinya yaitu sebagai Amanat penderitaan Rakyat (slogan bangsa Indonesia tahun 1960-an).
Dulunya jadi tempat tinggal penduduk
Di masa lalu, penduduk asli Palembang tinggal di sepanjang Sungai Musi. Bahkan, beberapa di antara mereka membangun rumah di sepanjang tepi sungai. Warga juga mengandalkan Sungai Musi sebagai sarana transportasi hingga sekarang. Tidak jeran jika kamu ke sana bakal melihat banyak kapal motor mengambil penumpang ke sisi lain sungai.
Akses mudah ke tempat wisata dan kuliner
Di sekitar Sungai Musi, kamu nggak akan kesulitan untuk menikmati kuliner lokal, salah satunya pempek. Banyak warung yang menjual pempek atau minuman segar seperti es belimbing. Untuk tempat wisata, kamu bisa mendapatkan akses mudah ke Pulau Kemaro, Makam Ratu Bagus Kuning, Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Benteng Kuto Besak, dan lain-lain.
Pengin liburan ke Palembang untuk mengunjungi Sungai Musi sekaligus menyambut Asian Games 2018, yuk, pesan tiket pesawat dan hotel murah di Palembang lewat Pegipegi! Selamat liburan!
pesan tiket pesawat murah ke Palembang cari hotel murah di Palembang
Foto utama: Shutterstock
Agar transaksi kamu lebih murah dan mudah, jangan lupa instal aplikasi Pegipegi lewat Google Play atau App Store, ya!
