Beberapa hari ini, kamu mungkin melihat banyak bakcang dibagikan atau dijual. Soalnya, warga Tionghoa di Indonesia memang tengah merayakan Hari Bakcang (Peh Cun) yang jatuh pada hari 5 bulan 5 kalendar lunar China. Kalau di kalender Indonesia sih, Hari Bakcang tahun ini jatuh pada 30 Mei 2017. Selain bisa makan bakcang enak, kamu juga perlu tahu mengenai sejarah dan makna Hari Bakcang itu sendiri. Simak bareng Pegipegi, yuk!
Punya banyak istilah
Hari Bakcang di Barat dikenal sebagai Festival Perahu Naga atau Festival Dumpling. Karena, balap perahu berbentuk seperti naga dan konsumsi kue beras adalah dua elemen utama festival ini. Bisa juga disebut Double Kelima Festival karena diadakan pada hari 5 bulan 5 kalendar lunar China. Kadang juga disebut Festival Extreme Yang karena menurut metafisika China, di Hari Bakcang merupakan hari di mana energi Yang keluar paling kuat. Sebutan lain untuk Hari Bakcang adalah Festival Bulan Kelima, Festival Hari Kelima, Festival Summer, dan Festival Duan Wu.
Berhubungan dengan tokoh sejarah Qu Yuan

foto dari: http://en.hubei.gov.cn
Namun, yang paling populer di Hari Bakcang adalah hari tersebut berkaitan erat dengan seorang tokoh sejarah bernama Qu Yuan (340 SM – 278 SM) yang merupakan Sarjana Patriotik dan menteri di negara Chu. Qu Yuan disukai karena ia pandai bekerjasama  secara diplomatik dengan kerajaan lain demi melawan agresi negara Qin.
Hingga suatu saat, ia difitnah dan dibuang ke pengasingan setelah menteri korup lainnya meyakinkan raja agar percaya terhadap tuduhan palsu yang menimpa Qu Yuan. Tahun 278 SM, Qu Yuan mendengar bahwa pasukan Qin menyerbu Ying (ibukota Chu), ia menulis puisi Ratapan untuk Ying, lalu ia menenggelamkan diri di Sungai Miluo.
Ritual bunuh diri tersebut dilakukan untuk memprotes korupsi yang menyebabkan jatuhnya negara Chu. Menurut cerita, penduduk desa pun berusaha mencari tubuhnya di sungai menggunakan perahu. Mereka mendayung perahu sambil memukul drum untuk menakuti-nakuti ikan dan roh-roh jahat agar tidak mengganggu tubuh Qu Yuan. Mereka juga melempar bungkus beras ke dalam sungai agar dimakan ikan dan ikan tidak memakan tubuh Qu Yuan. Pelemparan bungkus beras itu juga dimaksudkan sebagai persembahan untuk roh Qu Yuan.
Ada juga cerita lain yang mengatakan bahwa Qu Yuan muncul di mimpi teman-temannya dan mengatakan kepada mereka bahwa ia telah melakukan bunuh diri karena tenggelam dan mereka harus membuang nasi yang dibungkus sutra ke sungai untuk menenangkan sungai naga. Sehingga, hal ini memunculkan kebiasaan tradisional balap perahu naga dan makan kue beras pada peringatan kematian Qu Yuan yang jatuh setiap hari 5 bulan 5 kalendar lunar China.
Kenapa ada tradisi makan bakcang?

foto oleh: http://www.perutgendut.com
Untuk mengenang jasa Qu Yuan, orang China pun melakukan tradisi makan bakcang yang sudah ada pada zaman Qun Chiu (722 SM – 481 SM). Karena, bakcang melambangkan nasi bungkus yang dilempar ke sungai. Seperti yang kita tahu, bakcang menggunakan daun untuk membungkus berat dan dibuat seperti tanduk sapi. Ada juga menggunakan tabung bambu diisi beras ditutup rapat dan dipanggang sampai matang.

foto oleh: https://dapurgreget.blogspot.co.id
Jumlah sudut bakcang ada empat yang dipercaya mengandung arti dan harapan baik. Sudut satu diharapkan suami istri nggak terus-terusan bertengkar, dan saling mencintai satu sama lain. Sudut dua berarti doa baik agar keluarga selalu dalam keadaan damai dan sejahtera, serta sehat selalu. Sudut tiga agar rejeki dan berkah selalu datang dengan lancar. Sudut empat mengandung harapan agar usaha yang dijalankan makin sukses, dan kariernya meningkat.
Zaman sekarang, bentuk bakcang pun semakin beragam. Di Taiwan, pada akhir Dinasti Ming, bentuk bakcang yang dibawa oleh pendatang dari Fujian bentuknya bulat gepeng. Isi Bakcang juga bermacam-macam, bukan hanya daging, melainkan juga sayuran. Ada juga yang dibuat dengan ukuran kecil tanpa isi, tapi dimakan dengan gula. Bakcang jenis ini disebut kwecang.
Masih ada tradisi lain ketika Hari Bakcang
1. Lomba perahu naga

foto oleh: http://www.borneonews.co.id
2. Menggantungkan rumput Ai dan Changpu

foto oleh: http://destaaa14.blogspot.co.id
3. Mandi tengah hari
Tradisi ini cuma ada di kalangan masyarakat yang berasal dari Fujian (Hokkian, Hokchiu, Hakka), Guangdong (Thiochiu, HokChiu, Hakka), dan Taiwan. Mereka mengambil dan menyimpan air pada tengah hari Festival Peh Cun, karena dipercaya dapat menyembuhkan penyakit. Bisa digunakan untuk mandi atau diminum setelah dimasak. Di Indonesia, biasanya tradisi ini dilakukan di Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara. Mereka mandi di sungai saat tengah hari, karena dipercaya saat itu air naga datang.
4. Mendirikan telur

foto oleh: http://nasional.news.viva.co.id
Kamu tahu kan sulitnya membuat telur berdiri? Kata orang tua zaman dulu, hanya satu hari dalam setahun di mana telur bisa berdiri, yaitu di Hari Bakcang tepat jam 12 siang saat matahari memancarkan cahaya terkuat. Gaya gravitasi di hari tersebut adalah yang terlemah, sehingga telur bisa berdiri. Syaratnya adalah telur tidak dicuci, telur tidak boleh dimasukkan ke dalam kulkas, dan jangan direbus.
Jangan lupa untuk makan bakcang di Hari Bakcang, ya, travelers! Untuk kamu yang Muslim, kamu juga bisa kok menemukan bakcang halal untuk buka puasa. Dan jangan lupa untuk merencanakan traveling kamu selanjutnya dengan pesan tiket pesawat, tiket kereta api, dan hotel murah di Pegipegi!
pesan tiket pesawat murah  pesan tiket kereta api murah  cari hotel murah
Foto utama:Â http://www.xuezhengdao.com
Agar transaksi kamu lebih murah dan mudah, jangan lupa instal aplikasi Pegipegi lewat Google Play atau App Store, ya!