Air adalah sumber kehidupan. Sebagai satu-satunya planet dengan kehidupan di alam semesta, bumi sangat kaya akan air.
Sebanyak 70 persen permukaan bumi ditutupi oleh air. Meski air nggak dapat dibuat, tampaknya bumi nggak bakal kekurangan air sama sekali, tentu saja melalui proses kondensasi.
Tapi apakah mungkin kita, di bumi, akan kekurangan air? Mungkin banget! Bukan air secara keseluruhan, namun kita tengah menghadapi krisis air bersih di planet tercinta ini.
Seperti yang dilaporkan oleh Phys.org, dari 71 persen air bumi, hanya ada tiga persen lebih yang bersifat segar dan aman dikonsumsi. Namun, hanya satu persen yang tersedia bebas seperti di sungai, bawah tanah, danau dan kantung-kantung air lainnya.
Kemana sisanya? Well,  dua persen air segar masih terbungkus dalam es maupun salju yang tebal. Sehingga dapat dibayangkan, dari 70 persen, hanya ada satu persen air segar yang dapat menghidupi 7,8 miliar orang di bumi
Hilang Kapasitas Akuifer
Dalam proses daur ulang air, alam membutuhkan aquifers atau akuifer. Yaitu, lapisan batuan di bawah permukaan tanah yang dapat menyerap dan mengadung air.
Jadi, air yang terbebas dari proses kondensasi di udara, mengalir dan diserap oleh para akuifer. Sebelum, nantinya dialirkan oleh sungai dari hulu menuju ke hilir.
Faktanya, 35 persen air yang berada di akuifer-akuifer tersebut digunakan oleh manusia di seluruh dunia. Konsumsi air tersebut bisa meningkat dua kali lipat saat musim-musim rawan, seperti musim panas dan kemarau.
Kabar buruknya, 21 dari 37 akuifer terbesar yang tersebar di seluruh dunia, dari Cina hingga ke Amerika Serikat sudah nggak dapat bekerja dengan baik. NASA pun menyatakan air akan mudah hilang dan mustahil digantikan lagi karena akuifer sudah kehilangan daya rembesnya.
Jika situasi makin parah, cadangan air dalam tanah pun bakal terus terkikis. Bumi pun terancam kehilangan air bersih yang layak dikonsumsi maupun digunakan untuk menopang kehidupan masyarakat dunia.
Populasi Biang Keladi
Ada berbagai macam penyebab bumi kehilangan kemampuan untuk memproduksi air bersih, salah satunya soal ledakan populasi. Dengan 7,8 miliar manusia, permintaan akan air bersih pun sudah pasti sangat tinggi.
Nggak cuma untuk dikonsumsi, air juga digunakan untuk memproduksi padi dan sumber kehidupan lainnya. Nah, untuk menampung air, warga bumi, lewat pemerintah banyak membangun waduk atau dam.
Sayang, air yang ada di waduk akan sangat cepat menguap dan terlepas lewat proses kondensasi. Akhirnya, akan ada konsentrasi garam yang tercipta pada air yang ditampung oleh waduk, menyebabkan padi atau hasil pangan lainnya gagal tumbuh dengan baik.
Gagal panen membuat para petani pun ramai-ramai pindah ke kota untuk mencari penghasilan yang lebih baik. Ledakan transmigrasi memaksa pemerintah kota membangun banyak infrastruktur serta penambangan bawah tanah, yang tentu saja dapat mengganggu akuifer, penyimpan air.
Di sisi lain, ledakan penduduk di kota memaksa sektor industri bekerja keras, menciptakan ragam polusi, nggak cuma di udara, tetapi juga di air. Limbah-limbah pabrik pun mulai mencemari sungai dan kantung air bersih di kota, menyebabkan krisis air bersih yang selama ini kita hadapi.
Pada akhirnya, ketiadaan air bersih nggak cuma masalah bagi satu atau dua negara saja. Ini adalah masalah global, yang hanya bisa diatasi oleh semua warga bumi.
Pertanyaannya, masih cintakah kamu dengan air di bumi?
Sambil melestarikan air bersih di bumi, yuk liburan keliling Nusantara. Nah, supaya liburan kamu terjangkau, yuk, pesan tiket pesawat, tiket kereta api, dan hotel murah di Pegipegi.
pesan tiket pesawat murah  pesan tiket kereta api murah  cari hotel murah
Agar transaksi kamu lebih murah dan mudah, jangan lupa instal aplikasi Pegipegi lewat Google Play atau App Store, ya!