Berita

Rustono, Pengusaha yang Sukses Jualan Tempe di Jepang

Soal tempe dihina-hina sebagai makanan kampung murah dan nggak keren dirasakan sendiri oleh Rustono, si pengusaha tempe yang jualannya sudah sering ditolak oleh resto dan hotel. Namun, penolakan nggak membuat Rustono putus asa. Kini, pria asal Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah ini berhasil menjadi pengusaha tempe yang sukses di Jepang.

Berawal dari cinta beda negara

Rustono tidak pernah menyangka akan jadi pengusaha tempe di Indonesia. Soalnya, cita-citanya sejak kecil cuma ingin naik pesawat. Untuk mewujudkan cita-cita itu, Rustono pun kuliah di fakultas Perhotelan. Setelah kuliahnya selesai di tahun 1990, ia bekerja di sebuah hotel yang cukup besar di Jakarta. Di sana ia banyak bertemu dengan orang asing, salah satunya Tsuruko Kuzumoto, tamu asal Jepang yang liburan ke Indonesia.

Keduanya pun saling jatuh cinta dan sepakat untuk menikah. Tsuruko mengajak Rustono terbang ke Jepang. Rustono mau diajak tinggal di Jepang asal diizinkan untuk membuka usaha di sana. Tsuruko pun mendukung keinginan suaminya. Pada 1 Oktober 1997, Rustono pun resmi tinggal di Jepang bersama istrinya. Tapi, Rustono tak langsung buka usaha, tapi ia belajar dan melakukan survey terlebih dahulu.

Ia melakukan riset di sekitar tempat tinggalnya, di Shigaken Otsu-shi Hachiyado, Shiga. Rustono keliling kota dengan sepeda untuk mencari tahu bisnis yang tepat. Di Jepang sudah ada usaha tahu, tapi belum ada usaha tempe. Kemudian ia diskusi dengan istri untuk memulai usaha tempe dari nol. Sebelumnya, ia belajar bisnis dengan menjadi pegawai di pabrik roti. Di sana ia belajar manajemen dan sumber daya manusia selama tiga tahun.

Sambil bekerja, Rustono juga belajar membuat tempe dari internet. Usahanya nggak mulus karena ia berkali-kali gagal, hingga akhirnya ia berhasil menemukan formula yang tepat. Begitu yakin tempenya bisa diproduksi, Rustono keluar dari pabrik roti dan membuka usaha tempe tahun 2000.

Kembali lagi ke Indonesia untuk belajar bikin tempe

foto dari: http://goukm.id

Sayangnya, usahanya belum mulus. Tempe buatannya tidak diminati hotel dan resto di Jepang. Rustono pun tetap memproduksi tempe dan menawarkannya ke toko-toko. Kalau tidak ada yang membeli, tempe itu dikonsumsi sendiri. Karena tidak membuahkan hasil, ia pun minta izin kepada istrinya untuk kembali ke Indonesia dengan maksud belajar membuat tempe yang enak dan digemari. Mimpi Rustono untuk menjadi pengusaha tempe tidak pernah padam, meskipun banyak teman yang merendahkan cita-citanya. Mereka berkata, ‘Buat apa jauh-jauh ke Jepang cuma buat jualan tempe?’.

Ketika kembali lagi ke Jepang, Rustono langsung meneruskan usaha tempenya. Meskipun sedang musim dingin, ia tetep bekerja dan nekat membangun pabrik tempe di rumahnya. Hal tersebut menarik perhatian seorang wartawan yang lewat di sekitar rumahnya. Wartawan tersebut mewawancarai Rustono dan menulis cerita itu di medianya. Berkat tulisan tersebut, Rustono mulai mendapat order dari hotel dan resto yang pernah ia tawari. Kemudian, ia pun membuat brand tempenya sendiri, yaitu “Rustono Tempeh”. Pesanan tempe pun terus bertambah.

Ingin “mentempekan” dunia

Rustono jadi semakin giat bekerja. Bukan hanya pesanan yang bertambah, tapi juga pegawai. Bahkan, istrinya yang tadinya adalah pegawai bank memilih untuk resign dan membantu usaha Rustono. Dulu, orang Jepang tidak suka makan tempe, namun Rustono telah berhasil membuat orang Jepang suka makan tempe.

Tidak hanya puas di situ, namun Rustono masih punya impian, yaitu “mentempekan” dunia. Ia pun mulai merambah pasar yang lebih luas, yaitu di Eropa dan Korea Selatan. Kini, sudah banyak negara yang menerima fakta bahwa tempe bisa dijadikan makanan pengganti daging dan cocok untuk dikonsumsi vegetarian.

Sempat berkunjung ke Rumah Tempe Indonesia

Tahun 2014, Rustono sempat berkunjung ke Rumah Tempe Indonesia di Bogor. Ia sangat bersyukur dengan kehadiran Rumah Tempe Indonesia yang menjadi pusat unggulan pengembangan tempe di Indonesia. Rustono yang sudah sering diundang talk show di Indonesia dan Jepang ini ke depannya berharap agar muncul lebih banyak pabrik tempe berkualitas.

Orang Jepang aja suka makan tempe, masa kamu nggak? Yuk, sering-sering makan tempe. Selain dengan bangga akan tempe, kamu juga bisa mencintai Indonesia dengan traveling keliling Indonesia. Ayo rencanakan liburanmu dengan pesan tiket pesawat, tiket kereta api, dan hotel murah lewat Pegipegi!

pesan tiket pesawat murah pesan tiket kereta api murah cari hotel murah

Foto utama: https://aribicara.com

Agar transaksi kamu lebih murah dan mudah, jangan lupa instal aplikasi Pegipegi lewat Google Play atau App Store, ya!

google-play

apps-store

 

 

 

Comments

To Top
%d bloggers like this: