Travelers, masih ingat lagu berjudul Teluk Bayur yang dinyanyikan Ernie Djohan? Ternyata, selain diklaim sebagai pelabuhan dengan aktivitas paling padat di Sumatera Barat, Teluk Bayur juga menyimpan pesona keindahan, seindah lirik lagu tersebut.
Berwisata ke sebuah pelabuhan mungkin kedengarannya kurang menarik ya, travelers. Tapi jangan salah, Teluk Bayur Padang ini beda banget dibandingkan pelabuhan lainnya. Pemandangannya indah, apalagi di momen sunset. Romantis!
Â
Sejarah Pelabuhan Teluk Bayur
Di belakang eksotisnya Teluk Bayur, ada sebuah sejarah panjang – dan kelam – yang mengiringinya. Pada 1888 pemerintah Belanda mulai pembangunan Pelabuhan Teluk Bayur yang diarsiteki Ir. J.P.Yzerman. Saat rampung, namanya tidak seperti sekarang, melainkan Emmahaven.
Tahu nggak travelers, pemilihan nama tersebut diambil karena sesuai dengan nama salah seorang ratu di Belanda, yaitu Ratu Emma.
Sayangnya, di tengah keindahan Pelabuhan Teluk Bayur, terpendam kisah memilukan, travelers. Jadi, pembangunan pelabuhan ini menggunakan tenaga kerja para pribumi yang sudah ditahan selama lima tahun lebih! Kejamnya lagi, para pekerja ini dipaksa bekerja memakai rantai di kedua kaki dan tangannya supaya nggak kabur.
Nggak heran, pembangunan pelabuhan Teluk Bayur ini memakan banyak korban jiwa karena pekerjaan mereka tidak sebanding dengan pemberian makanan yang cukup.
Tapi meski begitu, pelabuhan Teluk Bayur ini punya peranan penting loh, travelers. Dulu, kawasan Teluk Bayur ini jadi pintu gerbang kegiatan perdagangan Pemerintah Belanda. Namun lama-kelamaan pelabuhan ini kalah saing juga oleh Pelabuhan Batavia karena letaknya lebih strategis.
Keindahan panorama Teluk Bayur
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, Teluk Bayur ini nggak cuma penting dalam aktivitas perdagangan, travelers. Karena, tempat ini juga cocok dijadikan referensi destinasi wisata di Padang.
Kamu bisa kapan saja datang ke Teluk Bayur untuk memandangi keindahannya. Datang saat pagi atau siang hari, travelers bakal dibuat takjub dengan birunya lautan yang membentang luas.
Cuaca cerah serta tiupan angin yang sepoi-sepoi menjadi momen pas buat kamu yang ingin jalan-jalan di sekitar Teluk Bayur saat siang hari, sambil melihat pemukiman nelayan di kawasan ini.
Tapi kalau travelers berniat datang dengan pasangan dan ingin kesan romantis, datang deh di sore hari saat matahari mulai tenggelam. Teluk Bayur memang terkenal dengan pemandangan sunset-nya, travelers. Bahkan, sudah banyak yang mengakui suasana matahari tenggelam di sini sangat romantis.
Sinar merah keemasan yang menjadi ciri khas matahari saat mulai kembali ke peraduan, ditambah gemerlap lampu kapal-kapal yang sedang berlayar di sekitar Teluk Bayur membuat suasana tambah berkesan.
Sambil menikmati panorama sunset, kamu juga bisa memanjakan lidah dengan aneka camilan yang dijual di warung-warung di sekitar Teluk Bayur, travelers. Tapi kalau mau hemat, bisa juga kok membawa bekal dari rumah untuk kemudian menyantapnya bersama sang pujaan hati di atas bebatuan besar. Biar irit, tapi nuansa romantisnya tetap nggak hilang, kan?
Satu lagi yang unik di Teluk Bayur adalah adanya kawanan kera yang hidup di pepohonan di kawasan ini. Tenang saja, travelers, monyet-monyet ini nggak akan mengganggu kok. Kalau kebetulan ada kera yang mendekat, beri saja kacang atau makanan lain untuk mereka santap. Dijamin, kera-kera ini bakal kegirangan.
So, travelers kalau mau cari tempat romantis yang murah meriah di Padang, jangan ragu untuk datang ke Teluk Bayur, ya!