Film Avatar: The Way of Water, menjadi perbincangan hangat di Indonesia. Pasalnya, sang sutradara, James Cameron, mengungkapkan satu fakta menarik dari film berdurasi tiga jam 12 menit menit tersebut. Bahwa penggambaran suku Metkayina –salah satu suku Na’vi atau Avatar– yang dihadirkan dalam sekuel Avatar itu terinspirasi dari budaya khas suku Bajo di Indonesia.
Dalam film yang dibintangi oleh Sam Worthington dan Zoe Saldana itu, suku Metkayina yang merupakan penghuni Pandora digambarkan sebagai penguasa laut atau disebut klan laut. Mereka tinggal di Desa Awa’atlu yang berada di tepi pantai.
Menariknya, tempat tinggal suku Metkayina tersebut berbentuk rumah panggung bertiang kayu dengan bagian atap yang terbuat dari anyaman dan dibangun di sela akar pohon laut. Ini sama halnya seperti kehidupan masyarakat suku Bajo yang hidup berdampingan dengan laut.
Masyarakat suku Bajo dijuluki pelaut ulung. Bahkan mereka memiliki kemampuan menyelam yang luar biasa dan bisa bertahan dalam waktu lama di dalam air. Anak-anak kecil dari suku Bajo pun sudah mampu berenang dengan lihai.
Berbicara tentang suku Bajo, mungkin sebagian besar dari kamu belum familiar mendengarnya. Untuk membantu menjawab rasa penasaran, simak beberapa fakta unik dan menarik tentang suku Bajo di Indonesia berikut ini, yuk!
Asal Usul dan Keberadaan Suku Bajo

Sumber: Ilustrasi (Unsplash/ Philbo UA)
Sampai sekarang, asal usul suku Bajo belum diketahui secara pasti. Artinya, memang belum ada sumber yang menjadi patokan terkait awal mula kemunculan suku ini. Di Indonesia sendiri, suku Bajo dapat ditemui di perairan wilayah Indonesia Timur, seperti Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Gorontalo, dan daerah Indonesia Timur lainnya.
Meski lebih dikenal di wilayah Indonesia, suku Bajo juga bermukim di negara lain, tepatnya di perairan Sabah Malaysia serta Pulau Tawi Tawi dan Pulau Mindanao di Filipina. Menurut berbagai sumber, sejak berabad-abad lamanya, suku Bajo dari generasi ke generasi telah hidup di lautan secara nomaden –berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain–.
Fakta itu jugalah yang membuat suku Bajo memiliki banyak sebutan, seperti Bujuus (oleh orang Jawa), Celates (oleh orang Melayu), dan Bajau (oleh orang perairan Selat Makassar). Sementara, masyarakat asli suku Bajo menyebut diri mereka sendiri dengan nama “Orang Sama”.
Walaupun hingga saat ini orang Bajo dominan tinggal di atas perahu atau mengapung di lautan luas, tidak sedikit juga dari mereka yang sudah hidup di daratan dengan membangun rumah di dekat laut atau di atas air.
Budaya Hidup Unik Suku Bajo

Sumber: Ilustrasi (Unsplash/ Jonny Kennaugh)
Seperti disebutkan di awal, bahwa suku Bajo sudah akrab dengan laut, bahkan sejak masih usia anak-anak. Untuk melestarikan generasi mereka, ada satu budaya unik yang dilakukan oleh suku Bajo yaitu membawa bayi yang baru lahir ke laut, kemudian didoakan agar kelak dapat tumbuh sehat menjadi seorang pelaut tangguh dan mampu menaklukkan ombak lautan.
Dengan kehidupan mereka yang tak terpisahkan dari laut, keseharian masyarakat suku Bajo pun diisi dengan kegiatan yang identik dengan laut. Mereka pergi melaut dan mengolah apa yang ada di laut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Walau begitu, kehidupan suku Bajo yang sangat sederhana dan menjaga nilai-nilai budaya dari nenek moyang begitu tenteram. Jika kamu berkesempatan mengunjungi perkampungan suku Bajo, lihatlah rumah mereka yang berdekatan satu sama lain. Hubungan kekerabatan pun begitu kuat, bahkan dengan yang tidak sedarah sekali pun.
Begitulah asal usul dan keberadaan suku Bajo serta budaya hidup yang masih dijaga kuat sampai hari ini. Berkat keistimewaan tersebut, suku Bajo mampu menarik perhatian dunia internasional. Salah satu buktinya dapat dilihat dengan dijadikannya suku Bajo sebagai inspirasi dari penggambaran suku Metkayina dalam film Avatar: The Way of Water.
Nah, makin penasaran untuk mengunjungi langsung suku Bajo di wilayah Indonesia Timur dan berbaur bersama mereka? Pastinya, itu akan menjadi petualangan yang mengesankan! Semoga suatu hari nanti kamu berkesempatan melakukannya, ya!
Terakhir, ke mana pun tujuan kamu, jangan lupa pesan tiket transportasi dan akomodasi dengan harga terjangkau hanya di Pegipegi. Saatnya #PegipegiLagi #PegipegiYuk!
PESAN TIKET PESAWAT PESAN HOTEL
Agar transaksi kamu lebih murah dan mudah, jangan lupa install aplikasi Pegipegi lewat Google Play atau App Store, ya!