Desa Waai di Maluku Utara berada di sebuah pegunungan tinggi yang jauh dari pantai dan letaknya di barat laut. Waai adalah kampung Kristen sejak zaman Portugis yang selalu bermusuhan dengan negeri-negeri Islam yang berperang sampai ke Baguala.
Sejak tahun 1633 Waai diserang oleh Kimelaha Luhu dari Seram dan juga dengan orang-orang Islam Hitu. Di kemudian hari orang-orang Waai pun pindah dari pegunungan itu dan mendiami pesisir pantai putih yang indah yang diberi nama Putiressi.
Ketika itu Waai diperintah oleh orang kaya yang bernama Johan Bakarbessy. Pada tahun 1656, ia dibuang di Pulau Rossingyu di Pulau Banda karena membuat kerusuhan di pegunungan dengan penyembahan kepada Butu Ulisiwa merupakan suatu aliran kepercayaan dari perserikatan ulisiwa, kemudian ia diganti oleh Manuel Cayado (Kayadoe).
Waai tidak termasuk persekutuan adat Ulilima, melainkan Ulisiwa. Petuanan Waai penuh dengan Hutan Sagu namun kurangnya pohon cengkih karena faktor udara yang sangat dingin dan lembab. Di antara Waai sebelah timur dan Mamala di sebelah barat, terdapat gunung-gunung yang sangat tinggi di pulau Ambon yang sukar didaki dan sangat berbahaya.
Keistimewaan dari Desa Waai adalah air terjun yang berada di kaki gunung Salahutu. Sebenarnya air terjun ini sudah lama menjadi tujuan wisata bagi wisatawan lokal maupun asing. Namun, jaraknya yang cukup jauh dan sangat terjal (turun naik bukit) membuat kebanyakan orang jarang ke sana.
Menyadari potensi luar biasa akan tempat ini untuk dijadikan tempat wisata, masyarakat Desa Waai yang diwakili raja/kepala desa Waai pun sepakat untuk mebuat terobosan besar dengan langkah membuat ulang akses jalan untuk menuju air terjun tersebut.
Uniknya, air terjun tersebut memiliki tiga tingkat. Air terjun yang pertama mempunyai tinggi sekitar 3 meter dan di atas air terjun itu terbentuk seperti goa untuk menuju air terjun yang kedua. Air terjun yang kedua katanya lebih tinggi dari air terjun yang pertama. Air terjun yang ketiga menjadi yang paling sulit untuk dicapai. Air terjun yang ketiga berada di belakang air terjun yang kedua. Sehingga, untuk menuju kesana kita harus mendaki melewati air terjun yang kedua.
Foto utama: Shutterstock
Agar transaksi kamu lebih murah dan mudah, jangan lupa instal aplikasi Pegipegi lewat Google Play atau App Store, ya!