Belakangan ini, kamu mungkin sering mendengar istilah healing dari orang-orang di sekitar. Bahkan istilah ini kerap muncul dalam obrolan langsung maupun di media sosial. Ya, istilah healing cenderung lebih dekat dengan anak muda. Kebanyakan orang memaknai healing sebagai solusi untuk meringankan stres atau beban pikiran dengan cara jalan-jalan, staycation, liburan ke tempat wisata, atau melakukan aktivitas yang disukai seperti menonton film favorit.
Ibarat kata, healing menjadi alasan orang-orang untuk mengambil jeda dari padatnya rutinitas. Tapi, benarkah konsep healing memang seperti itu, atau jangan-jangan selama ini kita justru keliru dalam menafsirkannya? Biar tidak salah kaprah, yuk, pahami makna healing yang sebenarnya dalam ulasan berikut ini! #Pegipedia
Healing Bukanlah Proses yang Instan

Sumber: Ilustrasi (Unsplash/ Ashlyn Ciara)
Menurut Cambridge Dictionary, healing adalah proses penyembuhan dari kondisi terluka atau cedera menjadi sehat kembali. Luka yang dimaksud di sini bukan hanya yang terlihat secara fisik, tapi juga mencakup luka emosional yang membuat psikologis seseorang sedang tidak baik atau tertekan.
Pada praktiknya, ada aturan dalam melakukan healing. Tahapan healing antara satu orang dengan orang lain bisa berbeda, karena disesuaikan dengan permasalahan yang sedang dihadapi. Penting untuk kamu ketahui, pada dasarnya healing bukanlah istilah yang umum digunakan dalam dunia psikologi. Namun, proses healing dari berbagai hal yang menyebabkan trauma, depresi, kecemasan berlebih, dan stres, menjadi topik yang sering dibahas dalam studi psikologi.
Kemungkinan besar, salah satu alasan kebanyakan orang mengaitkan healing dengan jalan-jalan atau liburan, yaitu karena seseorang mengalami stres hingga membuat mentalnya terganggu. Jika sudah demikian, orang tersebut butuh istirahat. Mengambil jeda sejenak, lalu pergi ke suatu tempat yang dinilai dapat memperbaiki mood-nya menjadi lebih baik. Bisa juga dengan melakukan hobi, seperti melukis, menulis jurnal, membaca buku, dan membuat sebuah karya seni.
Sementara itu, bagi orang yang mengalami sakit medis, tentu cara healing yang dilakukan pun berbeda. Misalnya, dengan konsultasi ke dokter, rutin terapi, dan menjalani perawatan intensif. Hal semacam itu termasuk healing, karena tujuan utamanya untuk penyembuhan diri.
Contoh lainnya, ketika seseorang memiliki hubungan kurang sehat dengan anggota keluarga atau rekan kerja. Dalam situasi seperti ini, cara healing dengan pergi liburan dinilai kurang tepat. Alih-alih menyelesaikan masalah, justru berpotensi menyebabkan masalah baru karena terkesan melarikan diri.
Cara healing yang tepat untuk situasi tersebut, yaitu mengurangi intensitas pertemuan dengan orang bersangkutan dalam beberapa waktu sampai merasa lebih tenang. Setelah itu, memberanikan diri untuk memulai komunikasi. Atur waktu yang tepat untuk bertemu langsung, lalu mengutarakan perasaan tanpa emosi. Nah, ketika salah satu pihak sedang berbicara, dengarkanlah dengan saksama.
Healing Bisa Dilakukan Kapan Saja

Sumber: Ilustrasi (Unsplash/ Anthony Tran)
Sekarang, coba tanyakan pada diri sendiri, apakah kamu merasa butuh healing? Mungkin, kamu baru saja mengalami peristiwa yang menantang emosional atau ada masalah kesehatan fisik yang bersifat urgent. Jika memang sedang berada pada situasi itu, kamu bisa melakukan healing. Tentu, healing dengan cara yang membuat kamu nyaman, ya.
Secara teknis, healing dapat dilakukan kapan saja. Bukan hanya ketika sedang sakit, dalam kondisi sehat pun terkadang membutuhkan healing. Salah satunya dengan mindfulness. Teknik ini bertujuan untuk memfokuskan kesadaran seseorang agar bisa mengakui dan menerima jenis emosi apa pun yang dirasakan tubuh. Untuk mencapai kesadaran maksimal itu, biasanya seseorang dianjurkan untuk rutin meditasi, mengatur pernapasan, dan tidur dengan teratur.
Mindfulness juga bermanfaat untuk menyembuhkan perasaan malu atau sakit hati akibat penolakan di masa lalu. Disadari atau tidak, hal itu membuat banyak orang bersikap terlalu keras pada dirinya sendiri. Padahal, tidak perlu sampai mempersulit dirimu. Yang dibutuhkan hanyalah penerimaan.
Selain itu, cara healing terbaik adalah dengan mengucapkan perkataan-perkataan yang baik kepada diri sendiri setiap hari. Menuliskan milestone tentang pencapaian diri yang bila diingat kembali, ternyata sudah menunjukkan kemajuan yang positif. Tidak lupa, sebaiknya menetapkan batasan (boundaries) dengan orang lain sehingga kamu dapat mengatur kebutuhan diri dengan lebih baik.
Nah, sekarang SobiPegi sudah lebih paham, ya, makna healing yang sebenarnya. Bukan melulu atau sekadar jalan-jalan, liburan, atau staycation, loh. Tapi, lebih kepada upaya penyembuhan diri dari masalah yang berpengaruh terhadap kondisi mental dan fisik kamu. Intinya, cari tahu dulu masalahnya, baru setelah itu tentukan cara healing-nya. Kalau sekarang memang merasa penat dengan rutinitas harian, take your time! Jangan paksakan diri kamu untuk menyelesaikan semuanya dalam waktu sekejap. Thanks to yourself, then love!
Semoga ulasan di atas menambah insight kamu, ya. Nah, buat kamu yang ingin melakukan perjalanan ke berbagai destinasi menarik untuk memperbaiki mood, pesan dari sekarang tiket pesawat, tiket kereta, tiket bus & travel, dan hotel pilihan dengan harga terjangkau hanya di Pegipegi. Saatnya #PegipegiLagi #PegipegiYuk!
PESAN TIKET PESAWAT PESAN TIKET KERETA PESAN TIKET BUS & TRAVEL PESAN HOTEL
Jangan lupa install aplikasi Pegipegi lewat Google Play atau App Store untuk memudahkan transaksi kamu, ya!