Share

Tweet

Share

Share

Comments

Imlek belum berakhir! Perayaannya bakal terus berasa hingga 15 hari ke depan, terutama dengan hadirnya hidangan spesial, lontong Cap Go Meh.

Yap, sajian adaptasi Peranakan Tionghoa ini bakal terus menemani kamu yang merayakan Imlek dengan cita rasa yang khas. Dalam satu porsi, kamu bisa mencicipi beragam lauk mulai dari opor ayam, sayur lodeh, sambal goreng ati hingga acar.

Semuanya dipadukan dengan potongan lontong legit serta abon sapi, bubuk koya, sambal dan kerupuk. Di beberapa daerah, lontong Cap Gomeh juga menghadirkan telur pindang yang gurih manis sebagai lauk tambahannya.

Sekilas, lontong ini mirip banget dengan lontong opor yang biasa disajikan saat Hari Raya Idul Fitri atau Idul Adha. Berkah kolaborasi apik kebudayaan Jawa dengan Tionghoa dalam satu porsi Lontong Cap Gomeh.

Namun, yang menarik adalah asal usul dari lontong Cap Gomeh. Semua berawal dari masuknya para pedagang dari Negeri China di abad 14. Lantaran banyak yang dilarang membawa wanita dari negara asal, para pedagang tersebut menikahi wanita lokal di Pulau Jawa.

Mau nggak mau, mereka harus menyesuaikan tradisi, termasuk kuliner yang ada di Jawa. Salah satunya mengganti sajian Yuanxiao (bola nasi) dengan lontong yang dipadukan dengan banyak lauk khas Jawa saat merayakan Imlek.

Alhasil, asimilasi dua kebudayaan ini tertuang lezat dalam sajian lontong Cap Gomeh. Tiap bagian lontong ini memiliki simbol, mulai dari lontong menjadi simbol keabadian serta telur pindang yang menggambarkan keberuntungan.

Buat mencicipi Lontong Cap Gomeh, kamu cukup main ke kota Bogor. Di sana, ada Resto Bogor Permai yang menyediakan ragam masakan Mandarin, termasuk Lontong Cap Gomeh sejak tahun 1975.

Tertarik buat mencicipi lontong Cap Gomeh? Sekalian liburan! Biar makin mudah, jangan lupa pesan tiket pesawat, tiket kereta api, dan hotel murah di Pegipegi!

Comments