Destinasi

Traveling ke Yogyakarta yuk

sandboarding-parangkusumo-jogja

Bicara soal destinasi wisata di Indonesia, Yogyakarta merupakan daerah yang sukses menyedot minat banyak wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri. Gak heran sih, karena Yogyakarta menyimpan potensi wisata yang luar biasa, mulai dari alam hingga budaya.

Setiap hari, apalagi saat liburan, kawasan Yogyakarta gak pernah sepi pengunjung. Keramahan penduduk lokal menjadi magnet tersendiri buat para wisatawan untuk datang berkali-kali ke Kota Pelajar. Belum lagi harga-harga seperti makanan dan souvenir juga gak menguras kocek menjadikan Yogyakarta sebagai salah satu tujuan wisata murah meriah tapi tetap menyenangkan.

Jadi, ke mana ya enaknya mengahabiskan waktu libura di Yogyakarta tanpa harus menghabiskan dana besar? Yuk, simak uraian pegipegi berikut ini.

Backpacking menjelajah Gunung Kidul

gunung-kidul

foto : http://liburanjogjayuk.com/

Katanya, menyambangi pantai di Gunung Kidul wajib dilakoni para traveler biar dibilang kekinian. Maklum, Gunung Kidul punya sederet pantai eksotis yang mulai menyaingi kepopuler Pantai Parangtritis, salah satunya Pantai Indrayanti yang sukses menyedot atensi wisatawan dalam beberapa tahun belakangan.

Pasir putih yang lembut serta panorama alam yang eksotis membuat pantai yang aslinya bernama Pulang Syawal ini menjadi primadona di kalangan wisatawan. Pun dengan fasilitas yang lumayan memadai dibandingkan pantai lainnya di Gunung Kidul bikin traveler makin betah sowan ke Pantai Indrayanti.

Buat kamu pecinta jetski jangan khawatir, kamu bisa menyalurkan hobi tersebut di Pantai Indrayanti. Sementara untuk aktivitas yang lebih menantang, naik ke bukit dekat pantai boleh dicoba. Dari sana, traveler bisa menyaksikan pemandangan hamparan samudera yang begitu memesona.

Karena pantainya yang sudah lumayan populer di kalangan wisatawan, rute menuju Indrayanti gak terlalu susah dicapai meski lumayan jauh dari pusat kota yang berjarak sekitar 70 km. Dari Yogya traveler bisa langsung mengambil arah Wonosari dan kemudian melewati Gunung Kidul untuk selanjutnya mengikuti arah Pantai Baron.

Dari sana, sudah banyak petunjuk arah yang memudahkan kamu menemukan Pantai Indrayanti. Meski waktu tempuhnya lumayan jauh, kamu bakal disuguhkan pemandangan luar biasa dengan jalan yang berkelok. Setelah melalui perjalanan selama dua hingga tiga jam, deretan pantai cantik menyegarkan mata, apalagi jika kamu menggunakan motor sensasinya pasti terasa berbeda.

Oiya, kalau kamu punya banyak waktu, sempatkan juga mampir ke Pantai Pok Tunggal yang letaknya gak jauh dari Pantai Indrayanti ini.

Hamparan pasir putih dan bukit karst serta lokasinya yang diapit tebing karang merupakan keunggulan pantai yang mulai bisa diakses para traveler sejak Mei 2012 silam. Karena pantai ini tergolong masih baru, kebersihannya pun masih sangat terjaga. So, buat kamu yang berniat menyambangi Pantai Pok Tunggal, jangan buang sampah sembarangan ya.

Kalau boleh saran, datanglah ke dua pantai ini saat weekday karena kalau kamu datang di akhir pekan, agak sulit menemukan ketenangan menyusul membludaknya wisatawan yang datang.

Nongkrong ala youngster Yogya

sandboarding-parangkusumo-jogja

foto : www.jogja.co

Setelah puas main di pantai, saatnya nongkrong sore. Pergi ke alun-alun kidul Yogya memang jadi pilihan menarik, tapi kalau kamu pingin menjajal sesuatu yang anti-mainstream sesekali boleh juga melangkahkan kaki ke tempat lain.

Berminat nyoba sandboarding? Bisa banget. Walau kedengarannya mustahil, siapa sangka Yogyakarta, tepatnya di Pantai Parangkursumo, punya wilayah gumuk pasir dan ini cuma satu-satunya yang ada di Indonesia. Tahu gak sih, selain di Yogya, gumuk pasir ini hanya ada lagi di Meksiko, jadi boleh dong Indonesia yang diwakilkan dengan Yogyakarta-nya berbangga dengan keberadaan gumuk pasir ini.

Di sini, traveler bakal merasakan serunya menuruni bukit pasir dengan papan luncur, tapi kamu tetap harus hati-hati ya supaya liburan kamu gak berakhir konyol. Atau kalau gak mau aktivitas yang terlalu menguras tenaga, traveler bisa juga datang ke Kalibiru, sebuah desa di kawasan Pegunungan Menoreh, Kulon Prugo.

Mata dan pikiran kamu bakal kembali segar karena disuguhi pepohonan hijau saat trekking. Ada sebuah spot menarik buat menikmati senja di sore hari, semacam platform dari kayu yang dipasang di atas pohon pinus. Dari ketinggian pohon ini, kamu bakal terpesona dengan keindahan matahari terbenam di atas permukaan waduk Sermo. Oya, untuk masuk ke kawasan ini kamu cuma dipungut bayaran Rp 3.000 aja loh.

Buat traveler yang datang dengan orang tercinta, ada sebuah tempat romantis untuk menghabiskan senja bersama. Bawalah orang terkasih kamu ke Bukit Pathuk, Gunung Kidul untuk menikmati panorama kota Yogyakarta dari ketinggian 150 meter. Menikmati jagung bakar serta minuman hangat sambil dimanjakan lampu kota Yogya yang mulai memasuki malam.

Kuliner penyelamat keroncongan tengah malam

kuliner-malam-jogja

foto : travel.detik.com

Nge-trip ke Yogyakarta gak lengkap rasanya tanpa mencicipi kuliner khas. Yogyakarta ini kesohor dengan berbagai penganan yang bisa manjain lidah kamu, salah satunya angkringan.

Di kawasan Malioboro, kamu bisa nemuin ratusan warung angkringan yang kerap dipenuhi pengunjung. Tapi, satu yang wajib kamu datangi adalah angkringan Lik Man. Yang khas dari angkringan yang buka sejak 1969 ini adalah Kopi Joss.

Yang unik dari kopi joss ini adalah cara penyajiannya karena kopi dicampur dengan arang yang masih berwarna merah. Bunyi ‘jooooosss’ saat arang dimasukkan ke dalam arang merupakan asal mulanya dinamakan kopi joss. Kamu bisa menjajal kopi joss ini di kawasan Stasiun Tugu.

Bagi penggemar sate kambing, menjajal Sate Klathak Pak Pong dijamin gak bikin kamu nyesal. Di sini sate yang disajikan spesial, beda dari yang lain meski bumbu yang digunakan sederhana, hanya dengan garam, merica dan kecap.

Selain bumbu, yang bikin sate klathak ini populer karena alat yang digunakannya juga berbeda. Kalau traveler biasa melihat sate dibakar menggunakan tusuk sate dari bambu, yang ini memakai jeruji besi sepeda. Bukan tanpa alasan loh si pedagang menggunakan jeruji sepeda ini, soalnya jeruji sepeda ini diyakini bikin daging kambing matangnya merata. Selain itu, bahan ini juga lebih ramah lingkungan karena bisa digunakan berkali-kali. Tertarik mencicipi kuliner yang satu ini? Kamu bisa datang ke Jalan Imogiri, Bantul dan harus sabar antre ya.

Perut kamu keroncongan saat tengah malam? Traveler gak perlu cemas karena di Yogyakarta tersedia rumah makan gudeg yang memang baru buka menjelang tengah malam. Kamu bisa merasakan suasana berbeda merasakan manisnya makanan yang terbuat dari nangka muda ini dengan datang ke Gudeg Pawon. Kenapa beda? Soalnya di sini si pemilik rumah makan melayani para pelanggan langsung dari dapur atau kalau dalam bahasa Jawa disebut pawon. Meski tempatnya sederhana, kamu gak bisa meremehkan nikmatnya gudeg di rumah makan yang sudah berdiri sejak 1958 ini.

Santai sore hari paling enak nongkrong di kafe sambil menikmati minuman segar, apalagi yang menyediakan aneka susu. Di Jalan Kaliurang KM 4,9 terdapat kafe yang sudah populer bernama Kalimilk. Beragam susu mulai dari rasa cookies, durian cokelat serta aneka camilan bisa kamu beli di sini.

Souvenir khas Yogyakarta yang fashionable tapi murah meriah

souvernir-jogja

foto : www.telusurindonesia.com

Kocek kamu sudah mulai tipis tapi tetap ingin memberi souvenir cantik buat orang terdekat? Gak perlu khawatir, karena Yogyakarta punya desa Manding yang jadi sentra kerajinan barang-barang berbahan kulit.

Kamu tinggal pilih mau membeli tas, sepatu, dompet, jaket, ikat pinggang atau pernak-pernik seperti gantungan kunci di desa wisata yang lokasinya ada di Jalan Parangtritis KM 11, Bantul. Harga yang ditawarkan di sini gak terlalu mahal, berkisar antara Rp 70.000 hingga Rp 1.000.000, so kamu bisa tetap gaya tanpa harus menjebol kantong.

Kalau soal pernak-pernik kerajinan lokal, siapa sih yang gak kenal Mirota Batik? Mirota Batik di kawasan Malioboro biasanya menjadi tujuan utama para wisatawan untuk membeli buah tangan. Bangunan tiga lantai ini menyediakan aneka oleh-oleh mulai dari makanan khas Yogya seperti bakpia, pakaian batik hingga berbagai hiasan unik dan menarik seperti wayang kulit, wayang golek, miniatur prajurit keraton. Bahkan perlengkapan rumah tangga pun tersedia di sini.

Keunikan Mirota Batik yang sulit kamu temuin di pusat souvenir lainnya adalah selain asyik belanja, traveler juga bisa melihat orang membatik.

Nah, gimana traveler, kapan ajak orang terdekat nge-trip ke Yogyakarta?

 

Comments

To Top
%d bloggers like this: