cs@pegipegi.com
Traveling menggunakan pesawat menjadi pilihan transportasi paling efisien bagi sebagian besar masyarakat. Selain durasi waktu yang lebih singkat, kenyamanan selama perjalanan menjadi faktor utama lainnya yang turut dipertimbangkan.
Membahas tentang perjalanan menggunakan pesawat, mungkin kamu pernah mendengar –atau bertanya– mengenai beberapa hal penting yang sebaiknya tidak dilakukan oleh calon penumpang –baik itu sebelum dan selama naik pesawat, ataupun setelah pesawat landing–. Pasalnya, bila dilakukan bisa menyebabkan masalah hingga membahayakan diri si penumpang itu sendiri.
Untuk menambah pengetahuan kamu tentang hal-hal yang sebaiknya dihindari oleh calon penumpang pesawat, ada baiknya simak penjelasan dalam infografik berikut ini!
Sebelum Naik Pesawat
Sumber: Ilustrasi (Unsplash/ Marco Lopez)
Terlambat Tiba di Bandara
Sebelum berangkat, kamu tentu sudah mengecek terlihat dahulu jadwal penerbangan yang diambil. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan selama perjalanan menuju bandara –terutama yang memesan penerbangan pertama di pagi hari–, sangat disarankan untuk berangkat lebih awal. Bila perlu, kamu sudah tiba di bandara sekitar 2–3 jam sebelum waktu keberangkatan yang tertera dalam tiket pesawat. Ibaratnya, semakin cepat tiba di bandara, semakin lancar perjalanan.
Jangan takut kamu bakal bosan karena menunggu terlalu lama. Naik pesawat tidak seperti naik bus yang hanya duduk manis saat datang ke terminal. Banyak hal yang harus dilewati saat kamu tiba di bandara, mulai dari pemeriksaan keamanan, check–in, sampai berjalan ke ruang boarding yang cukup memakan waktu.
Memakai Sandal Jepit atau Heels
Kenyamanan tentu menjadi hal penting saat traveling. Bagi beberapa orang, mengenakan sandal jepit atau heels adalah hal yang membuat dirinya nyaman. Namun sayangnya, dua jenis alas kaki tersebut tidak direkomendasikan saat naik pesawat, meskipun nyaman dipakai.
Menurut berbagai sumber, ada beberapa alasan penumpang dilarang memakai sandal jepit maupun heels saat naik pesawat, antara lain:
- Menyulitkan pergerakan penumpang ketika ada kondisi darurat dan harus segera keluar dari pesawat. Memakai sandal jepit atau heels berisiko membuat seseorang mudah terjatuh dan melukai orang lain di sekitarnya. Hal ini bisa menghambat proses evakuasi dalam kondisi darurat.
- Sandal jepit maupun heels dinilai tidak praktis untuk digunakan di bandara. Apalagi, jika orang yang menggunakannya harus banyak berjalan. Alih-alih nyaman, kedua jenis alas kaki tersebut justru membuat seseorang mudah lelah.
- Kurang melindungi kaki. Bayangkan saja jika dalam penerbangan berdurasi panjang, kamu harus mengalami kedinginan atau kaki beku lantaran tidak semua bagian kaki tertutup, sementara AC di dalam pesawat terus hidup. Kemungkinan besar kamu tidak akan menikmati perjalanan dan justru menimbulkan masalah baru, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
Membawa Benda Berbahaya
Biasanya, saat proses pemeriksaan keamanan, seluruh barang bawaan calon penumpang akan diperiksa terlebih dahulu oleh petugas bandara. Dalam hal ini, beberapa jenis barang bawaan tidak diizinkan untuk dibawa ke dalam pesawat terbang, antara lain:
- Senjata api dalam bentuk dan bahan apa pun termasuk senjata api mainan.
- Semua benda yang dikategorikan tajam, seperti pisau, sendok, garpu, gunting, alat potong, jarum, dan sejenisnya.
- Barang-barang olahraga, seperti tongkat pemukul, busur dan anak panah, tongkat golf, ketapel, peralatan seni bela diri, dan sejenisnya.
- Benda cair, aerosol, gel, parfum, obat cair, atau jenis cairan lainnya dengan volume isi melebihi 100 miligram.
- Bahan peledak, seperti bom dan sejenisnya.
- Bahan kimia atau zat beracun, serta bahan atau zat yang mudah terbakar.
Selama di Pesawat
Sumber: Ilustrasi (Pexels/ Oleksandr Pidvalnyi)
Menutup Jendela Kabin
Seluruh maskapai pesawat sepakat menetapkan satu aturan penting bagi penumpang, yaitu dilarang menutup jendela kabin pada saat pesawat akan take-off maupun landing. Larangan ini tentunya untuk keselamatan penerbangan.
Alasan lain penumpang tidak diizinkan menutup jendela kabin, yakni untuk memudahkan awak kabin melihat kondisi di luar pesawat. Sehingga, jika ada trouble atau masalah lain yang tidak diinginkan, awak kabin dapat segera bertindak dan memberikan imbauan kepada seluruh penumpang.
Menghidupkan Peralatan Elektronik
Kemungkinan besar kamu sudah tahu terkait aturan ini. Ya, para penumpang pesawat tidak boleh menghidupkan peralatan elektronik –apa pun jenis dan bentuknya– saat pesawat akan tinggal landas maupun hendak mendarat.
Sebelum penerbangan dimulai, penumpang diimbau untuk segera menonaktifkan peralatan elektronik yang dibawa, seperti ponsel, tablet, laptop, dan lainnya. Alasannya, karena benda elektronik memiliki gelombang radio yang dapat mengganggu perangkat elektronik –misalnya, alat navigasi– yang ada di pesawat.
Perangkat tersebut juga dapat mengganggu komunikasi antara pilot dengan ATC (Air Traffic Controller) yang merupakan satu-satunya jalan bagi pilot untuk memastikan beberapa hal, seperti kapan harus lepas landas.
Nah, jangan sampai karena kamu keasyikan main ponsel di pesawat, malah menyebabkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, biasanya menjelang waktu take-off atau landing, para awak kabin akan mengingatkan penumpang untuk mematikan semua alat elektronik yang dibawa.
Dalam kondisi tertentu, jika ingin menggunakan ponsel ataupun laptop, kamu bisa mengatur ke flight mode setelah pesawat lepas landas dan sebelum pesawat mendarat. Sebagai catatan bagi pengguna power bank, maskapai penerbangan hanya mengizinkan power bank dengan kapasitas daya di bawah 27.000 mAh dengan voltase 3,6–3,85 V untuk dibawa ke dalam pesawat. Kapasitas daya setara atau di atasnya dapat dipastikan dilarang masuk ke pesawat.
Melakukan Aktivitas yang Mengganggu Kenyamanan
Selama di dalam pesawat, setiap penumpang penting untuk memperhatikan kenyamanan diri sendiri dan juga orang lain. Sebisa mungkin selama penerbangan berlangsung, kamu tetap mengikuti setiap instruksi awak kabin dan tidak melakukan aktivitas yang akan atau dapat mengganggu kenyamanan penumpang lain. Berikut beberapa aktivitas yang sebaiknya dihindari:
- Tidak boleh merebahkan kursi sembarangan, termasuk saat waktu makan. Ini dapat mengganggu penumpang lain yang duduk di kursi belakang. Jika ingin melakukannya, perhatikan lagi apakah hal itu akan mengganggu penumpang yang duduk di belakang atau tidak.
- Menyantap makanan atau minuman yang memiliki bau menyengat.
- Mengambil foto penumpang lain dan mengunggahnya tanpa izin.
- Bertingkah tidak wajar di dalam pesawat, seperti memotong kuku dan melepaskan sepatu.
- Meluruskan kaki di bawah kursi penumpang depan secara leluasa hingga membuat penumpang lain merasa terganggu.
- Mengetuk bagian belakang kursi dari penumpang yang duduk di depan. Sengaja atau tidak, hal tersebut mengganggu kenyamanan orang lain.
- Tidak memperhatikan aturan sandaran tangan. Perlu diketahui bahwa sandaran tangan sudah diatur sesuai posisi duduk masing-masing penumpang.
- Mematikan AC di dalam pesawat. Kamu perlu tahu bahwa AC harus tetap hidup dan diatur dalam skala sedang atau tinggi. Selain untuk mengatur sirkulasi udara, juga untuk menyaring kuman di dalam pesawat.
- Membuang sampah sembarangan, termasuk barang kecil sekalipun.
- Membuat suara-suara yang terdengar nyaring atau kuat.
- Bagi penumpang yang membawa anak, sangat disarankan untuk tidak membiarkan si kecil berlarian dan bergerak sesuka hati di dalam pesawat.
- Mengambil sesuatu di tas yang tersimpan di dalam kabin ketika penerbangan masih berlangsung.
- Bertukar kursi dengan penumpang lain. Seperti diketahui, setiap penumpang sudah memiliki nomor kursi masing-masing sesuai yang tertera di tiket pesawat. Maka dari itu, penumpang tidak diperkenankan menukar kursi dengan penumpang lain.
Setelah Pesawat Mendarat
Sumber: Ilustrasi (Unsplash/ Voo Qqq)
Bergegas Berdiri dan Membuka Kabin
Sadar atau tidak, masih banyak penumpang yang buru-buru berdiri, mengemasi barang, dan langsung membuka kabin saat pesawat baru saja mendarat. Bahkan, sebelum pilot atau kru pesawat menyampaikan pengumuman bahwa pesawat telah landing di bandara tujuan.
Hal ini masih sering kali dilakukan oleh sebagian besar penumpang. Padahal, tindakan ini cukup berisiko. Salah satunya menyebabkan barang-barang di kabin jatuh dan melukai diri sendiri atau penumpang lain.
Terlepas dari apa pun alasan yang membuat seorang penumpang harus segera turun dari pesawat, akan lebih baik jika tetap menunggu beberapa saat. Setidaknya, setelah mendapatkan informasi bahwa pesawat telah mendarat dengan sempurna.
Mendahului Penumpang Lain
Setelah landing, keluar dan turun dari pesawat sesegera mungkin tentu menjadi keinginan setiap orang. Akan tetapi, ada aturannya. Walau mungkin kamu ada urusan mendesak yang membuat harus segera turun, tetaplah bersabar.
Ikuti instruksi kru pesawat untuk mengantre dalam barisan. Biarkan penumpang dari kursi depan untuk berbaris dan turun terlebih dahulu. Tidak perlu memotong. Apabila kamu harus mengejar penerbangan selanjutnya dalam waktu dekat, sebaiknya beritahu salah satu awak kabin agar membantu kamu mengatasi situasi tersebut.
Sumber: Pegipegi
Setelah membaca infografik di atas, semoga kamu bisa lebih paham tentang hal-hal yang tidak boleh dilakukan sebelum, saat, maupun setelah pesawat mendarat, ya, SobiPegi. Informasi ini bisa kamu share juga ke orang-orang terdekat agar menjadi pengingat untuk sesama.
Nah, buat kamu yang sudah merencanakan perjalanan ke destinasi impian, siapkan detail itinerary dari jauh-jauh hari, ya. Saatnya #PegipegiLagi! Jelajahi destinasi domestik dan internasional yang kamu inginkan dengan mudah dan hemat pakai aplikasi Pegipegi! #PegipegiYuk
PESAN TIKET PESAWAT PESAN HOTEL
Agar transaksi kamu lebih murah dan mudah, jangan lupa install aplikasi Pegipegi lewat Google Play atau App Store, ya!
