Sejak kasus Corona pertama kali diumumkan di Indonesia, hampir semua orang melakukan pembatalan perjalanan.
Menurut data Angkasa Pura I, sejak Januari sampai dengan Februari 2020, terjadi sebanyak 12.703 pembatalan penerbangan, dari 11.680 rute domestik dan 1.023 rute internasional. Jumlah ini belum termasuk pembatalan yang dilakukan oleh maskapai asing.
Di situasi pandemi saat ini, ada dua kendala yang biasanya akan pelanggan hadapi.
1. Waktu refund yang cukup lama
@pegipegi min, saya udh lama ngajuin refund. Kok blm di tf ya duitnya?
— Fransisca Lafayette (@F_sisca_L) April 15, 2020
Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan refund secepat-cepatnya adalah 30 hari kerja, sejak pengajuan refund diterima. Di waktu normal, proses ini bisa berlangsung lebih cepat.
Namun, di situasi sekarang, saat request refund melonjak dengan tinggi bahkan hingga 6 kali lipat dari masa normal membuat antrian menjadi lebih panjang. Hal ini turut mengakibatkan proses refund berlangsung atau memakan waktu lebih lama.
2. Bentuk refund yang diterima adalah non-tunai
Menurut Gerry Soejatman, seorang pengamat penerbangan, situasi ini merupakan situasi yang tidak biasa bagi pelaku industri. Mereka perlu beradaptasi dengan memberikan opsi alternatif. Hal ini mengacu pada sistem “Top Up Balance” yang lumrah bagi pelaku industri travel.
1/22: Di tengah wabah #COVID19, jumlah penerbangan sudah turun 80% – 90% di Indonesia dan 65% di Asia Pasifik. Apa kabarnya buat kita-kita yang penerbangannya dicancel dan menunggu refund? #COVID19indonesia
— Gerry Soejatman (@GerryS) May 19, 2020
Trinity, seorang travel blogger juga menyampaikan keprihatinannya terhadap dunia usaha perjalanan yang terdampak akibat Covid-19. Menurutnya, jumlah peningkatan refund yang terjadi baik di maskapai maupun di travel agent menjadi tantangan yang besar karena jumlah lonjakan refund yang meningkat sangat tinggi.
Untuk itu, maskapai dan travel agent berkomitmen untuk memberikan solusi terbaik kepada seluruh pelanggan dengan memberikan dua solusi refund non-tunai. Pertama adalah travel voucher dari maskapai. Metode pengembalian ini merupakan cara yang biasa dilakukan oleh maskapai penerbangan, berbentuk voucher yang dapat dipakai untuk rencana penerbangan berikutnya.
Kedua yaitu dengan kupon dari travel agent. Seperti kupon Pegipegi, di mana hal ini terjadi ketika maskapai mengembalikan refund dalam bentuk “Top Up Balance” yang tidak dapat dicairkan menjadi uang tunai/fisik.
Pegipegi memohon maaf atas ketidaknyamanan seluruh pelanggan yang terdampak perjalanannya. Kami berkomitmen dan terus berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan solusi terbaik bagi seluruh pelanggan.
Terima kasih atas kepercayaan dan kesabaran kamu.
PESAN TIKET BUS MURAH PESAN TIKET PESAWAT MURAH PESAN TIKET KERETA API MURAH CARI HOTEL MURAH