Belakangan, istilah digital nomad semakin populer. Pandemi COVID-19 yang membuat sebagian masyarakat Indonesia harus bekerja dari rumah pada dasarnya sudah menjalankan salah satu prinsip digital nomad (pengembara digital).
Bekerja tapi nggak di kantor. Bisa dilakukan di rumah, hotel, kafe, dan perpustakaan, atau ditemani pemandangan pegunungan dan juga deburan ombak di tepi pantai. Yang penting, selama ada sumber daya listrik dan jaringan internet, pekerjaan pun bisa kamu selesaikan.
Prinsip lain digital nomad adalah selalu mengembara alias nomaden. Menjelajah ke berbagai destinasi menarik. Terdengar seperti profesi impian, bukan? Bisa jalan-jalan sambil bekerja dan tetap mendapat penghasilan. Namun, seperti semua hal dalam hidup, tentu ada enak dan nggak enaknya, loh, dari pengembaraan ini.
Pengen tahu apa saja? Ini dia fakta-faktanya!
Siapa digital nomad?
Dirangkum dari Investopedia, digital nomad cenderung adalah orang atau generasi muda yang bekerja di industri seperti pemasaran, desain, IT, penulisan, media, dan konsultasi. Menurut sebuah studi tahun 2020 oleh MBO Partners, ada sekitar 10,9 juta digital nomad di Amerika dan 19 juta orang lainnya melaporkan bahwa mereka sedang mempertimbangkan profesi ini.
Keuntungan digital nomad?
- Nggak terikat waktu kerja, bisa dikerjakan kapan saja. Bahkan, bisa dilakukan sambil berlibur mengunjungi berbagai lokasi eksotis di belahan dunia. Ingat! Selama masih ada jaringan internet.
- Nggak perlu tiap hari ke kantor. Jarang kejebak macet karena berangkat pagi atau pulang di sore hari.
- Leluasa mengatur jadwal. Kapan mau kerja, kapan mau berlibur, atau bisa juga memadukan kerja dan liburan bersamaan.
- Bisa membangun networking secara luas dengan bantuan jaringan internet.
- Menciptakan sendiri lapangan kerja sesuai bidang dan keahlian sambil mempromosikannya melalui media sosial.
Kerugian digital nomad?
- Kesulitan mengatur jadwal, khususnya membagi waktu antara bekerja dan berlibur.
- Penghasilan nggak tetap. Harus pandai mengatur keuangan dan mempromosikan keahlian, agar secara rutin bisa mendapat penghasilan.
- Bersiap menerima revisi secara mendadak. Terutama saat sedang dalam perjalanan atau menyiasati perbedaan zona waktu dengan klien.
- Ingat, nggak semua tempat memiliki jaringan internet yang memadai atau biaya hidup yang terjangkau.

Sumber: Daria Shevtsova from Pexels
Lalu, bagaimana caranya agar menjadi “digital nomad yang sukses”? Simak tipsnya berikut ini seperti yang Pegipegi rangkum dari berbagai sumber!
Pilih bidang yang dikuasai
Komitmen adalah hal mendasar yang dibutuhkan digital nomad. Maka ada baiknya kamu memilih bidang kerja yang disukai/dikuasai. Ini tentunya agar kamu selalu mengerjakannya dengan penuh semangat.
Kumpulkan semua portfolio
Kumpulkan semua hasil kerja kamu selama ini dan susun menjadi presentasi yang menarik untuk dipromosikan melalui sosial media.
Wajib melek teknologi!
Akrabkan diri dengan aplikasi, website, atau program dan sarana digital lainnya yang bisa memudahkan pekerjaan kamu.
Bagi waktu bermain & bekerja
Eksplor tempat baru atau traveling keliling dunia memang sangat menyenangkan. Namun, sebaiknya juga berbanding lurus dengan jumlah proyek yang kamu dapatkan, ya. Intinya, jangan sampai pengeluaran lebih besar dari pemasukan.
Itu dia penjelasan singkat tentang digital nomad. Semoga bisa membantu menambah wawasan kamu, ya. Buat kamu yang mau traveling dalam waktu dekat, yuk, cari inspirasi seru seputar destinasi menarik dan rekomendasi hotel yang oke hanya di Pegipegi!
CEK TEMPAT WISATA MENARIK CEK TEMPAT KULINER FAVORIT CEK REKOMENDASI HOTEL KEREN PESAN HOTEL PROMO
Agar transaksi kamu lebih murah dan mudah, jangan lupa instal aplikasi Pegipegi lewat Google Play atau App Store, ya!