Berita

Ernest Prakasa Bongkar Cerita Seru di Balik Layar Film Imperfect

Siapa sih yang nggak kenal Ernest Prakasa? Nama komedian sekaligus sutradara dan produser yang satu ini cukup disegani di dunia perfilman Tanah Air.

Berbagai judul film, seperti lewat Ngenest, Susah Sinyal, Milly dan Mamet hingga Cek Toko Sebelah adalah hasil karyanya. Bahkan, kelima film tersebut mampu mencetak rekor Box Office, masing-masing menembus angka lebih dari satu juta penonton.

Dengan spesialisasi drama komedi, Ernest pun mencoba mengulangi kesukesan serupa lewat rilisan film terbarunya, Imperfect. Uniknya, Ernest selalu memilih akhir tahun sebagai waktu peluncuran film barunya. Ya, bisa dibilang film-filmnya pas untuk momen liburan bareng keluarga, nih.

Nama-nama besar seperti Jessica Mila, Reza Rahadian hingga Dion Wiyoko hadir menjadi motor utama dari film yang satu ini. Nggak ketinggalan sederet nama terkenal di dunia stand up comedy pun ikut beradu akting seperti Kiky Saputri, Muhadkly Acho dan Uus. Seperti biasa, ia juga mengajak sang istri, Meira Anastasia untuk terlibat dalam penulisan naskah hingga editing film.

Mengangkat tema sosial yang dialami banyak orang yaitu body shaming dan insecurity, film ini bisa menyentuh banyak orang dan jadi inspirasi. Asyiknya, ada banyak cerita seru di balik pembuatan film Imperfect ini, lho. Buat menguliknya, Pegipegi pun datang langsung ke Gala Premiere Imperfect dan ngobrol bareng Ernest dan Meira. Yuk, langsung simak!

Imperfect, kan, film kelima kamu, nih. Tapi sebagai sutradara, apa, sih, tantangan terbesar yang harus kamu hadapi selama produksi Imperfect?

Ernest (E): Jujur, dari kelima film yang saya pernah rilis, ini yang paling bikin stress. Soalnya, kita harus mempersiapkan segalanya selama 3 bulan. Persiapannya, nggak cuma untuk eksekusi produksi, tetapi juga menampilkan transformasi fisik yang tepat buat karakter Rara yang diperankan oleh Jessica Mila.

Wah, menarik! Dengar-dengar Jessica Mila harus menaikkan berat badan hingga 10 kilogram. Bener nggak?

E: Benar banget! Karena dari awal saya nggak mau pakai make-up prostetik seutuhnya. Jadi, selama tiga bulan itu, saya dan Jessica berkomitmen untuk menaikkan berat badan dia sampai 10 kilogram. Dapetnya 9,6 kilogram, sih. Supaya efektif maka proses syutingnya dimulai saat Jessica gemuk, baru dilanjutkan sampai dia ramping lagi.

Meira (M): Tapi, terlepas dari perubahan fisik Jessica yang dilihat di film, Imperfect adalah cara kami buat menyampaikan pesan agar kita lebih fokus mencari kebahagiaan dari dalam, bukan luar. Kamu boleh jadi cantik atau keren. Tapi, coba tanya lagi deh kepada diri sendiri, apakah kamu sudah bahagia?

Nah, di film ini, kamu kembali melibatkan Meira dalam produksinya. Ada yang berubah nggak, soal hubungan kalian sebagai suami-istri selama produksi film?

M: Jelas! Yang paling terasa, sih, kita nggak bisa santai setiap hari. Ada aja adu argumen yang kita lakukan demi mendapatkan hasil yang memuaskan di film Imperfect ini. Tanya Reza Rahadian, deh, dia jadi saksinya. Kalau kita ingin mendapatkan hasil yang maksimal, nggak boleh mudah berpuas diri. Harus ada yang dikorbankan.

Nah, ngomongin soal Reza Rahadian, dia kan aktor yang laku banget di Indonesia. Semua film kayaknya pakai dia untuk jadi pemeran utama. Imperfect adalah kolaborasi perdana kamu sama Reza. Apa sih pandangan kamu tentang dia?

E: Siapa, sih, yang nggak mau kerja bareng sama Reza? Meski kita sudah pernah main bareng di Habibie & Ainun, saya selalu melihat Reza sebagai aktor yang dedicated banget. Kalau boleh digambarkan, dia itu seperti Lionel Messi. Sedangkan, saya seperti Park Ji Sung. Cuma branding aja! Hebat, lho, dia kerja keras banget buat film ini.

Imperfect nggak cuma menarik dari segi ceritanya tapi juga dari segi pemasarannya. Sebenarnya apa tujuannya, selain untuk mendorong prestasi film ini di tangga Box Office Indonesia?

E: Pesan yang ingin kita sampaikan sebenarnya sangat kuat. Dan itu yang menjadi nilai marketing utama dari Imperfect. Tapi, kita juga ingin gimana caranya agar gema film ini tetap berkaitan dengan pesannya. Salah satu cara yang kita lakukan adalah menggandeng ilustrator untuk membuat komik bertema insecurity, dia bernama Puti. Kalau mau lihat hasil karya dia, bisa cek akun Instagram saya dan film Imperfect.

Yang terakhir, nih! Salah satu yang menarik dan bisa menunjang keindahan sebuah film adalah lokasi syutingnya. Sebagai sutradara, apa saja pertimbangan yang kamu pakai untuk memilih lokasi syuting sebuah film?

E: Lokasi syuting itu selain berhubungan dengan skenario, juga pastinya berhubungan dengan bujet. Karena lokasi itu sangat bervariasi, mulai dari yang biasa sampai yang mahal banget. Nah, ketika lokasi sudah masuk kategori mahal banget, kita bakal mempertanyakan apakah itu sepadan. Kalau memang ya dan harus, apa boleh buat.

Gimana guys, setelah baca obrolan Pegipegi dengan Meira dan Ernest tentunya jadi makin penasaran, kan, dengan film Imperfect? Sabar, dalam hitungan hari, tepatnya 19 Desember 2019, film Imperfect akan tayang. Jadi, jangan lupa nonton di bioskop kesayangan kamu dan ajak orang-orang tersayang seperti teman segeng dan keluarga, ya!

Foto: Pegipegi dan Blockbuzzter

Ada rencana buat traveling bareng keluarga dalam waktu dekat? Biar makin mudah, jangan lupa pesan tiket pesawat, tiket kereta api, dan hotel murah di Pegipegi!

pesan tiket pesawat murah  pesan tiket kereta api murah  cari hotel murah

Agar transaksi kamu lebih murah dan mudah, jangan lupa instal aplikasi Pegipegi lewat Google Play atau App Store, ya!

google-play

apps-store

Comments

To Top
%d bloggers like this: