Danau Sentani di Papua, Legendaris dan Kaya Akan Sejarah

Share

Tweet

Share

Share

Comments

Keindahan alam di Papua memang nggak ada matinya. Bukan hanya pantai, melainkan danau-danaunya juga kudu banget untuk dikunjungi, salah satunya Danau Sentani. Nama Sentani mempunya arti, ‘Di sini kami tinggal dengan damai’. Nama itu diberikan oleh seorang pendeta di tahun 1898.

Danau Sentani juga memiliki sejarah sendiri. Zaman dulu, beberapa penduduk purba dari wilayah Papua Nugini melakukan perjalanan panjang dengan mengendarai seekor naga. Mereka mencari wilayah baru untuk ditempati dan ingin menetap di sana. Namun, naga yang dikendarai nggak mampu terbang lebih jauh, hingga akhirnya jatuh melesat ke sebuah danau tersebut dan naga itu mati terendam di danau.

Namun, beberapa penunggang naga selamat dan terjebak di atas bagian tubuh naga yang menyembul keluar dari permukaan danau. Kemudian mereka terdampar di danau tersebut dan tinggal di tubuh naga yang mati. Menurut cerita yang beredar, kepala naga menjadi pulau di sisi timur danau, bagian ekornya menjadi pulau di sisi barat, dan tubuh menjadi pulau di bagian tengah, dinamakan Pulau Asei.

Gara-gara legenda tersebut, Danau Sentani menjadi sangat terkenal. Dengan luas 9.360 hektar dan kedalaman 70 meter di bawah permukaan laut, Danau Sentani menampilkan pemandangan 24 desa dengan berbagai kesenian budaya.

Bukan hanya budaya dan seninya, Danau Sentani juga terkenal akan kekayaan alamnya yang luar biasa. Keanekaragaman hayati berupa Pohon Matoa, Pohon Pinang, maupun Kayu Putih menjadi tanaman khas yang banyak dijumpai di sekitar danau. Selain itu, berbagai jenis fauna darat dan air seperti kupu-kupu, ikan nila, ikan lohan, maupun ikan tawas, tersebar luas di sekitar perairan Danau Sentani. Bahkan, ikan hiu gergaji air tawar yang dikabarkan sudah punah, pernah menjadi hewan khas Danau Sentani.

 

Comments