Pariwisata merupakan salah satu sektor yang memainkan peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat. Merujuk pada data World Trade Tourism Council tahun 2019, kinerja pertumbuhan pariwisata Indonesia berada di peringkat sembilan besar dunia.
Seiring perkembangan teknologi digital, masyarakat Indonesia kerap memanfaatkan teknologi dalam mencari referensi perjalanan, meriset tempat kunjungan hingga melakukan pemesanan transportasi dan akomodasi.
Survei Jakpat bertajuk “Travelling Trends 2018” menunjukkan, para wisatawan cenderung memanfaatkan layanan daring untuk mengurus kebutuhan wisata mereka. Sebanyak 81,47% dari 2.905 responden yang disurvei di wilayah Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara hingga Papua mengonfirmasi kecenderungan tersebut. Di sisi lain, pelaku industri pariwisata juga beradaptasi, menyesuaikan diri dengan arus digitalisasi. Salah satunya dengan memanfaatkan platform Online Travel Agency (OTA) seperti Pegipegi.
Grand Sunshine Resort & Convention Bandung dan Regantris Hotel Surabaya merupakan dua mitra yang berkembang bersama Pegipegi untuk memperluas jangkauan akses pelayanannya kepada masyarakat.
Assistant Revenue Manager Grand Sunshine Resort & Convention Bandung, Shanti Mustika Sari mengatakan, “Kita sudah di era digital, jadi perlu sarana pendukung untuk strategi pemasaran hotel. Nah, kita memutuskan bekerja sama dengan Pegipegi, salah satu online travel agency di Indonesia yang juga sudah punya kredibilitas. Dan memang prosesnya sangat mudah, ya.”
Sejak bulan Maret 2019, kata Shanti, pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan Pegipegi dalam pengembangan pemasaran hotel.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Regantris Hotel Surabaya. Assistant Front Office Manager Regantris Hotel Surabaya, Andi menjelaskan, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Pegipegi selama hampir 8 tahun.
“Dulu prosesnya berawal dari tamu. Ketika check-in itu ada yang bertanya, ‘Kok Hotel Regantris belum ada di Pegipegi, ya?’ Terus dari situ, kita kroscek sama tim di internal, hotel ini sebenarnya sudah jalin kerja sama dengan Pegipegi atau belum. Ternyata belum, jadi kita merundingkan untuk join bersama Pegipegi. Karena toh banyak tamu yang menanyakan hal tersebut, jadi kita putuskan untuk kerja sama dengan Pegipegi,” tutur Andi.
Pada bulan Maret 2020, pandemi COVID-19 melanda Indonesia dan memukul sektor pariwisata dalam negeri. Selama tahun 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia hanya sekitar 4 juta orang. Jumlah ini terbilang rendah, hanya 25 persen dari jumlah total wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia pada tahun 2019 silam.
Pada tahun 2021, BPS juga menyatakan dari bulan Januari hingga September 2021, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia hanya berkisar 1,1 juta orang. Selain itu BPS mengungkap jumlah perjalanan wisatawan Nusantara sebanyak 518,59 juta pada 2020, menurun 28,2% dari tahun sebelumnya yang mencapai 711,16 juta perjalanan.
Para pelaku industri pariwisata, khususnya di sektor perhotelan pun berupaya bertahan menghadapi pandemi, mencari cara alternatif untuk memastikan keberlangsungan hidup para pegawai dan operasional hotel agar tetap berjalan sebaik mungkin.
Shanti menjelaskan, di awal pandemi, banyak tamu hotel yang memutuskan reschedule lantaran perubahan kebijakan pemerintah yang memberlakukan pembatasan perjalanan. Grand Sunshine Resort & Convention Bandung berusaha tak melakukan pemangkasan pegawai dan tetap fokus pada pengembangan kualitas dan kuantitas pelayanan serta fasilitas. Selain itu, mereka juga memaksimalkan pemasaran via layanan online dan walked-in.
Langkah ini ditempuh sebagai upaya menarik minat serta memudahkan akses masyarakat untuk menginap. Alhasil, kedua upaya tersebut secara perlahan menjadi faktor yang meningkatkan jumlah kunjungan tamu selama pandemi.
“Untuk sekarang, market family kita setiap weekend sudah banyak yang tahu setelah kita menjalin kerja sama dengan Pegipegi itu. Enggak hanya market family, market business pun bisa masuk dari Pegipegi. Jadi kita buat promo-promo untuk itu, khususnya online kayak di Pegipegi. Terus misalkan ada promo terbaru, itu kita upayakan tepat sasaran sesuai dengan situasi juga,” paparnya.
Pihaknya juga selalu memperbarui informasi layanan dan fasilitas melalui platform tersebut agar diketahui para pengguna. Menurut Shanti, Pegipegi memudahkan pihak hotel memaksimalkan potensi yang ada untuk menarik minat masyarakat, baik dari segi proses dan skema kerja sama hingga penyesuaian program-program yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan.
Shanti berharap ke depannya kerja sama tersebut bisa tetap berjalan dan Pegipegi bisa menggali lebih banyak lagi potensi yang ada di Grand Sunshine Resort & Convention Bandung serta potensi wisata Kabupaten Bandung untuk menarik minat wisatawan lebih banyak lagi.
“Karena di sini, misalnya tiap bulannya atau tahunnya pasti ada fasilitas-fasilitas tambahan atau kamar tambahan seperti fasilitas bedroom villa, kita juga baru update Pegipegi mengenai fasilitas terbaru ini. Terus mudah-mudahan kami juga bisa menjadi top ten di Pegipegi. Bisa juga team building-nya, kekompakannya, jadi supaya kita tetap keep in touch,” ungkap Shanti.
Sementara itu, Andi menuturkan, pandemi COVID-19 berdampak signifikan pada tingkat okupansi hotel yang menurun drastis dikarenakan kebijakan pembatasan yang ketat serta persyaratan yang dirasa membuat para calon tamu kesulitan.
“Karena mau enggak mau memang tamu harus memiliki persyaratan tersebut, baik vaksin, hasil rapid test, dan sebagainya, itu kita jalankan. Situasinya (okupansi) sangat turun drastis sudah hampir dua tahun, ya. Jadi lebih terasa sampai tahun 2021. Nah di 2022 ini, terlihat sudah mulai meningkat lagi,” katanya.
Regantris Hotel juga menempuh pengembangan layanan untuk menarik minat tamu yang telah berkunjung agar memperpanjang waktu inap atau mendorong mereka kembali lagi menginap. Di sisi lain, mereka memanfaatkan program-program hasil kerja sama dengan Pegipegi dan dukungan publikasi media massa atau media sosial. Dari sana, pihak hotel juga mampu menggaet pasar baru untuk meningkatkan okupansi.
“Pegipegi itu cukup diminati banyak customer juga. Misalnya ada tamu lain yang memang belum mencoba Pegipegi itu mereka melihat, ‘Loh kok ada souvenir Pegipegi untuk apa, Mas? ‘Oh ini untuk para tamu yang booking via Pegipegi mendapatkan souvenir dan atau voucher. Akhirnya mereka ada yang extend,” paparnya.
Andi berharap pihaknya bisa tetap mempertahankan kolaborasi dengan Pegipegi dalam jangka panjang. Hal ini mengingat tahun 2022 menjadi momentum yang tepat untuk memulihkan sektor pariwisata di Indonesia, khususnya di sektor perhotelan.
“Karena di 2022 ini (pertumbuhannya) banyak banget, cukup signifikan, ya. Kemarin juga sudah di-report dari tim Pegipegi kalau kita itu mengalami peningkatan signifikan. Jadi kita tetap mempertahankan untuk saling support satu sama lain, baik dari Regantris Hotel maupun dari tim Pegipegi supaya kita sama-sama berusaha untuk meningkatkan potensi yang ada,” pungkasnya.
Pegipegi berkomitmen mendorong seluruh mitra untuk menghadirkan performa layanan agar bisa memberikan pengalaman wisata terbaik bagi masyarakat Indonesia. Di sisi lain, Pegipegi juga berupaya menjadi mitra perjalanan menyenangkan bagi masyarakat dengan menghadirkan kemudahan akses layanan serta menginformasikan tentang tujuan wisata menarik dari media sosial, situs web, dan aplikasi Pegipegi.
Nikmati juga kemudahan pemesanan dengan berbagai promo dan metode pembayaran, mulai dari transfer bank, kartu kredit, hingga cicilan.
Kamu bisa memesan tiket pesawat, hotel, tiket kereta api, dan tiket bus & travel di Pegipegi. Temukan berbagai promo menarik untuk perjalanan wisata yang lebih hemat!
PESAN TIKET PESAWAT PESAN TIKET KERETA PESAN TIKET BUS PESAN HOTEL PROMO
Jangan lupa install aplikasi Pegipegi lewat Google Play atau App Store guna memudahkan transaksi kamu di masa pandemi, ya!