Dengan segala problem yang dipunya Jakarta, ibu kota negara tercinta ini ternyata menyimpan surga tersembunnyi bernama Pulau Perak. Yup, Pulau Perak, salah satu pulau di Kepulauan Seribu kini mulai jadi primadona di kalangan pecinta traveling.
Berlibur sejenak untuk keluar dari segala aktrivitas harian yang melelahkan kerap menjadi pilihan traveler, khusunya mereka yang setiap hari harus berkutat dengan sederet masalah klasik di Jakarta. Sayang, masalah waktu dan biaya kerap menjadi penghalang pecinta wisata untuk memanjakan diri. Kalau sudah begini, pilihannya cuma dua: menggerutu dalam hati atau nekat mencari angin segar.
Sebetulnya kamu gak perlu khawatir jika ingin menghabiskan akhir pekan dengan waktu dan biaya yang relatif singkat. Meski terkenal dengan kemacetan yang lumayan tinggi, Jakarta masih punya kok spot menarik buat memanjakan traveler, salah satunya dengan trip ke Pulau Perak, yang menawarkan sensasi liburan berbeda di Kepulauan Seribu.
Pasti banyak diantara kamu yang tahu atau bahkan akrab dengan Kepulauan Seribu. Sudah jadi rahasia umum, sejumlah pulau di sini memang menjadi destinasi favorit wisatawan Jakarta dan sekitarnya untuk menghabiskan akhir pekan. Jadi, mengapa Pulau Perak menjadi tempat yang wajib dikunjungi di Kepulauan Seribu?
Pulau Perak adalah satu pulau tak berpenghuni di Kepulauan Seribu. Di sini, cuma ada seorang penjaga pulau bersama keluarganya dan membuka warung untuk memenuhi kebutuhan para pelancong. Tapi meski pulau tak berpenghuni, bukan berarti Pulau Perak ini menyeramkan kayak di film-film horror ya…
Justru di situlah yang jadi keunikan pulau ini, tanpa penghuni sehingga kamu bisa benar-benar merasakan ketenangan yang gak bisa didapat di Jakarta pada umumnya. Seperti wisata bahari pada umumnya, snorkling dan bermanja di pinggir pantai sambil menikmati kelembutan pasir bisa kamu lakuin di sini.
Camping di Pulau Perak
Ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mencapai Pulau Perak ini. Seperti biasa, untuk menuju Kepulauan Seribu, pelabuhan Muara Angke bisa menjadi start perjalanan kamu. Dari sana, kamu harus menempuh perjalanan sekira empat sampai lima jam dengan menaiki kapal bertarif Rp 35.000 – Rp 50.000 per orang untuk diantar ke Pulau Harapan. Kalau kamu ingin menyingkat waktu dan memiliki anggaran lebih, bisa menyewa perahu boat dari Marina, Ancol dengan biaya sekira Rp 270.000 per orang.
Sesampainya di Pulau Harapan, kamu masih harus melanjutkan perjalanan dengan “ojek” kapal dari sini untuk diantar ke Pulau Perak. Soal biaya juga relatif terjangkau, dengan waktu tempuh satu jam lagi. Oya, sebelum meneruskan perjalanan ke Pulau Perak, kamu bisa istirahat sejenak atau mengecek perlengkapan di Pulau Harapan, yang memang menjadi transit sebelum ke pulau-pulau lainnya, termasuk Pulau Semak Daun.
Hamparan pasir putih, jernihnya air laut serta suasana tenang bakal menyambut kamu setelah menempuh perjalanan lumayan lama. Tapi jangan kaget, kamu gak akan menemukan penginapan berupa hotel, villa atau cottage di sini. Ya, seperti yang udah disinggung di atas, pulau ini kan tak berpenghuni.
Camping di Pulau Perak menjadi pilihan terbaik untuk menghabiskan malam di sana. So, siapkan tenda sebelum datang ke Pulau Perak atau kamu juga bisa menyewanya. Untuk bisa merasakan sensasi camping di pinggir pantai, kamu hanya perlu merogoh kocek Rp 100.000 – Rp 150.000 per hari sebagai “uang kebersihan”.
Sesampainya di sana, kamu bisa dengan leluasa menghabiskan waktu di surga-nya Jakarta ini. Berhubung pulaunya tak terlalu besar, gak butuh waktu banyak untuk mengeksplorasi Pulau Perak.
Dengan pasir putih nan halus yang membentang, kamu bisa duduk santai sambil menikmati deburan ombak di pinggir pantai. Aktivitas snorkling juga bisa menjadi pilihan. Air laut yang masih jauh dari polusi, warna turquoise serta aneka terumbu karang benar-benar menjernihkan mata kamu.
Bosan dengan aktivitas yang itu-itu aja? Kamu bisa berjalan ke dermaga, di mana banyak kapal nelayan yang sedang istirahat sejenak. Nah di sini, kamu bisa memancing ikan dan hewan laut lainnya. Hasil pancingan kamu ini nantinya bisa dijadikan santapan makan malam di pinggir pantai loh. Kebayang kan serunya barbeque di malam hari di pinggir pantai tak berpenghuni?
Gimana traveler, masih mau misuh-misuh karena padatnya kota metropolitan? Daripada menghabiskan akhir pekan yang gitu-gitu aja, gak ada salahnya “menyepi” si surga-nya Jakarta…