Kalau mendengar nama Bukit Nobita, kira-kira apa yang pertama kali terlintas di pikiran travelers? Sebagian dari kamu pasti bakal teringat film kartun yang fenomenal, Doraemon.
Nggak ada salahnya sih mengaitkan Bukit Nobita dengan film kartun asal Jepang itu. Kalau cuma tahu Nobita adalah sahabatnya Doraemon, berarti kamu belum up-to-date, travelers. Karena Bukit Nobita adalah tempat nongkrong baru di kawasan Padang yang popularitasnya menanjak belakangan ini.
Ya, sejak akhir tahun lalu, nama Bukit Nobita mulai ramai diperbincangkan para netizen, travelers. Sejumlah foto pemandangan menakjubkan dari Bukit Nobita viral di sosial media, seperti Twitter, Instagram, dan Facebook. Dari informasi di sosmed itulah Bukit Nobita kini jadi tempat kawula muda menghabiskan waktu untuk bersantai sambil menikmati panorama kota Padang dari ketinggian.
Asal-usul nama Bukit Nobita
Sampai saat ini, belum jelas mengapa bukit tersebut dinamakan Bukit Nobita. Tapi kabarnya, nama ini muncul dari seorang mahasiswa yang sering datang ke sini. Ia merasa pemandangan dari atas bukit mirip seperti pemandangan bukit belakang sekolah Nobita di film Doraemon.
Padahal sebelumnya, bukit ini bernama Bukit Batu Jarang karena terdapat beberapa batu besar yang letaknya berjauhan. Tapi ada juga yang menyebutnya Bukit Tigo Tungku, Bukit Batu Kasek, Bukit Kampung Jua.
Nah, sudah tahu kan kenapa bukit ini dinamakan Bukit Nobita? Terus apa sih yang membuat tempat ini menarik sampai bisa menyedot banyak pengunjung khususnya kawula muda?
Bukit Nobita adalah tempat di mana kamu bisa menikmati pemandangan Kota Padang dengan view hingga 180 derajat. Mulai dari Pabrik Semen Padang, Gunung Pangilun, Gunung Padang, kampus di tepi pantai sampai panorama lautan dengan deretan pulau kecilnya akan tampak begitu elok dipandang dari Bukit Nobita ini, travelers.
Nggak ada waktu khusus untuk datang ke Bukit Nobita, bisa pagi, siang, sore atau malam. Tapi kalau travelers mau mendapat pemandangan cantik, sebaiknya datang sore saat matahari mulai tenggelam. Selain suasananya lebih sejuk, view Kota Padang dengan balutan warna kuning kemerahan khas sunset memanjakan mata.
Mau pengalaman lebih seru lagi? Silakan coba datang di malam hari, travelers. Kamu akan dibuat terpukau dengan pemandangan kerlap-kerlip lampu kota dari ketinggian Bukit Nobita. Bahkan belakangan ini, nggak jarang wisatawan yang sengaja berkemah di Bukit Nobita, khususnya saat akhir pekan.
Nggak cuma menjadi tempat nongkrong baru muda-mudi Kota Padang, Bukit Nobita juga kini termasuk salah satu spot favorit para fotografer. Siapa sih, yang mau melewatkan panorama cantik dari ketinggian 900 mdpl? Jadi jangan heran kalau travelers bakal menemukan banyak fotografer, profesional maupun amatir, asyik jeprat-jepret mengabadikan pemandangan ini dengan “senjata” mereka.
Cara menuju ke Bukit Nobita
Kalau travelers penasaran ingin berfoto dengan latar belakang pemandangan kota dari ketinggian, buru-buru deh datang ke Bukit Nobita ini. Nggak perlu khawatir kesulitan menemukan lokasinya, karena Bukit Nobita memang benar-benar jadi primadona di ibu kota Provinsi Sumatera Barat ini.
Bukit Nobita berada di Kelurahan kampung Jua, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang. Jaraknya hanya sekitar 15 kilometer dari pusat kota dan ada dua jalur alternatif untuk menuju ke Bukit Nobita, pertama lewat jalur dari Jalan Kampung Jua dan kedua dari Jalan Arai Pinang.
Setelah tiba di tempat parkiran, travelers harus lanjut berjalan kaki menyusuri jalan setapak untuk sampai di puncak Bukit Nobita. Di awal pendakian dengan kemiringan sekitar 45 derajat, travelers bakal menemukan perkebunan, jalanan tanah merah, berbatu dan licin, terutama jika sedang turun hujan.
Sejauh ini masih belum ada penerangan mumpuni saat pendakian ke Bukit Nobita. Oleh karena itu, travelers disarankan membawa perlengkapan seperti senter sendiri untuk kelancaran pendakian, ya.
Setelah itu, barulah mulai tampak pemandangan kota dan memasuki padang rumput ilalang setinggi kurang lebih satu meter. Usai menempuh perjalanan 30 menit, travelers bisa melihat dengan jelas hamparan bangunan Kota Padang sampai lautan.