Bagi para backpacker, moda transportasi paling nyaman di lokasi wisata adalah angkutan umum. Selain mudah, tarifnya pun terbilang sangat murah ketimbang harus menyewa kendaraan pribadi.
Mulai dari angkutan kota (angkot), hingga becak dalam kota adalah varian yang bisa kamu pilih. Kesan turisnya pun makin terasa, deh!
Tapi, nggak bisa sembarang kamu menumpang kendaraan umum di lokasi wisata. Nggak cuma nyasar karena nggak tahu arah, resiko kejahatan bisa menimpa kamu kapan saja jika kurang berhati-hati.
Nah, untuk bantu kamu mengantisipasi hal-hal yang nggak diinginkan, Pegipegi punya beberapa tips aman menumpang kendaraan umum di lokasi wisata. Siapa tahu akan sangat berguna ketika kamu tengah solo traveling.
1. Catat Trayeknya
Datang ke kota baru, pasti kita bakal dipusingkan dengan pilihan jurusan. Jika kamu ragu, silahkan ke terminal terdekat untuk mengetahui trayek yang kamu tuju. Akan sangat baik jika kamu catat tiap trayek angkutan yang ada di kota tersebut. Lantaran, biasanya antara jurusan satu dengan jurusan lain memiliki koneksi. Jangan cuma bermodalkan Google Maps, ya!
2. Jauh Dekat Sama
Angkutan umum nggak seperti taksi yang ada minimal dan maksimal tarif. Seberapa dekat dan jauhnya destinasi yang kamu tuju, tarifnya tetap sama. Tarif angkutan umum di Indonesia berkisar antara Rp 2.000-3.500 per sekali perjalanan. Sementara untuk bus kota, tarifnya antara Rp 3.000-5.000. Hal ini berbeda dengan becak seperti di Solo, Semarang maupun Yogyakarta di mana kamu harus tawar menawar untuk menentukan destinasi yang dituju.
3. Pilih-Pilih Kendaraan
Kondisi angkot yang padat dan terlalu kosong pun rawan kejahatan. Jika terlalu padat, para pencopet pun makin leluasa. Jika terlalu kosong, kamu pun bakal kesulitan minta tolong. Usahakan pula duduk di dekat supir dan menempatkan barang-barang berharga di dalam tas yang didekap ke depan. Kalaupun terpaksa berdiri, usahakan posisinya berada di paling depan maupun paling belakang agar mendapatkan akses keluar masuk yang mudah.
4. Kaca Transparan
Modus para pelaku kejahatan sangatlah beragam. Biasanya, mereka memanfaatkan kondisi kendaraan yang gelap dan senyap untuk melakukan aksinya. Salah satunya angkutan yang ditutupi dengan kaca film tebal. Visibilitas dari luar pun jadi terbatas. Jadi, sebaiknya pilih angkutan umum yang memiliki kaca bening di seluruh bagian kendaraan.
5. Siapkan Uang Pas
Ribetnya naik angkutan umum itu ketika kita nggak bawa uang pas. Meski nggak semua, ada kok supir maupun kernet yang nakal mengurangi kembalian yang menjadi hak kita. Demi mengantisipasi hal tersebut, siapkan uang pas yang cukup sesuai dengan tujuan trayek. Bayar dengan uang pas biar hati tenang, deh.
6. Kuasai Bahasa Daerah
Jadi, seakan ada sugesti bahwa jika turis bisa lancar berbahasa daerah, segalanya selama liburan akan sangat mudah. Pegipegi pernah mempraktikan hal tersebut kala melakukan negosiasi dengan abang becak. Rata-rata, jika kamu mampu berkomunikasi dengan Bahasa Jawa, keakraban pun terjalin dan tarif becak sudah pasti bisa lebih murah. Minimal bisa nanya “Ke Malioboro, piro pak? Cedak toh”. Jadi, intinya wajib banget bikin menguasai bahasa daerah.
7. Dilarang Ketiduran
Lelah adalah hal yang nggak bisa dilawan. Tetapi hal tersebut juga bisa jadi senjata utama para pelaku kejahatan beraksi. Nah, jika kamu sangat lelah dan kantung terasa nggak tertahan, lebih baik turun dari angkutan umun. Jangan biarkan diri kamu tertidur di dalam angkutan umum, apalagi dalam kondisi kosong. Sekali lengah, penyesalan nggak bakal terobati.
Sudah siap traveling naik angkutan umum, kan? Saatnya rencanakan liburanmu dengan pesan tiket pesawat, tiket kereta api, dan hotel murah lewat Pegipegi!
Pesan tiket murah Pesan hotel murah Pesan tiket kereta
Agar transaksi lebih mudah dan murah, yuk, instal aplikasi Pegipegi lewat Google Play atau App Store!