Kota Temanggung memiliki pesona alam pegunungan yang indah. Berada di kaki Gunung Sindoro, Temanggung merupakan salah satu akses para turis dari Yogyakarta maupun Semarang yang ingin main ke Dataran Tinggi Dieng.
Nggak heran, Temanggung pun dipenuhi banyak sekali spot wisata yang sangat menarik. Salah satu yang lagi ngehits di kalangan para turis lokal maupun mancanegara adalah Pasar Papringan.
Berada di Dusun Kelingan, Desa Caruban, Pasar Papringan memiliki beragam keunikan tersendiri. Bahkan, cenderung berbeda dari kebanyakan pasar tradisional yang ada di Indonesia.
Penasaran? Pegipegi sudah menyuguhkan 7 keunikan yang bisa kamu temui di Pasar Tradisional Paprinang, Temanggung ini. Mari, disimak!
1. Kepingan Bambu
Foto:Â ikaapril18
Hal pertama yang menarik perhatian dari Pasar Papringan adalah alat pembayaran. Di sini, kamu nggak menggunakan Rupiah untuk melakukan transaksi.
Adalah kepingan pring yang harus kamu gunakan. Terbuat dari bambu, koin pring memiliki empat nominal, 1, 5, 10, dan 50. Satu koin pring dihargai Rp. 1.000 yang bisa kamu tukarkan di awal kedatangan.
2. 35 Hari Sekali
Pasar Papringan nggak buka setiap hari, lho. Cuma pada Minggu Wage, atau setiap 35 hari sekali Pasar Papringan digelar. Buka mulai pukul 09.00 hingga 12.00, Pasar Papringan menawarkan pengalaman belanja yang sangat unik.
3. Tanpa Plastik
Istilah Papringan sendiri merupakan sebutan untuk spot ‘ngadem’ di bawah rimbunan pohon bambu. Oleh karena itu, kamu nggak bakal menemukan pedagang yang menggunakan terpal maupun plastik sebagai penutup.
Hal yang sama juga tersaji pada cara mereka menghidangkan makanan. Hanya ada daun pisang hingga hingga piring dari bambu yang digunakan di Pasar Papringan.
Secara nggak langsung, Pasar Papringan mengajarkan tiap turis untuk mencintai lingkungan. Tentu saja dengan mengurangi penggunaan plastik.
4. Asli Hasil Tani
Datang ke Pasar Papringan nggak lengkap kalau belum coba kulinernya. Jajanan pasar yang hadir di Pasar Papringan terbilang sangat unik dan tradisional lantaran bahan bakunya langsung diambil dari hasil tani para warga di sekitarnya.
Kamu bisa mencicipi lezatnya tempe benguk, nikmatnya bubur ayam khas kampung, hingga manisnya klepon, cenil, gethuk, sega megono, dan samiler dengan harga yang terjangkau. Semuanya disajikan tanpa menggunakan bahan penyedap rasa atau MSG, lho.
5. Radio dan Sepeda Kayu
Sesuai dengan temanya, melestarikan vegetasi tanaman bambu, Pasar Papringan juga hadir dengan pernak pernik yang sangat unik. Salah satu yang menarik perhatian adalah radio kayu.
Terbuat dari bambu, radio kayu khas Pasar Papringan bahkan sudah dikenal di luar negeri. Banyak turis mancanegara datang ke sini untuk berburu radio unik tersebut.
Selain itu, kamu juga dapat menemukan sepeda kayu karya Singgih S. Kartono. Kamu bisa membeli sepeda dengan frame kayu yang sangat kokoh.
6. Kuda Lumping
Layaknya acara rakyat, Pasar Papringan juga diisi dengan ragam pentas seni, lho. Tujuannya untuk memperkenalkan lagi seni asal Jawa Tengah yang kini sudah mulai terkikis jaman. Salah satu pentas yang sering digelar di Pasar Papringan adalah seni Kuda Lumping.
7. Bikin Gubernur Jawa Tengah Kagum
Nggak cuma turis mancanegara yang dibuat kagum. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo merasakan hal yang sama.
Saat meresmikan Pasar Papringan di awal tahun 2017 lalu, sang gubernur yakin kalau pasar ini bakal jadi maskot Jawa Tengah yang siap menarik lebih banyak turis datang ke Temanggung.
“Saya berikan apresiasi kepada pasar ini. Saya lihat pembelinya ada yang dari luar kota dan bahkan ada warga asing. Saya yakin di setiap desa ada yang khas dan itu perlu dikembangkan” ucapnya.
Foto: Endrowigati
Mau liburan ke Temanggung? Yuk, cari hotel murah Temaggung lewat Pegipegi, ya! Selamat liburan!
cari hotel murah lain di Temanggung
Agar transaksi lebih mudah dan murah, yuk, instal aplikasi Pegipegi lewat Google Play atau App Store!