Hari Raya Idul Fitri yang cuma jadi momen yang tepat buat mudik ke kampung halaman. Bagi beberapa orang, momen ini juga cocok untuk mengajak sanak-saudara mereka buat datang ke Jakarta.
Bukan buat berlibur, namun kebanyakan buat mencari pekerjaan dan tinggal di ibukota. Tentu saja dengan iming-iming kehidupan yang lebih layak. Nggak heran, setiap kali arus mudik dan balik selesai, jumlah warga yang datang ke Jakarta jauh lebih banyak.
Seperti yang terlampir dalam data kependudukan tahun 2013 rilisan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta. Sejumlah 54.757 jiwa datang ke Jakarta untuk mengadu nasib.
Memang sih nggak ada yang melarang, selama kamu punya keahlian atau mata pencaharian buat mengadu ke Jakarta. Tapi, kamu tahu nggak sih hidup di Jakarta itu keras!
Nggak percaya? Pegipegi punya 7 alasan kenapa kamu harus berpikir dua kali buat datang dan tinggal di Jakarta pada momen Lebaran kali ini. Simak ya!
Tempat Tinggal
Foto: ekompas
Hal yang paling krusial saat datang ke Jakarta adalah kamu harus punya tempat tinggal. Jika ada keluarga yang masih bisa ditumpangi rumahnya, aman sih. Bakal berbeda jika kamu memutuskan buat kos. Sebagai gambaran, kos-kosan di ibukota dengan fasilitas standar (Kamar, kamar mandi luar, listrik dan air) berkisar antara Rp 600-900 ribu per bulan. Jika mau yang lebih keren dengan fasilitas tambahan AC dan kamar mandi dalam, kamu harus merogoh kocek sedalam Rp 1,2-1,5 juta. Angka tersebut di luar uang makan kamu dan laundry ya.
Transportasi
Foto: rossrightangle
Jakarta memiliki beragam jenis transportasi. Apalagi sejak layanan transportasi online seperti Uber, Grab dan GoJek muncul, jelas mempermudah mobilitas kamu buat beraktivitas. Akan tetapi, yang jadi masalah adalah ongkosnya. Let’s say, kos-kosan kamu ada di daerah Gandaria sedangkan kamu kerja di daerah Sarinah, Jakarta Pusat. Tiap hari, kamu harus merogoh kocek sekitar Rp 15-20 ribu sekali jalan buat transportasi saja. Hal yang sama juga terjadi di angkutan konvesional, contohnya taksi. Sekali buka pintu, angka Rp 8000 langsung tertera di layar argo.
Lalu Lintas
Selama bertahun-tahun, Jakarta memiliki masalah lalu lintas yang sulit untuk diatasi. Pertumbuhan kendaraan yang ada sulit diimbangi dengan pertumbuhan jalan raya. Meskipun pemerintah sudah membangun berbagai underpass dan jalan tol dalam kota hingga aturan ganjil-genap, kemacetan tetap jadi problematika Jakarta. Alhasil, kamu bakal sering menghabiskan sebagian besar waktu kamu di jalan.
Makan
Foto: teropongbisnis
Soal biaya makan, Jakarta bisa dibilang cukup tinggi. Mulai dari kaki lima hingga bintang lima, pastinya bakal menguras kantong kamu. Rata-rata orang di Jakarta menghabiskan uang sebesar Rp 30-50 hanya untuk makan. Bahkan, jika kamu datang ke sebuah warteg d pusat kota dengan modal Rp 15 ribu saja, paling kamu hanya dapat nasi putih, orek tempe, sambal dan air putih. Berbeda jika kamu tinggal di Yogyakarta di mana uang sebesar itu sudah bisa makan dengan menu lengkap.
Hiburan
Foto: cgv
Jakarta adalah pusat hiburan di Indonesia. Berbagai macam hiburan, mulai dari kelas menengah hingga atas ada di sini. Nggak heran, biaya hiburan di Jakarta sangatlah tinggi. Contoh deh nonton film di bioskop, kamu harus merogoh kocek sedalam Rp 50 ribu. Itu juga belum jajan popcorn dan minuman, Rp 40 ribu. Total, sekali jalan kamu bisa mengahabiskan Rp 100 ribu. Dengan angka tersebut, kamu bisa makan seminggu di kota-kota seperti Yogyakarta, Semarang dan Surabaya.
Angka Kejahatan
Foto: morrow
Jangan mengira, hidup di Jakarta itu sudah pasti aman. Apalagi buat kamu yang baru datang dari daerah, pastinya harus melewati banyak sekali rintangan, salah satunya soal kejahatan. Kepadatan penduduk di Jakarta sudah pasti memicu pertumbuhan angka kejahatan. Data dari Polda Metro Jaya, DKI Jakarta memiliki angka kejahatan tertinggi di Indonesia dengan total 44,461 laporan kejahatan pada tahun 2015.
Izin Tinggal
Foto: kidsklik.com
Pemerintah DKI Jakarta rutin menggelar operasi yustisi, di mana mereka bakal menertibkan para pendatang baru. Nah, salah satu syarat biar nggak kena operasi yustisi adalah Kartu Tanda Penduduk (KTP). Untuk mendapatkan KTP DKI Jakarta, kamu harus memiliki tempat tinggal dan pekerjaan. Dengan KTP DKI Jakarta, kamu akan diizinkan tinggal di Jakarta. Jika nggak, maka siap-siap kena denda bahkan dipulangkan ke daerah asal.
Tetap mau ke Jakarta? Mending liburan di sana saja dengan pesan tiket pesawat, tiket kereta api, dan hotel murah Jakarta di Pegipegi!
Foto utama: whatsupcifor
pesan tiket pesawat murah pesan tiket kereta api murah cari hotel murah
Agar transaksi kamu lebih murah dan mudah, jangan lupa instal aplikasi Pegipegi lewat Google Play atau App Store, ya!