Bila kamu sedang jalan-jalan sore di Alun-Alun Selatan, Yogyakarta, coba deh melipir ke satu sudutnya. Kamu bakal melihat banyak orang berkumpul buat antri di depan sebuah gerobak buat beli Cilok Gajahan.
Walaupun bukan makanan khas Kota Pelajar, nyatanya warga di sana rela buat antri berjam-jam demi sebungkus cilok panas yang satu ini., seperti yang dilansir oleh Kompas. Nama Cilok Gajahan pun sudah cukup terkenal di Yogyakarta meskipun sang pemilik, Syahrul baru memiliki satu gerobak.
Nah, apa sih yang bikin spesial Cilok Gajahan? Apa bedanya dengan cilok-cilok pada umumnya? Pegipegi punya nih beberapa fakta unik soal Cilok Gajahan yang lagi nge-hits di Yogyakarta ini. Simak ya!
Kualitas Nomor Satu
Foto: tribunnews.com
Kalau bukan soal kualitas dan rasa, nggak mungkin banyak orang yang mau balik buat beli Cilok Gajahan. Nah, sang pemilik, Syahrul mengaku sangat menjaga kualitas rasa dari ciloknya. Dari bahan sih nggak berbeda dengan cilok pada umumnya, menggunakan tepuk tapioka, rempah-rempah. Tapi, soal isian, Syahrul menggunakan daging sapi beneran, lho yang super gurih serta kecap yang bermerk terkenal.
30 Kilogram
Foto: anishidayah
Di awal dia berdagang cilok, Syahrul hanya mampu menghabiskan dua kilogram tepung tapioka buat bikin cilok gajahan. Nah, semenjak jadi hits di kota Yogyakarta, dia harus menyediakan 30 kilogram per hari untuk berdagang. Jumlah tersebut juga berlaku kepada bumbu dan daging olahan buat Cilok Gajahan ini. Sadis!
Harga MurMer
Foto: tribunnews
Dibanding dengan cilok-cilok di kota besar seperti Bandung dan Jakarta yang sudah mencapai Rp 500 per buah, Cilok Gajahan justru murah banget harganya. Sejak awal, Syahrul sudah pasang harga Rp. 250 untuk sebuah Cilok Gajahan selama tiga tahun berjualan. Meski cukup murah, Syahrul tetap mampu meraup omzet harian hingga Rp. 1.5 juta, lho!
Pakai Nomer Antrian
Foto: ardiankusuma
Lantaran baru memiliki satu gerobak, Syahrul mengaku cukup kewalahan melayani antrian pembeli Cilok Gajahan setiap harinya. Nah, demi menjaga ketertiban dan keamanan, Syahrul mulai memberlakukan nomor antrian pembeli. Saking ramainya, Syahrul hanya butuh waktu dua jam untuk menjual habis seluruh Cilok Gajahan yang dibawanya tersebut.
Sambal, Jurus Ampuhnya
Foto: ardiankusuma
Selain punya tekstur yang empuk dan kualitas rasa cilok yang terjada, ada hal lainnya yang bikin Cilok Gajahan spesial. Yap, adalah sambalnya. Syahrul menggunakan racikan sambal dengan cabai rawit segar, bawang merah, hingga bawang putih yang dihaluskan menjadi satu dengan rempah-rempah lainnya. Rasa segar dan pedas yang menyambar bikin banyak orang rela kembali buat beli Cilok Gajahan lagi.
Asal Nama Cilok Gajahan
Banyak yang bertanya asal usul nama dari Cilok Gajahan. Padahal, ciloknya nggak segeda gajah juga! Well, ternyata letak Syahrul berjualan lah yang menjadi inspirasinya. Salah satu sudut di kawasan Alun-Alun Selatan Yogyakarta yang dikenal dengan nama area Gajahan karena dulu adalah bekas kandang gajah milik Keraton Yogyakarta. Jadi itu kenapa namanya Cilok Gajahan.
Buka Cabang di Rumah
Foto: lindamraz
Nah, buat yang nggak kebagian Cilok Gajahan karena sudah habis, kamu masih punya kesempatan, lho! Syahrul dan sang istri ternyata juga buka cabang Cilok Gajahan di tempat tinggalnya di Kampung Kadipaten Kulon KP 1, Nomor 270, RT 16/RW O2, Kelurahan Kadipaten, Kecamatan Keraton, Kota Yogyakarta. Jadi, buruan deh mampir ke sana buat merasakan nikmatnya Cilok Gajahan.
Foto utama: lindamraz
Mau liburan di Yogyakarta sambil berburu Cilok Gajahan? Kamu bisa naik pesawat pesawat atau kereta api yang tiketnya bisa dipesan di pegipegi.com. Jangan lupa sekalian cari hotel murah di Yogyakarta, ya!
pesan tiket pesawat murah ke yogyakarta pesan tiket kereta api murah cari hotel murah di yogyakarta