Travelers, dunia travelling selalu memunculkan tren-tren baru tiap kali musim liburan tiba. Usai menggemanya tren backpacker di kalangan pelancong, dunia kini dikejutkan dengan tren ajaib lainnya, begpackers!
Buat yang belum tahu, begpackers sendiri adalah sebutan buat para turis yang rela mengemis di jalan-jalan negara Asia Tenggara, dana buat mereka travelling. Fenomena ini sedang ramai di Thailand, di mana banyak turis luar atau bule menggelar lapak di jalanan buat mengemis.
Keberadaan mereka yang menganggu citra turis lainnya pun mengundang komentar beragam di sosial media. Nggak jarang ada yang mencaci kelakuan memalukan para bule yang haus akan travelling ini.
Nah, penasaran nggak sih dengan fenomena begpackers ini? Tenang, Pegipegi sudah siapkan beberapa fakta menarik soal begpackers. Simak!
1. Singapura Yang Pertama

(Picture: Twittter/ @ImSoloTraveller)
Meski belakangan baru heboh di Bangkok, Thailand, nyatanya fenomena begpackers pertama kali justru mencuat di Singapura. Seorang warga bernama Maisarah Abu Samah mengabadikan pemandangan yang aneh saat jalan-jalan ke pusat kota. “Pertama kali saya melihat fenomena ini dan keheranan. Pertama, di Singapura, jarang ada penggemis di pinggir jalan karena aturan yang tegas dari pemerintah” ujarnya yang dilansir oleh The Sun. Usai sukses mencuri perhatian, virus begpackers pun menyebar ke beberapa negara Asia Tenggara seperti Thailand, Laos, bahkan Malaysia.
2. Nggak Cuma Mengemis
Are you loser? Don’t know what to do in life? Go to #Bangkok #Thailand. Start teaching, blogging or beg on the road pic.twitter.com/RllFsgZ9Xp
— Solo Traveller ✈ (@ImSoloTraveller) January 17, 2016
Para turis begpackers punya banyak cara buat mendapatkan dana travelling mereka. Nggak cuma mengemis, banyak dari mereka yang rela bawa alat musik beserta pengeras suara buat mengamen layaknya di negara sendiri. Beberapa di antaranya pula menjajakan hasil potret travelling mereka kepada orang lokal demi mengais sedikit uang dari orang lewat.
3. Menyebar ke Online
Rising trend of Falang begging in #Bangkok #Thailand.Today at Chitlom-Siam Skywalk. Lost money on girls/bar/what? RT pic.twitter.com/evW9HD9HE7
— Solo Traveller ✈ (@ImSoloTraveller) January 19, 2016
Nggak cuma offline, kegiatan begpacking mereka juga lakukan di dunia maya, lho! Banyak para turis menggunakan fasilitas crowd-funding, Kickstarter untuk mendanai mereka. Saking niatnya, mereka juga membuat video profile mereka dan negara yang mereka kunjungi demi menarik simpati dari netizen yang melihat.
4. Variasi Spanduk
Foto: thesun
Lantaran nggak fasih berbicara dalam bahasa lokal, banyak dari begpackers membekali diri dengan spanduk bertuliskan permintaan mereka. Dari yang paling ngenes sampai yang berkelas, ada! “Saya sedang travelling keliling Asia tanpa uang. Tolong bantu perjalanan saya ya” tulis seorang turis yang coba mengemis di atas jembatan penyeberangan kota Bangkok.
5. Inspirasi Sepasang Sahabat
Foto: mirror
Nggak bakal ada api kalau nggak ada yang menyulut. Heboh fenomena begpackers nyatanya terinspirasi dari sepasang sahabat dari Inggris, Lilly dan Sara yang travelling ke 48 negara bagian di Amerika Serikat tanpa uang. Selama lima bulan, mereka menggunakan Tinder untuk mencari kenalan buat makan, tempat tinggal hingga akses hiburan secara gratis. Kisah ini sempat diabadikan beberapa media Inggris seperti BBC hingga The Sun. Sadis!
6. Amarah di Media Sosial
Do not support these #begpackers!!! The whole idea is just pathetic, lazy and tacky! Kill white privilege for equality!!
— Luisa (@luhluhee) April 12, 2017
Aksi nekat para turis begpackers nggak cuma mengganggu kehidupan warga lokal, tetapi juga netizen. Kebanyakan para pengguna media sosial menyayangkan perilaku para begpackers yang dianggap memalukan. “Bule miskin, hanya di Bangkok!” cuit akun Twitter @IamSoloTraveler. “Apa kamu seorang pecundang? Nggak tahu mau ngapain di kehidupan ini? Pergi deh ke Bangkok. Silahkan mengajar, ngeblog atau mengemis di pinggir jalan” tambahnya.
7. Perilaku Mengejutkan Turis Asing
Foto: metro
Citra buruk turis begpackers nggak cuma soal cara mereka mendapatkan dana untuk travelling. Beberapa dari mereka juga punya perilaku buruk, terutama soal sopan santun. Seperti yang ditunjukkan sebuah video viral. Seorang penumpang bus asal Bangkok, Narong Thaopanya merasa terganggu dengan aksi seorang bule yang sengaja mengangkat kakinya di sebuah bus. “Saya sudah memintanya untuk menurunkan kaki namun dia menolak” kesalnya.
Daripada jadi begpackers, lebih baik travelling murah deh dengan pesan tiket kereta api secara online melalui Pegipegi! Dijamin lebih murah, aman, dan nyaman! Dan jangan lupa sekalian booking hotel murah lewat Pegipegi juga, ya!
pesan tiket kereta api murah  cari hotel murah
Agar transaksi kamu lebih murah dan mudah, jangan lupa instal aplikasi Pegipegi lewat Google Play atau App Store, ya!