Kebanyakan orang Indonesia tidak lepas dari secangkir kopi sebelum memulai harinya. Ada beragam kopi di Indonesia, salah satu kopi yang unik sekaligus memiliki nilai jual tertinggi adalah kopi luwak. Kali ini Pegipegi pengin mengajak kamu kenalan dengan kopi luwak.
Berasal dari kotoran musang kelapa
Nama lain dari kopi luwak adalah kopi musang karena kopinya diambil dari kotoran (feses) musang kelapa, yaitu mamalia kecil, berbulu, berekor panjang, dan suka memanjat pohon. Mereka memakan buah dan biji-bijian, salah satunya biji buah kopi yang nantinya akan dikeluarkan bersama feses.
Musang kelapa tidak dapat mencerna biji, jadi ketika membuang kotoran, biji yang dikeluarkan masih utuh. Kemudian para ahli luwak mengumpulkan kotoran tersebut, memisahkan biji dari kotoran, mencuci, dan mengeringkannya.
Siapa yang pertama kali menemukannya?
Di balik penemuan kopi luwak, nggak lepas dari zaman kolonialisme Eropa. Ketika itu, Spanyol, Portugal, Inggris, dan Belanda menemukan benih kopi di Yaman pada abad ke-16. Dan pada abad ke-17, Belanda mulai ke Asia, terutama di daerah yang kaya akan sumber daya alam dan lahan pertanian. Belanda menjadi importir kopi menyelundupkannya keluar dari Yaman. Lalu mereka menanam biji kopi di Pulau Sumatera dan Jawa.
Belanda memperkerjakan warga lokal di perkebunan mereka dengan bayaran yang amat rendah, sehingga nantinya Belanda bisa menjual kopi kembali ke negara mereka. Para warga juga dilarang memetik buah kopi dan mereka juga tidak mampu membeli kopi sendiri. Akhirnya, mereka mencari jalan untuk mencicipi kopi.
Mereka menyadari bahwa musang kelapa memakan buah kopi, tapi bijinya nggak bisa dicerna dan tetap berada pada kotorannya. Akhirnya, kotoran pun dikumpulkan, biji kopinya dipilih, dibersihkan, lalu diolah menjadi minuman kopi dengan aroma khas.
Kenapa rasanya khas dan enak?
Kopi luwak terasa enak karena musang kelapa pintar memilih biji kopi terbaik, juga pengaruh pencernaan. Ketika biji berada di saluran pencernaan musang kelapa, biji kopi menyerap beberapa asam dan enzim dalam saluran pencernaan tersebut. Sehingga, fermentasi terjadi dan menciptakan rasa yang khas. Lembut seperti cokelat tanpa rasa pahit.
Tidak heran jika biji kopi luwak harganya sangat mahal. Di Thailand, sekantong biji kopi luwak (50 gram) dijual seharga 70 dolar US. Sedangkan di salah satu kedai kopi di Santa Monica, California, menu Kopi Luwak dijual seharga 80 dolar US tanpa campuran apa pun.
Berpengaruh pada populasi luwak
Karena harganya yang mahal, banyak orang yang tergoda untuk memproduksi kopi luwak dengan biaya murah. Banyak yang menangkap luwak, ditaruh di kandang, dan dipaksa memakan buah kopi. Sehingga, banyak luwak yang stres, kurang gizi, bahkan mati. Selain berpengaruh pada populasi luwak yang semakin menurun, hal itu juga berpengaruh terhadap kualitas kopi luwak yang juga semakin menurun.
Berdampak baik untuk kesehatan
Kandungan kafein pada kopi luwak rendah, begitu pula dengan tingkat keasamannya. Sehingga, kopi ini sangat aman dikonsumsi oleh penderita maag. Kopi luwak juga dipercaya bisa mencegah berbagai penyakit, seperti kanker payudara, penyakit saraf dan parkinson, diabetes, dan batu empedu. Kopi luwak juga bermanfaat untuk mencegah gigi berlubang dan menjaga kecantikan kulit.
Ternyata Indonesia menjadi produsen kopi luwak terbesar di dunia dengan produksi biji kopi luwak sebanyak 200 gram per tahun. Nah, pastinya kamu semakin bangga dong dengan Indonesia! Yuk, lestarikan wisata Indonesia dengan keliling Indonesia! Ayo pesan tiket pesawat, tiket kereta api, dan hotel murah di Pegipegi!
pesan tiket pesawat murah  pesan tiket kereta api murah  cari hotel murah
Foto: Shutterstock
Agar transaksi kamu lebih murah dan mudah, jangan lupa instal aplikasi Pegipegi lewat Google Play atau App Store, ya!