Destinasi

5 Alasan Kenapa Palangkaraya Cocok Gantikan Jakarta

Wacana pemindahan ibukota Indonesia dari Jakarta kembali muncul. Nama kota Palangkaraya di Kalimantan Tengah menjadi kandidat paling kuat menggantikan Jakarta.

Presiden Jokowi pun serius mewujudkan wacana ini. Sempat digodok pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jokowi menilai kota ini punya potensi untuk tumbuh besar sebagai ibukota.

Memang, bukan pekerjaan yang mudah untuk memindahkan pusat pemerintahan sebuah negara. Akan tetapi, melihat kondisi Jakarta yang sudah sangat padat, opsi pemindahan pun patut untuk dicoba.

Tapi, apakah Palangkaraya benar-benar cocok buat jadi ibukota baru bagi Indonesia? Well, Pegipegi punya 5 alasan kenapa ibukota Indonesia harus pindah ke Palangkaraya. Simak yuk!

Dapat “Restu” Soekarno

Foto: beritatrendz

Ide untuk menjadikan Palangkaraya sebagai ibukota Indonesia sudah muncul di akhir 50-an. Kala itu, Presiden Soekarno menancapkan tiang pembangunan kota pada Juli 1957. Namun, lantaran akses transportasi belum ada, ibukota belum bisa pindah ke sana. Usai era reformasi, kota Palangkaraya berbenah dan menjelma sebagai kota percontohan, nggak cuma buat Pulau Kalimantan, tetapi seluruh Indonesia, terutama soal penataan kota yang berada di tepi sungai Kahayan.

Bisa Lebih Fokus

Foto: dronestagr

Jakarta sudah campur aduk! Nggak cuma pusat politik pemerintahan, bisnis hingga hiburan beradu peran di kota yang memiliki lebih dari 10 juta jiwa penduduk ini. Alhasil, fokus kota bisnis pun sering kali disangkutpautkan dengan panasnya isu politik, yang tentu saja merugikan banyak pihak. Nah, jika ibukota jadi pindah, fokus kota politik pun bakal terpusat di Palangkaraya dan nggak bakal mengganggu sektor bisnis di kota. Sebagai contoh Australia yang memiliki Canberra atau Amerika Serikat yang punya Washington D.C.

Minim Bencana Gempa

Foto: hipwee

Nggak seperti Jakarta yang berada di kawasan lempeng tektonok Samudera Hinda, Palangkaraya aman dari bencana Gempa. Letaknya di Pulau Kalimantan yang berada di luar jalur Ring of Fire menjadi alasan utamanya. Nggak ada gunung aktif di sekitar kota. Yang ada hanyalah hutan dan sungai-sungai panjang yang mengalir di Pulau Kalimantan. Palangkaraya juga memiliki jumlah penduduk yang jauh lebih sedikit, dua hingga empat juta jiwa sehingga bencana kemanusiaan yang disebabkan oleh alam bisa terminimalisir.

Kosong dan Luas!

Foto: centralborneo

Dengan luas 2.400 km persegi, kota Palangkaraya terbilang masih sangat luas untuk dibangun infrastruktur sebtut saja terminal, bandara, hingga kompleks olahraga. Maklum, sejak diresmikan sebagai ibukota Kalimantan Tengah pada 1957, pembangunan kota hanya menghabiskan total 50 km persegi saja! Itu artinya, lahan tanah di Palangkaraya masih cukup luas. Nggak heran, harga tanah per meternya masih sangat murah. Dengan dana Rp 2-3 juta, kamu sudah bisa memiliki satu meter persegi tanah.

Potensi Pariwisata Unggulan

Foto: centralborneo

Jika Jakarta dipenuhi dengan pusat hiburan seperti mall, bioskop, hingga klub, Palangkaraya justru sebaliknya. Di sini, kamu bisa menemukan banyak sekali lokasi wisata yang cukup terjaga dan berpontensi menarik wisatawan. Jika kamu jalan ke daerah Bukit Batu, kamu bakal disambut dengan indahnya Danau Tahai yang dikenal memilki warna merah pekat. Buat yang mau mencari tantangan, kamu bisa menuju Taman Nasional Bukit Raya di mana banyak sekali satwa liar yang mengaggumkan seperti beruk,landak hingga burung ruai. Intinya, secara pariwisata, khususnya alam terbuka, Palangkaraya punya banyak keunggulan dibanding Jakarta.

Foto utama: jawapos

Bagi kamu yang ingin merencanakan liburan bersama pasangan kamu, yuk, pesan tiket pesawat, tiket kereta api, dan hotel murah Palangkaraya di Pegipegi!

pesan tiket pesawat murah  pesan tiket kereta api murah  cari hotel murah

Agar transaksi kamu lebih murah dan mudah, jangan lupa instal aplikasi Pegipegi lewat Google Play atau App Store, ya!

google-play

apps-store

Comments

To Top
%d bloggers like this: