Setiap tanggal 1 Mei, dunia memperingati Hari Buruh Internasional atau yang dikenal dengan sebutan May Day. Hari tersebut memiliki arti yang mendalam buat kaum buruh di dunia maupun di Indonesia.
Secara runut sejarah, May Day menjadi tonggak kemenangan bagi mereka yang memperjuangkan hak-hak profesi serta kebebasan mutlak dari tangan kapitalisme. Namun, May Day pun mustahil tercipta jika nggak ada para pahlawan di baliknya.
Jika Amerika Serikat memiliki Crystal Lee Sutton, Indonesia memiliki Marsinah. Mendiang wanita berusia 24 tahun ini sangat vokal dan berani memperjuangkan hak para buruh dan berusaha melepaskan diri dari jeratan kapitalisme di tempat kerjanya, PT Catur Putra Surya, Sidoarjo di awal 90-an.
Marsinah adalah salah seorang karyawati PT Catur Putera Surya yang aktif dalam aksi unjuk rasa buruh. Keterlibatan Marsinah dalam aksi unjuk rasa tersebut antara lain terlibat dalam rapat yang membahas rencana unjuk rasa pada 2 Mei 1993 di Tanggul Angin Sidoarjo. Pada 3 Mei 1993, para buruh mencegah teman-temannya bekerja sehingga Komando Rayon Militer (Koramil) setempat turun tangan mencegah aksi buruh tersebut.
Sampai dengan tanggal 5 Mei 1993, Marsinah masih aktif bersama rekan-rekannya dalam kegiatan unjuk rasa dan berbagai perundingan. Marsinah menjadi salah seorang dari 15 orang perwakilan karyawan yang melakukan perundingan dengan pihak perusahaan.
Meski harus meregang nyawa usai diculik dan dibunuh dengan keji pada 8 Mei 1993 oleh para penguasa yang nggak senang dengan kiprahnya, Marsinah-lah yang pertama kali memetik api semangat kaum buruh di Indonesia. Kini, jasa dan pengorbanannya selama hidup menjadi kenangan yang sangat berarti dan pedoman nasib bagi jutaan buruh di Indonesia.
Nah, untuk memperingati May Day ini, Pegipegi sudah menyiapkan empat hal yang bisa kamu pelajari dari sosok Marsinah. Semoga bisa memberikan inspirasi mendalam. Simak!
1. Ingin Terus Belajar
Foto: Merdeka
Meski profesinya hanya seorang buruh, Marsinah memiliki kemauan dan kemampuan yang luar biasa dalam hal belajar. Setiap pulang kerja, Marsinah rela menghabiskan waktu istrahatnya untuk ikut kursus komputer hingga les Bahasa Inggris dengan harapan suatu hari nanti dapat disalurkan kepada rekan-rekan buruh lainnya.
2. Berani Hadapi Intimidasi
Foto: kedaipena
Dibekali dengan keberanian yang luar biasa, Marsinah sangat vokal dalam memperjuangkan hak-hak buruh. Bahkan, di zaman Orde Baru, Marsinah rela pasang badan untuk menghadapi intimidasi dari berbagai pihak meski tuntutannya berkali-kali ditolak perusahaan.
3. Bela Mati-Matian Kawan Buruh

Foto: realita
Meski harus menghadapi kekuatan militer, Marsinah juga nggak segan membela kawan-kawan buruhnya. Bersama Marsinah, 15 buruh PT. Catur Putra Surya maju untuk berunding mengenai hak mereka. Bahkan saat ke-13 rekannya dipaksa untuk resign dari perusahaan, Marsinah mengancam akan melapor ke pengadilan dan mendatangi Kodim Sidoarjo untuk menanyakan keberadaan rekan-rekannya.
4. Pantang Menyerah
Foto: tribunnews
Pada zaman Orde Baru, kesejahteraan kaum buruh sangatlah memprihatinkan. Per hari, mereka hanya dibayar Rp. 1.700 untuk kerja selama 8-12 jam di pabrik. Tapi, kebijakan perusahaan yang semena-mena nggak membuat Marsinah menyerah. Berbekal Surat Edaran No. 50/Th. 1992 dari Gubernur Jawa Timur, Marsinah memperjuangkan kenaikan gaji sebesar Rp 550 menjadi Rp 2.250 walau gerakan agresif Marsinah nggak disukai perusahaan.
Semoga, keempat pelajaran berharga dari Marsinah bisa memberikan inspirasi nggak cuma bagi kaum buruh, tetapi juga seluruh masyarakat Indonesia yang tengah dalam kesulitan kehidupan. Karena nggak ada yang nggak mungkin di dunia ini.
Foto:Â rememberlastnight12
Sudah dengar kan kisah soal Marsinah. Kira-kira mau travelling napak tilas ke kota Sidoarjo, kampung halaman beliau? Yuk, segera rencanakan liburanmu bareng Pegipegi dengan pesan tiket pesawat, tiket kereta api, dan hotel murah, ya!
pesan tiket pesawat murah  pesan tiket kereta api murah  cari hotel murah
Agar transaksi kamu lebih murah dan mudah, jangan lupa instal aplikasi Pegipegi lewat Google Play atau App Store, ya!