Curug Bidadari berada di wilayah perbatasan Kabupaten Pekalongan dan Batang, tepatnya di kawasan Desa Jolotigo. Curug ini juga biasa disebut Curug Batu Dinding Kolam lima karena di sekitar air terjun terdapat lima aliran air yang menyerupai kolam renang. Daya tarik Curug Bidadari adalah dua kolam alami dengan air yang sangat jernih dan berwarna kehijauan. Dikelilingi hijaunya pohon-pohon dan kicauan burung, menjadikan kawasan Curug Bidadari kian asri. Pengunjung curug ini tidak dikenakan biaya apapun kecuali biaya ganti baju di ruang ganti yang hanya Rp. 1.000. Curug Bidadari semakin padat saat memasuki akhir pekan dan hari libur.
Lokasi Curug Bidadari
Desa Purbo Jolotigo, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah
Cara Menuju Curug Bidadari
Tidak ada kendaraan langsung menuju Curug Bidadari dari Stasiun Pekalongan. Jika Anda berminat mengunjungi Curug Bidadari, sebaiknya sewa angkutan umum dari sekitar stasiun untuk mempercepat perjalanan Anda ke curug ini. Gunakan rute dari Kota Pekalongan hingga ke Perempatan Grogolan, kemudian belok ke kanan menuju Pasar Warung Asem. Lurus ke selatan hingga Pasar Pandan Sari, lalu lurus lagi lewat jalur Wonotunggal melewati Jalan Raya Bandar atau belok ke kanan via jalur Talun lewat jalur alternatif. Ikuti penunjuk arah jalan sampai ke Desa Silurah, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang, yang merupakan pintu masuk Curug Bidadari. Lurus sekitar dua kilometer dari gapura Desa Silurah, kemudian belok kanan ke jalan yang memiliki gapura bertuliskan
Museum Batik Pekalongan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 12 Juli 2006. Bangunan museum ini memiliki luas sekitar 2.500 meter persegi dan menempati bangunan peninggalan kolonial Belanda yang telah berdiri sejak 1906. Museum Batik Pekalongan memiliki banyak koleksi batik tua hingga modern dari berbagai daerah di Jawa, Sumatera, Kalimantan, hingga manca negara. Museum Batik Pekalongan juga merupakan pusat pelatihan membatik dan pusat pembelajaran batik. Museum ini mempunyai program pelatih membatik ke masyarakat, sekolah, dan institusi lainnya secara langsung.
Lokasi Museum Batik Pekalongan
Jalan Jatayu No. 3, Pekalongan Utara, Jawa Tengah
Cara Menuju Museum Batik Pekalongan
Sangat mudah untuk menuju ke Museum Batik dari Stasiun Pekalongan. Terdapat dua opsi yang bisa digunakan, pertama menggunakan becak dengan biaya Rp. 20.000 sekali jalan. Kedua, naik angkutan umum berwarna oranye jurusan BOM - THR di seberang stasiun dan turun langsung di depan Museum Batik Pekalongan. Cara kedua ini agak sedikit lama, karena rute angkutan umum yang digunakan harus berputar-putar dahulu sebelum sampai ke tujuan.
Linggo Asri adalah kawasan wisata yang memadukan potensi alam, pegunungan dan hutan wisata. Kawasan wisata edukasi ini meliputi Wana Wisata Kali Paingan, bumi perkemahan, outbound, konservasi satwa endemik, dan berbagai jenis wisata lainnya. Linggo Asri juga merupakan tempat bersejarah dimana terdapat benda-benda peninggalan seperti candi, pura, serta prasasti. Salah satu yang menjadi pusat perhatian adalah batu prasasti bernama Lingga dan Asri yang konon dianggap sebagai perwujudan dari nama Linggo Asri. Di bagian konservasi satwa endemik, Linggo Asri memiliki lebih dari 300 hewan yang dipelihara dan menyediakan gajah yang bisa digunakan sebagai tunggangan untuk berkeliling kawasan Linggo Sari.
Lokasi Linggo Asri
Jalan Raya Kali Paingan Km 14, Desa Linggoasri, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah
Cara Menuju Linggo Asri
Linggo Asri dapat diakses dari Stasiun Pekalongan dengan menggunakan angkutan umum sewaan. Dari stasiun, berangkat ke Kota Pekalongan menuju ke arah barat sekitar tujuh kilometer sampai perempatan lampu merah Wiradesa. Di perempatan, sambung ke selatan menuju Kajen dan terus menuju arah selatan pertigaan SMP 1 Kajen Gandarum. Lanjutkan hingga memasuki hutan karet dan menemui gapura