Wisatawan bisa memilih beragam moda transportasi untuk mencapai Wonosobo:

Pesawat

Bus

Wisatawan yang bertolak ke Wonosobo dari Jakarta memiliki banyak pilihan bus antar provinsi. Anda cukup memilih bus sesuai bujet dan preferensi. Rata-rata tarif bus jurusan Jakarta – Wonosobo adalah Rp 77.000 (ekonomi) hingga Rp 160.000 (eksekutif).

Seluruh bus yang menuju Wonosobo akan tiba di Terminal Bus Mendolo yang terletak sekitar 8 km sebelah timur pusat kota. Dari Terminal Mendolo, Anda bisa mencapai pusat kota dengan menggunakan angkot dengan tarif rata-rata Rp 5.000.

Garung

Garung merupakan salah satu kecamatan di Wonosobo yang terletak di utara Kota Wonosobo, tepatnya jalan utama jalur Wonosobo – Dieng. Wisatawan dapat menemukan obyek wisata Telaga Menjer yang sekaligus berfungsi sebagai pembangkit listrik dan dioperasikan oleh PT Indonesia Power.

Transportasi umum di Wonosobo cukup terbatas, namun Anda pilihan transportasi yang ada tetap memungkinkan Anda mengeksplorasi Wonosobo dengan nyaman dan praktis.

Angkot

Angkot adalah pilihan transportasi umum praktis untuk menjelajah Wonosobo. Umumnya, angkot terpusat di Pasar Induk Wonosobo. Tarif angkot di Wonosobo dimulai dari Rp 2.000 untuk jarak pendek hingga Rp 5.000 untuk jarak jauh.

Sedikit berbeda dengan angkot di daerah lain, angkot di Wonosobo berbentuk bus kecil dan sedang yang juga melayani rute ke luar kota. Berikut adalah daftar rute angkot yang ada di Wonosobo:

Bus Kecil:
1. Wonosobo-Sapuran-Kepil-Purworejo
2. Sapuran-Salaman

Bus Sedang:
1. Wonosobo-Temanggung-Magelang
2. Wonosobo – Purwokerto
3. Wonosobo-Wadaslintang-Cilacap
4. Wonosobo-Wadaslintang-Kebumen/Prembun

Lainnya

Selain angkot, wisatawan juga bisa mengeksplorasi Wonosobo menggunakan dokar atau delman. Dokar sudah menjadi moda transportasi umum di Wonosobo selama berpuluh-puluh tahun. Dengan menggunakan dokar, wisatawan dapat merasakan sejuknya udara Wonosobo. Apalagi, tarif dokar tidak jauh berbeda dengan angkot, yaitu sekitar Rp 2.000 untuk sekali jalan. Jika Anda membawa banyak barang, biasanya sais dokar akan mengenakan tarif sekitar Rp 10.000.

Dipenuhi oleh destinasi wisata alam yang memesona, berikut beberapa rekomendasi tempat untuk Anda yang berencana ke Kota Wonosobo.

Alam

Dataran Tinggi Dieng

Berjarak sekitar 1 jam berkendara dari pusat Kota Wonosobo, Dataran Tinggi Dieng menjadi salah satu destinasi wisata yang paling populer. Kawasan ini berada pada ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut, sehingga menawarkan wisata alam dengan udara sejuk dan pemandangan yang menakjubkan. Tak hanya itu, Anda juga dapat menemukan berbagai objek wisata lainnya di Dataran Tinggi Dieng, seperti Telaga Warna, Kawah Sikidang, Bukit Sikunir, hingga Candi Dieng yang masing-masingnya memiliki pesona tersendiri. Dalam satu kawasan, Anda bisa menjelajah berbagai keseruan yang ditawarkan oleh Dataran Tinggi Dieng.

Tiket masuk	: Rp10.000* per orang (belum termasuk objek wisata lainnya)
Jam operasional	: 24 jam

Air Terjun Sikarim

Air Terjun Sikarim atau Curug Sikarim dapat dimasukkan ke rencana perjalanan untuk Anda yang suka kegiatan outdoor. Akses menuju air terjun ini pun terbilang cukup sulit karena Anda diharuskan untuk menyusuri hutan dengan berjalan kaki. Namun, perjuangan Anda akan terbayar dengan pemandangan air terjun yang terjaga keasriannya serta suasana yang amat tenang. Uniknya, air terjun dengan ketinggian sekitar 90 meter ini akan memiliki cabang lainnya ketika debit air sedang deras.

Tiket masuk	: Rp6.000* per orang
Jam operasional	: 24 jam

Perkebunan Teh Tambi

Bila ingin menyejukkan mata, Anda dapat menuju Perkebunan Teh Tambi. Kawasan agrowisata ini memiliki hamparan kebun teh yang berada di kaki Gunung Sindoro. Karena itu, di Perkebunan Teh Tambi suhu udaranya dapat berkisar antara 15-24 derajat Celcius. Selain bisa melihat proses pembuatan teh, di kawasan ini juga terdapat fasilitas lainnya seperti kolam pemancingan, pondok wisata, dan lapangan tenis. Berkunjung ke sini, jangan lupa untuk membawa jaket atau baju hangat agar tetap hangat di udara dingin.

Tiket masuk	: Rp5.000* per orang
Jam operasional	: 08.00-17.00

Pemandian Air Panas Kalianget

Kota Wonosobo merupakan daerah vulkanik yang aktif sehingga memiliki beberapa titik sumber air panas alami, salah satunya adalah Kalianget. Sehingga di daerah ini Anda dapat menemukan Pemandian Air Panas Kalianget. Tak hanya dapat menyegarkan badan, ternyata kandungan belerang pada sumber air panas alami ini juga dipercaya memiliki manfaat. Di antaranya dapat menyembuhkan penyakit kulit hingga alergi. Selain pemandian, di kompleks pemandian juga terdapat fasilitas lainnya seperti hutan kota, lapangan tenis, lapangan bola, dan juga taman bermain.

Tiket masuk	: Rp5.000* per orang
Jam operasional	: 07.30-17.00

Lainnya

Waduk Wadaslintang

Waduk Wadaslintang merupakan waduk buatan yang berfungsi untuk irigasi dan sarana Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Waduk ini mendapatkan sumber airnya dari beberapa aliran sungai, seperti Kali Medono, Kali Gede, dan Kali Bedegolan. Pembangunan Waduk Wadaslintang selesai pada tahun 1988 dan sampai saat ini masih digunakan masyarakat setempat sebagai tempat rekreasi. Berbagai aktivitas pun dapat dilakukan di waduk ini, seperti memancing dan berkeliling waduk dengan perahu untuk menikmati pemandangan indah. Belum lagi, di sini Anda dapat menikmati pemandangan Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing yang eksotis mengelilingi waduk. Jangan lupa untuk mengabadikan foto sebagai bukti Anda pernah berkunjung ke Waduk Wadaslintang.

Tiket masuk	: Rp10.000* per orang
Jam operasional	: 24 jam

*Harga dapat berubah sewaktu-waktu

Lengkapi petualangan kuliner Anda di Kota Wonosobo dengan rekomendasi berikut ini.

Mie Ongklok

Mie ongklok merupakan ikon kuliner khas Kota Wonosobo. Makanan ini terdiri dari mie rebus yang dimasak dengan potongan kol, daun kucai, dan kubis. Kuahnya pun terasa khas karena teksturnya yang kental dari penggunaan kanji. Nama ongklok sendiri berasal dari nama alat untuk merebus mie yang terbuat dari anyaman bambu. Biasanya, mie ongklok disajikan dengan sajian pendamping, seperti sate sapi, tempe kemul, dan keripik tahu. Salah satu tempat paling populer untuk menikmati mie ongklok adalah Mie Ongklok Longkrang yang berlokasi di Jalan Pasukan Ronggolawe No. 14.

Buah Carica

Bila dilihat sekilas, carica memiliki bentuk yang mirip seperti pepaya namun ukurannya lebih kecil. Buah ini hanya tumbuh di dataran tinggi karena membutuhkan udara yang dingin. Udara di Kota Wonosobo yang dingin membuat buah carica dapat tumbuh dengan subur. Masyarakat setempat biasanya mengolah buah carica menjadi manisan, keripik, dan lainnya. Karena itu, Anda dapat menjadikan buah carica sebagai oleh-oleh untuk keluarga maupun teman-teman. Salah satu produsen buah carica di Kota Wonosobo adalah Carica Gemilang yang berlokasi di Jalan Desa Adiwarno.

Tempe Kemul

Tempe kemul menjadi salah satu lauk yang paling banyak diminati di Kota Wonosobo. Yang membedakan makanan ini dengan tempe mendoan adalah taburan daun kucai yang ada di tempe kemul. Kerenyahannya membuat tempe kemul paling nikmat disantap selagi hangat dengan cabai rawit maupun sebagai lauk. Tempe kemul dapat dengan mudah ditemukan di setiap warung makan di Kota Wonosobo, atau Anda bisa menuju Warung Tempe Kemul di Jalan Selomerto - Madukara.

Dendeng Gepuk

Dendeng gepuk merupakan olahan daging sapi yang tak boleh Anda lewatkan di Kota Wonosobo. Makanan ini paling nikmat disantap dengan nasi putih hangat dan sambal bajak. Rasa pedas dan sedikit manis dari gepuk, serta teksturnya yang lumer di mulut dapat membuat Anda ketagihan. Dendeng gepuk juga sering dibeli wisatawan untuk dijadikan oleh-oleh khas Kota Wonosobo. Anda bisa mendapatkan dendeng gepuk dengan mudah di Toko Dendeng Tivi di Jalan Bismo Sumberan No. 21.

Keripik Jamur

Masyarakat Kota Wonosobo sudah memanfaatkan jamur sebagai makanan sehari-hari sejak zaman dahulu. Seiring berjalannya waktu, semakin banyak inovasi makanan yang menggunakan jamur, salah satunya adalah keripik jamur. Selain rasanya yang enak, keripik jamur mengandung kadar protein yang lebih tinggi dibandingkan beras dan gandum. Karena itu, banyak masyarakat yang percaya bahwa keripik jamur dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Anda dapat menikmati keripik jamur sebagai camilan maupun lauk. Salah satu tempat di mana Anda bisa mendapatkan keripik jamur adalah Candi Dieng MHS Oleh Oleh Wonosobo di Jalan Sambek No. 427.

Banyak wisatawan berkunjung ke Wonosobo secara khusus untuk menikmati wisata di Dataran Tinggi Dieng (Dieng Plateau). Menawarkan udara yang sejuk dan panorama yang indah, tak heran bila terdapat berbagai hotel di Wonosobo yang bisa dipilih untuk memenuhi kebutuhan para wisatawan. hotel di Dieng Wonosobo menjadi yang paling utama dicari.

Budget

Anda dapat menemukan banyak penginapan murah di Dieng Wonosobo. Mulai dari hotel bujet, hostel, hingga homestay di Dieng bisa Anda temukan dengan harga mulai dari Rp100 ribuan per malamnya. Penginapan wisata Dieng juga dapat menjadi pilihan untuk Anda yang ingin menginap di akomodasi dengan akses mudah menuju Dataran Tinggi Dieng.

Menengah

Banyak wisatawan memilih hotel di Wonosobo dekat alun-alun. Selain lokasinya yang strategis, hotel di area ini memiliki fasilitas yang lebih lengkap karena berada di kelas menengah atau setara bintang tiga. Bagi Anda yang mencari hotel Wonosobo untuk keperluan bisnis, akomodasi kelas ini dapat dipertimbangkan karena tersedianya fasilitas ruang meeting di beberapa hotelnya.

1. Perhatikan tanggal pelaksanaan Dieng Culture Festival
Wisatawan yang berencana mengunjungi Wonosobo sebaiknya memperhatikan tanggal pelaksanaan Dieng Culture Festival yang umumnya dilaksanakan pada bulan Juli. Anda tentu tidak ingin melewatkan festival budaya unik di Dataran Tinggi Dieng yang menawarkan berbagai kegiatan seperti festival seni budaya dan pameran produk khas Dieng. Wisatawan juga dapat menjadi saksi pelaksanaan ruwatan rambut gimbal yang hanya dapat dilihat di tempat ini. Sebaliknya, wisatawan yang tidak ingin merasakan kepadatan bisa menghindari bepergian saat pelaksanaan festival ini.

2. Gunakan sepatu yang nyaman
Jika Anda memang berencana menuju Dataran Tinggi Dieng, sebaiknya gunakan sepatu yang nyaman untuk melalui medan terjal. Pasalnya, perjalanan menuju Dataran Tinggi Dieng cukup berat sehingga Anda membutuhkan alas kaki senyaman mungkin untuk menunjang perjalanan Anda.