Hotel di Sukoharjo

Sukoharjo merupakan nama sebuah kabupaten di Jawa Tengah yang berjarak sekitar 10 km ke arah selatan dari Kota Surakarta. Memiliki slogan Sukoharjo Makmur yang mempunyai kepanjangan maju, aman, konstitusional, mantap, unggul, dan rapi, Sukoharjo tumbuh menjadi kabupaten yang nyaman bagi orang-orang yang tinggal di dalamnya.

Jika dibandingkan dengan Solo, namanya memang tidak begitu populer, tapi kabupaten Sukoharjo memiliki potensi yang luar biasa. Pertama, Sukoharjo dikenal sebagai Kabupaten Tekstil. Bukan tanpa sebab, di Sukoharjo berdiri setidaknya 3 perusahaan tekstil besar. Satu dari tiga perusahaan tekstil di Sukoharjo yaitu Sritex, telah dikenal secara internasional.

Produk tekstil Sritex telah dipercaya memasok seragam militer ke 30 negara di dunia. Dengan demikian, tak heran bila industri tekstil masih menjadi andalan bagi Sukoharjo untuk menyumbang impor terbesar bagi komoditas perdagangan Jawa Tengah.

Selain dikenal sebagai kawasan penghasil tekstil terbaik, Sukoharjo juga tak lepas dari julukannya sebagai Kabupaten Jamu. Potensi industri jamu rumahan yang ada di Sukoharjo membuat kabupaten ini resmi ditetapkan sebagai destinasi wisata jamu tradisional oleh Menteri Koordinasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Salah satu kawasan di Sukoharjo yang dihuni oleh sentra penjualan jamu beserta bahan bakunya adalah Pasar Ngunter.

Masih berbicara mengenai potensi Kabupaten Sukoharjo, wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Gunung Kidul ini juga punya potensi wisata yang beragam. Ada objek wisata modern sebagai lokasi berfoto favorit para pengunjung, objek wisata keluarga, hingga tempat wisata bertema alam.

Perihal kebudayaan, Sukoharjo memiliki tari tradisional yang sudah ada sejak lama dan masih lestari hingga sekarang. Dua di antaranya adalah tari kebo kinul dan tari jamu gendong.

Tari kebo kinul merupakan jenis kesenian rakyat yang di dalamnya terdapat tarian, karawitan, dialog, dan alur cerita. Kabarnya, kesenian ini menceritakan legenda Desa Genengsari yang dulu pernah mengalami pagebluk (wabah penyakit yang menyerang tanaman dan manusia). Menariknya, pada tahun 2005 tari ini pernah dipentaskan di sejumlah negara di Eropa seperti Jerman dan Swiss.

Sementara tari jamu gendong menceritakan potensi Kabupaten Sukoharjo yang dikenal sebagai salah satu produsen jamu tradisional terbesar di Indonesia.

Sebelum berkunjung ke Sukoharjo, Anda dapat mempertimbangkan moda transportasi yang digunakan untuk menuju ke sana. Jalur udara biasanya akan menjadi akses utama yang mudah digunakan untuk menjangkau Sukoharjo. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan alternatif jalur darat untuk perjalanan dalam waktu yang lebih singkat. Berikut ulasan mengenai akses ke Sukoharjo.

Pesawat

Cara menuju Sukoharjo paling cepat adalah menggunakan pesawat. Selain cepat, pesawat bisa menjadi transportasi umum yang nyaman bahkan murah. Saat ini banyak maskapai penerbangan yang menawarkan sejumlah promo sehingga harganya bisa lebih terjangkau.

 Bandara

Hingga sekarang, Kabupaten Sukoharjo belum memiliki bandara sendiri. Bandara paling dekat adalah Bandara Internasional Adi Soemarmo yang berjarak sekitar 50 menit berkendara. Sebelum melayani penerbangan untuk umum seperti sekarang, bandara yang dulu dikenal sebagai Pangkalan Udara (Lanud) Panasan ini berfungsi sebagai lapangan terbang darurat.

Bandara Internasional Adi Soemarmo memiliki luas terminal sekitar 13.000 meter persegi dan dilengkapi dengan apron seluas 420 m x 135 m serta landasan pacu sepanjang 2.600 meter. Dengan luas demikian, bandara ini mampu menampung 10 pesawat dan penumpang sebanyak 1.525.013 per tahunnya. Tersedia tempat parkir mobil berkapasitas 330 kendaraan.

Selanjutnya terminal Bandara Internasional Adi Soemarmo rencananya akan diperluas hingga dua kali lipat menjadi 26.000 meter persegi yang diharapkan dapat meningkatkan jumlah penumpang menjadi 4 juta orang per tahunnya.

 Pesawat yang beroperasi

Bandara Internasional melayani sejumlah maskapai penerbangan seperti Lion Air, Citilink, Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Airfast Indonesia, Wings Air, NAM Air, Batik Air, dan Indonesia AirAsia X.

Kereta Api

Sukoharjo hanya memiliki satu stasiun kereta api yang masih aktif, itu pun hanya melayani kereta api komuter ekonomi AC. Khusus untuk pengunjung yang datang dari Stasiun Wonogiri, Stasiun Purwosari, dan Stasiun Solo Kota, Anda bisa naik kereta KA Batara Kresna dengan tarif Rp4.000* per orang menuju Stasiun Sukoharjo.

Bus

Pilihan akses menuju Sukoharjo selanjutnya adalah menggunakan bus. Bila Anda datang dari arah barat, Anda bisa mengambil bus jurusan Solo untuk kemudian turun di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sedangkan, bagi Anda yang datang dari kota di timur Sukoharjo, Anda bisa menggunakan bus jurusan Boyolali dan turun di lokasi yang sama yaitu Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sekadar informasi, universitas tersebut termasuk dalam Kabupaten Sukoharjo. Bila ingin menjangkau lokasi tujuan, selanjutnya Anda dapat menggunakan sejumlah transportasi umum yang ada di Sukoharjo.

*Harga bisa berubah sewaktu-waktu

Jika berkunjung ke Sukoharjo, terdapat beberapa lokasi populer yang bisa menjadi tujuan wisata Anda. Berikut rekomendasinya.

Bendosari

Meski keberadaannya kian tergerus zaman, wayang kardus masih diminati di Kabupaten Sukoharjo dan sekitarnya. Bila Anda pergi ke Kecamatan Bendosari, tepatnya di Kelurahan Jombor, Anda akan menemukan warga yang masih eksis membuat kerajinan wayang dari kardus. Harga wayang kardus yang dijual di sana terbilang bervariatif, tergantung pada ukurannya. Wayang kardus yang diproduksi nantinya akan dikirim ke sejumlah pelanggan di Sukoharjo yang telah melakukan pemesanan.

Baki

Baki merupakan nama kecamatan di Sukoharjo yang terletak sekitar 20 menit berkendara ke arah selatan dari Pusat Kota Solo. Bagi masyarakat Solo dan sekitarnya, Baki dikenal luas sebagai daerah penghasil kerajinan gitar. Bahkan di kecamatan tersebut ada sebuah kawasan yang diberi nama kampung gitar, tepatnya berada di Desa Mancasan.

Tak hanya terkenal di Indonesia, gitar produksi kampung gitar ini kabarnya sudah menembus pasar luar negeri. Gitar yang dijual di daerah tersebut memiliki harga bervariasi, tergantung jenis bahan yang digunakan. Selain gitar, kampung gitar juga memproduksi alat musik lainnya, seperti ukulele, mandolin, dan rebab.

Menemukan transportasi di sekitar Sukoharjo bukanlah hal yang sulit. Jenis transportasi berikut ini bisa menjadi pilihan Anda saat sedang berlibur di sana.

Taksi

Ada dua jenis taksi yang bisa Anda temukan selama di Sukoharjo, yakni taksi online dan taksi konvensional. Seluruh taksi tersebut beroperasi selama 24 jam sehingga Anda bisa menggunakannya bila sewaktu-waktu membutuhkan transportasi. Soal tarif, taksi konvensional telah dilengkapi dengan layanan standar taksi argo Indonesia. Sedangkan tarif taksi online bisa merujuk pada aplikasi yang digunakan.

Angkot

Angkutan kota atau angkot merupakan salah satu jenis transportasi umum yang masih bisa Anda temukan di sekitar Sukoharjo. Setidaknya ada 7 trayek angkot dengan jumlah armada sekitar 145 buah. Untuk menemukannya, Anda bisa pergi ke beberapa terminal yang ada di Sukoharjo seperti Sub Terminal Tawangsari, Terminal Sukoharjo, Terminal Kartasura, dan Sub Terminal Watukelir.

Sewa mobil/motor

Cara lain untuk mendapatkan transportasi di Sukoharjo adalah dengan menyewa mobil. Salah satu keuntungan menggunakan mobil sewa daripada transportasi umum ketika bepergian adalah pengeluaran untuk transportasi bisa lebih irit, selain itu Anda bisa bebas menentukan tujuan karena daya jangkaunya lebih fleksibel. Rental mobil di Sukoharjo banyak tersebar di Kecamatan Sukoharjo. Di sana Anda bisa mendapatkan pilihan jenis mobil dengan harga yang beragam.

Lainnya

Ojek

Ojek merupakan salah satu jenis transportasi umum yang bersifat privat. Saat ini, fenomena ridesharing yang memungkinkan pelanggan melakukan pemesanan transportasi secara online seolah menjadi warna baru bagi layanan transportasi di sebagian besar kota di Indonesia. Termasuk daerah Sukoharjo. Bagi Anda yang ingin berkeliling Sukoharjo menggunakan ojek, Anda bisa melakukannya secara online.

Sukoharjo memiliki potensi wisata yang cukup menjanjikan. Berikut sejumlah objek wisata di Sukoharjo yang paling direkomendasikan untuk dikunjungi.

Alam

Gunung Sepikul

Pernah melihat Gunung Api Purba yang ada di Gunung Kidul, Yogyakarta? Jika pernah, maka Anda tidak akan asing dengan pemandangan objek wisata yang satu ini. Berbeda dengan gunung pada umumnya, Gunung Sepikul terdiri dari batuan-batuan karst yang menjulang tinggi serta ditumbuhi oleh berbagai macam pepohonan.

Konon, Gunung Sepikul sering dikaitkan dengan cerita Bandung Bondowoso. Masyarakat setempat percaya bahwa batu yang digunakan Bandung Bondowoso untuk membangun 1000 candi berasal dari Gunung Sepikul.

Terlepas dari legenda yang menyelimuti tempat ini, Gunung Sepikul benar-benar menjadi spot terbaik untuk berfoto dan menikmati pemandangan sunset. Untuk mencapai puncak gunung, dibutuhkan waktu pendakian sekitar 15-30 menit. Bagi pendaki pemula, medan pendakian di Gunung Sepikul terbilang bersahabat. Jadi, Anda tak perlu khawatir ketika harus menaklukkan Gunung Sepikul.

Tips bagi Anda yang ingin berburu sunset, datanglah menjelang sore, paling tidak pukul 4 sore sudah berada di puncak. Setelah menikmati sunset, segera turun jangan berlama-lama karena biasanya akan ada petugas yang mengingatkan pengunjung agar turun ketika sudah malam karena berbahaya.

Meski jalur pendakiannya mudah dan dapat ditempuh dalam waktu singkat, tetap utamakan keselamatan kaki dengan memakai alas kaki khusus kegiatan outdoor. Hindari menggunakan sandal jepit agar tidak lecet.

Harga tiket	: Rp5.000*
Jam operasional	: Setiap hari, 06.30-17.30 WIB

Curug Krajan

Curug Krajan merupakan objek wisata Sukoharjo yang masih tersembunyi. Lokasinya berada di perbatasan antara Kabupaten Sukoharjo dengan Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Aliran air Curug Krajan berasal dari sungai kecil yang ada di Desa Krajan, Kecamatan Weru. Meski tidak begitu deras alirannya, namun air Curug Krajan masih sangat bersih dan jernih.

Pemandangan alam di sekitar Curug Krajan masih asri. Rimbunan pepohonan hijau dan gemercik air yang mengalir pun mampu menciptakan harmoni yang menyegarkan. Pengunjung yang ingin merasakan kesegaran air Curug Krajan diperkenankan untuk mandi di bawah aliran air terjun secara langsung karena kolamnya tidak begitu dalam.

Harga tiket	: Rp1.000*
Jam operasional	: 24 jam

Telaga Biru Semin

Secara administratif, Telaga Biru terletak di Kecamatan Semin, Gunung Kidul. Meski begitu, lokasinya yang berbatasan dengan Sukoharjo membuat lokasi ini sering menjadi tempat wisata bagi masyarakat Sukoharjo. Telaga Biru sejatinya merupakan area bekas galian yang kemudian tergenang air dan membentuk danau atau telaga.

Sesuai namanya, air yang ada di Telaga Biru ini memiliki warna biru kehijauan. Menurut masyarakat setempat, warna tersebut dihasilkan dari reaksi kimiawi batu kapur. Di pinggir danau, Anda bisa melihat tebing kapur dengan bekas galian yang tampak unik. Berkat keindahannya, beberapa wisatawan yang pernah berkunjung menjuluki wisata ini sebagai Raja Ampat Mini.

Di kalangan anak muda, Telaga Biru sering menjadi lokasi berfoto untuk galeri media sosial. Spot terbaik untuk mendapatkan hasil foto yang cantik ialah di puncak bukit kapur. Dari lokasi tersebut Anda bisa melihat lanskap danau berwarna biru yang berpadu apik dengan pemandangan hijau di sekitarnya.

Harga tiket	: Gratis*
Jam operasional	: 24 jam

Lainnya

The Heritage Palace

The Heritage Palace tergolong objek wisata baru di Sukoharjo. Tempat ini resmi dibuka pada 9 Juni 2018 lalu bertepatan dengan momen lebaran. Sebelum beralih fungsi sebagai objek wisata, The Heritage Palace sebenarnya merupakan bekas pabrik gula yang kemudian mengalami revitalisasi. Sejak peresmiannya, The Heritage Palace disebut-sebut mirip dengan Museum Angkut Malang.

The Heritage Palace menawarkan konsep bangunan bergaya Eropa klasik nan unik. Tak heran bila setiap sudutnya bisa menjadi lokasi berfoto yang Instagenic. Memasuki halaman The Heritage Palace, Anda akan disambut oleh deretan mobil antik seperti mobil pemadam kebakaran Dodge Power keluaran 1953, Jeep Willys USA tahun 1943, Chevrolet Bel Air USA tahun 1955, hingga mobil Dodge keluaran 1948 yang pernah dipakai oleh Presiden RI pertama, Soekarno.

Spot lain yang tak kalah menarik perhatian ialah Museum 3D Trick Art. Bagi Anda yang hobi berfoto, spot ini menawarkan beragam lukisan 3D super keren dan tampak hidup.

Harga tiket	: Rp55.000*
Jam operasional	: Senin-Jumat, pukul 10.00-18.00 WIB dan Sabtu-Minggu, pukul 09.00-21.00 WIB

Pandawa Water World

Pandawa Water World merupakan salah satu tempat wisata andalan Kabupaten Sukoharjo. Bila Anda dan keluarga tertarik untuk menghabiskan waktu liburan dengan bermain air, Pandawa Water World bisa menjadi pilihan yang tepat. Setiap harinya, objek wisata ini tak pernah sepi dari hiruk pikuk pengunjung.

Sesuai namanya, Pandawa Water World mengusung cerita pewayangan sebagai desain bangunan dan penamaan wahana bermainnya. Tersedia sekitar 27 wahana air yang bisa Anda mainkan bersama keluarga. Beberapa di antaranya adalah fantastic slide, action river, bima slide, gatotkaca bungy tower, dan kresna wave pool.

Di antara wahana bermain yang ada di Pandawa Water World, kresna wave pool menjadi permainan favorit pengunjung. Melalui wahana tersebut pengunjung akan diajak menikmati air kolam yang berombak mirip pantai. Kalau Anda gemar menantang adrenalin, tersedia wahana bernama black hole slide yang menantang pengunjung untuk meluncur di perosotan dengan lorong yang gelap.

Harga tiket	: Rp80.000* (Senin-Jumat), Rp100.000* (Sabtu-Minggu)
Jam operasional	: Senin-Jumat, pukul 09.00-18.00 WIB dan Sabtu-Minggu, pukul 08.00-18.00 WIB

Transformer Park

Hingga saat ini fenomena selfie masih digemari oleh para generasi milenial. Tak heran bila beberapa objek wisata baru mulai bermunculan dengan menawarkan suasana berfoto yang Instagenic. Salah satunya adalah Transformer Park yang berada di Kabupaten Sukoharjo.

Transformer Park berada di Kompleks Proyek Bengawan Solo Perum Jasa Tirta I. Yang menarik dari objek wisata ini adalah terdapat sejumlah truk berwarna kuning yang terbengkalai dan sudah rusak. Nuansa vintage yang dihadirkan oleh Transformer Park pun tak ayal menarik perhatian wisatawan yang ingin mempercantik laman Instagram dengan foto-foto unik. Tak jarang, lokasi ini juga menjadi lokasi pengambilan foto pre-wedding oleh pasangan yang akan menikah.

Kabarnya, truk-truk yang ada di lokasi ini dulunya digunakan dalam proyek pembangunan infrastruktur Sungai Bengawan Solo. Meski sudah tidak terpakai, tapi sisa kegagahan truk-truk di Transformer Park ini masih terlihat jelas.

Harga tiket	: Rp5.000*
Jam operasional	: Setiap hari, 08.00-17.00 WIB

*Harga dapat berubah sewaktu-waktu

Untuk melengkapi kunjungan Anda ke Sukoharjo, berikut 4 kuliner khas setempat yang nikmat dan wajib dicoba.

Alakathak

Nama kuliner alakathak mungkin terdengar asing bagi sebagian masyarakat Sukoharjo. Alakathak sendiri merupakan kuliner tradisional dari Kecamatan Weru, Sukoharjo. Makanan ini terbuat dari tempe berbahan koro benguk dan mi berbahan tepung kanji. Kedua bahan tersebut kemudian dibungkus menggunakan daun jati.

Alkathak memiliki cita rasa yang nikmat dan gurih karena ada santan serta parutan kelapa di dalamnya. Menyantap Alakathak akan terasa lebih lezat dengan tambahan cabai rawit. Kuliner tradisional Sukoharjo ini dapat ditemukan dengan mudah di Pasar Tawangkuno, Weru.

Gempol Pleret

Selain makanan, Sukoharjo juga punya minuman khas bernama gempol pleret yang keberadaannya kian langka. Gempol pleret merupakan minuman yang berisi bola-bola tepung beras berisi gula merah, kacang tanah, dan kolang-kaling yang disajikan bersama kuah santan gurih beraroma jahe dan gula jawa cair sebagai pemanis.

Gempol pleret dapat dinikmati dalam keadaan hangat atau dingin dengan tambahan es serut. Cita rasanya yang gurih dan legit mampu membuat para penikmatnya jatuh cinta. Kuliner satu ini bisa ditemukan dengan mudah di sekitar Alun-Alun Sukoharjo dan sepanjang jalan Desa Wirun, Mojolaban.

Roti Widoro

Masyarakat Sukoharjo pasti sudah tidak asing dengan makanan yang satu ini. Roti widoro termasuk kuliner legendaris yang sudah eksis sejak tahun 1922 hingga sekarang. Dinamakan widoro karena roti ini diproduksi di Dusun Widoro, Kepuh, Ngunter. Roti widoro diciptakan oleh mantan koki Keraton Solo bernama Mbak Wongsodinomo.

Keunikan dari kuliner yang satu ini ialah komposisinya yang terbuat dari gula pasir dan telur bebek dalam jumlah banyak. Tak lupa ditambahkan kulit jeruk purut sebagai pengawet alami. Ciri khas dari roti widoro adalah hiasan berupa tulisan "roti widoro" yang terbuat dari gula dan putih telur.

Jenang Krasikan

Satu lagi kuliner khas Sukoharjo yang cocok dijadikan oleh-oleh untuk keluarga di rumah adalah jenang krasikan. Jenang krasikan terbuat dari beras ketan yang diolah bersama gula merah, santan, dan sedikit garam sebagai pelengkap. Soal rasa, kuliner yang satu ini identik dengan rasa manis dan gurih. Jenang krasikan paling nikmat bila disantap bersama minuman hangat seperti teh.

Penganan tradisional ini kerap diburu para pelancong yang berkunjung ke Sukoharjo. Jenang krasikan dijual dengan harga beragam, tergantung ukuran. Untuk menikmati kuliner ini, Anda bisa datang ke salah satu sentra pembuatan jenang krasikan yang berlokasi di Kelurahan Joho, Sukoharjo.

Pilihan penginapan di Sukoharjo memang tidak begitu banyak. Namun, fasilitas yang tersedia mampu membuat setiap pengunjungnya mendapatkan pengalaman menginap yang menyenangkan. Berikut rekomendasi hotel di Sukoharjo dengan fasilitas mumpuni dan harga terjangkau yang bisa dijadikan alternatif tempat bermalam.

Budget

Liburan dengan biaya terbatas? Hotel bujet bisa menjadi pilihan terbaik bila ingin mendapatkan penginapan murah. Di Sukoharjo, Anda bisa pergi ke kawasan Jombor di Kecamatan Bendosari. Di sana Anda akan menemukan penginapan murah yang dibanderol dengan tarif mulai dari Rp100 ribuan per malamnya.

Hotel murah di Sukoharjo ini telah dilengkapi dengan sejumlah fasilitas yang memadai. Masing-masing kamar boleh ditempati oleh dua orang dengan fasilitas berupa TV, pendingin ruangan, akses internet gratis, dan tempat tidur yang nyaman.

Mewah

Selain hotel bujet, Sukoharjo juga punya resort mewah sebagai pilihan menginap. Warisan Resort bisa yang berlokasi di Kecamatan Baki, Sukoharjo ini memasang tarif mulai dari Rp700 ribuan per malamnya. Harga tersebut sudah termasuk sarapan dan sejumlah fasilitas seperti LED TV, penyejuk ruangan, pembuat kopi/teh, lemari es, perlengkapan mandi, akses wifi gratis, dan layanan kebersihan kamar.

Berikut beberapa hal yang harus Anda perhatikan ketika berlibur ke Sukoharjo:

1. Rencanakan Perjalanan dengan Baik

   Buatlah rencana liburan secara matang sebelum berkunjung, sebab ada banyak objek wisata di Sukoharjo yang bisa Anda kunjungi. Oh iya, jangan sungkan untuk bertanya pada masyarakat lokal tentang hal apa saja yang bisa Anda lakukan selama berada di Sukoharjo. Bila beruntung, Anda akan mendapatkan pengalaman berlibur yang tak pernah terpikirkan sebelumnya.

2. Jaga Kebersihan Lingkungan

   Seperti yang diketahui, ada sejumlah tempat wisata bertema alam di Sukoharjo. Untuk menjaga kebersihan lingkungan, bawalah kantong plastik sebagai tempat sampah. Kantong plastik tersebut juga bisa difungsikan sebagai tempat pakaian basah apabila Anda pergi ke Curug Krajan.