Akses ke Pulau Sumba
Popularitas Pulau Sumba sebagai destinasi wisata mulai meningkat di kalangan wisatawan. Karenanya, tidak begitu sulit untuk menemukan akses ke Pulau Sumba. Anda bisa mencapai Pulau Sumba melalui jalur darat, laut, atau udara.
Pesawat
Pesawat menjadi moda transportasi favorit yang dipilih wisatawan untuk berkunjung ke Pulau Sumba, terutama wisatawan yang berasal dari luar pulau. Efisiensi dan waktu tempuh yang lebih cepat menjadi alasannya. Namun, perjalanan udara ke Pulau Sumba umumnya tidak bisa dilakukan secara langsung, melainkan harus transit terlebih dulu di Denpasar atau Kupang.
Dari Jakarta ke Denpasar idealnya membutuhkan waktu selama sekitar 1 jam 50 menit, sedangkan dari Jakarta ke Kupang ditempuh selama kurang lebih 3 jam. Baru setelah itu Anda bisa melanjutkan perjalanan ke Pulau Sumba selama sekitar 1 jam. Ada 2 bandara yang bisa dituju, yaitu Bandara Umbu Mehang Kunda di Waingapu, Kabupaten Sumba Timur atau Bandara Tambolaka di Kabupaten Sumba Barat Daya.
Bandara
Bagi yang memilih untuk mendarat di Waingapu, Anda akan sampai di Bandara Umbu Mehang Kunda. Sebelumnya, bandara ini lebih dikenal dengan nama Bandara Mau Hau. Pergantian nama dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada almarhum Umbu Mehang Kunda, Bupati Sumba Timur periode 1999-2004 dan 2005-2010 yang meninggal dunia pada 2008. Dari pusat kota, Bandara Umbu Mehang Kunda bisa ditempuh selama kurang lebih 1 jam.
Sedangkan, Bandara Tambolaka berada di Kabupaten Sumba Barat Daya. Merupakan bandara peninggalan Jepang pada 1945, Bandara Tambolaka kemudian direnovasi pada 1982 dengan perbaikan landasan pacu untuk pesawat jenis kecil seperti Twin Otter, DC-3, dan Cassa. Sejak saat itu, secara bertahap landasan pacu di Bandara Tambolaka terus diperpanjang sehingga kini mampu menampung pesawat jenis Fokker 100.
Pesawat yang beroperasi
Ada sejumlah maskapai penerbangan yang melayani perjalanan ke Bandara Internasional Ngurah Rai Bali dan Bandara El Tari Kupang. Di antaranya Garuda Indonesia, Citilink, Lion Air, Batik Air, Sriwijaya Air, Wings Air, dan NAM Air. Khusus untuk perjalanan ke Bali, beberapa maskapai penerbangan lain yang juga bisa Anda pilih adalah Indonesia AirAsia dan Indonesia AirAsia X.
Setelahnya, Anda bisa melanjutkan perjalanan ke Waingapu atau Tambolaka. Maskapai penerbangan yang melayani perjalanan dari Bali dan Kupang ke Waingapu adalah Wings Air dan NAM Air. Sedangkan, jika Anda melanjutkan perjalanan ke Tambolaka, maka maskapai penerbangan yang bisa digunakan dari Bali atau Kupang adalah Wings Air, NAM Air, dan Garuda Indonesia.
Kapal
Alternatif lain yang bisa Anda pilih untuk mencapai Pulau Sumba adalah dengan mengendarai kapal laut. Ada cukup banyak operator kapal yang menyediakan layanan perjalanan ini. Kapal dari Pelni, misalnya, melayani perjalanan dari Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya ke Pelabuhan Waingapu. Beberapa kapal yang biasanya melayani rute perjalanan ini adalah KMP AWU, KMP Cucur, KMP UMSINI, dan KMP Umakalada. Namun, pastikan Anda rajin mengecek jadwal keberangkatan karena tidak setiap hari kapal melayani perjalanan ke Pulau Sumba.
Area Populer di Pulau Sumba
Dengan luas wilayah mencapai kurang lebih 11.000 km2, Pulau Sumba tentunya memiliki sejumlah area populer yang layak masuk daftar kunjungan Anda. Berikut ini beberapa di antaranya.
Kanatang
Kanatang adalah salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Lokasinya berbatasan dengan Laut Sawu di sebelah utara, Kota Waingapu di sebelah selatan, Kecamatan Haharu dan Kecamatan Nggaha Oriangu di sebelah barat, serta Kota Waingapu dan Laut Sawu di sebelah timur.
Ada sejumlah tempat wisata menarik yang bisa Anda temukan di Kanatang. Salah satunya adalah Puru Kambera, sebuah area terbuka yang menyerupai padang savana di Taman Nasional Baluran Banyuwangi. Jangan heran apabila Anda menemui sapi, kambing, bahkan babi yang berkeliaran di sini. Warga di Puru Kambera memang beternak hewan dengan cara melepaskannya ke alam liar.
Waingapu
Sama seperti Kanatang, Waingapu juga merupakan salah satu kota kecamatan yang berada di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Tidak hanya itu, Waingapu juga dikenal sebagai kota terbesar yang ada di Pulau Sumba. Karena predikatnya ini, tidak mengherankan apabila Waingapu memiliki sejumlah tempat wisata yang begitu menarik untuk dieksplor.
Salah satunya adalah Pantai Loda Lima di kawasan Kuta. Jaraknya sekitar 1 jam perjalanan dari pusat Kota Waingapu. Pantai Loda Lima memiliki karakteristik yang mirip dengan pantai-pantai lain di Pulau Sumba. Air lautnya berwarna biru jernih dengan perpaduan pasir putih yang halus. Di pinggir pantainya terdapat deretan pepohonan yang bisa dijadikan untuk tempat berteduh. Selain sebagai tempat wisata, pada hari-hari tertentu Waingapu juga dijadikan lokasi untuk upacara adat.Tambolaka
Tambolakan merupakan ibu kota Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Di sini jugalah terdapat sebuah bandara yang kabarnya merupakan peninggalan Jepang dan sudah dibangun sejak 1945. Wilayah Tambolaka terkenal akan pantai-pantainya yang mengagumkan dan alam hijau yang asri. Salah satunya adalah Pantai Tarimbang yang terkenal di kalangan peselancar karena 9 gulungan ombaknya. Di salah satu sisi pantai terdapat sebuah bukit hijau yang semakin menambah keeksotisan pemandangan.
Selain pantai, di Tambolaka Anda juga bisa mengunjungi berbagai wisata alam lain seperti Air Terjun Lakera, Danau Weekuri, dan Bukit Wairinding. Terdapat pula beberapa desa adat yang bisa Anda sambangi jika ingin mempelajari lebih dalam tentang budaya setempat sekaligus berinteraksi dengan warga lokal.
Transportasi di Pulau Sumba
Agar bisa leluasa menjelajahi Pulau Sumba dengan nyaman, tentunya dibutuhkan moda transportasi yang layak. Tidak perlu khawatir karena di Pulau Sumba terdapat sejumlah pilihan mode transportasi yang bisa Anda pilih.
Angkot
Anda yang cukup fleksibel dan memiliki bujet terbatas bisa menggunakan angkutan umum (angkot) untuk berkeliling Pulau Sumba. Sama seperti daerah-daerah lain di Indonesia, angkot di Sumba juga terdiri dari beberapa trayek yang melayani rute perjalanan berbeda. Oleh sebab itu, tentukan dulu tujuan Anda agar bisa mengetahui angkot jurusan apa yang harus dipilih. Jangan ragu bertanya kepada supir angkot atau warga sekitar apabila Anda bingung dengan rute perjalanan angkot.
Sewa mobil/motor
Layanan sewa mobil cocok bagi Anda yang datang ke Pulau Sumba bersama teman-teman dan keluarga. Selain bisa menampung lebih banyak penumpang, Anda juga dapat membagi biaya sewa mobil sehingga lebih terjangkau. Di Pulau Sumba, tarif sewa mobil berkisar mulai dari Rp500.000* yang sudah termasuk supir dan bensin. Dengan adanya supir, Anda dapat meminta panduan tentang tempat-tempat wisata menarik yang ada di Pulau Sumba.
Lainnya
Ojek
Jika sedang melakukan solo traveling ke Pulau Sumba dan menginginkan moda transportasi yang lebih praktis, ojek dapat menjadi pilihan tepat. Saat ini belum ada layanan ojek berbasis aplikasi online yang masuk ke Pulau Sumba. Jadi, untuk menggunakan ojek, Anda bisa mendatangi pangkalan ojek yang biasanya tersebar di berbagai pusat keramaian atau ruas-ruas jalan di Pulau Sumba.
*Harga bisa berubah sewaktu-waktu
Tempat Wisata di Pulau Sumba
Selama ini, Bali dan Lombok menjadi primadona destinasi liburan di Indonesia. Namun, jika Anda ingin liburan ke destinasi serupa tapi dengan suasana yang lebih tenang, Pulau Sumba bisa dapat menjadi solusinya. Berbagai tempat wisata di Pulau Sumba memiliki pesona yang tidak kalah eksotis.
Pantai
Pantai Bawana
Sekilas, Pantai Bawana memang terkesan seperti kebanyakan pantai lain di Indonesia. Pasirnya pantai putih bersih dengan air lautnya berwarna biru jernih. Namun, Pantai Bawana memiliki nilai plus lain yang membuatnya layak ada dalam daftar kunjungan Anda saat di Pulau Sumba. Area Pantai Bawana dikelilingi oleh deretan tebing tinggi berwarna cokelat keemasan. Beberapa tebing memiliki lubang besar yang menciptakan spot keren untuk berfoto.
Terlebih, Pantai Bawana juga belum kedatangan terlalu banyak pengunjung sehingga suasananya cenderung lebih sepi dan tenang. Cocok bagi Anda yang sedang mencari tempat untuk merelaksasikan tubuh dan pikiran. Sebaiknya datanglah saat sore hari agar bisa menyaksikan pemandangan matahari terbenam yang begitu memanjakan mata. Lokasinya berjarak sekitar 1,5 jam perjalanan dari Bandara Tambolaka.
Harga Tiket | : Rp50.000* per mobil |
Jam Operasional | : - |
Pantai Walakiri
Selain pantai Bawana, wisata pantai lain yang juga bisa Anda kunjungi di Pulau Sumba adalah Pantai Walakiri. Karakteristiknya hampir sama dengan Pantai Bawana yang memiliki perpaduan air laut biru jernih dan pasir pantai halus berwarna putih. Bedanya, apabila Pantai Bawana dikelilingi oleh deretan tebing, daya tarik pantai Walakiri terletak pada banyaknya pohon kelapa yang menaungi area pantai sehingga terlihat teduh. Di sini pulalah Anda bisa mengumpulkan kerang sebanyak mungkin.
Tak hanya itu, di sini Anda juga bisa menemukan pepohonan bakau berukuran kecil yang berada di ujung bibir pantai. Saat matahari mulai terbenam, jejeran pepohonan bakau ini akan menciptakan siluet yang membuat suasana sekitar jadi lebih eksotis, apalagi dengan cahaya keemasan dari matahari yang sedang terbenam. Karenanya, jika Anda tertarik mengunjungi Pantai Walakiri, sebaiknya datanglah pada sore hari dan jangan lupa membawa kamera. Dari pusat Kota Waingapu, jaraknya sekitar 1 jam 15 menit perjalanan.
Alam
Laguna Weekuri
Tidak seperti kebanyakan danau di Indonesia yang berair tawar, Laguna Weekuri justru memiliki air yang asin. Kabarnya, air asin ini berasal dari sela-sela batu karang di sekeliling danau yang memang berbatasan langsung dengan laut. Jadi, jangan heran jika air di Laguna Weekuri akan mengingatkan Anda dengan air laut yang jernih dan berwarna biru kehijauan. Anda bahkan bisa melihat bagian dasar danau dari permukaannya.
Banyak wisatawan yang biasanya berenang di Laguna Weekuri. Beberapa bahkan membawa peralatan snorkeling sendiri agar bisa lebih leluasa menikmati keindahan bawah airnya. Namun, jika kurang tertarik melakukannya, Anda juga bisa bersantai di pinggir danau sambil mencelupkan kaki ke air. Daripada penasaran, langsung saja datang ke kawasan utara Kodi di wilayah barat Sumba, jaraknya sekitar 2 jam perjalanan dari Tambolaka.
Harga Tiket | : jumlahnya dibebaskan kepada wisatawan |
Jam Operasional | : 08:00-17:00 WIT |
Air Terjun Tanggedu
Tempat wisata air yang juga bisa Anda datangi di Pulau Sumba adalah Air Terjun Tanggedu. Lokasinya memang cukup jauh dari Bandara Tambolaka, yakni 45 km di sebelah utara Waingapu. Dari Bandara Tambolaka, waktu tempuhnya bisa mencapai kurang lebih 5 jam perjalanan. Namun, rasa lelah sepanjang perjalanan akan terbayar begitu Anda disambut oleh pemandangan air terjun yang dikelilingi oleh tebing bebatuan dan pepohonan asri.
Air Terjun Tanggedu agak sedikit berbeda dari kebanyakan air terjun di Indonesia yang umumnya hanya memiliki 1 air terjun tinggi yang airnya mengalir membentuk kolam. Aliran air terjun di sini justru tidak begitu tinggi, tetapi areanya cenderung "penuh" dengan tebing-tebing bebatuan besar yang menciptakan pemandangan eksotis. Airnya pun bersih berwarna biru kehijauan, membuat siapa saja akan tergoda untuk bermain air di sana.
Harga Tiket | : Rp5.000* |
Jam Operasional | : 08:00-17:00 WIT |
Bukit Wairinding
Tidak hanya wisata air, di Pulau Sumba Anda juga bisa menemui wilayah perbukitan bernama Bukit Wairinding. Lokasinya berada di Kecamatan Pandawai, bagian timur Sumba, sekitar 1 jam dari pusat Kota Waingapu. Daya tarik utama Bukit Wairinding memang terletak pada hamparan perbukitan yang begitu luas dan mengundang siapa pun untuk menghabiskan waktu untuk bersantai di sini. Jadi, sejauh mata memandang, Anda hanya akan disuguhi oleh bukit-bukit yang seolah tak memiliki ujung.
Idealnya, Bukit Wairinding hanya tampak hijau selama musim hujan pada bulan November hingga Mei. Sedangkan, selama musim kemarau pada bulan Juli sampai Oktober, Bukit Wairinding akan berubah warna menjadi keemasan. Namun tenang saja, pemandangan bukit yang keemasan ini juga tidak kalah indah untuk didatangi dan diabadikan menggunakan kamera Anda.
Lainnya
Patung Kuda Waikabubak
Sebagai kota terbesar kedua di Sumba setelah Waingapu, Waikabubak menyuguhkan potensi wisata yang tidak kalah menarik untuk dieksplor. Salah satu daya tarik Waikabubak adalah sebuah patung kuda yang terletak di persimpangan Jalan Bhayangkara. Di sini Anda bisa melihat patung seorang pendekar bernama Pasola yang sedang menunggangi kuda sambil membawa senjata tombak. Kini patung kuda ini telah menjadi salah satu ikon Waikabubak.
Saat malam hari, area di sekitar Patung Kuda Waikabubak akan berubah fungsi menjadi sebuah pusat kuliner. Berbagai menu makanan dan minuman bisa Anda temukan di sini, mulai dari masakan lokal khas Sumba hingga Chinese food. Pastikan saja Anda membawa uang tunai yang cukup agar bisa mencicipi kuliner sepuas mungkin.
*Harga bisa berubah sewaktu-waktu
Kuliner Pulau Sumba
Rumpu Rampe
Rumpu rampe merupakan olahan sayuran yang dibuat dari daun pepaya, daun singkong, kembang pepaya, jantung pisang, dan cabai sebagai bahan utamanya. Meski menggunakan daun pepaya, rasanya sama sekali tidak pahit karena biasanya dinetralisir terlebih dulu dengan garam. Seluruh sayuran tersebut dimasak dengan cara ditumis menggunakan bumbu-bumbu tertentu. Beberapa orang juga menambahkan teri agar terasa lebih gurih.
Biasanya rumpu rampe dimakan bersama nasi putih atau kuliner khas Sumba lain bernama jagung bose. Apabila tertarik mencoba rumpu rampe, Anda bisa langsung mendatangi warung atau tempat makan tradisional yang cukup banyak tersebar di Pulau Sumba.
Manu Pata'u Ni
Namanya mungkin agak sukar diucapkan, tetapi manu pata'u ni memiliki cita rasa sedap yang membuat orang mudah menyukainya. Manu pata’u ni adalah kuliner khas Sumba dengan bahan utama ayam kampung yang dimasak dengan campuran santan. Pertama-tama, ayam kampung dimasak hingga empuk agar bumbunya benar-benar meresap ke dalam daging.
Biasanya, masyarakat Sumba menyajikan menu pata'u ini untuk tamu yang datang. Cara pemberiannya cukup unik. Manu pata'u ni diberikan kepada tamu dan tamu akan merobek salah satu bagian ayam untuk kemudian dikembalikan ke tuan rumah.
Jadi, jika misalnya Anda mengambil bagian sayap, maka bagian sayap inilah yang Anda kembalikan ke tuan rumah. Bagian-bagian ayam yang lain diberikan kepada tamu dan apabila tidak habis, tamu harus membawanya pulang. Cara penyajian manu pata’u ni ini konon berasal dari budaya zaman dulu yang tidak boleh menyisakan makanan agar rezekinya terus lancar.
Nga'a Watery Patau Kabbe
Pada dasarnya, nga'a watery patau kabbe adalah nasi jagung. Menariknya, nga'a watery patau kabbe tidak dibuat dari 100% jagung, melainkan dicampur dengan kacang-kacangan seperti kacang merah. Jadi, nasi putih dimasak dengan jagung yang digiling lalu dicampur dengan kacang-kacangan. Nga'a watery patau kabbe inilah yang menjadi salah satu makanan pokok di Pulau Sumba.
Biasanya, masyarakat Sumba menikmati nga'a watery patau kabbe dengan aneka lauk pauk, misalnya ayam atau sayur rumpu rampe. Karena merupakan makanan pokok, nga'a watery patau kabbe pun bisa ditemukan dengan mudah di berbagai warung atau tempat makan di Sumba.
Jagung Catemak
Sama seperti nga'a watery patau kabbe, jagung catemak juga menggunakan jagung sebagai salah satu bahan dasarnya, bedanya, jagung catemak tidak diolah dengan beras atau nasi putih, tapi dimasak menyerupai kolak. Isiannya pun tidak hanya jagung, tapi juga ditambah aneka sayuran dan kacang hijau. Masing-masing bahan ini dimasak sampai lunak terlebih dulu sebelum dicampur dengan gula merah.
Jagung catemak wajib dicoba apabila Anda termasuk penyuka makanan manis, khususnya yang menyukai kolak. Karena rasanya yang manis ini, biasanya jagung catemak disajikan sebagai makanan penutup. Langsung saja datang ke salah satu warung atau tempat makan tradisional yang ada di Sumba untuk mencobanya.Jawada
Tidak hanya makanan berat, Pulau Sumba juga memiliki kuliner khas berupa camilan bernama jawada. Bentuknya cukup unik, menyerupai bihun yang digoreng kering sehingga mirip seperti rambut keriting. Itulah kenapa masyarakat setempat juga menyebut jawada sebagai kue rambut. Bentuknya segitiga dengan warna cokelat keemasan.
Tentunya jawada tidak benar-benar dibuat dari bihun. Adonannya yang menyerupai rambut terbuat dari campuran tepung beras, santan, gula aren, garam, air nira, dan minyak. Agar terbentuk seperti rambut, penjual biasanya menggunakan batok kelapa atau kaleng yang dilubangi kecil-kecil, lalu adonan digoreng hingga matang di dalam minyak panas. Dulunya, jawada hanya dihidangkan saat upacara adat atau acara-acara spesial, tetapi sekarang Anda sudah bisa menemukannya di berbagai toko oleh-oleh khas Sumba.
Hotel di Pulau Sumba
Mengingat ada begitu banyak destinasi wisata di Pulau Sumba, waktu sehari rasanya tak cukup untuk mengeksplornya. Untuk itu, sebaiknya luangkan waktu beberapa hari dengan menginap. Hotel di Sumba hadir dalam kelas dan fasilitas yang bervariasi. Anda bisa menyesuaikannya dengan bujet.
Budget
Pulau Sumba merupakan destinasi yang ramah terhadap backpacker karena ada cukup banyak penginapan murah di Sumba yang tersedia. Fasilitas yang diberikan pun sudah memenuhi standar, mulai dari tempat tidur, selimut, kipas angin/AC, dan kamar mandi. Beberapa penginapan bahkan menyediakan fasilitas Wi-Fi.
Menengah
Kenyamanan lebih selama menginap bisa Anda dapatkan dengan memilih hotel-hotel kelas menengah di Pulau Sumba. Selain kamar yang sudah dilengkapi kamar mandi dalam, AC, dan TV, hotel kelas menengah di Pulau Sumba juga biasanya memberikan fasilitas tambahan berupa restoran, cleaning service, dan kolam renang.
Catatan penting
Sebaiknya lakukan persiapan fisik sebelumnya
Beberapa wisata alam di Pulau Sumba mengharuskan Anda untuk melakukan trekking untuk bisa mencapai tujuan. Beberapa medannya cukup sulit, terutama saat hujan karena kemungkinan besar pasti licin. Oleh sebab itu, sebaiknya lakukan persiapan fisik sebelum berangkat agar Anda bisa kuat menjelajahi Pulau Sumba.
Cek jadwal keberangkatan kapal
Bagi yang berencana ke Pulau Sumba melalui jalur laut, jangan lupa mengecek jadwal keberangkatan kapal sebelum berangkat. Kapal menuju Sumba tidak berangkat setiap hari. Anda bisa mengeceknya pada situs resmi Pelni.
Jangan kaget melihat warga lokal membawa parang
Di Pulau Sumba, khususnya Sumba Barat Daya, banyak warganya yang menyematkan parang pada sarung atau pakaian mereka. Tidak perlu panik, parang sudah menjadi atribut yang biasa dikenakan untuk perlindungan diri sekaligus merupakan budaya mereka.
Ulasan Hotel di Waingapu
Agar Anda tidak salah pilih!
Temukan referensi hotel-hotel terbaik di Waingapu dari 12 ulasan hotel dengan nila rata-rata 8.4.
Simak ulasan terbaru dari pelanggan Pegipegi.