Hotel di Manggarai

Sindha Hotel






Penginapan Yang Cocok Untuk Bisnis Dan Bersantai
Nikmati pelayanan istimewa dan fasilitas yang unggul akan membuat pengalaman menginap anda tidak terlupakan. Konsep keseluruhan hotel ini dirancang untuk memaksimalkan privasi tamu. Sindha Hotel dengan lingkungan yang aman, bersih, dan ramah menambah daya tarik penginapan ini sering dikunjungi para wisatawan.



REVAYAH Hotels





Penginapan Yang Tenang Dan Nyaman di Ruteng.
Revayah Hotels sebuah hunian yang berlokasi di Ruteng. Suasana ruangan yang bersih dan nyaman, cocok bagi Anda yang akan berlibur atau mengadakan kunjungan bisnis. Lokasi yang strategis sehingga mudah untuk diakses, dan harga yang terjangkau bisa menjadi pilihan akomodasi perjalanan Anda.

Banana Home Stay Syariah Near Frans Sale Lega Airport RedPartner


Ideal stay option for Family Vacations, Couples and Solo Travellers
Couples are required to show their Marriage ID upon check-in.
The rooms are designed for your comfort during your stay. Equipped with facilities such as air conditioning, TV and others.

Spring Hill Bungalows





Spring Hill Bungalows akomodasi yang luar biasa di Ruteng.
Spring Hill Hotel adalah sebuah hotel baru yang terletak di dekat Gereja Kristus Raja di Ruteng, Merupakan akomodasi terbaik di seluruh Ruteng. Lokasi yang sempurna, dekat dengan semua toko dan juga pusat makanan terbaik di Ruteng karena memiliki restoran yang sangat bagus dengan pemandangan indah.

Sky Flores Bungalow Syariah Near Frans Sale Lega Airport RedPartner


Ideal stay option for Family Vacations, Couples and Solo Travellers
The rooms are designed for your comfort during your stay. Equipped with facilities such as air conditioning, TV and others.

Villa Alam Flores





The accommodation is suitable for backpackers on holiday.
Flores merupakan sebuah pulau di Nusa Tenggara Timur, yang seringkali menjadi tujuan wisata baik dari domestik maupun internasional. Villa Alam Flores berlokasi di Jl Lintas Flores Kabupaten Manggarai, kawasan yang masih sejuk udara nya ditambah dengan pemandangan yang luar biasa. Nikmati surga dunia di kawasan timur Indonesia.

Hotel FX 72 Ruteng







Penginapan Yang Tenang Dan Nyaman di Ruteng.
Hotel FX 72 Ruteng sebuah hunian yang berlokasi di Ruteng, Nusa Tenggara Timur. Suasana ruangan yang bersih dan nyaman, cocok bagi Anda yang akan berlibur atau mengadakan kunjungan bisnis. Lokasi yang strategis sehingga mudah untuk diakses, dan harga yang terjangkau bisa menjadi pilihan akomodasi perjalanan Anda.

Sky Flores Hotel





Victory Hotel Ruteng






Tentang Manggarai
Pada masa lampau, Manggarai merupakan bagian dari Kerajaan Bima yang berada dalam kekuasaan Kerajaan Gowa, Makassar. Tapi sejak tahun 1667, hasil perjanjian Bungaya antara VOC dan Gowa menyebutkan bahwa Kerajaan Bima merupakan penguasa tunggal Manggarai yang diakui oleh VOC.
Kondisi topografi dan geografi pada masa lalu membuat Manggarai menjadi salah satu kawasan pedalaman yang sulit untuk diakses. Jadi jangan heran jika di kawasan pesisir didominasi oleh Suku Bima, Makassar, dan Bugis. Sementara orang asli Manggarai hidup di daerah terpencil.
Sejak Indonesia merdeka, kekuasaan Raja Manggarai dipegang oleh Kraeng Ngambut dari Todo (suku yang sempat menguasai Manggarai) dengan status daerah Swa Praja. Saat ditetapkan sebagai Kabupaten, Manggarai pun mulai mengembangkan diri dan lebih terbuka dengan dunia luar.
Hingga saat ini, Manggarai telah dipimpin oleh tujuh kepala daerah. Karena lebih terbuka, Manggarai kini sudah banyak dipengaruhi oleh budaya para pendatang dari berbagai suku dan bangsa. Hal tersebut tentu saja semakin memperkaya dan menciptakan keanekaragaman dalam kehidupan berbudaya dan bermasyarakat di Manggarai.
Sekarang Manggarai telah menjelma menjadi salah satu destinasi wisata favorit wisatawan dalam maupun luar negeri. Keindahan alam yang menawan membuat kabupaten ini memiliki aneka tempat wisata menarik dengan variasi kegiatan yang seru dan tidak terlupakan.
Salah satu yang membuat tempat ini berbeda adalah kearifan lokalnya. Karena meskipun di luar sana banyak kota yang berbenah dengan memanfaatkan berbagai teknologi, Manggarai tetap rendah diri dengan melestarikan kebudayaan nenek moyang.
Jadi jangan heran jika di beberapa kawasan masih banyak penduduk yang melakukan ritual atau upacara adat meskipun rata-rata penduduknya beragama Katolik. Karena masyarakat lokal Manggarai begitu menjunjung tinggi warisan leluhur sehingga sampai sekarang hampir tidak ada budaya masa lampau yang dilupakan.
Akses ke Manggarai
Meskipun dulunya dikenal sebagai kawasan yang menutup diri dari dunia luar dan sensitif dengan para pendatang. Saat ini Manggarai telah berkembang menjadi kota wisata yang dapat diakses menggunakan berbagai alat transportasi mulai dari darat, laut, dan udara. Mari kita simak ulasannya,
Pesawat
Ada beberapa alternatif penerbangan yang bisa dipilih untuk mencapai Ruteng, Ibu Kota Manggarai.
Bandara
Bandar Udara Frans Sales Lega merupakan akses masuk transportasi udara di Manggarai. Memiliki landasan pacu sekitar 1.300 x 30 m, bandara yang terletak sekitar 2 km dari pusat kota ini awalnya bernama Bandar Udara Satar Acik. Tapi sejak April 2008, Pemerintah Indonesia melalui Menteri Perhubungan mengeluarkan keputusan penggantian nama bandara menjadi Bandar Udara Frans Sales Lega. Nama tersebut diambil dari pelopor berdirinya bandara di Manggarai.
Pesawat yang beroperasi
Bandar Udara Frans Sales Lega melayani penerbangan ke berbagai daerah di sekitarnya dengan dukungan sejumlah maskapai seperti: Aviastar Mandiri, NAM Air, Susi Air, dan TransNusa Aviation Mandiri. Maskapai tersebut melayani rute ke Selayar, Kupang, Waingapu, Denpasar, dan Ende.
Apabila ingin menggunakan pesawat untuk terbang ke Manggarai, Anda bisa memilih rute kota asal menuju Bandara El Tari di Kupang. Setelah mendarat, lanjutkan perjalanan menggunakan maskapai TransAviation Mandiri dari El Tari ke Bandara Frans Sales Lega. Penerbangan ke Manggarai sendiri biasanya terjadwal setiap jam 7 pagi.
Kapal
Jika Anda senang melakukan perjalanan air, pilihlah rute kapal laut dari pelabuhan kota asal menuju pelabuhan di Kupang. Karena sampai saat ini masih belum ada rute feri yang melayani perjalanan langsung ke Manggarai. Begitu sampai di Kupang, lanjutkan kembali perjalanan dengan Kapal Feri jurusan Kupang-Ende.
Dari Ende, perjalanan bisa dilanjutkan melalui darat menggunakan bus Agogo yang melayani rute Ende-Ruteng. Perjalanan darat menggunakan bus dari Ende ke Ruteng biasanya membutuhkan waktu sekitar 7 jam. Jadi pastikan Anda membawa bekal makan dan minum memadai agar tidak mudah lemas.
Area Populer di Manggarai
Sama seperti kota lain, Manggarai juga terdiri dari beberapa kecamatan dan kelurahan dengan pesonanya masing-masing. Berikut merupakan ulasan tentang kawasan atau area populer di Manggarai, di antaranya:
Langkerembong
Langkerembong merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Manggarai dengan topografi pegunungan dan perbukitan hijau. Di daerah ini banyak ditemukan hutan dan sawah serta terdiri dari 11 kelurahan. Karena suasana dan udaranya cukup sejuk, Langkerembong memiliki banyak tempat wisata menarik.
Mulai dari wisata alam, modern, kuliner, sampai sejarah bisa Anda temukan di kecamatan yang terletak sekitar 1,22 km dari Ruteng ini. Soal transportasi, tidak perlu khawatir, karena di Langkerembong kita bisa dengan mudah menemukan bemo dan ojek yang mampu menjangkau banyak daerah meskipun jalannya cukup berkelok-kelok.
Kec. Lelak
Pegunungan dan hutan merupakan topografi Kecamatan Lelak, Manggarai. Kawasan asri dengan pemandangan yang memesona ini memiliki banyak tempat wisata alam yang menarik untuk dikunjungi, salah satunya air terjun. Ada beberapa air terjun terkenal yang berlokasi di Lelak.
Tidak heran jika setiap musim liburan, Lelak menjadi salah satu destinasi wisata favorit wisatawan yang ingin melihat dan menikmati air terjun di Manggarai. Jarak Lelak dan Ibu Kota Manggarai, Ruteng, cukup dekat, yakni sekitar dua jam perjalanan menggunakan kendaraan.
Carep
Secara geografis, Carep masih masuk ke dalam wilayah Langkerembong. Di kawasan asri ini terdapat banyak hotel dengan harga yang variatif. Carep juga memiliki aneka tempat wisata menarik. Meskipun tidak sepopuler Ruteng, tetapi tempat wisata di Carep cukup sering dikunjungi oleh wisatawan dari dalam maupun luar negeri.
Di sini Anda juga bisa menemukan banyak lahan pertanian dan persawahan, termasuk persawahan lodok yang juga salah satu magnet wisatawan terkenal di Manggarai. Karena banyak sawah, bisa dipastikan mata pencaharian utama penduduk Carep adalah Petani.
Mbaumuku
Mbaumuku secara geografis berada di wilayah Langkerembong tidak jauh dari Kelurahan Pitak, Ruteng. Sama seperti kebanyakan daerah lain di Langkerembong, Mbaumuku juga memiliki topografi berupa pegunungan dan perbukitan hijau dengan udara segar dan sejuk.Di sini terdapat banyak penginapan dan cottage murah untuk mengakomodasi kebutuhan wisatawan yang melancong ke Manggarai. Selain penginapan, di Mbaumuku juga bisa ditemui banyak tempat kuliner menarik yang menyajikan hidangan asli Manggarai.
Tidak hanya itu, letak Mbaumuku yang tidak jauh dari Ruteng membuat daerah ini kerap dikunjungi wisatawan dari dalam maupun luar. Karena selain mudah dijangkau, di Mbaumuku kita juga mudah mencari transportasi umum seperti bemo atau ojek.
Ruteng
Ibu Kota Kabupaten Manggarai ini dikenal juga dengan Kota Seribu Biara. Berada di ketinggian sekitar 1.200 meter dari permukaan laut membuat daerah ini dikelilingi pegunungan dan perbukitan hijau. Tidak heran jika suhu di Ruteng cenderung lebih dingin dibanding daerah lain di Flores.
Begitu sampai di Ruteng, Anda akan melihat banyak rumah peribadatan bagi para biarawan dan biarawati Katolik. Jarak antar biara pun cukup dekat, sekitar 50 hingga 100 meter. Kecamatan dengan luas sekitar 7.136,4 km2 memiliki sekitar 52 komunitas biarawan/biarawati dari berbagai kongregasi.
Jadi selain tempat wisata, Manggarai juga dikenal sebagai tempat religius bagi umat Katolik. Selain biara, wisatawan juga akan menemukan banyak gereja di sini. Salah satu yang paling terkenal adalah Gereja Santo Yoseph, atau Katedral Lama. Bangunan gereja sendiri akan mengingatkan kita pada bangunan bergaya gotik di Eropa.
Transportasi di Manggarai
Untuk membantu Anda dalam menjelajahi berbagai tempat wisata menarik di Manggarai, ada beberapa pilihan sarana transportasi yang bisa dimanfaatkan, di antaranya:
Bemo
Bemo merupakan sebutan untuk angkutan sejenis mikrolet dengan warna yang beragam di Manggarai. Warna pada badan kendaraan ini menunjukkan rute yang ditempuh. Tarif bemo biasanya cukup terjangkau, yaitu sekitar Rp3.000* sampai Rp5.000*. Angkutan ini termasuk salah satu yang sering digunakan penduduk lokal karena mampu menjangkau banyak daerah di Kabupaten Manggarai.
Ojek
Pilihan transportasi umum lain selain bus yang bisa kita manfaatkan di Manggarai adalah ojek. Ojek cukup populer di Manggarai karena bisa mengakses daerah-daerah terpencil yang belum dapat dilewati oleh kendaraan roda empat. Selain bus dan ojek, masyarakat lokal menggunakan kendaraan pribadi untuk aktivitas sehari-hari.
*Harga dapat berubah sewaktu-waktu
Tempat Wisata di Manggarai
Sarat akan kearifan lokal merupakan ciri khas tempat wisata di Manggarai. Ditambah dinginnya suhu udara dan indahnya lanskap alam Nusa Tenggara Barat, tidak heran jika tempat ini sering disebut sebagai jantung wisata Pulau Flores. Tertarik menjelajahi Manggarai yang rupawan, berikut destinasi yang bisa dikunjungi:
Alam
Air Terjun Cunca Lega
Pegunungan hijau, barisan perbukitan, dan udara dingin bukan satu-satunya pesona alam yang bisa kita nikmati saat menjelajahi Manggarai. Anda juga bisa melihat keindahan berbagai tempat wisata menarik lainnya, seperti Air Terjun Cunca Lega yang diapit oleh Hutan Kebe Cepo dan Tengku Lese.
Cunca Lega memiliki dua tingkat yang terbentuk dari perpaduan arus sungai Wae Moro dan Wae Bahi dengan tinggi sekitar 25 meter. Dari air terjun tersebut terbentuklah Sungai Wae Lega dengan hilirnya Laut Flores. Air terjun cantik ini terletak di Kampung Nanu sekitar 40 km dari Ruteng.
Dari Kampung Nanu, perjalanan bisa dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 2,5 km melewati hamparan persawahan, dan tembok irigasi dengan medan menantang yang dibangun pada tahun 1990 silam.
Harga tiket | : Rp15.000* |
Jam operasional | : 24 jam. |
Budaya/Sejarah
Desa Wae Rebo
Desa wisata tradisional ini terletak di ketinggian 1.200 di atas permukaan laut. Tempat unik dan kuno ini konon telah dihuni oleh 19 generasi. Ada 7 rumah berbentuk kerucut yang bisa kita lihat begitu menginjakkan kaki di Desa Wae Rebo. Dengan latar belakang pegunungan dan perbukitan hijau, suasana asri bisa langsung dirasakan saat memasuki kawasan desa.
Rumah berbentuk kerucut tersebut merupakan iang mbaru, sebuah tempat tinggal dengan atap yang terbuat dari daun lontar. Penduduk lokal cukup ramah dan bersedia mendampingi wisatawan yang ingin menikmati suasana desa. Terletak di barat daya Ruteng, desa dapat ditempuh dengan berjalan kaki selama 3-4 jam dari Kampung Denge.
Harga tiket | : Rp325.000* |
Jam operasional | : 24 jam. |
Rumah Adat Manggarai
Terletak tidak jauh dari Desa Wae Rebo, tempat wisata ini menyuguhkan pesona yang serupa. Anda tidak hanya bisa melihat rumah adat masyarakat Manggarai dari dekat, tetapi juga tinggal dan merasakan langsung bagaimana kehidupan tradisional di tempat tersebut.
Udara segar dan pemandangan perbukitan hijau akan membuat kita semakin betah berlama-lama di sini. Sama seperti Wae Rebo, di sini juga terdapat rumah tradisional. Bedanya, rumah tradisional di tempat ini disebut niang todo karena terletak di perkampungan masyarakat Todo, salah satu suku asli yang pernah memimpin kerajaan Manggarai di masa lampau.
Harga tiket | : Rp15.000* |
Jam operasional | : 08.00-20.00 WITA |
Desa Tradisional Ruteng Puu
Sebelum ada desa-desa tradisional lain di Manggarai, Ruteng Puu sudah terlebih dahulu berdiri. Inilah mengapa desa ini disebut sebagai kampung tradisional tertua di kawasan Flores Barat. Untuk mencapai tempat wisata cantik dan unik tersebut, pengunjung bisa menggunakan kendaraan roda empat dan menempuh jarak sekitar 45 menit dari Ruteng.
Selain rumah adat, di tengah kampung juga terdapat kuburan para leluhur dengan pohon dadap yang tegak berdiri di dekatnya. Wisatawan yang berkunjung bisa melihat dari dekat kehidupan tradisional masyarakat di sini sambil menikmati aneka kegiatan budaya khas Manggarai yang selalu diadakan oleh para penduduk lokal.
Harga tiket | : Rp15.000* |
Jam operasional | : 24 jam. |
Lainnya
Persawahan Lodok
Petani merupakan salah satu mata pencaharian utama masyarakat Manggarai. Tidak heran jika di sini akan sering Anda lihat area persawahan dengan bentuk unik. Disebut unik karena persawahan tersebut jika dilihat dari atas mirip dengan jaring laba-laba (lodok).
Keunikan tersebut membuat persawahan lodok menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Manggarai. Lodok terbentuk karena pada saat pembagian lahan, petinggi dan tetua kampung melakukan ritual khusus. Pada ritual tersebut tanah persawahan dibagi dengan rumus moso (jari tangan).
Bagian paling besar biasanya dimiliki oleh Ketua Adat (tu’a teno), diikuti keluarganya, warga biasa, warga suku, dan yang paling kecil warga luar suku. Secara adat warga luar suku diperkenankan kepada tetua kampung dengan membawa seekor ayam jantan dan arak atau kapu manuk lele.
Harga tiket | : Rp15.000* |
Jam operasional | : 24 jam. |
*Harga dapat berubah sewaktu-waktu
Kuliner Manggarai
Tempat wisata bukan satu-satunya magnet Manggarai yang membuat tempat ini menarik untuk dikunjungi. Ragam kuliner dan makanan khas juga menjadi alasan lain mengapa banyak orang yang berkunjung ke jantung wisata di Flores Barat. Berikut beberapa kuliner yang bisa Anda coba, di antaranya:
Kolo (Nasi Bambu Bakar)
Makanan khas yang terbuat dari beras dan dibakar di dalam tabung bambu ini biasanya disajikan saat acara adat syukur panen (peti tepal) atau saat pesta pergantian tahun. Cara membuat kolo cukup mudah, masukkan beras ke dalam tabung bambu sepanjang 30 cm bersama dengan tuak agar hasilnya tetap bersih.
Setelah siap, bambu akan dibakar selama lebih kurang 30 menit. Setelah masak, nasi dalam bambu akan biasanya akan disajikan bersama daging ayam santan dan campuran sayur dan daging yang dimasak dengan bumbu bakar. Penjual kolo bisa Anda temukan di kawasan Reo dekat Pantai Torong Besi dan Katebe.
Rumpu Rampe
Rumpu Rampe merupakan masakan khas Manggarai berupa tumisan daun dan bunga pepaya yang dicampur dengan jantung pisang, daun ubi, dan buah pepaya muda. Cara membuat makanan ini cukup mudah, masukkan semua bahan di atas dan tumis dengan bumbu yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, dan cabe.
Agar rasa tumisan semakin kaya, Anda bisa menambahkan rempah-rempah lain seperti jahe, serai, dan lengkuas. Untuk menyeimbangkan rasa tajam rempah-rempah, tambahkan gula dan garam secukupnya. Meskipun sederhana, paduan bumbu yang kaya ini membuat rumpu rampe makanan favorit wisatawan dalam dan luar negeri.
Makanan lezat ini bisa kita nikmati di berbagai rumah makan dan restoran yang ada di Manggarai, salah satunya Dapur D’Martha di Ruteng.
Kukih Sobol
Siapa sangka manggarai memiliki kue tart lokal dengan rasa khas yang nikmat. Hidangan kukih sobol merupakan salah satu makanan pokok sebelum warga asli Manggarai mengenal nasi. Untuk membuat makanan unik ini caranya cukup rumit dan membutuhkan waktu.
Pertama, ubi yang telah dikuliti dan dijemur selama sehari ditumbuk pada sebuah lesung. Setelah menjadi tepung diaduk dan dicampur dengan santan, air, dan gula merah. Aduk sampai adonan liat lalu tambahkan jahe tumbuk dan daun pandan. Untuk mematangkannya, masak adonan di dalam sebuah periuk yang dipanaskan.
Kukih sobol sendiri bukan hidangan yang bisa kita beli di sembarang tempat. Kue nikmat ini hanya bisa dibeli dan ditemukan di Kampung Lembah Tado, Labuang Bajo, Manggarai.
Lawar Ikan
Hidangan ini mirip dengan sushi dari Jepang, bedanya ikan yang disajikan direndam dulu ke dalam campuran cuka dan jeruk nipis. Meskipun dihidangkan mentah, tapi rendaman tersebut membuat daging ikan menjadi sedikit "matang". Untuk mengetahui bahwa lawar ikan bisa dikonsumsi, warna dagingnya akan berubah menjadi putih susu.
Karena disajikan dengan potongan ikan tipis-tipis, memakan hidangan ini tidak membutuhkan banyak alat. Ikan yang digunakan biasanya ikan laut segar. Tidak heran jika hidangan ini banyak ditemukan di rumah makan dan pusat kuliner di daerah pesisir Manggarai.
Kompiang Ruteng
Kompiang merupakan jajanan khas Ruteng yang terbuat dari tepung terigu. Dilihat dari bentuk fisiknya, kompiang mirip dengan bakpao. Jika bakpao memiliki tekstur empuk dan lembut, makanan unik ini sebaliknya. Kompiang memiliki tekstur keras dengan taburan wijen di atasnya.
Kue unik yang hanya bisa kita temukan di Ruteng ini banyak dijual di toko oleh-oleh khas Manggarai. Salah satu yang terkenal dan sering menjadi tujuan para turis adalah Toko Tarzan 1 dan Tarzan 2. Kedua toko ini terletak di dekat salah satu monumen terkenal di Manggarai yaitu Patung Hati Kudus Yesus.
Hotel di Manggarai
Jika berkunjung ke Manggarai, Anda tidak perlu khawatir soal akomodasi atau tempat menginap. Di kota ini ada banyak penginapan mulai dari yang harganya miring sampai setingkat hotel bintang lima, berikut ulasannya.
Budget
Hotel di Manggarai dengan tarif miring biasanya banyak kita temukan di daerah Ruteng. Biasanya hotel bujet di Manggarai menawarkan sebuah kamar lengkap dengan kamar mandi dalam dan fasilitas seperti sarapan, WiFi, dan AC. Meskipun menawarkan fasilitas standar hotel di Ruteng, tetapi hotel bujet selalu menjadi pilihan terbaik bagi wisatawan dengan dana terbatas.
Karena kapan lagi kita bisa menginap di kamar nyaman dengan pemandangan indah khas Nusa Tenggara Timur tanpa harus mengeluarkan banyak biaya. Untuk tarif, hotel bujet di kota ini biasanya berkisar antara Rp160.000 sampai Rp200.000 per orang per malam.
Menengah
Ada beberapa hotel Manggarai yang bisa dikategorikan kelas menengah. Hotel tersebut biasanya menawarkan berbagai kamar yang lebih variatif fasilitas serta pilihan tarifnya. Lokasi hotel juga biasanya cukup strategis. Sama seperti hotel bujet, hotel kelas menengah di Manggarai banyak berlokasi di daerah Ruteng dan pesisir Manggarai.
Hotel di Ruteng dengan kelas menengah biasanya mematok tarif sekitar Rp400.000 sampai Rp600.000 per malamnya. Selain fasilitas kamar standar, pengunjung juga berhak menikmati fasilitas umum di hotel seperti restoran, brankas, taman, atau kolam renang.
Catatan penting
Ketika ingin menjelajahi Kabupaten Manggarai dan segala keindahan di dalamnya, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan, yaitu:
Siapkan Pakaian Hangat
Karena topografinya berupa pegunungan, suhu di Manggarai termasuk dingin. Suhu terendahnya sekitar 11 °C di bulan Juni dan tertinggi mencapai 26,3 °C pada bulan Oktober. Karena cukup sejuk dan dingin, sebaiknya Anda menyiapkan pakaian hangat ketika berlibur di sini.
Perhitungkan Waktu Perjalanan
Selain udara dan cuaca, topografi Manggarai juga membuat daerah ini memiliki banyak jalan yang berkelok-kelok. Karena itu jarak tempuh dari satu tempat ke tempat lainnya membutuhkan waktu yang lumayan lama. Inilah mengapa, ketika berlibur ke Manggarai Anda harus benar-benar mempertimbangkan jarak tempuh menuju tempat tujuan.
Jika dirasa waktu yang akan ditempuh lumayan lama, apalagi ketika harus menggunakan angkutan umum, berangkatlah pagi-pagi sekali agar bisa sempat menikmati dan menjelajahi tempat wisata tujuan dengan puas.
Hormati Adat Setempat
Karena kebanyakan masyarakatnya masih menjunjung tinggi adat istiadat nenek moyang, sebaiknya kita menghormati setiap ritual dan kebiasaan adat di Kabupaten Manggarai. Salah satu yang biasanya sering ditemukan oleh wisatawan adalah upacara penyambutan tamu atau pengunjung.
Jika diharuskan, ikuti kegiatan ritual tersebut tanpa banyak pertimbangan. Karena tujuannya biasanya cukup mulia, yaitu demi keselamatan dan keamanan para pengunjung agar perjalanan mereka di Manggarai tidak mengalami gangguan atau hambatan apapun.
Bahasa Komunikasi
Sehari-hari masyarakat setempat menggunakan bahasa Manggarai dengan berbagai dialek, salah satunya dialek Ruteng. Tapi saat berada di tempat ini, kita tidak harus belajar bahasa penduduk lokal karena sebagian besar masyarakat Manggarai mengerti dan mampu berkomunikasi dengan bahasa Indonesia.