Hotel di Madura

Madura adalah pulau di lepas pantai timur Laut Jawa, Indonesia. Pulau Madura memiliki luas area sekitar 4.078,67 km² (secara administratif 5.168 km� termasuk berbagai pulau kecil di timur dan utara). Madura dikelola sebagai bagian dari provinsi Jawa Timur. Ia dipisahkan dari Jawa oleh Selat Madura yang sempit. Wilayah administrasi memiliki kepadatan 702 orang per km², sedangkan pulau itu sendiri (3,630,000 orang pada tahun 2012) lebih tinggi pada 817/km².

Madura memiliki populasi sekitar 3,65 juta jiwa, yang sebagian besar merupakan etnis Madura. Bahasa utamanya adalah bahasa Madura, salah satu dari keluarga bahasa Austronesia, yang juga diucapkan di sebagian Jawa bagian timur dan di banyak 66 pulau terluar. Orang Madura adalah populasi etnis besar di Indonesia, berjumlah sekitar 7 juta jiwa. Mereka datang dari Pulau Madura serta pulau-pulau sekitarnya seperti Gili Raja, Sapudi, Raas, dan Kepulauan Kangean. Selain itu, banyak orang Madura tinggal di bagian timur Jawa Timur, yang biasa disebut "Tapal Kuda", dari Pasuruan ke utara Banyuwangi. Orang Madura ditemukan di Situbondo dan Bondowoso, di sebelah timur Probolinggo, Jember, dan beberapa paling banyak yang berbahasa Jawa, termasuk Surabaya Utara, serta sebagian dari Malang.

Anda bisa mencapai Madura dengan mudah melalui beberapa akses. Berikut adalah cara yang bisa Anda pilih:

Pesawat

Bagi yang berencana ke Madura melalui jalur udara, ada dua cara yang bisa Anda tempuh. Yaitu mendarat di Bandara Trunojoyo Sumenep atau Bandara Internasional Juanda Surabaya dan lanjut ke Madura melalui jalur darat.

 Bandara

Perjalanan ke Madura kini bisa dilakukan melalui jalur udara. Madura memiliki bandara bernama Bandara Trunojoyo yang terletak di Kabupaten Sumenep. Dibuka pada 2010 sebagai sekolah penerbangan untuk Merpati Nusantara Airlines, kini Bandara Trunojoyo sudah bisa menerima penerbangan komersial. Namun, satu-satunya rute penerbangan yang dilayani adalah Surabaya–Sumenep. Jadi, mau tak mau Anda harus transit di Bandara Juanda Surabaya dulu jika memang ingin mendarat di Bandara Trunojoyo.

 Pesawat yang beroperasi

Untuk saat ini memang hanya ada satu maskapai penerbangan yang melayani perjalanan Surabaya–Sumenep dan Sumenep–Surabaya, yaitu Wings Air (anak perusahaan Lion Air). Tarif tiketnya mulai dari Rp179.000*.

Kapal

Anda juga bisa menggunakan kapal feri yang tersedia di sekitar Pelabuhan Tanjung Perak untuk mencapai Madura. Namun, cara ini memang sudah jarang dilakukan mengingat adanya Jembatan Suramadu yang memudahkan perjalanan dengan waktu tempuh lebih cepat.

Bus

Jika Anda hanya ingin melakukan penerbangan udara sampai di Bandara Internasional Juanda Surabaya, maka setelahnya Anda bisa melanjutkan perjalanan melalui jalur darat menggunakan bus. Pertama-tama, Anda bisa datang ke Terminal Bungurasih terlebih dulu, lalu mencari bus Ekonomi atau PATAS dengan jurusan Sumenep, yang akan memakan waktu sekitar 5 jam berkendara. Perjalanan darat dari Surabaya ke Madura kini semakin mudah dengan adanya Jembatan Suramadu.

Berikut adalah area-area populer yang bisa Anda temukan di Madura,

Bangkalan

Bangkalan adalah salah satu area yang populer sebagai tempat wisata di Madura. Salah satunya adalah Bukit Jaddih. Bukit Jaddih merupakan bukit dengan tebing-tebing artistik dan eksotis, mirip dengan Tebing Breksi yang ada di Yogyakarta. Terletak di Desa Jaddih, Socah, Bangkalan, bukit ini sudah populer di media sosial. Di sini, Anda dapat bersantai sambil melihat potongan tebing batu kapur yang sangat besar.

Anda juga bisa mengunjungi Aeng Gowa Pete (Air Gua Putih/Air Gua Putih), mata air alami yang terletak di tengah Bukit Jaddih. Sambil merasakan sensasi oasis layaknya padang pasir, Anda bisa mencapai Bukit Jaddih melalui Jembatan Nasional Suramadu. Harap berhati-hati karena sebagian besar jalannya belum rata.

Sumenep

Sumenep merupakan salah satu kabupaten paling terkenal di Madura. Luas wilayahnya mencapai sekitar 2.093,47 km² dengan penduduk mencapai lebih dari 1 juta jiwa. Di Sumenep Anda bisa menemukan Bandara Trunojoyo yang kabarnya sudah berdiri sejak tahun 1970-an. Untuk sarana transportasi darat, di sana terdapat Terminal Bus Arya Wirajaja yang merupakan terminal bus terbesar di Sumenep. Di terminal inilah biasanya para wisatawan dari luar daerah akan berhenti.

Potensi wisata Sumenep tidak kalah menarik dari Bangkalan. Mulai dari wisata alam, sejarah, hingga religi, semua bisa Anda temukan di Sumenep. Pantai Lombang, Pantai Slopeng, dan Goa Jeruk Asta merupakan beberapa tempat wisata alam yang bisa Anda kunjungi. Sedangkan, wisata sejarah dan religinya adalah Museum Keraton Sumenep, Kota Tua Kalianget, Masjid Jamik Sumenep, dan Kompleks Pemakaman Asta Tinggi Sumenep.

Pamekasan

Selain Bangkalan dan Sumenep, Pamekasan juga menjadi salah satu area populer di Madura. Pamekasan adalah sebuah kabupaten yang terdiri dari 13 kecamatan. Memiliki banyak sekali lembaga pendidikan dari tingkat TK hingga perguruan tinggi, Pamekasan pun disebut sebagai Kabupaten Pendidikan. Predikat ini bahkan telah diresmikan oleh Moh. Nuh pada 2012, yang saat itu masih menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Di Pamekasan, Anda bisa berkunjung ke berbagai situs menarik, mulai dari wisata alam, sejarah, hingga belanja. Beberapa di antaranya yaitu Pantai Batu Kerbuy, Pantai Talang Siring, Pasar Batik Joko Tole, Makam Kyai Ratoh Sumber Anyar, Monumen Proklamasi, dan Museum Daerah.

Selama di Madura, berikut adalah beberapa pilihan moda transportasi yang bisa Anda pilih:

Ojek

Saat berada di Madura, Anda bisa dengan mudah menemukan banyak pangkalan ojek. Biasanya mereka memasang tarif di awal dan Anda bisa menawarnya.

Sewa mobil/motor

Bila datang sendirian atau dengan grup kecil, Anda bisa menyewa mobil. Umumnya, Anda bisa menyewa mobil dengan harga Rp300.000 per hari plus supirnya. Pilih supir yang tahu benar kawasan Madura agar Anda tidak tersesat saat berjalan-jalan. Anda juga bisa mengambil supir dari Surabaya untuk diantar ke Madura.

Madura juga memiliki tempat-tempat wisata menarik yang bisa Anda kunjungi. Di antaranya,

Pantai

Pantai Siring Kemuning

Salah satu pantai terindah di utara Bangkalan adalah Pantai Siring Kemuning. Terletak di Desa Macajah, Tanjung Bumi, Bangkalan, 41 km dari pusat kota, pantai ini terkenal dengan ombak dan angin sepoi-sepoi yang menenangkan. Tidak hanya itu, Pantai Siring Kemuning juga memiliki pasir putih yang indah. Namun, Anda perlu berhati-hati dengan gelombang airnya yang cukup besar.

Tiket masuk	: Gratis
Jam buka	: 24 jam

Pantai Camplong

Karena lokasinya yang tepat di sisi jalan utama Surabaya–Sumenep, pantai ini sudah populer dan dikenal banyak wisatawan. Di pantai ini, Anda dapat bersantai sambil menikmati panorama pantai berpasir putih dengan ombak yang relatif tenang dan sejuknya semilir angin.

Pantai yang terletak di Desa Dharma Camplong ini juga merupakan tempat untuk melakukan festival rakyat dan kegiatan budaya masyarakat setempat. Anda dapat menonton Karapan Sapi yang terkenal, tur budaya Rokat Tase, dan pertunjukan seni rakyat lainnya. Berbeda dengan pantai lain di Kabupaten Sampang, pantai ini telah dikelola dengan sangat baik.

Tiket masuk	: Gratis
Jam buka	: 24 jam

Pantai Jumiang

Bagi Anda yang ingin menikmati tur pantai yang tenang dan jauh dari kota, Pantai Jumiang dapat menjadi pilihan terbaik. Pantai ini terletak di Desa Tanjung, Pademawu, Pamekasan. Pantai Jumiang memiliki kontur yang unik. Bagian bawahnya landai dan bagian atasnya curam dengan karang padat.

Di daerah yang lebih rendah dari Pantai Jumiang, Anda dapat menikmati pemandangan sambil melakukan beberapa kegiatan pantai seperti bermain di air, menaiki banana boat, dan lain-lain. Untuk area atas, Anda dapat bersantai di bawah pohon rindang sambil menikmati keindahan laut dari ketinggian. Akses ke pantai ini mudah karena jalannya dalam kondisi baik. Selain itu, transportasi umum ke pantai juga tersedia.

Tiket masuk	: Gratis
Jam buka	: 24 jam

Alam

Bukit Waru

Salah satu tempat wisata di Madura yang populer di kalangan anak muda adalah Bukit Waru. Bukit berbatu yang terletak di Pamekasan Utara, tepatnya di Kabupaten Waru ini menampilkan pemandangan yang eksotis, lengkap dengan berbagai aktivitas menarik. Selain menikmati pemandangan "Bumi Gerbang Salam" dari ketinggian, Anda juga bisa melihat Gua Angin dan Kerajaan Kera.

Bagi yang suka panjat tebing, Anda bisa menyalurkan hobi di tempat ini. Bahkan, baru-baru ini landasan olahraga paralayang ada di beberapa areanya. Untuk yang suka fotografi, Bukit Waru juga bisa menjadi tempat yang pas untuk mengabadikan momen-momen karena ada banyak spot menarik.

Tiket masuk	: Gratis
Jam buka	: 24 jam

Lainnya

Jembatan Suramadu

Jembatan Suramadu adalah gerbang masuk perjalanan darat ke Madura dari Surabaya. Panjangnya sekitar 5.438 meter dan dibangun pada 2009. Suramadu segera dikenal sebagai jembatan terpanjang di Indonesia dan mendapatkan banyak perhatian karena memiliki pemandangan yang indah. Daya tarik utama Suramadu adalah lampu-lampu cantik yang penuh warna dan kemegahan pembangunannya.

Anda dapat melihat keindahan Selat Madura ketika melintasi jembatan ini pada waktu senja atau malam. Pada awalnya, Anda hanya dapat menikmati pemandangan Suramadu dengan berhenti di tepi jembatan. Namun sekarang sudah ada cukup banyak atraksi menarik seperti tur perahu Cokroaminoto.

Tiket masuk	: Gratis
Jam buka	: 24 jam

Monumen Nasional Arek Lancor

Liburan ke Madura tidak akan lengkap jika Anda belum mengunjungi Alun-alun Kota Pamekasan atau yang populer dikenal sebagai Monumen Nasional Arek Lancor. Disebut begitu karena di tengah alun-alun ada monumen unik yang menyerupai "arek" (senjata khas orang Madura). Monumen ini dibangun sebagai simbol dan penghargaan untuk para pahlawan.

Di puncak monumen ini, kita bisa melihat lima simbol arek dan lancor yang berdiri tegak di langit, seolah-olah menggambarkan karakteristik orang Madura; tegas dan berani. Jika Anda melihat lebih dekat, simbol itu menyerupai kata "Allah", representasi bahwa orang Pamekasan yang kebanyakan beragama Islam. Uniknya, lokasinya berada di antara dua tempat ibadah; Masjid Agung Asy-Syuhada dan Gereja Katolik Bunda Maria Ibu Para Rasul. Ini juga menyiratkan bahwa orang Madura sangat menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi.

Pada sore dan malam hari, Anda dapat bersantai sambil menikmati pemandangan kota dan makanan lezat, sementara anak-anak dapat bermain di taman bermain anak-anak. Kemudian, Anda dapat mengunjungi Museum Mandilaras di siang hari untuk meningkatkan pengetahuan sejarah dan budaya. Pada hari-hari tertentu, Anda dapat menikmati festival budaya Madura seperti "Semalam di Madura."

Tiket masuk	: Gratis
Jam buka	: 24 jam

*Harga bisa berubah sewaktu-waktu

Bagi penggemar wisata kuliner, Anda bisa menemukan banyak makanan unik dan lezat di Madura.

Sate Madura

Sate madura memang sudah bisa dengan mudah Anda temukan di seluruh wilayah Indonesia. Namun, tidak ada salahnya jika Anda mencicipi langsung hidangan ini langsung di Madura. Daging sapi, ayam, dan domba yang dipotong dadu lalu ditusuk, dipanggang di atas api, dan disajikan dengan saus kacang ini akan semakin lezat dengan tambahan rempah-rempah khas. Anda bisa dengan mudah menemukan sate madura di setiap sudut kota.

Topak Ladeh

Topak Ladeh adalah hidangan sempurna untuk dikonsumsi pada saat hujan. Berbeda dengan sup Indonesia yang kebanyakan terdiri dari daging sapi, makanan khas Madura satu ini justru menggunakan betis sapi yang dimasak bersama sejumlah rempah-rempah seperti pala, daun jeruk purut, lengkuas, kencur, dan kayu manis. Biasanya, Topak Ladeh dimakan dengan ketupat, kacang panjang, dan tiga jenis bubuk yang terbuat dari kerupuk, kedelai, dan udang kecil yang dikeringkan. Anda bisa menemukan Topak Ladeh yang enak di Pasar Senen Bangkalan.

Bubur Madura

Salah satu makanan terbaik dari Madura adalah Tajin Sobih atau yang lebih dikenal dengan nama Bubur Madura. Cita rasanya manis, tetapi tidak berlebihan. Ada beberapa bahan utama termasuk bagian putihnya yang terdiri dari tepung beras, pati, santan, dan parutan kelapa, sedangkan bagian cokelatnya terbuat dari tepung dan gula, serta sagu mutiara merah terang. Untuk mencicipi kuliner ini, Anda bisa berkunjung ke Jalan RE. Martadinata 24, Bangkalan.

Bebek Songkem

Alih-alih digoreng, Bebek Songkem justru dibuat dengan proses dikukus. Hidangan bebek ini memiliki kadar kolesterol rendah, cita rasa pedas, namun empuk. Cara masaknya, bebek direndam dengan beberapa bumbu aromatik termasuk cabai, kunyit, bawang merah, bawang putih, dan jeruk nipis, lalu dibungkus dengan daun pisang dan dikukus di atas api kecil selama sekitar 3 jam.

Nasi Serpang Bangkalan

Penggemar nasi tidak boleh melewatkan Nasi Serpang Bangkalan saat berkunjung ke Madura. Sekilas, Nasi Serpang Bangkalan ini terlihat seperti nasi kukus yang biasa ditemukan di Jawa dan dikenal dengan sebutan nasi campur. Namun, makanan ini memiliki lauk pauk yang berbeda dengan nasi campur. Uniknya, nasi ini disajikan dengan kombinasi dari sambal terasi, bihun beras, telur asin, dendeng, parutan kelapa, pepes ikan, kulit sapi, dan rempeyek (kerupuk kacang) dalam satu piring.

Kaldu Kokot

Makanan unik lainnya dari Madura adalah Kaldu Kokot. Kokot, yang secara harfiah berarti anak sapi, biasanya dicampur dengan organ dalam lainnya seperti jeroan. Semuanya direbus bersama dengan kacang hijau dan rempah-rempah khusus seperti jahe, pala, bawang putih, bawang merah, dan banyak lagi lainnya. Bagi yang ingin menikmatinya, Anda bisa menuju ke Jalan Arif Rahman No.13, Bangkalan Timur.

Madura melengkapi masa liburan Anda dengan menghadirkan berbagai akomodasi. Harga hotel di Madura atau penginapan di Madura umumnya berkisar antara Rp100–Rp400 ribuan* dan banyak tersebar di Sumenep dan Pamekasan sebagai area populer. Hotel di Sumenep Madura atau hotel di Pamekasan tidak hanya nyaman dan terjangkau, tapi juga memiliki desain-desain tematik dilengkapi fasilitas mumpuni.

*Harga dapat berubah sewaktu-waktu

1. Gunakan bahasa daerah jika bisa

   Bagi Anda yang bisa berbahasa Madura atau Jawa, Anda disarankan untuk selalu menggunakannya selama di sana. Di samping ikut melestarikan, menggunakan bahasa daerah tersebut turut memudahkan Anda saat proses tawar-menawar.

2. Jangan ragu dan malu bertanya

   Tidak semua area di Madura terjangkau dengan internet. Oleh sebab itu, sebelum Anda pergi ke suatu tempat, biasakan untuk bertanya terlebih dahulu dengan masyarakat sekitar. Jangan takut dan malu, karena masyarakat Madura ramah terhadap pendatang.