Wisma Arys

Kamar bersih pelayanan ramah hhanya saja parkiran terlalu sempit jadi agak sulit untuk mobil (maksimal hanya cukup 4 mobil yang bisa parkir didalam) dan air panas kadang ada kadang tidak ada tetapi secara keseluruhan sangat baik

Kunjunjungan bersama keluarga serasa ada dirumah dengan nuansa yogyakarta, lokasi dekat dengan obyek wisata dan tempat penyewaan kendaraan. Untuk hiburan kita bisa jalan sedikit ke jalan parangteritis.

Kami memesan hotel ini di muka untuk keluarga 4 orang (dua anak di bawah 12 tahun). Kami secara spesifik meminta kamar keluarga dengan tempat tidur untuk empat orang sebagai banyak hotel tampaknya berpikir empat orang di tempat tidur ganda dapat diterima. Prosedur pemesanan dan konfirmasi harga dll baik-baik saja namun ketika kami tiba, kamar yang kami dapat (masih harus dibersihkan karena kami tiba lebih awal) adalah bukan apa yang kami tentukan atau yang telah dikonfirmasi oleh pihak hotel dan hanya memiliki dua tempat tidur dan dua matras tunggal di lantai. Ini bisa jadi ok namun setelah ruang dibersihkan salah satu matras diambil dan mereka ingin Rp77000 jika kami ingin mendapatkannya kembali. Kami memutuskan untuk meninggalkan tempat ini dan menemukan tempat yang jauh lebih baik, hotel yang bersih dan lebih murah dengan kolam renang dekat dari situ - ada banyak pilihan lain

Guesthousenya sendiri baik-baik saja, kamar pertama saya baunya tidak enak, tapi untungnya saya bisa menganti kamar. Kamar mandinya ... menarik. Staf benar-benar ramah dan saya diundang untuk minum wiski dan coke oleh mereka. Sarapannya standar, tapi ada kopi dan teh gratis tersedia sepanjang hari. Tapi tur yang saya pesan melalui mereka benar-benar suatu kekecewaan besar ... Saya pergi ke Gunung Bromo dan Ijen. Hari pertama baik-baik saja tapi hari kedua kami mendapat sebuah minibus tanpa AC dan bus itu begitu tua dan sempit sampai saya mendapat memar besar di kaki saya. Ini masih tidak begitu buruk tapi kemudian bukannya di minibus AC kami ditempatkan di bus lokal, tanpa jendela dan berbagi tempat duduk Anda dengan penduduk setempat. Di dalam bus Itu panas seperti mendidih, berdiri di bawah sinar matahari langsung sebenarnya malah lebih dingin daripada di bus itu. Untungnya saya dapat mengganti bus setelah 1 jam, ketika kantor bus bilang agensi di Bromo memberi saya tiket palsu dan saya harus membayar untuk biaya bus lokal ke tujuan saya. Dan tentu saja tidak ada nama atau nomor telepon pada tiket saya itu ... Tentu saja hal ini tidak secara langsung kesalahan Guesthouse tapi saya sebelumnya berasumsi bahwa mereka bekerja sama dengan agen-agen yang dapat diandalkan. Saya mendengar banyak tentang penipuan ini dan itu karena itulah saya memesan tur melalui Guesthouse, memang mahal tapi saya pikir mungkin dengan harga itu saya akan mendapatkan perjalanan yang baik. Tapi sebaliknya orang lain malah mendapatkan nilai lebih banyak untuk uang mereka dan tidak dirampok seperti ini!

Kami menginap di hotel ini untuk 3 malam dan sarapan kami luar biasa. Resepsionis hotel sangat membantu. Kamar dan kamar mandi kami bersih. Di depan kamar berbalkon kami ada kopi gratis. Bantal dan tempat tidur kami lumayan. Taman di sana benar-benar indah dan ada Wi-Fi gratis. Naik taksi dari Bandara Internasional Adisucipto ke hotel kami makan waktu setidaknya 20-30menit dengan harga setidaknya Rp50.000-60.000. Lokasi hotel ini aman dan ada toko kelontong dan toko roti di dekatnya. Untungnya saya membaca beberapa ulasan dari trip advisor dan jadi tahu tentang Ukhi dan mengirimi dia email (http://yogyadriver.com) karena dia menawarkan layanan transportasi dan panduan di sekitar Yogyakarta dengan beberapa supir. Dia memberi kami harga yang masuk akal untuk tur Prambanan, Borobudur, Kota, dan Dataran Tinggi Dieng. Ukhi menunjuk Nando sebagai pemandu dan supir kami, dia supir yang dapat diandalkan, ramah, dan aman.