Hotel di Galur
Akses ke Jogja
Pesawat
Berencana ke Jogja untuk melakukan perjalanan bisnis atau liburan? Anda bisa menggunakan pesawat sebagai pilihan transportasi yang paling praktis. Pesawat tidak hanya menawarkan efisiensi dari segi waktu, tapi juga kenyamanan, khususnya bagi Anda yang membawa buah hati saat bepergian. Pesawat ke Jogja dilayani oleh Bandara Internasional Adisucipto. Bandara ini terletak strategis di pusat kota dan berselang 22 menit berkendara dari Candi Prambanan. Sebagai salah satu kota wisata favorit, harga tiket pesawat ke Jogja termasuk cukup terjangkau.Bandara
Bandara Internasional Adisucipto merupakan bandara utama yang melayani Jogja dan sekitarnya. Berjarak sekitar 27 menit berkendara dari pusat Jogja, Bandara Adisucipto disebut-sebut sebagai bandara tersibuk keempat di kawasan Jawa-Bali meskipun hanya memiliki satu landasan pacu. Bandara Internasional Adisucipto sempat mengalami kerusakan parah akibat bencana gempa bumi tahun 2006, namun kini sudah direnovasi dan berfungsi seperti semula. Meski terbilang strategis, bagi yang ingin mempersingkat waktu atau menghindari keterlambatan saat menuju bandara, Anda bisa memilih hotel dekat Bandara Adisucipto.
Pajak Bandara
Para penumpang dari Bandara Adisucipto akan dikenai pajak atau biaya Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) sebesar Rp 35.000 (penerbangan domestik) dan Rp 100.000 (penerbagan internasional).
Pesawat yang beroperasi
Awalnya Bandara Adisucipto hanya melayani rute domestik. Namun, pada tahun 2004, Bandara Adisucipto menjelma menjadi bandara Internasional karena terdapat beberapa maskapai yang mengoperasikan rute Jogja - Kuala Lumpur dan Jogja – Singapura.
Visa
Selain paspor yang valid hingga 6 bulan setelah kedatangan, wisatawan asing (kecuali dari negara-negara ASEAN) harus memiliki visa untuk mengunjungi Jogja. Sejumlah negara harus mendapatkan visa di Kedutaan Indonesia sebelum berangkat ke Jogja. Namun, sebagian besar wisatawan bisa mendapatkan visa on arrival untuk jangka waktu 30 hari.
Kereta Api
Perjalanan dengan kereta api ke Jogja bisa dikatakan menjadi cara favorit para pelancong, khususnya yang berada di Pulau Jawa. Selain menawarkan harga tiket kereta api ke Jogja yang lebih murah, moda tranportasi ini juga cocok bagi para wisatawan yang senang menikmati pemandangan saat di perjalanan. Kereta api ke Jogja terdiri dari beberapa pilihan, mulai dari kelas ekonomi, kelas bisnis hingga kelas eksekutif.Dibutuhkan waktu sekitar 7 hingga 12 jam perjalanan dari Jakarta menuju Stasiun Tugu atau Stasiun Lempuyangan. Stasiun Tugu, atau juga dikenal dengan Stasiun Yogyakarta, melayani perjalanan dari dan ke kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya. Stasiun ini berselang 9 menit berjalan kaki dari Jalan Malioboro. Sementara, Stasiun Lempuyangan melayani perjalanan menuju kota-kota kecil di sekitar Jogja dengan menggunakan kereta api kelas ekonomi. Stasiun ini berjarak 4 menit berkendara dari Stasiun Tugu.
Bus
Anda juga bisa memilih perjalanan menggunakan bus untuk mencapai Jogja. Terminal bus utama Jogja adalah Giwangan, yang terletak sekitar 4 km sebelah tenggara pusat kota. Perjalanan ke Jogja menggunakan bus membutuhkan waktu mulai dari 8 jam (Surabaya), 10 jam (Bandung) hingga 12 jam (Jakarta). Jika Anda berada atau berencana singgah di kota-kota seperti Semarang dan Solo, yang memang berjarak cukup dekat dengan Jogja, Anda bisa menikmati layanan bus shuttle Joglosemar dengan tarif sekitar Rp25.000 hingga Rp45.000.Selain itu khusus untuk bus-bus dengan rute perjalanan ke arah utara dan kota-kota tujuannya melewati jalur utara, terdapat Sub Terminal Jombor yang terletak di Kabupaten Sleman, tepatnya di Ringroad utara.
Area Populer di Jogja
Prawirotaman
Kawasan Prawirotaman terletak sekitar 5 kilometer dari pusat kota Jogja dan termasuk salah satu daerah wisata populer di Jogja. Prawirotaman memiliki nuansa perkampungan Jawa yang menyenangkan meski sebagian besar warganya bisa berbahasa Inggris. Wajar saja, karena kawasan ini juga populer sebagai kampung penginapan dengan gaya arsitektur yang beragam dan harga yang terjangkau bagi para pelancong yang mengunjungi Jogja, maka tak heran Kawasan Prawirotaman dijulukan Kampung Backpacker. Selain dipenuhi deretan penginapan, di Prawirotaman Anda juga bisa menemukan beragam kafe dan restoran, galeri seni hingga toko buku yang menawarkan buku-buku impor dengan harga ‘miring'.Kota Gede
Kotagede adalah salah satu kecamatan di Jogja yang dulunya merupakan ibukota Kerajaan Mataram. Makam Raja Mataram pertama, Panembahan Senopati, juga terletak di kawasan ini. Sebelum kemerdekaan Indonesia, Kotagede dikenal sebagai pasar batik terbesar di kerajaan tersebut. Namun, kini Kotagede lebih populer sebagai pusat kerajinan perak yang berlokasi di sepanjang Jalan Kemasan hingga pertigaan eks Bioskop Istana.Kaliurang
Berjarak sekitar 28 kilometer dari pusat kota Jogja, Kaliurang merupakan kawasan wisata alam dan budaya yang nyaman dengan udara sejuk khas pegunungan. Itu karena Kaliurang berada di ketinggian 900 meter dari permukaan laut dan berada di kaki Gunung Merapi. Sejak dulu kawasan ini sudah menjadi daerah peristirahatan warga kolonial Belanda yang membangun bungalow-bungalow di sana.Taman Rekreasi Kaliurang merupakan salah satu destinasi wisata utama di Jogja. Taman seluas 10 ribu meter persegi itu terdapat berbagai mainan untuk anak-anak serta kolam renang mini. Tidak jauh dari taman rekreasi itu, Anda juga bisa menemukan Taman Wisata Plawangan Turgo yang rindang dan berkunjung ke Bukit Pronojiwo yang menawarkan Pemandangan Gunung Merapi. Selain kaya akan wisata alam yang menakjubkan, Kaliurang juga menawarkan wisata sejarah dan budaya lewat bangunan-bangunan bersejarah seperti Pesangrahan Dalem Ngeksigondo milik Kraton atau Museum Ullen Sentalu yang sebagian bangunannya berada di bawah tanah.
Malioboro
Jogja jelas tidak bisa dipisahkan dari kawasan Malioboro. Kawasan belanja kebanggaan Jogja ini begitu populer di kalangan pelancong dalam negeri maupun mancanegara. Malioboro merupakan salah satu simbol Jogja selain Keraton Jogja, membentang sepanjang 2 kilometer dari Stasiun Tugu hingga alun-alun Kraton, Malioboro tak pernah sepi dari pengunjung. Malioboro merupakan destinasi utama bagi para wisatawan di Jogja yang ingin mencari cinderamata atau kerajinan lokal seperti hiasan rotan, wayang kulit, lampu hias, kain, hingga blangkon.Kota Baru
Berjarak sekitar 28 kilometer dari pusat kota Jogja, Kaliurang merupakan kawasan wisata alam dan budaya yang nyaman dengan udara sejuk khas pegunungan. Itu karena Kaliurang berada di ketinggian 900 meter dari permukaan laut dan berada di kaki Gunung Merapi. Sejak dulu kawasan ini sudah menjadi daerah peristirahatan warga kolonial Belanda yang membangun bungalow-bungalow di sana.Taman Rekreasi Kaliurang merupakan salah satu destinasi wisata utama di Jogja. Taman seluas 10 ribu meter persegi itu terdapat berbagai mainan untuk anak-anak serta kolam renang mini. Tidak jauh dari taman rekreasi itu, Anda juga bisa menemukan Taman Wisata Plawangan Turgo yang rindang dan berkunjung ke Bukit Pronojiwo yang menawarkan Pemandangan Gunung Merapi. Selain kaya akan wisata alam yang menakjubkan, Kaliurang juga menawarkan wisata sejarah dan budaya lewat bangunan-bangunan bersejarah seperti Pesangrahan Dalem Ngeksigondo milik Kraton atau Museum Ullen Sentalu yang sebagian bangunannya berada di bawah tanah.
Transportasi di Jogja
Taksi
Tidak perlu khawatir menggunakan taksi selama berada di Jogja, karena hampir semua taksi di kota ini sudah memakai argo. Dengan menggunakan taksi, Anda tidak perlu berpanas-panasan untuk berkeliling Jogja. Tarif taksi untuk mengunjungi obyek-obyek wisata di pusat kota biasanya tidak membutuhkan biaya besar karena luas wilayah Jogja pun tidak terlalu besar. Untuk tarif buka pintu adalah Rp5.500 dan biasanya perjalanan di sekitar pusat Jogja tidak lebih dari Rp20.000.Bus
Jogja memiliki pilihan bus reguler yang siap mengantarkan warga setempat maupun wisatawan untuk berkeliling kota. Bus ini beroperasi mulai pukul 6 pagi hingga 5 sore dengan tarif sekitar Rp2.500. Namun, beberapa rute yang lebih jauh bisa beroperasi hingga pukul 9 malam. Kelebihan menggunakan bus reguler adalah bus ini dapat menaikkan dan menurunkan penumpang di sepanjang rute, tanpa harus menurunkannya di halte. Seperti halnya bus-bus di Jakarta atau kota-kota besar lainnya, bus reguler memiliki satu orang supir yang dibantu satu orang kenek.Sewa mobil/motor
Jika Anda berniat menghabiskan waktu cukup lama di Jogja, menyewa mobil atau motor bisa menjadi opsi ideal. Jogja menawarkan banyak agen penyewaan kendaraan mulai dari Stasiun Tugu hingga Jalan Pasir Kembang. Rata-rata tarif penyewaan motor selama 24 jam di Jogja adalah Rp 50.000, sementara tarif sewa mobil selama 24 jam biasanya berkisar dari Rp300.000 hingga Rp500.000, bergantung pada jenis mobilnya. Patut dicatat bahwa tarif itu hanyalah untuk sewa kendaraan, jika wisatawan ingin menyewa supir ditambah bahan bakar tentu saja membutuhkan biaya tambahan.Lainnya
Becak menjadi modal transportasi favorit turis ketika mengunjungi Jogja. Selain ramah lingkungan, Anda bisa lebih menikmati suasana kota dengan lebih maksimal. Tak perlu khawatir, keberadaan becak dapat ditemukan di seluruh kota Jogja, dan Anda dapat berkeliling mengunjungi objek wisata yang tersedia dengan harga terjangkau. Meski begitu, ada baiknya Anda melakukan tawar-menawar dengan penarik becak dan menyepakati harga menuju destinasi yang Anda inginkan. Tarif dari pusat kota ke pusat perbelanjaan Malioboro biasanya berkisar antara Rp5.000 hingga Rp10.000.Tempat Wisata di Jogja
Sesampainya di Yogyakarta atau yang biasa disebut Jogja, Anda dapat dengan mudah mengunjungi berbagai tempat wisata populer. Mulai dari tempat wisata belanja hingga wisata alam.
Pantai
Pantai Parangtritis
Sebelum munculnya berbagai tempat wisata yang saat ini sedang populer, Pantai Parangtritis telah lebih dahulu dikenal karena kecantikannya. Belum lagi di pantai ini terdapat mitos seputar Ratu Pantai Selatan, Nyi Roro Kidul yang konon katanya memiliki kerajaan di Pantai Parangtritis. Banyak orang percaya bahwa sejumlah wisatawan yang hilang secara misterius di pantai ini merupakan 'korban' dari Nyi Roro Kidul. Hal inilah yang membuat banyak wisatawan penasaran dan senang berkunjung ke Pantai Parangtritis. Terlepas dari mitos tersebut, Anda tetap dapat menikmati keindahan Pantai Parangtritis yang tak pernah luntur hingga saat ini.
Tiket masuk | : Rp3.000* per orang |
Jam operasional | : 24 jam |
Alam
Kalibiru
Menawarkan pesona alam yang menakjubkan, Kalibiru menjadi salah satu tempat wisata yang populer di Yogyakarta. Dari atas gardu pandang yang tersedia di Kalibiru, Anda dapat menikmati pemandangan Waduk Sermo yang memesona. Dikelilingi oleh luasnya pepohonan hijau yang menambah kesejukan dan suasana asri di Kalibiru. Untuk berkunjung ke Kalibiru, Anda dapat berkendara dari pusat Kota Yogyakarta yang memakan waktu sekitar 1,5 jam.
Tiket masuk | : Rp10.000* (belum termasuk biaya foto di atas gardu pandang) |
Jam operasional | : 06.00-17.00 |
Budaya/Sejarah
Taman Sari
Taman Sari merupakan salah satu tempat wisata bersejarah di Yogyakarta. Tempat yang dibangun pada tahun 1758 hingga 1765 ini, dahulu berfungsi sebagai kebun kerajaan dengan luas mencapai 10 hektare. Kini, Anda hanya dapat melihat sebagian dari sisa-sisa bangunannya. Kesan eksotis, elok, sekaligus misterius yang diberikan oleh kawasan Taman Sari terus mengundang para wisatawan untuk datang.
Tiket masuk | : Rp5.000* (turis lokal) dan Rp15.000* (turis mancanegara) |
Jam operasional | : 09.00-15.00 |
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Hingga saat ini, Yogyakarta masih memiliki bentuk pemerintahan berupa kesultanan. Sang sultan sendiri beserta keluarga masih menempati kediaman di kompleks istana yang disebut dengan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Keindahan arsitektur beserta sebagian koleksi istana dapat dinikmati oleh para wisatawan. Dengan berkunjung ke Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Anda bisa mendapatkan informasi seputar sejarah sekaligus melihat berbagai pertunjukan seperti tarian tradisional, gamelan, hingga wayang kulit.
Tiket masuk | : Rp10.000* per orang |
Jam operasional | : 09.00-14.00 (Sabtu-Kamis) dan 09.00-13.00 (Jumat) |
Wisata religi
Museum
Museum Benteng Vredeburg
Untuk Anda yang ingin mengunjungi tempat wisata bersejarah, Museum Benteng Vredeburg bisa menjadi pilihan. Bangunan benteng yang telah berdiri sejak abad ke-18 ini digunakan sebagai pusat pemerintahan dan pertahanan Belanda pada era kolonial. Setelah melalui beberapa kali pemugaran, Benteng Vredeburg beralih fungsi menjadi museum sejak tahun 1987 dan menyimpan berbagai diorama yang mengisahkan perjuangan sebelum Kemerdekaan Indonesia hingga Orde Baru. Beberapa benda bersejarah peninggalan Belanda pun masih bisa Anda lihat di dalam bangunan museum. Tak hanya wisata sejarah, Museum Benteng Vredeburg juga menawarkan tempat wisata yang edukatif.
Tiket masuk | : Rp3.000* (dewasa), Rp2.000* (anak-anak), dan Rp10.000* (turis mancanegara) |
Jam operasional | : 08.00-16.00 (Selasa-Minggu) |
Lainnya
Malioboro
Berlibur ke Yogyakarta, tak lengkap rasanya bila Anda belum mengunjungi kawasan Malioboro. Berbagai pernak-pernik yang menjadi ciri khas Kota Yogyakarta dapat Anda temukan di sini dengan harga terjangkau. Mulai dari kain batik, pakaian, barang-barang antik, hingga tak ketinggalan kuliner lokal. Bahkan, tak sedikit wisatawan yang khusus datang ke Malioboro untuk berburu oleh-oleh. Lokasinya yang strategis menjadikan kawasan ini mudah dijangkau dari tiap sudut kota.
Tiket masuk | : - |
Jam operasional | :Setiap hari, 10.00-22.00 |
Pasar Beringharjo
Pasar Beringharjo adalah pasar tertua di Yogyakarta yang telah beroperasi sejak abad ke-18. Atas perintah Keraton Yogyakarta, 11 kios pertama dibangun oleh perusahaan Belanda pada tahun 1925. Bangunan pasar menjadi saksi bisu perjuangan Kemerdekaan Indonesia karena telah melalui tiga fase, mulai dari era kerajaan, penjajahan, hingga kemerdekaan. Kini Anda dapat berbelanja berbagai jenis barang seperti kain batik, pakaian, kuliner, hingga barang antik, dan juga kuliner lezat di Pasar Beringharjo.
Tiket masuk | : - |
Jam operasional | : 08.30-21.00 |
Alun Alun Kidul
Masih berlokasi di sekitar kompleks keraton, Alun-alun Kidul selalu ramai oleh wisatawan baik saat pagi, siang, maupun malam hari. Menjadi salah satu pusat rekreasi di Yogyakarta, Anda dapat melakukan berbagai macam hal di Alun-alun Kidul. Salah satunya adalah laku masangin, yakni berjalan di antara dua pohon beringin dengan mata tertutup. Konon katanya, siapa pun yang berhasil melewati pohon tersebut memiliki hati yang bersih dan keinginannya dapat terkabul. Selain itu, di malam harinya Anda juga bisa menikmati rekreasi becak berhiaskan lampu warna-warni. Tak ketinggalan berbagai kuliner kaki lima yang turut meramaikan area Alun-alun Kidul.
Tiket masuk | : - |
Jam operasional | : 24 jam |
*Harga dapat berubah sewaktu-waktu
Kuliner Jogja
Jangan lewatkan juga berbagai kuliner khas Jogja atau Yogyakarta yang dapat melengkapi perjalanan Anda.
Gudeg
Makanan satu ini tak boleh Anda lewatkan ketika berada di Yogyakarta. Terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan dan daun jati, gudeg biasanya disajikan bersama nasi yang disiram dengan kuah santan (areh), ayam kampung, tahu, telur, dan krecek. Terdapat tiga jenis gudeg, di antaranya gudeg kering, gudeg basah, dan gudeg solo. Yang membedakan hanyalah jenis arehnya saja. Mulai dari pagi hingga tengah malam, hampir tiap sudut Kota Yogyakarta menyediakan gudeg. Namun, salah satu tempat makan dengan gudeg yang melegenda adalah Gudeg Yu Djum yang terletak di Jalan Wijilan No. 167.
Sego Kucing
Bila mendengar namanya, rasanya sego kucing merupakan nama makanan yang aneh. Namun, sebenarnya sego kucing terdiri dari nasi yang dihidangkan dengan campuran berbagai lauk seperti ikan, potongan daging, sate jeroan, dan lainnya dalam porsi kecil atau sedikit. Karena porsinya yang menyerupai porsi makan seekor kucing, kuliner ini disebut dengan sego kucing. Hanya dengan mengeluarkan kocek sekitar Rp5.000* saja Anda sudah bisa menikmati sego kucing. Bila penasaran, mampir saja ke Angkringan Kopi Jos Lik Man di Jalan Wongsodirjan yang juga terkenal dengan menu kopi jos.
Sate Klathak
Bagi Anda pencinta kuliner berbahan dasar daging kambing, jangan sampai melewatkan sate klathak. Yang membuat sate klathak berbeda dengan sate kambing lainnya adalah penggunaan daging kambing muda yang hanya dibumbui garam, dimasak dengan menggunakan jeruji besi sepeda. Setelah matang, sate klathak pun tidak disiram dengan bumbu kecap maupun bumbu kacang, melainkan disajikan dengan kuah gule. Anda dapat langsung mencicipi sate klathak di salah satu kedai makan yang sangat populer, yakni Sate Klathak Pak Pong di Jalan Sultan Agung No. 18, Bantul.
Oseng-oseng Mercon
Soal kuliner pedas, Yogyakarta menawarkan oseng-oseng mercon. Kuliner ini terdiri dari daging sapi dan kikil yang dimasak dengan cabe rawit dalam jumlah banyak. Karena rasa pedas yang meletup-letup seperti halnya mercon, maka nama oseng-oseng mercon pun melekat di kuliner ini. Disajikan dengan nasi putih hangat, para pencinta kuliner pedas pasti ketagihan dengan menu yang satu ini. Bila Anda penasaran, langsung saja mengunjungi Oseng-oseng Mercon Bu Narti di Jalan KH. Ahmad Dahlan No. 110.
Bakpia
Sebagai kuliner khas Yogyakarta, bakpia sering menjadi oleh-oleh favorit yang dibeli para wisatawan. Bakpia merupakan penganan yang terbuat dari olahan kacang hijau yang dibungkus kulit tepung dan dimasak dengan cara dipanggang. Tekstur kulit yang cenderung renyah dengan isian yang lembut menghasilkan cita rasa khas. Seiring berjalannya waktu, kini bakpia tersedia dengan berbagai rasa seperti cokelat, keju, teh hijau, hingga durian. Bila ingin mencicipinya, Anda bisa langsung menuju Bakpia Pathok 25 di Jalan Bhayangkara Ng 1 No. 1 atau Bakpia Kurnia Sari di Jalan Glagahsari No. 91C.
Yangko
Yangko merupakan salah satu camilan khas Yogyakarta yang juga sering diburu wisatawan sebagai oleh-oleh. Berbahan dasar tepung ketan, yangko memiliki tekstur yang kenyal dan empuk. Rasanya yang manis bercampur gurih berasal dari isiannya berupa kacang yang dicincang. Selain itu, yangko juga memiliki rasa yang berasal dari buah-buahan seperti stroberi, melon, hingga durian. Ukurannya yang kecil dan berbentuk kotak menyerupai permen membuat yangko mudah untuk disantap setiap waktu. Anda dapat menemukan yangko di berbagai toko oleh-oleh, seperti Yangko Pak Prapto yang beralamat di Jalan Pramuka No. 82.
Hotel di Jogja
Budget
Hotel murah di Jogja menjadi pilihan banyak wisatawan yang ingin traveling dengan gaya backpacker. Anda bisa menemukan guest house Jogja, homestay, hingga yang bergaya hostel atau dormitory dengan harga mulai di bawah Rp100 ribuan per malamnya. Beberapa penginapan murah di Jogja menyediakan fasilitas bersama, seperti ruang makan dan lounge umum yang dapat membuat Anda bersosialisasi dengan tamu lainnya.Menengah
Bila Anda mencari hotel kelas menengah seperti bintang tiga, Anda bisa melirik beberapa hotel di Malioboro. Banyak hotel di kawasan wisata ini yang memiliki fasilitas lengkap dengan lokasi strategis, sehingga Anda mudah mengunjungi berbagai tempat sekaligus. Uniknya, beberapa hotel kelas menengah di Yogyakarta menyediakan fasilitas becak yang dapat Anda sewa untuk mengantarkan Anda berkeliling.Mewah
Untuk merasakan layanan terbaik dan kenyamanan ekstra, Anda bisa memilih untuk menginap di hotel bintang 4 dan hotel bintang lima di Yogyakarta. Kamar yang lebih luas dan fasilitas lengkap siap memanjakan Anda. Manfaatkan juga menginap di hotel mewah untuk Anda yang ingin menikmati momen spesial.Villa
Ada banyak pilihan penginapan berupa villa di Yogyakarta bagi wisatawan yang ingin mengajak keluarga besar ataupun teman-teman. Villa di Yogyakarta umumnya terletak di daerah yang sejuk seperti Kaliurang dan Sleman, serta dilengkapi dapur dengan peralatan lengkap untuk memasak.Catatan penting
Jika para wisatawan berkunjung ke tempat yang ramai dan berdesak-desakan seperti Jalan Malioboro, berhati-hatilah dengan barang berharga yang dibawa seperti telepon seluler, dompet, perhiasan dan lainnya. Simpan di tempat yang aman, seperti di dalam tas, di saku celana depan, atau tinggalkan barang-barang berharga di kamar hotel dan membawa barang secukupnya.
2. Cek Harga Makanan
Salah satu catatan penting saat berwisata kuliner di Jogja yaitu hendaklah bertanya dulu harganya sebelum memesan makanan, atau dapat juga meminta daftar harga makanan yang dijual. Sebab, pada hari-hari liburan ada pedagang yang nakal yang dengan seenaknya menaikan harga.
3. Cari Tahu Petunjuk Arah di Jogja
Mencari tahu petunjuk arah di Jogja menjadi hal yang paling penting bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke tempat-tempat wisata di Jogja. Pasalnya, penduduk Jogja lebih senang memberikan patokan dengan arah yang berbeda dengan orang-orang pada umumnya. Di Jogja tidak ada patokan arah kiri dan kanan, tetapi masyarakatnya lebih menggunakan arah mata angin sebagai penunjuk arah, yaitu utara, timur, selatan dan barat.
4. Membuat List Tempat Wisata
Jogja memiliki beragam pilihan obyek wisata yang beragam mulai dari di tengah kota hingga ujung utara, timur, selatan, dan barat. Bagi para wisatawan yang ingin berkeliling ke tempat wisata di Jogja, hendaknya perlu perencanaan yang matang untuk memilih obyek-obyek yang efektif untuk dikunjungi agar tidak banyak waktu yang terbuang di jalan karena bingung memilih tempat wisata yang ingin dikunjungi.