Hotel di Sitiung
Akses ke Dharmasraya
Berada di salah satu jalur penting di Sumatra membuat Dharmasraya mudah diakses. Namun, belum adanya sarana memadai dalam kabupaten membuat moda yang dapat digunakan masih cukup terbatas. Berikut beberapa cara untuk menuju Dharmasraya.
Travel
Travel antarkota merupakan pilihan terbaik untuk menjangkau Dharmasraya. Pasalnya, travel menawarkan harga yang cukup terjangkau. Selain itu, perjalanan Anda lebih leluasa dan barang bawaan pun lebih aman. Untuk mendapatkan travel antarkota, Anda bisa mencarinya di sekitar Bandara Minangkabau di Padang Pariaman. Pilihan lainnya, Anda harus menuju ke Kota Padang dan menempuh perjalanan dengan travel dari sana.
Pesawat
Jika Anda berangkat dari luar Sumatra Barat atau Pulau Sumatra, cara tercepat menuju Kabupaten Dharmasraya adalah menggunakan jalur udara. Pesawat merupakan alat transportasi yang cepat, nyaman, sekaligus praktis untuk menjangkau berbagai daerah di nusantara.
Bandara
Sebagai kabupaten yang tergolong baru diresmikan, Dharmasraya masih belum memiliki bandar udara domestik yang melayani penerbangan ke wilayahnya. Itulah sebabnya wisatawan maupun pebisnis yang hendak ke Dharmasraya melalui jalur udara harus terbang ke Bandar Udara Internasional Minangkabau (BIM). Bandara ini terletak di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat. Dari BIM, Dharmasraya dapat dijangkau dalam waktu 5-6 jam berkendara.
Bandar Udara Internasional Minangkabau menjadi akses utama menuju berbagai wilayah di Sumatra Barat, termasuk Dharmasraya. Fasilitas bandara cukup mumpuni dalam menunjang kenyamanan penumpang.
Untuk menuju Dharmasraya dari BIM, Anda bisa menggunakan transportasi umum meski masih jarang yang langsung mengantar ke tujuan. Jika ingin lebih banyak pilihan transportasi, Anda dapat pergi ke Kota Padang dengan kereta api bandara, bus, maupun transportasi lainnya. Selanjutnya, dari Padang, Anda bisa mencari transportasi terbaik menuju Dharmasraya.
Ke depannya, Dharmasraya berencana membangun bandara untuk menunjang kemudahan akses menuju kawasannya. Rencananya, lokasi pembangunan bandara di Dharmasraya berada di Nagari Siguntur, Pulau Punjung.
Pesawat yang beroperasi
Untuk menuju Dharmasraya melalui BIM, ada beberapa maskapai penerbangan yang bisa Anda pilih, di antaranya Batik Air, Sriwijaya Air, Lion Air, Garuda Indonesia, Citilink, dan Wings Air. Penerbangan internasional dilayani oleh Air Asia.
Area Populer di Dharmasraya
Dharmasraya memiliki sejumlah kawasan dengan pesona yang memikat siapa pun untuk datang, baik dari segi kelengkapan fasilitas atau infrastruktur maupun daya tarik wisata. Berikut adalah beberapa kawasan populer di Dharmasraya.
Siguntur
Siguntur dulunya dikenal sebagai sebuah kerajaan kecil yang muncul setelah Kerajaan Dharmasraya runtuh. Kawasan ini diperkirakan menjadi pusat Kerajaan Melayu dahulu kala. Tak heran jika berbagai peninggalan kerajaan dapat ditemukan di Siguntur seperti masjid kuno, rumah adat, bahkan makam raja.
Tak hanya itu, Anda juga dapat menemukan beberapa benda dari masa kerajaan Hindu-Buddha. Sebut saja Candi Padang Roco dan Pulau Sawah. Di sini, ditemukan pula Prasasti Padang Roco yang merupakan salah satu sumber yang mengungkap sejarah Dharmasraya.
Siguntur direncanakan akan menjadi lokasi pembangunan bandara di Dharmasraya. Pasalnya, akses transportasi udara ke sini sampai sekarang belum terfasilitasi dan masih bergantung pada bandara kabupaten lain.
Pulau Punjung
Pulau Punjung merupakan sebuah kecamatan di Dharmasraya, sekaligus merangkap sebagai ibu kota kabupaten. Kawasan ini memiliki luas mencapai lebih dari 400 km2. Dengan luas tersebut, Pulau Punjung tercatat sebagai daerah dengan penduduk terbanyak di Kabupaten Dharmasraya.
Sebagai ibu kota, tak heran jika Pulau Punjung berkembang menjadi pusat aktivitas penduduk dan wisatawan. Banyak fasilitas pemerintahan, kesehatan, dan pendidikan terpusat di Pulau Punjung. Beberapa akomodasi yang menunjang kenyamanan wisatawan di Dharmasraya juga dapat ditemukan di sini.
Sitiung
Sitiung merupakan salah satu kecamatan di Dharmasraya dengan luas mencapai 120 km2. Sitiung menjadi salah satu kawasan yang selalu ramai dikunjungi wisatawan karena banyak objek wisata unik berada di sini, terutama yang berhubungan dengan sejarah dapat Anda temukan di Nagari Siguntur.
Selain menjadi tujuan wisata populer, Sitiung juga menjadi kawasan untuk mencari penginapan. Kawasan ini tengah dikembangkan lewat pembangunan berbagai infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan kabupaten.
Nagari Sitiung yang ada di Kecamatan Sitiung Dharmasraya menerapkan larangan merokok di wilayahnya. Sitiung menjadi desa pertama di Indonesia yang menerapkan kawasan bebas asap rokok dan memberikan sanksi bagi siapa pun yang melanggar.
Transportasi di Dharmasraya
Untuk memudahkan akses menuju berbagai kawasan dan destinasi wisata populer, Kabupaten Dharmasraya menyediakan beberapa sarana transportasi bagi wisatawan atau pebisnis yang bertandang ke sini. Jika berencana ke Dharmasraya, Anda dapat memilih transportasi berikut untuk mengantar Anda ke tujuan.
Ponton
Selain perahu biasa dan speed boat, ponton bisa menjadi pilihan transportasi air kala menjelajahi Dharmasraya. Transportasi umum ini biasanya dimanfaatkan untuk menyeberang sungai, seperti Sungai Batanghari atau Sungai Lansek. Ponton cukup besar sehingga dapat menampung sekitar 20 orang, bahkan bisa mengangkut satu minibus atau motor dan mobil. Tarif perjalanan dengan ponton cukup terjangkau, kurang dari Rp10.000*.
Bus
Salah satu transportasi umum di Dharmasraya yang bisa Anda gunakan adalah bus perintis dari Damri. Bus ini bisa menjadi pilihan untuk menjelajah beberapa kawasan di Dharmasraya dengan tarif terjangkau karena mendapat subsidi pemerintah. Namun, bus ini masih memiliki jumlah dan trayek terbatas. Transportasi ini dibedakan menjadi AC dan non-AC dengan tarif perjalanan yang berbeda, antara Rp2.000*-Rp8.000*.
Bus perintis di Dharmasraya ini memiliki tiga jadwal keberangkatan, yaitu pukul 06.30 WIB, 13.00 WIB, dan 16.00 WIB. Karena terpatok pada jadwal, maka akses ke tujuan Anda juga akan lebih terbatas.
Sewa mobil/motor
Anda dapat mempertimbangkan untuk menyewa kendaraan pribadi di Dharmasraya, baik mobil atau motor yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan bujet. Jika lebih nyaman bepergian sendiri, pastikan Anda sudah mengetahui rute menuju destinasi wisata. Jika tidak yakin, lebih baik Anda menyewa jasa pengemudi.
Lainnya
Ojek
Jika menghendaki alat transportasi yang lebih fleksibel, maka ojek adalah pilihan yang tepat. Selain tersedia di seluruh penjuru Dharmasraya tanpa terikat waktu, ojek juga dapat mengantar Anda langsung ke tujuan, bahkan ke destinasi wisata atau area populer di Dharmasraya yang sulit ditempuh dengan kendaraan roda empat. Tarif ojek pun cukup terjangkau.
*Harga dapat berubah sewaktu-waktu
Tempat Wisata di Dharmasraya
Jika berlibur ke Dharmasraya, pastikan Anda berkunjung ke beberapa rekomendasi tempat wisata berikut.
Alam
Danau Hijau
Sesuai namanya, Danau Hijau memiliki warna hijau yang tampak memikat serta dikelilingi tebing-tebing batu tinggi. Pepohonan dan tumbuhan hijau di sekitarnya membuat objek wisata di Dharmasraya ini semakin apik ditangkap kamera. Terlebih saat cuaca cerah dengan langit biru, pemandangan Danau Hijau semakin memesona. Anda dapat menikmati pemandangan tersebut dengan duduk santai di tepi danau maupun menyaksikan keindahannya dari ketinggian di atas tebing.
Danau Hijau bukanlah danau alami. Dulunya, kawasan danau ini dimanfaatkan sebagai pertambangan batu bara. Saat kegiatan pertambangan berhenti, bekas tambang pun telantar sebelum terisi air dan menjadi danau seperti sekarang. Dari ibu kota Dharmasraya, dibutuhkan waktu sekitar 2 jam berkendara dengan medan yang kurang mulus.
Harga tiket | : - |
Jam operasional | : 24 jam |
Lubuak Labu
Bila ingin menikmati liburan di tengah alam liar di Dharmasraya, datang saja ke Lubuak Labu. Di sini, Anda dapat menikmati pemandangan air terjun kecil, area bebatuan di sungai, dan hutan hijau lebat yang masih kaya flora dan fauna. Tentu saja udara di kawasan Lubuak Labu sangat segar, cocok untuk melepaskan penat sejenak dari rutinitas.
Berbagai kegiatan dapat Anda lakukan di objek wisata di Dharmasraya ini. Anda bisa bersantai menikmati pemandangan alam sekitar, bermain air di sungai dan air terjun, berfoto, bahkan berkemah. Anda juga berkesempatan untuk menangkap ikan dengan cara memanahnya. Hutan Lubuak Labu konon juga memiliki pemandangan cantik di malam hari. Pemandangan tersebut berasal dari salah satu jenis jamur yang hidup di kayu lapuk dan memancarkan cahaya biru seperti kunang-kunang saat malam tiba.
Harga tiket | : Rp15.000* (sudah termasuk parkir dan pemandu) |
Jam operasional | : Setiap hari |
Air Terjun Timbulun
Air Terjun Timbulun berada di kawasan Pulau Punjung sehingga mudah diakses, kira-kira 10 menit berkendara dari pusat kota. Objek wisata di Dharmasraya yang kerap disebut Timbulun Indah ini menawarkan suasana alami dikelilingi hutan karet yang rindang. Meski tergolong landai dengan tinggi beberapa meter saja, air terjun yang terbelah menjadi dua aliran ini tetap menarik untuk dikunjungi. Terlebih, bebatuan di sekitar air terjun membuat pemandangan tempat ini semakin memikat.
Anda dapat bermain air di kolam sekitar Air Terjun Timbulun. Pilihan lainnya adalah menikmati keindahannya sembari mengabadikannya dengan kamera. Masyarakat setempat juga menyediakan kolam pemancingan untuk mengisi kegiatan selama berada di Dharmasraya dengan biaya tertentu. Jika ingin penjelajahan lebih menantang, ada Gua Suko yang berada tak jauh dari lokasi air terjun.
Harga tiket | : - |
Jam operasional | : Setiap hari |
Budaya/Sejarah
Candi Pulau Sawah
Tak hanya di Pulau Jawa saja, Anda juga bisa menemukan candi di Siguntur, sekitar 45 menit berkendara dari Pulau Punjung, Dharmasraya. Candi Pulau Sawah diperkirakan sudah ada sejak abad ke-8 Masehi dan merupakan peninggalan dari Kerajaan Swarnabhumi. Kerajaan tersebut diperkirakan merupakan kerajaan Buddha dengan adanya penemuan avalokitesvara, kaki Buddha, dan beberapa artefak lain di sekitarnya. Hal tersebut juga didukung dengan adanya dugaan penganut Buddha Mahayana dan Tantrayana yang hidup berdampingan saat itu.
Candi Pulau Sawah di Dharmasraya dibedakan menjadi dua bagian. Candi Pulau Sawah 1 sudah dapat dilihat bentuknya, yaitu segi empat dengan 20 sisi yang terbangun dari batu bata. Bangunan ini dinaungi oleh bangunan peneduh terbuka. Sementara itu, kompleks Candi Pulau Sawah 2 masih menjalani penggalian dan pemugaran. Diperkirakan di kompleks ini terdiri dari banyak candi kecil yang dulu rusak karena banjir bandang Sungai Batanghari.
Harga tiket | : - |
Jam operasional | : Setiap hari, pukul 06.30-17.30 |
Candi Padang Roco
Selain Candi Pulau Sawah, Dharmasraya juga memiliki Candi Padang Roco. Candi ini diperkirakan merupakan peninggalan Kerajaan Swarnabhumi (Dharmasraya) yang beraliran Buddha dari abad 11-12 Masehi. Untuk menjangkau candi ini dari Pulau Punjung, Anda membutuhkan waktu sekitar 1 jam berkendara.
Candi Padang Roco di Dharmasraya terdiri dari empat bangunan candi berbahan batu bata, yaitu satu candi induk dan sisanya adalah candi pendamping. Candi Padang Roco I memiliki ukuran 21 m x 21 m dengan bentuk bujur sangkar dan merupakan candi induk. Dua candi yang lain (Candi Padang Roco II dan III) berukuran lebih kecil dan candi keempat masih dalam proses pemugaran. Di kawasan ini, ditemukan pula bekas parit kuno. Prasasti Padang Roco yang juga ditemukan di sini sekarang tersimpan di Museum Nasional Indonesia Jakarta.
Harga tiket | : - |
Jam operasional | : Setiap hari |
Lainnya
Ngalau Cigak
Ngalau Cigak merupakan sebuah gua yang sering disebut juga Gua Monyet. Pasalnya, dalam bahasa setempat, ngalau bermakna gua dan cigak adalah monyet atau kera kecil. Untuk menuju gua alami di Dharmasraya ini, Anda harus berkendara sekitar 45 menit sampai 1 jam dari Pulau Punjung. Selanjutnya, Anda dapat memilih jalur pendakian maupun menggunakan perahu menuju mulut Gua Cigak.
Anda dapat menemukan sumber air jernih yang dingin dan menyejukkan di sekitar Ngalau Cigak, Dharmasraya. Selain bermain air, Anda dapat menjelajah gua dengan stalagmit dan stalaktit alami yang memesona. Jika melakukan susur gua, dibutuhkan waktu 30 menit penyusuran. Di ujung gua, Anda dapat melihat pemandangan indah dari atas sebuah bukit.
Harga tiket | : - |
Jam operasional | : Setiap hari |
*Harga dapat berubah sewaktu-waktu
Kuliner Dharmasraya
Tidak afdal jika Anda berkunjung ke Dharmasraya tanpa mencicipi kelezatan kulinernya. Karena dulunya Dharmasraya merupakan daerah transmigrasi, khususnya dari Pulau Jawa, maka tak heran jika kuliner di sini didominasi oleh makanan Jawa dan tentu saja Minangkabau. Berikut ini kuliner yang bisa Anda coba.
Keripik Tempe
Keripik tempe telah dianggap sebagai kuliner khas Dharmasraya yang memiliki tekstur renyah dan rasa gurih. Bahan dasar tempe yang digunakan bukan merupakan irisan tempe, melainkan tempe yang sejak awal telah dibuat tipis. Tempe ini dibungkus dengan daun sehingga lebih nikmat. Selanjutnya, tempe yang telah jadi dicampur dengan adonan tepung berbumbu sebelum digoreng.
Keripik tempe banyak diproduksi di Sitiung. Anda dapat menikmatinya sebagai camilan saat liburan maupun dibawa pulang untuk oleh-oleh. Keripik tempe mudah didapatkan di warung atau toko di Kecamatan Sitiung, Pulau Punjung, Koto Baru, dan Sungai Rumbai dengan harga sangat murah. Keripik tempe yang cukup populer di Dharmasraya adalah keripik tempe cap Matahari.
Nasi Tiwul
Nasi tiwul dikenal sebagai makanan orang Jawa, tetapi bukan tidak mungkin Anda menikmatinya di Dharmasraya. Nasi tiwul terbuat dari ubi singkong yang dikupas dan dijemur lalu dijadikan tepung. Tepung inilah yang menjadi bahan utama nasi tiwul.
Nasi tiwul kerap dinikmati sebagai menu sarapan di Dharmasraya. Dengan alas daun pisang atau jati, nasi tiwul biasanya disajikan dengan pecel urap, bakwan, ikan asin, dan tumis cabe setiap porsinya. Anda dapat memilih beragam lauk sebagai teman makan. Harganya cukup terjangkau tetapi mengenyangkan. Untuk menikmatinya, Anda bisa datang ke pasar tradisional di Sitiung, Koto Baru, dan Sungai Rumbai.
Rendang Daging
Siapa yang tidak kenal rendang? Kuliner khas Minangkabau ini bisa Anda temukan di seluruh penjuru Sumatra Barat, bahkan seluruh nusantara. Rendang merupakan sajian dari daging yang dimasak dengan santan dan bumbu halus berbagai rempah. Untuk menghasilkan kuliner ini, dibutuhkan proses pemasakan selama berjam-jam dan berulang-ulang. Jika ingin merasakan rendang, Anda bisa datang ke Rumah Makan Umega atau rumah makan Minangkabau lain di Dharmasraya.
Sambalado
Tidak perlu khawatir jika Anda ingin merasakan sambalado di Dharmasraya. Pasalnya, makanan Minangkabau ini dapat ditemukan dengan mudah di restoran atau rumah makan sekitar kabupaten, salah satunya adalah Rumah Makan Sinar Ombilin.
Sambalado merupakan kuliner yang menggunakan cabai sebagai bahan utama. Makanan Minangkabau memang dikenal pedas dan itulah daya tarik bagi setiap orang yang menikmatinya. Lauk yang dimasak dengan cabai ini bisa beragam, mulai dari tulang, jengkol, terung, daging, bahkan ikan.
Rendang Paku
Selain rendang daging, Anda juga dapat menemukan rendang paku di Dharmasraya. Makanan ini sangat cocok bagi Anda yang tengah mengurangi daging atau para vegetarian. Sesuai namanya, rendang ini dibuat dari bahan dasar tanaman paku-pakuan atau pakis muda yang dimasak dengan menggunakan bumbu rendang pada umumnya. Untuk menambah cita rasa, rendang paku kadang diberi tambahan kerang dara.
Rendang paku yang populer di Dharmasraya adalah Rang Kito yang dapat ditemukan di Kecamatan Pulau Punjung. Rendang paku dapat dijadikan sebagai lauk makan atau oleh-oleh.
Hotel di Dharmasraya
Untuk menunjang kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke wilayahnya, Dharmasraya menawarkan beberapa akomodasi memadai. Tak hanya terjangkau dari segi biaya menginapnya, hotel di Dharmasraya juga telah dilengkapi fasilitas memadai.
Budget
Hotel Umega merupakan salah satu hotel di Dharmasraya yang bisa Anda pilih untuk tempat menginap. Hotel berarsitektur unik ini menawarkan kamar minimalis yang nyaman dengan fasilitas TV, AC, kamar mandi dalam, dan koneksi internet nirkabel gratis. Ruang pertemuan pun dapat disewa sesuai kebutuhan. Kenyamanan hotel bujet ini dapat Anda nikmati dengan harga mulai Rp240.000.
Jika ingin memiliki lebih banyak pilihan akomodasi, Anda bisa memesan hotel di Padang sebagai alternatif. Namun, akses menuju Dharmasraya cukup memakan waktu. Sekarang, pemesanan hotel lebih praktis karena Anda dapat melakukannya secara online setiap saat.
Catatan penting
Saat berlibur ke Dharmasraya, ada baiknya Anda memperhatikan hal-hal berikut.
Banyak orang Jawa di Dharmasraya.
Penduduk Dharmasraya bukan hanya dari masyarakat asli Sumatra saja, tetapi juga dari Pulau Jawa. Pasalnya, Dharmasraya merupakan kawasan yang dijadikan sasaran transmigrasi dari tahun 1976 sampai 2002 demi pembukaan ladang tidur sekaligus lapangan kerja. Jadi, jangan heran jika Anda mendapati budaya, makanan, bahkan seni yang berasal dari Jawa tumbuh dan berkembang di Dharmasraya, terutama Kecamatan Sitiung yang menjadi pusat transmigrasi.
Pastikan Anda membawa bekal untuk perjalanan.
Untuk menghapus rasa lapar atau haus sewaktu-waktu saat perjalanan liburan di Dharmasraya, ada baiknya Anda membawa bekal. Hal tersebut akan sangat membantu di saat Anda kesulitan mencari tempat makan atau warung. Selain itu, Anda bisa lebih menghemat pengeluaran karena biasanya makanan yang dijual di area wisata jauh lebih mahal.
Ulasan Hotel di Sitiung
Agar Anda tidak salah pilih!
Temukan referensi hotel-hotel terbaik di Sitiung dari 2 ulasan hotel dengan nila rata-rata 10.0.
Simak ulasan terbaru dari pelanggan Pegipegi.