Hotel di Aertembaga

Hotel Bahari Family Bitung



Pilihan akomodasi yang ideal untuk Pasangan, Backpacker dan Liburan Keluarga.
Hotel Bahari Family Bitung sebuah hunian yang berlokasi di Bitung. Suasana ruangan yang bersih dan nyaman, cocok bagi Anda yang akan berlibur atau mengadakan kunjungan bisnis. Lokasi yang strategis sehingga mudah untuk diakses, dan harga yang terjangkau bisa menjadi pilihan akomodasi perjalanan Anda.



Cocotinos Lembeh A Boutique Dive Lodge







Akomodasi yang nyaman dan modern di Bitung.
Akomodasi yang tak kalah nyaman. Cocotinos Lembeh sebuah penginapan yang luar biasa berlokasi strategis. Pilihan yang fantastis untuk mendapatkan pengalaman yang tidak terlupakan. Nikmati layanan professional, penuh perhatian, dan ramah demi kenyamanan Anda selama menginap.

RedDoorz Plus near Pelabuhan Bitung




Ideal stay option for Family Vacations, Couples and Solo Travellers.
Additional facilities available in RedDoorz plus near Pelabuhan Bitungare; Desk, Car Parking Area, Non Smoking Rooms, Water Heater, Restaurant, Smoking Area, 24 hours Front Desk, and Room Service.

Hotel Nalendra Bitung







Pilihan akomodasi ideal untuk Wisatawan Bisnis dan Liburan Keluarga.
Hotel Nalendra Bitung sebuah penginapan yang berlokasi di Jalan Samuel Languyu, No.5A Aertembaga Bitung, Aertembaga, Bitung, Sulawesi Utara. Suasana ruangan yang bersih dan nyaman, cocok bagi Anda yang akan berlibur atau mengadakan kunjungan bisnis. Lokasi yang strategis sehingga mudah untuk diakses, dan harga yang terjangkau bisa menjadi pilihan akomodasi perjalanan Anda.

Akses ke Bitung
Pesawat
Tidak ada pesawat langsung menuju Bitung. Anda harus mengambil penerbangan menuju Manado melalui Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi. Dari bandara tersebut, Anda harus berkendara selama sekitar 1 jam 10 menit untuk mencapai pusat Kota Bitung melalui Jalan Manado - Bitung.Kapal
Menyandang gelar kota pelabuhan, transportasi laut di Bitung terbilang memadai. Salah satu rute terpenting adalah jalur antara Pulau Lembeh dan wilayah daratan Bitung. Namun, jika Anda mencari pelabuhan terbesar di Sulawesi Utara, maka Pelabuhan Bitung adalah jawabannya. Inilah yang mendorong pesatnya perkembangan dan pertumbuhan ekonomi provinsi di sisi utara Pulau Sulawesi itu, di samping industri perkebunan, perikanan, dan pertanian.
Pelabuhan Bitung dikelola Pelabuhan Indonesia IV, dan kapal-kapal penumpang antarkota besar di Indonesia sering singgah di sini. Terdapat empat dermaga pada pelabuhan ini, yaitu:
- Dermaga Nusantara dengan panjang 652 m dan kedalaman kurang lebih 6 m
- Dermaga Samudra dengan panjang 607 m dan kedalaman kurang lebih 5 m
- Dermaga Kontainer, terdiri dari dua dermaga, yakni Dermaga VIII (kedalaman 20 m, panjang 182 m) dan Dermaga IX (kedalaman 10 m, panjang 60 m).
Selain empat dermaga tersebut, fasilitas penunjang operasional pelabuhan juga tersedia lengkap. Tidaklah mengherankan jika Pelabuhan Bitung menjadi salah satu pelabuhan tersibuk di Tanah Minahasa. Saat ini Pelabuhan Bitung melayani berbagai rute antarkota besar di Indonesia, antara lain:
- Bitung — Ternate — Sorong — Manokwari — Nabire — Serui — Jayapura
- Bitung — Amurang — Pantoloan — Balikpapan — Surabaya
- Bitung — Ternate — Ambon — Namlea — Bau-Bau — Makassar — Surabaya — Tanjung Priok — Kijang
- Bitung — Gorontalo — Pulau Togian — Poso
- Bitung — Banggai — Bau-Bau — Makassar — Surabaya
Bus
Bus antarkota dalam provinsi tersedia dari dan menuju ke Terminal Bus Tangkoko, Bitung. Terminal ini terletak di Girian Weru Satu, Girian, Kota Bitung dan termasuk terminal tipe A. Berbagai bus umum atau minibus melayani rute Bitung — Manado, Bitung — Gorontalo, Bitung — Tondano, Bitung — Palu, dan Bitung — Tolitoli. Untuk menuju Bandara Sam Ratulangi, tersedia bus DAMRI dengan trayek Bitung — Manado.Area Populer di Bitung
Girian Atas
Hanya sekitar 3 menit berkendara dari pusat Kota Bitung, Anda akan menjumpai Kampung Cakalang Fufu, tepatnya di Kelurahan Girian Atas, Kecamatan Girian, Bitung. Mayoritas penduduk kampung ini menggantungkan hidup dari usaha pengasapan ikan, kurang lebih ada 20 pengusaha kecil yang bergabung dalam sebuah kelompok usaha. Rata-rata satu tempat usaha dapat menghasilkan 200 kg cakalang asap per hari.
Cakalang adalah jenis ikan tangkap yang hanya ada di kawasan perairan Sulawesi Utara. Biasanya, ikan cakalang dimasak rica, santan, atau pampis/suwir. Anda dapat melihat langsung proses pembuatan ikan asap ini di Girian. Plus, membawanya pulang sebagai oleh-oleh untuk keluarga.
Madidir
Di wilayah Madidir yang berjarak 14 menit berkendara dari pusat Kota Bitung, Anda akan menemukan pabrik pengolahan ikan tuna kalengan berkualitas ekspor. Tuna merupakan komoditas perikanan utama di Bitung, selain cakalang. Sistem pengolahan ikan tuna di sini pun tak kalah modern dengan pabrik serupa di Jepang.
Anda bisa membeli ikan tuna dengan harga sangat murah, mulai Rp6.000 hingga Rp65.000* per kilogram tergantung bagian mana yang dipilih. Bahkan, variasi tuna olahan juga terjangkau, mulai dari Rp10.000 per bungkus untuk sosis tuna, hingga Rp31.000* per bungkus untuk nugget tuna. Selain itu, pada bagian depan pabrik terdapat kios kecil dengan desain menyerupai kemasan tuna kalengan yang menjual aneka olahan tuna dalam kaleng. Harga jual tuna tersebut rata-rata Rp12.500* per kaleng.
*)Harga dapat berubah sewaktu-waktuTransportasi di Bitung
Taksi
Taksi juga relatif mudah dijumpai, tetapi umumnya taksi dari Manado yang hendak mengangkut penumpang dari Bitung. Sebagian besar menggunakan argo, sebagian lainnya sudah menetapkan tarif tertentu sesuai kesepakatan. Biasanya, ongkos Bitung - Manado berkisar Rp200.000 - Rp500.000*. Namun, sejak Mei 2018, layanan transportasi online sudah mulai masuk di Bitung, baik motor maupun mobil. Tentu ini menjadi alternatif lain bagi warga setempat maupun wisatawan.Bus
Bus antarkota dalam provinsi dari Bitung ke kota-kota di sekitarnya cukup banyak. Bus umum ke Manado beroperasi setiap hari dengan harga terjangkau, tidak sampai Rp10.000*. Namun, bus tidak menggunakan AC dan sering menunggu sampai penumpang terisi penuh.Angkot
Angkutan kota atau mikrolet di Bitung cukup mudah ditemukan. Tarif resmi sekitar Rp4.000*. Berbeda dengan angkot di Jawa, posisi duduk angkot di Bitung menghadap depan semua. Selain itu, boleh dibilang perjalanan Anda dengan angkot tidak pernah sepi karena selalu ditemani oleh musik yang diputar sang sopir. Pastikan Anda bertanya lebih dulu tujuan angkot pada supir karena biasanya rute akan menyesuaikan dengan tujuan penumpang.Sewa mobil/motor
Jika ingin lebih bebas, bisa menyewa kendaraan untuk berkeliling Kota Bitung. Tarif sewa masih terjangkau, yakni mulai Rp300.000* per hari (lepas kunci atau bawa sendiri) hingga Rp500.000* jika menggunakan supir.Lainnya
KapalPenyeberangan menuju Pulau Lembeh dapat dilakukan dengan kapal feri yang dikelola BUMD dari Pelabuhan Penyeberangan di samping Ruko Pateten. Anda bisa membawa kendaraan pribadi seperti mobil dan motor untuk naik feri ini. Adapun jadwal penyeberangan menuju Pulau Lembeh adalah pukul 07.30, 09,00, 11.00, 13.00, 14.30, 15.30, dan terakhir 16.30 WITA.
Tarif yang dikenakan adalah Rp13.000* untuk sepeda motor dan pengendara, Rp50.800* untuk kendaraan penumpang roda empat, dan Rp87.900* untuk kendaraan angkut (pick up). Sementara per orang dikenakan biaya Rp5.350*.
Selain itu, tersedia pula pilihan perahu taksi yang berangkat dari Dermaga Ruko Pateten. Alternatif ini bisa digunakan jika Anda tidak ingin terikat jadwal, karena waktu beroperasinya lebih lama, dari pukul 06.00 sampai pukul 23.00. Tarif per orang adalah Rp5.000*, sementara sepeda motor dikenakan Rp10.000*. Sementara itu, jika Anda hendak menyewa perahu berkapasitas 10 — 15 orang ini akan dikenakan tarif mulai Rp300.000*.
*)Harga dapat berubah sewaktu-waktuTempat Wisata di Bitung
Alam
Selat LembehHanya terbentang sepanjang 16 km dengan lebar 1,2 km, perairan sempit ini membelah wilayah Bitung daratan dan Pulau Lembeh. Setiap bulan Oktober, kawasan Bitung tampak meriah dengan penyelenggaraan Festival Pesona Selat Lembeh. Festival ini digelar untuk merayakan hari jadi Bitung dengan berbagai aktivitas menarik, seperti festival kuliner, festival tuna, pertunjukan seni dan budaya, serta berbagai perlombaan.
Selat Lembeh sendiri terkenal dengan kekayaan biota bawah laut yang luar biasa. Setidaknya terdapat 95 titik penyelaman di kawasan Selat Lembeh. Salah satu kegiatan penyelaman populer adalah muck diving, yaitu spot penyelaman di area dasar laut yang berpasir dengan tekanan udara minim. Anda ibarat menyelam ke dalam sebuah akuarium raksasa ketika berada di bawah laut Selat Lembeh, yang menjadi rumah bagi cumi-cumi flamboyan, siput laut, serta mimic octopus. Para fotografer bawah laut pun berbondong-bondong datang ke The Mecca of Macro Photography ini.
Untuk lebih dekat dengan titik penyelaman, Anda bisa menginap di hotel atau homestay yang ada di sekitar Selat Lembeh. Beberapa titik penyelaman populer antara lain:
- Mawali Wreck untuk menyelam di lokasi kapal karam
- California Dreaming untuk melihat taman karang indah
- Police Pier untuk melakukan night dive.
Harga Tiket | : Rp20.000* per orang (belum termasuk sewa peralatan menyelam dan sewa perahu) |
Jam Operasional | : Setiap hari pukul 06.00 - 23.00 (mengikuti jadwal perahu taksi yang berangkat dari Dermaga Ruko Pateten) |
Ekowisata Mangrove Pantai Kahona, Pasirpanjang
Di Pulau Lembeh, tepatnya Kelurahan Pasirpanjang, terdapat ekowisata mangrove Pantai Kahona. Berjarak 21 menit dari Pelabuhan Feri Papusungan, Pantai Kahona termasuk unik karena pasirnya terdiri dari pecahan-pecahan karang kecil. Beberapa aktivitas yang bisa dilakukan antara lain duduk bersantai di pondok tepi pantai dan menyusuri hutan bakau. Selain itu, kawasan ini juga cukup populer sebagai tempat sesi foto, baik foto model biasa atau prewedding.
Harga Tiket | : - Rp3.000* per orang, Rp5.000 per motor, dan Rp10.000* per mobil   - Sewa pondok kecil Rp10.000*, sewa pondok besar Rp150.000*   - Syuting dan sesi foto mulai Rp200,000 - Rp250.000* |
Jam Operasional | : Senin-Minggu pukul 09.00 - 17.00 |
Cagar Alam Gunung Tangkoko
Berlokasi di Bitung Utara, Anda harus menempuh perjalanan selama sekitar 40 menit berkendara dengan menyewa mobil (sekitar Rp450.000 - Rp500,000*) dari Kota Bitung. Dalam area konservasi seluas 87 km2 ini, Anda bisa menjumpai tarsius, monyet paling kecil di dunia. Sangat disarankan untuk menginap di homestay atau cottage di sekitar kawasan Gunung Tangkoko agar bisa mengamati aneka satwa lebih dekat. Apalagi, tarsius merupakan hewan nocturnal alias hewan yang aktif saat malam hari.
Cagar Alam Gunung Tangkoko juga menjadi habitat hewan endemik Sulawesi, seperti monyet hitam, burung enggang, burung maleo, yaki, dan kuskus. Penjelajahan kawasan ini dapat Anda lakukan sambil trekking. Dari Pos I ke Pos II, Anda dapat mengendarai mobil sambil menikmati sejuknya udara hutan tropis sekunder yang ditumbuhi tanaman perintis. Baru dari Pos II Anda memarkir mobil dan mulai trekking untuk menjelajahi hutan.
Harga Tiket | : Minimal Rp70.000* (termasuk biaya pemandu) |
Jam Operasional | : Senin-Minggu pukul 07.00 - 17.00 |
Budaya/Sejarah
Monumen TrikoraBerlokasi di Kelurahan Batu Lubang, tepian Pulau Lembeh, Monumen Trikora tampak menjulang tinggi dari kejauhan. Destinasi wisata sejarah ini dapat dicapai dalam waktu tempuh 10 menit dari Dermaga Ruko Pateten. Begitu tiba di area monumen, Anda akan menjumpai pesawat DC-3 TNI AU asli yang dahulu berperan dalam operasi Trikora.
Pemerintah daerah membangun monumen ini pada akhir tahun 1980-an untuk memperingati salah satu peristiwa bersejarah bangsa, yakni usaha perebutan Irian Barat dari pemerintah kolonial Belanda. Pelabuhan Bitung menjadi lokasi pendaratan pertama sebelum pasukan TNI menjalankan misi tersebut. Untuk masuk ke sini, Anda tidak dikenakan biaya, cukup membayar ongkos naik perahu taksi tadi. Lebih baik kunjungan ke Monumen Trikora ini bersamaan dengan perjalanan Anda menuju beberapa spot penyelaman di sekitar Selat Lembeh.
Harga Tiket | : Gratis |
Jam Operasional | : Setiap hari selama 24 jam |
Lainnya
Taman Margasatwa TandurusaBerlokasi di daerah Aertembaga, sekitar 25 menit dari pusat Kota Bitung, Taman Margasatwa Tandurusa merupakan sebuah kebun binatang yang sering dikunjungi wisatawan lokal maupun asing. Meski tidak begitu luas, koleksi kebun binatang ini terbilang luar biasa karena merupakan hewan endemik Sulawesi. Beberapa jenis hewan yang bisa Anda temui antara lain tarsius, kera hitam, rangkong, kuskus, kakaktua hitam, babirusa, hingga beberapa spesies ular.
Harga Tiket | : Rp8.000* |
Jam Operasional | : Senin-Sabtu pukul 08.00—19.00 (Minggu tutup) |
Dermaga Ruko Pateten
Terletak sekitar 19 menit dari pusat Kota Bitung, Dermaga Ruko Pateten adalah titik awal keberangkatan Anda menuju Pulau Lembeh atau titik-titik penyelaman di sekitar Selat Lembeh. Di kawasan dermaga yang terletak di belakang Kompleks Ruko Pateten, Aertembaga ini, Anda bisa naik perahu taksi atau menyewa perahu motor untuk tujuan wisata. Kebanyakan jenis perahu motor kecil beratap rendah tersebut digunakan untuk menyeberang Selat Lembeh menuju Monumen Trikora di Pulau Lembeh, lalu ke beberapa titik penyelaman populer di sekitarnya.
Pasar Tua
Cukup berkendara selama 15 menit dari pusat Kota Bitung, Anda akan tiba di kawasan Pasar Tua. Karena berada di tepi laut, lokasi pasar yang terletak di Kelurahan Bitung Tengah ini juga tidak begitu jauh dari Pelabuhan Bitung.
Tersohor sebagai pusat penjualan ikan segar, Pasar Tua juga menjadi tempat wisata kuliner andalan masyarakat lokal. Setiap warung makan memajang ikan-ikan segar yang dapat Anda pilih langsung untuk diolah dan disantap sebagai menu makan malam. Cara paling umum mengolah ikan segar ini adalah dibakar, tetapi ada juga yang membuatnya menjadi woku belanga, hidangan khas Sulawesi Utara.
Pelabuhan Bitung
Berjarak 16 menit berkendara dari pusat Kota Bitung, Pelabuhan Bitung merupakan pelabuhan alam terbesar di Indonesia. Posisinya yang terhalang oleh Pulau Lembeh membuat perairan di sekitarnya tampak tenang dan relatif aman untuk lalu lintas perahu dan kapal dengan berbagai ukuran.
Terhitung sejak 8 Agustus 2017, Pelabuhan Bitung telah menyandang status sebagai pelabuhan kelas 1 pertama di Indonesia. Pengelola menerapkan sistem pelayanan online dengan aplikasi Go Live Inaportnet, sehingga pelayanan lebih transparan, lebih cepat, murah, dan bebas pungutan liar. Pelabuhan Bitung melayani pelayaran antarkota besar di Indonesia, seperti ke Ambon, Jayapura, Surabaya, Benoa/Denpasar, Makassar, dan Jakarta. Selain itu, sempat pula melayani rute Bitung — Davao dengan kapal Roll on Roll off (RoRo) pada April 2017. Namun, saat ini terhenti karena sepi peminat.
*)Harga dapat berubah sewaktu-waktu
Kuliner Bitung
Cakalang fufu adalah olahan ikan cakalang dengan cara diasapi memakai sabut kelapa. Hasil tangkapan cakalang termasuk terbesar di Kota Bitung. Patung dan ornamen ikan khas ini mudah Anda jumpai di berbagai sudut kota sebagai tanda Bitung Kota Cakalang.
Semula, metode pengasapan dilakukan untuk menyiasati berlimpahnya jumlah ikan cakalang di Bitung. Namun, cakalang asap digemari oleh masyarakat setempat dan kerap diolah kembali menjadi hidangan lain, seperti mi cakalang atau cakalang pampis. Anda bisa langsung berkunjung ke Kelurahan Girian Atas untuk membeli oleh-oleh khas Bitung ini karena di situlah sentra pembuatan cakalang fufu.
Sashimi
Tidak hanya cakalang, tuna juga menjadi primadona dalam sektor perikanan Bitung. Selain dikemas dalam bentuk potongan beku, olahan, dan kalengan, masih ada cara unik menyantap ikan tuna. Orang Bitung sangat menyukai sashimi, makanan berupa irisan ikan yang dihidangkan dan disantap dalam kondisi mentah. Rupanya, masyarakat lokal mengadaptasi kuliner ini dari pengusaha dan nelayan Jepang yang tinggal sementara di Kota Bitung.
Berbeda dengan sashimi dari Negeri Sakura yang dihidangkan bersama wasabi dan soyu, sashimi ala Bitung disantap bersama saus kental mirip bumbu rujak. Bahan dasar saus tersebut berasal dari kacang tanah sangrai, bawang merah, cabai rawit, cengkih, daun mint, pala, dan laos, serta ditambah kecap asin dan kecap manis.
Untuk menyantap sashimi Bitung ini, Anda bisa berkunjung ke Lembeh Resort Restaurant di Pulau Lembeh atau RM Haepawang, Maesa, Bitung Tengah.
Tinutuan Campur
Bagi Anda pencinta bubur, wajib mencicipi bubur tinutuan ketika berkunjung ke Bitung. Hidangan ini sangat cocok disantap pada pagi hari. Sepiring bubur beras bercampur pipilan jagung, kuah kuning gurih, lengkap dengan potongan sayur kangkung, bayam, kemangi, dan daun gedi. Jangan lupa, masih ada suwiran tipis ikan cakalang dan bawang goreng sebagai taburan. Aroma khas tinutuan menyeruak dan menggoda lidah. Supaya terasa lebih nikmat, berikan sesendok sambal roa, sambal bekasang, atau sambal masak. Ketiga jenis sambal ini juga menjadi cocolan pisang goreng atau tahu goreng tepung.
Anda bisa menyantap tinutuan lezat ini di RM Kim Kim yang terletak di daerah Madidir.
Nasi Jaha
Nasi jaha merupakan hidangan nasi yang dimasak dalam sebatang bambu. Bambu berlapis daun pisang diisi oleh beras ketan, diberi bumbu, santan kelapa, dan jahe, lalu dibakar secara perlahan. Biasanya, nasi jaha dihidangkan dalam perayaan tertentu, seperti ulang tahun, atau hari raya Natal dan Tahun Baru. Namun, saat ini nasi jaha sering disantap sebagai camilan atau sarapan dan dapat Anda beli di pasar tradisional atau rumah makan di sekitar Kota Bitung.
Hotel di Bitung
Bitung punya segudang pesona alam bawah laut dan hutan alami yang memikat siapa saja untuk berlibur. Bagi Anda yang jauh-jauh datang ke Bitung untuk menyelam, maka penginapan di Pulau Lembeh bisa jadi pilihan. Mulai dari yang bertarif murah sampai resort mewah yang penuh privasi.
Demikian pula jika Anda ingin menjelajahi keasrian kawasan konservasi Tangkoko dan sekitarnya, pilihan homestay dan cottage sudah menunggu. Sekarang tinggal pastikan Anda memilih hotel terbaik di Bitung sesuai anggaran yang dipunyai. Temukan beragam penawaran istimewa dan promo hotel di Bitung untuk menikmati liburan yang lebih menyenangkan.Budget
Tersedia beberapa hotel pilihan yang ramah di kantong para backpacker sekaligus petualang. Mulai dari Rp200.000, fasilitas standar penginapan sudah terpenuhi, seperti tempat tidur nyaman dan pendingin ruangan. Lokasinya juga dekat dengan tempat wisata utama Bitung, seperti Cagar Alam Tangkoko dan Pulau Lembeh.Menengah
Hotel kelas menengah bisa jadi pilihan bagi Anda yang sedang melakukan perjalanan bisnis maupun liburan bersama keluarga atau teman. Hotel bintang dua sudah terbilang nyaman dengan fasilitas lengkap, mulai dari tempat tidur, kamar mandi pribadi, pendingin ruangan, dan koneksi Wi-Fi, serta restoran sebagai fasilitas penunjang. Selain jenis hotel, terdapat pula penginapan berupa pondok dengan harga mulai Rp300.000 per malam.Mewah
Hotel bintang empat di Bitung rata-rata mengusung konsep resort atau boutique dive lodge. Kebanyakan berlokasi tak jauh dari titik penyelaman terbaik, yakni sekitar Selat Lembeh. Namun, jumlah kamar yang disediakan umumnya terbatas, sehingga Anda perlu merencanakan perjalanan sebaik mungkin agar tidak kehabisan kamar. Harga per malam mulai dari Rp1.300.000.Villa
Dalam kawasan resort tertentu di Bitung terdapat vila mewah yang dirancang menyatu dengan keindahan alam sekitarnya. Dengan lokasi tidak jauh dari Cagar Alam Gunung Tangkoko, vila-vila di Bitung memberikan privasi dan kenyamanan berlibur tak terlupakan. Sangat cocok bagi Anda yang ingin berlibur bersama keluarga atau berbulan madu.Catatan penting
- Meski perairan Selat Lembeh termasuk tenang sepanjang tahun, waktu penyelaman terbaik ada pada bulan Oktober hingga Desember. Selain visibilitas dalam bawah laut yang cukup baik, pada bulan Oktober juga terdapat agenda rutin Festival Pesona Selat Lembeh. Berbagai atraksi budaya menjadi magnet penyelenggaraan festival tahunan tersebut.
- Selalu berusaha menawar lebih dulu sebelum menggunakan jasa yang disediakan oleh penduduk setempat, terutama saat hendak menyeberang ke Pulau Lembeh. Jika Anda hendak menyewa alat selam, snorkeling, dan guide, tanyakan secara rinci harga setiap kebutuhan Anda dan negosiasikan dengan cermat.
- Meski Bitung berada di antara pegunungan dan tepi laut, udara kota cenderung panas. Oleh karena itu, pilihlah pakaian ringan yang cepat menyerap keringat. Siapkan pula losion antinyamuk untuk mengurangi gigitan serangga selama Anda beraktivitas di luar ruangan.
- Ketika naik angkot di Kota Bitung, alih-alih berkata “Kiri!” saat hendak turun, sebaiknya Anda mengatakan “Muka!” agar sopir angkot menghentikan laju kendaraannya.