Wisma Syafari





Pilihan akomodasi yang ideal untuk Pasangan, Backpacker dan Liburan Keluarga.
Wisma Syafari sebuah hunian yang berlokasi di Banda Aceh. Suasana ruangan yang bersih dan nyaman, cocok bagi Anda yang akan berlibur atau mengadakan kunjungan bisnis. Lokasi yang strategis sehingga mudah untuk diakses, dan harga yang terjangkau bisa menjadi pilihan akomodasi perjalanan Anda.




Akses ke Banda Aceh
Pesawat
Dari Jakarta, Anda bisa naik pesawat menuju ke Banda Aceh dengan penerbangan langsung 2 jam 40 menit, jika Anda transit maka waktu tempuh biasanya akan memakan waktu selama 4 hingga 5 jam.Bandara
Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda ini sempat menjadi bandara utama setelah Aceh terkena gempa dan Tsunami hebat di tahun 2004. Setelahnya, hanya memiliki landasan pacu yang tidak terlalu panjang. Namun, pada tahun 2009 Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda ini sudah dibangun landasan pacu sepanjang 3000 meter yang membuat semakin banyak maskapai yang datang. Bahkan, sekarang total sudah ada 10 maskapai penerbangan yang bisa mengakomodir para wisatawan dari luar negeri, yaitu Malaysia dan juga Thailand.
Untuk urusan fasilitas, Anda tidak perlu khawatir. Bandara ini pernah mendapatkan penghargaan sebagai "Bandara Terbaik di Dunia" untuk wisatawan halal versi Dunia Halal Tourism Awards 2016. Jadi untuk Anda yang ingin menikmati fasilitas seperti internet, ruang tunggu modern, kids zone, restoran, dan yang lainnya, bandara ini adalah tempat yang nyaman.
Pesawat yang beroperasi
Total ada 10 maskapai yang beroperasi di bandara ini. Ada AirAsia, Bangkok Airways, Batik Air, Citilink, Firefly, Cek dan Pesan Tiket Pesawat Garuda Indonesia, Lion Air, Malindo Air, Susi Air, dan Wings Air. Harga yang ditawarkan untuk naik pesawat ke Banda Aceh dari Jakarta ini berkisar antara Rp1,7 juta hingga Rp2,5 juta* untuk perjalanan pulang dan pergi.
Kapal
Moda transportasi terakhir yang bisa Anda pilih untuk menuju Banda Aceh adalah melalui perjalanan laut. Anda bisa naik dari Tanjung Priok menuju ke Pelabuhan Malayahati Aceh. Ada beberapa tempat persinggahan sebelum menuju Banda Aceh, pertama di Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Medan, dan terakhir di Aceh. Tarif kapal laut menjuju Aceh ini mencapai Rp300.000-400.000* dengan waktu tempuh sekitar 3 hari.Bus
Untuk mengunjungi Banda Aceh, alternatif lainnya adalah Anda bisa naik bus antar provinsi. Anda bisa naik bus dari Jakarta menggunakan bus Kurnia atau Pelangi dengan harga paling murah adalah Rp500.000*. Ada beberapa jenis bus yang berangkat dari Jakarta, yakni bus ekonomi, eksekutif, dan VIP. Untuk kenyamanan, Anda bisa memilih kelas eksekutif atau VIP, karena di dalamUntuk mengunjungi Banda Aceh, alternatif lainnya adalah Anda bisa naik bus antar provinsi. Anda bisa naik bus dari Jakarta menggunakan bus Kurnia atau Pelangi dengan harga paling murah adalah Rp500.000*. Ada beberapa jenis bus yang berangkat dari Jakarta, yakni bus ekonomi, eksekutif, dan VIP. Untuk kenyamanan, Anda bisa memilih kelas eksekutif atau VIP, karena di dalam bus sudah dilengkapi dengan selimut dan juga Wi-Fi. Tetapi yang perlu dicatat adalah perjalanan menggunakan bus ini akan memakan waktu hingga 2 setengah hari perjalanan.
*Harga dapat berubah sewaktu-waktu.
bus sudah dilengkapi dengan selimut dan juga Wi-Fi. Tetapi yang perlu dicatat adalah perjalanan menggunakan bus ini akan memakan waktu hingga 2 setengah hari perjalanan.Area Populer di Banda Aceh
Ketika berada di Banda Aceh, Anda akan melihat layaknya kota besar di Pulau Jawa. Ada beberapa tempat populer yang menjadi rujukan para wisatawan ataupun masyarakat Banda Aceh sendiri. Berikut diantaranya.
Gampong Lubuk Sukon
Dalam bahasa Aceh, gampong berarti desa. Gampong Lubuk Sukon berada sekitar 1 jam perjalanan dari pusat Kota Banda Aceh. Gampong Lubuk Sukon merupakan desa yang masih memegang adat dan kearifan lokal Aceh, termasuk mempertahankan rumah adat Aceh. Desa ini juga menawarkan suasana yang asri dan warganya yang ramah.
Daya tarik lainnya dari desa ini adalah wisata budayanya. Pada saat-saat tertentu, banyak warga mengunjungi desa untuk mengadakan kenduri, seperti Kenduri Blang dan Kenduri Tulak Bala saat hari besar keagamaan Islam. Tak heran jika desa atau Gampong Lubuk Sukon menjadi desa favorit di Aceh. Anda tak perlu khawatir karena di sini terdapat homestay untuk para tamu.
Kuta Alam
Kuta Alam merupakan kecamatan di Banda Aceh. Wilayah ini tercatat memiliki populasi penduduk paling tinggi di Banda Aceh. Kuta Alam ramai menjadi perbincangan dan menjadi salah satu area populer Banda Aceh karena memiliki keunikan tersendiri. Salah satunya adalah adanya kapal ikan yang berada di atas rumah.
Kapal ikan tersebut terbawa oleh arus tsunami pada tahun 2004 silam. Hingga saat ini kapal tersebut masih berada di rumah salah satu warga dan menjadi sebuah monumen. Lokasinya berada di dekat Puskesmas Lampulo.
Transportasi di Banda Aceh
Banda Aceh merupakan salah satu kota maju di Sumatera, beberapa angkutan umum pun sudah ada di sana. Bagi Anda yang berada di Banda Aceh selama beberapa hari, Anda wajib untuk mengetahui apa saja transportasi yang ada di Banda Aceh di bawah ini.
Bus
Salah satu alternatif transportasi di Banda Aceh adalah bus dalam kota. Saat ini sudah banyak koridor yang dibangun oleh pemerintah Banda Aceh yang menghubungkan kota Banda Aceh ke desa-desa maupun ke luar kota, khususnya ke Kabupaten Aceh Besar.
Sekarang sudah ada 6 koridor bus dalam kota, antara lain:
- Koridor I: Pusat Kota–Darussalam
- Koridor II: Bandara SIM–Pusat Kota–Pelabuhan Ulee Lheu
- Koridor III: Pusat Kota–Mata Ie
- Koridor IV: Pusat Kota–Ajun–Lhoknga
- Koridor V: Ulee Kareng–Terminal Tipe A
- Koridor VI: Terminal tipe A–Syiah Kuala.
Lainnya
Ojek
Selain bus dalam kota, ojek juga menjadi transportasi favorit di kota ini. Pertama karena jalanan di dalam kota sendiri tidak terlalu macet, jadi Anda bisa aman dan nyaman ketika menggunakan ojek. Selain itu biaya perjalanan naik ojek di Banda Aceh ini relatif murah jika dibandingkan dengan kota lain di Pulau Jawa. Jika Anda bepergian seorang diri ke Banda Aceh, naik ojek adalah pilihan yang bijak. Rata-rata harga naik ojek di dalam kota adalah Rp10.000*.
*Harga bisa berubah sewaktu-waktu.
Tempat Wisata di Banda Aceh
Selain wisata populer di atas, ada tempat wisata di Banda Aceh yang wajib Anda kunjungi. Di mana sajakah tempat wisata tersebut?
Pantai
Pantai Ulee Lheu
Berada di ujung kota Banda Aceh, Pantai Ulee Lheu ini sangat indah untuk dinikmati. Saat bencana Tsunami 2004, pantai ini menjadi salah satu pantai yang mengalami kerusakan parah. Walaupun keindahan Pantai Ulee Lheu ini tidak seperti dulu, Pemerintah Kota Banda Aceh selalu berusaha untuk mengembalikan keindahan pantai tersebut. Hingga saat ini, Pantai Ulee Lheu menjadi salah satu spot melihat sunset sekaligus tempat favorit para anak muda berkumpul.
Pantai Lampuuk
Berada 15 kilometer dari Kota Banda Aceh, Pantai Lampuuk ini menjadi salah satu alternatif para wisatawan untuk menepi sejenak dari riuh ramainya kota. Pantai Lampuuk ini juga tidak luput dari bencana tsunami, tetapi pantai ini segera berbenah dengan cepat. Sampai sekarang pasir putihnya menjadi salah satu yang sangat elok di Banda Aceh.
Jika Anda sudah menjelajah pantai yang ada di sekitar Kota Banda Aceh, sekarang saatnya Anda untuk mengunjungi pantai yang ada di wilayah terluar kota. Pantai Lampuuk bakal jadi solusi yang sempurna karena tempatnya masih jarang dikunjungi wisatawan dan pantainya sangat bersih.
Budaya/Sejarah
Makam Raja Aceh
Sejarah besar agama Islam masuk ke Indonesia ada di Kota Banda Aceh, itulah mengapa banyak sekali wisatawan yang mengunjungi Banda Aceh ini akan melakukan ziarah ke makam raja-raja Aceh. Salah satu makam yang terkenal adalah Makam Raja Aceh yang terletak di Jalan Sultan Mahmudsyah, berada di pusat kota Aceh. Berada di gedung tua dekat Museum Negeri Aceh, Anda akan melihat beberapa makam sultan Aceh yang ada di sana.
Jangan kaget ketika masuk ke dalam lokasi makam, karena Anda akan melihat begitu banyaknya makam kuno yang ada di sana. Beberapa sultan dan keluarga kerajaan banyak dimakamkan di wilayah ini. Jadi, bisa disimpulkan bahwa makam ini merupakan saksi sejarah bagaimana perkembangan Islam masuk dari Aceh dan akhirnya menyebar di seluruh nusantara.
Monumen Pesawat R. I
Ketika Presiden Soekarno datang ke Aceh pada tahun 1948, Soekarno ketika itu bertemu dengan petinggi Aceh dan sepakat untuk membangun Indonesia untuk menyempurnakan kemerdekaan. Dari situ terkumpul sumbangan sebanyak 20 kilogram emas yang kemudian disebut dengan "gunung emas" dan hasilnya dibelikan pesawat yang menjadi pesawat angkut pertama yang dimiliki oleh Indonesia,yakni Pesawat Dakota RI-001.
Setelah puluhan tahun membantu Indonesia dalam urusan penerbangan, Pesawat Dakota RI-001 ini akhirnya dipensiunkan. Untuk mengabadikan pesawat tersebut, di Banda Aceh dibuatkan replika pesawat untuk dijadikan monumen. Pada tahun 1984, replika pesawat selesai dibuat dan menjadi Monumen Pesawat R.I.
Wisata religi
Masjid Raya Baiturrahman
Sebutan Provinsi Aceh sebagai Serambi Mekah memiliki sejarah di Masjid Raya Baiturrahman. Pada Kesultanan Aceh, di masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda, dibangunlah masjid yang sangat megah, bahkan kemegahannya mirip dengan Taj Mahal yang ada di India. Setelah selesai dibangun pada tahun 1612 masehi, masjid ini disebut sebagai rujukan pusat pembelajaran Islam terbesar setelah Arab Saudi.
Masjid Raya Baiturrahman sempat mengalami kerusakan besar-besaran ketika terjadi Agresi Militer Belanda. Saking marahnya masyarakat Aceh karena rusaknya Masjid Raya Baiturrahman, Belanda rela membangun kembali masjid ini. Sekarang Masjid Raya Baiturrahman menjadi salah satu tempat paling bersejarah di Aceh. Pada saat musibah gempa tsunami 2004, masjid ini tetap kokoh berdiri dan menjadi salah satu tempat pengungsi.
Museum
Museum Tsunami Aceh
Setelah terguncang bencana tsunami yang menghilangkan ratusan ribu nyawa, pemerintah setempat memutuskan untuk membuat sebuah museum. Tujuannya cuma satu, yakni sebagai pengingat bencana besar tersebut. Museum yang dibangun tahun 2009 ini memiliki desain yang sangat unik, di pintu masuk pertama Anda akan melihat sebuah lorong kecil disertai suara percikan air. Ini akan membuat para pengunjung mengingat ketika tsunami menghantam Aceh.
Bangunan yang didesain oleh Ridwan Kamil ini sampai sekarang masih menjadi salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi di Aceh. Museum Tsunami Aceh ini buka setiap hari dari jam 09.00 sampai 17.00 WIB dan tanpa dipungut biaya.
Museum Rumah Cut Nyak Dhien
Berlokasi di Jalan Banda Aceh Calang, Museum Rumah Cut Nyak Dhien memiliki bentuk bangunan yang sangat tradisional dan sampai saat ini nampak masih sama seperti pertama kali dibangun. Rumah panggung ini berukuran 25 meter x 17 meter dengan 65 tiang penyangga.
Di dalam museum ini terdapat beberapa foto peperangan yang dipimpin oleh Cut Nyak Dhien, senjata, kamar yang digunakan Cut Nyak Dhien, dan beberapa ornamen asli Banda Aceh. Museum Rumah Cut Nyak Dhien buka setiap hari dari mulai pukul 08.30 sampai 12.30 WIB dan pukul 14.00 sampai 17.00 WIB. Jika berkunjung ke Museum Rumah Cut Nyak Dhien, Anda bisa membayar seikhlasnya saja.
Lainnya
Taman Putroe Phang
Selain Masjid Raya Baiturrahman, ada Taman Putroe Phang yang merupakan salah satu peninggalan Sultan Iskandar Muda. Nama Putroe Phang merupakan sang permaisuri yang berasal dari Kerajaan Pahang. Dikisahkan setelah Sultan Iskandar Muda menaklukkan Kerajaan Pahang, sang putri Putroe Phang meminta sebuah taman agar tidak kesepian. Akhirnya Sultan Iskandar Muda membuat sebuah taman lengkap dengan kubah tempat beristirahat, di sana pula terdapat kolam tempat dayang-dayang dan sang putri untuk mandi.
Sampai sekarang Taman Putroe Phang menjadi salah satu tempat favorit para wisatawan, untuk yang senang fotografi. Ada banyak sekali bangunan kuno yang sangat bagus untuk menjadi objek foto. Anda juga bisa mengambil foto tanpa dipungut biaya di Taman Putroe Phang ini.
Taman Ratu Safiatuddin
Putri Safiatuddin adalah putri dari Sultan Iskandar Muda dan merupakan istri dari Sultan Iskandar Tsani. Pada tahun 1641, Sultan Iskandar Tsani meninggal dunia dan para petinggi kerajaan kesulitan untuk mencari penggantinya. Akhirnya pilihan mengerucut kepada Putri Safiatuddin, tetapi pilihan tersebut mendapatkan sanggahan oleh para ulama dan petinggi setempat. Dikarenakan Kesultanan Aceh akan kehilangan wibawa karena dipimpin oleh perempuan.
Akhirnya ada ulama yang sepakat untuk menjadikan Putri Safiatuddin menjadi Ratu Aceh dan menjadikan sejarah perempuan pertama yang menjadi pemimpin Kesultanan Aceh. Di bawah Ratu Safiatuddin, Aceh berkembang menjadi daerah yang sangat intelektual. Oleh karena itu, guna memeringati kecakapan Ratu Safiatuddin, dibangun Taman Ratu Safiatuddin dan diresmikan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri.
Di taman tersebut sampai sekarang terdapat 23 rumah adat yang berasal dari seluruh penjuru Aceh. Di Taman Ratu Safiatuddin juga sering diadakan acara kesenian dan Pekan Kebudayaan Aceh setiap 5 tahun sekali.
Kuliner Banda Aceh
Berkunjung ke Banda Aceh tak lengkap jika Anda tidak mencicipi sajian kulinernya. Mungkin beberapa dari Anda sudah pernah mencoba 1-2 kuliner khas Banda Aceh, namun, masih banyak makanan khas kota ini yang mungkin belum Anda ketahui.
Mie Aceh
Mie kuning yang tebal, kuahnya yang sangat lezat dan ditambah campuran daging sapi, daging kambing, ataupun seafood akan menjadikan mie aceh ini makanan favorit para wisatawan. Mie aceh merupakan salah satu kuliner terkenal dari Aceh yang ada di Pulau Jawa. Untuk Anda yang sedang berada di Aceh dan ingin mencicipi mie aceh, Anda bisa mengunjungi Mie Razali di Jalan Panglima Polim, Kota Banda Aceh.
Kemudian ada lagi Mie Aceh Simpang Lima yang menjadi favorit para wisatawan karena resepnya yang sudah ada turun temurun. Terakhir Anda bisa mengunjungi Mie Ayah Simpang Lhong Raya yang berada di Jalan Wedana Lhong Raya. Di sini Anda bisa menikmati mie Aceh dengan tambahan kepiting berukuran besar.
Kuah Beulangong
Kuliner selanjutnya adalah kuah beulangong. Kuah beulangong merupakan makanan tradisional dari Aceh yang biasa dimasak dengan penggorengan besar berukuran 1 meter dan dimasak beramai-ramai. Konon, kuah beulangong ini sudah ada sejak Kesultanan Aceh yang menjadi simbol kebersamaan dan silahturahmi antar keluarga. Salah satu menu utama dari kuah beulangong adalah daging kambing atau daging sapi.
Untuk menikmati hidangan ini, Anda bisa datang ke perayaan wisata yang ada di Aceh. Sudah bisa dipastikan, kuah beulangong yang lezat bisa Anda nikmati di sana secara cuma-cuma.
Kuwah Pliek U
Nama "Pliek U" diambil dari sisa kelapa yang sudah diperas sebelumnya. Dulu masyarakat Aceh sering menjemur minyak kelapa untuk dijadikan minyak goreng, nah ampas dari minyak kelapa tersebut dijadikan bumbu untuk membuat kuwah pliek u. Dengan rasa yang sangat kuat, sajian kuliner ini dapat dijadikan menu berkuah yang sangat lezat. Hidangan ini merupakan campuran nangka muda, papaya muda, daun melinjo, kacang panjang, kacang tanah, dan buah melinjo.
Ikan Kayu
Dengan dikelilingi samudera yang sangat luas, Aceh memiliki cukup banyak kekayaan ikan. Salah satu ikan yang terkenal di Aceh adalah ikan keumamah yang kemudian dijadikan kuliner ikan kayu, karena ditusuk menggunakan kayu (tusuk sate). Ikan kayu ini ada di sepanjang Kota Banda Aceh yang berada di dekat pelabuhan. Cara memasaknya pun unik, ikan Keumamah ini dijemur 3-4 hari terlebih dahulu, kemudian dicampur bumbu rempah-rempah.
Kue Bhoi
Setelah membahas masalah makanan berat, sekarang saatnya mengisi perut dengan makanan ringan. Makanan ringan tradisional khas Aceh adalah kue bhoi. Anda tidak perlu susah-susah untuk mencari kue bhoi, karena jajanan tradisional ini hampir selalu ada di pasar Aceh. Bentuknya pun sangat bermacam-macam dan lucu, ada yang berbentuk matahari, ikan, bunga, dan lain-lain.
Kue bhoi ini sebenarnya dibuat dari bahan yang sederhana, yaitu telur, gula, dan juga tepung. Yup, kue bhoi mirip dengan kue bolu, tetapi di Aceh dibuat menjadi kue yang wajib ada di setiap acara, mulai dari acara keagamaan, khitan, hajatan, dan pertemuan.
Hotel di Banda Aceh
Budget
Hotel bujet banyak menjadi pilihan para wisatawan, terutama backpacker. Memilih akomodasi memang sangat penting, selain bisa menghemat bujet, pemilihan akomodasi juga bisa membantu Anda untuk mendapatkan tempat istirahat yang nyaman. Penginapan murah di Banda Aceh ini ada bermacam-macam. Harganya ada pada kisaran Rp200-250 ribuan.
Fasilitas yang didapat juga sebenarnya cukup lumayan, internet di lobi dan kamar hotel, kamar hotel dan kamar mandi yang bersih, dan pelayanannya yang ramah. Jadi, memilih hotel murah di Banda Aceh adalah sebuah keputusan yang cerdas.
Menengah
Jika Anda pergi ke Banda Aceh bersama keluarga atau kolega, hotel kelas menengah ini bisa menjadi solusi. Hotel menengah di Banda Aceh ini berkisar dari harga Rp300-400 ribuan. Salah satu pilihannya adalah Hotel Mekkah Banda Aceh. Selain berada di lokasi yang cukup strategis, hotel menengah di Banda Aceh ini memiliki fasilitas yang cukup lumayan. Hotel menengah ini telah memiliki standar bintang 3, jadi layanan yang diberikan pun sangat prima, mulai dari Wi-Fi di seluruh penjuru hotel hingga coffee shop.Mewah
Menariknya di Kota Banda Aceh adalah walaupun letaknya di ujung barat Indonesia, ada beberapa hotel berbintang 4 dan 5 di sini. Ada Hermes Palace Hotel Banda Aceh untuk Anda yang ingin menikmati fasilitas kelas atas ini. Tarif sewa yang ditawarkan hotel berbintang 5 ada pada kisaran Rp800 ribuan.
Fasilitas dari hotel mewah pun sangat memanjakan Anda. Mulai area parkir yang sangat luas, tipe kamar yang sangat beragam, spa, kolam renang, sampai gym pun tersedia. Jika Anda menginap bersama keluarga atau bulan madu bersama pasangan, Anda bisa memilih jenis hotel mewah di Banda Aceh.
*Harga bisa berubah sewaktu-waktu
Catatan penting
Kenakan pakaian yang rapi dan sopan
Banda Aceh terkenal dengan daerah yang menjunjung tinggi syariat Islam, bahkan masuk ke dalam hukum kota. Jadi ketika Anda pertama kali mengunjungi Banda Aceh, pastikan Anda untuk mengenakan pakaian yang rapi dan juga sopan. Hindari menggunakan pakaian yang terbuka, entah itu pria maupun wanita. Selain itu, hindari menggunakan pakaian yang ketat.
Memakai penutup kepala untuk wanita
Seperti dijelaskan di poin pertama, hukum syariat Islam ditegakkan di Banda Aceh. Jadi untuk wanita, Anda bisa menggunakan penutup kepala untuk menutup aurat. Apabila Anda muslim, ada baiknya untuk menggunakan kerudung atau jilbab saat mengunjungi kota ini.
Bukan suami istri dilarang keluar lebih dari pukul 22.00 WIB
Jika Anda ingin traveling beramai-ramai, hindari keluar malam hanya berdua dengan lawan jenis. Terdapat aturan khusus di Banda Aceh yang tidak memperbolehkan untuk keluar berdua selain suami istri lebih dari pukul 22.00 WIB.
Ulasan Hotel di Kuta Alam
Agar Anda tidak salah pilih!
Temukan referensi hotel-hotel terbaik di Kuta Alam dari 119 ulasan hotel dengan nila rata-rata 8.6.
Simak ulasan terbaru dari pelanggan Pegipegi.