Hotel di Wonogiri

Hotel Diafan





Hotel Diafan sebuah hunian yang berlokasi di Wonogiri. Suasana ruangan yang bersih dan nyaman, cocok bagi Anda yang akan berlibur atau mengadakan kunjungan bisnis. Lokasi yang strategis sehingga mudah untuk diakses, dan harga yang terjangkau bisa menjadi pilihan akomodasi perjalanan Anda.



Azana Green Resort Pracimantoro






Azana Green Resort Pracimantoro sebuah hunian yang berlokasi di Wonogiri. Suasana ruangan yang bersih dan nyaman, cocok bagi Anda yang akan berlibur atau mengadakan kunjungan bisnis. Lokasi yang strategis sehingga mudah untuk diakses, dan harga yang terjangkau bisa menjadi pilihan akomodasi perjalanan Anda.

Puri Kamulyan Joglo Wonogiri




Vidia Homestay



Tentang Wonogiri
Nama Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa tidak bisa dilepaskan dari sejarah Wonogiri. Bermula dari sebuah kerajaan kecil di Nglaroh, Desa Pule, Selogiri, daerah ini menjadi saksi bagi perjuangan Raden Mas Said melawan kolonialisme Belanda. Seiring waktu, wilayah Wonogiri menjadi sebuah wilayah sendiri atau disebut kawedanan saat itu. Hari berdirinya pemerintahan sederhana Nglaroh itu diresmikan sebagai hari jadi Wonogiri, yaitu 19 Mei 1741.
Dengan luas mencapai 1.822,37 km2, ibu kota Wonogiri berada di Kecamatan Wonogiri. Secara administratif, Pemerintah Kabupaten Wonogiri membawahi 25 kecamatan dan 297 kelurahan. Ketela pohon atau singkong menjadi flora resmi Wonogiri, sementara fauna resminya dipilih jalak putih. Bersemboyan "Wonogiri Sukses", bersama-sama pemerintah dan masyarakat Wonogiri membangun daerah dengan penuh semangat, bekerja keras, dan kreatif guna meraih cita-cita.
Wonogiri mengandalkan sektor pertanian, perkebunan, industri, dan pariwisata untuk menggerakkan roda perekonomian daerah. Iklim tropis mendominasi wilayah Wonogiri. Suhu rata-rata Wonogiri berkisar antara 24 °C-32 °C. Pada bagian selatan Wonogiri, kawasan pegunungan kapur membentang dari perbatasan dengan Pacitan hingga Gunung Kidul. Berladang palawija yang bergantung pada curah hujan menjadi andalan penduduk untuk mencari penghidupan. Sementara pada bagian timur, utara, dan barat Wonogiri, kawasan ini lebih menunjang untuk area persawahan.
Keberadaan waduk buatan Gajah Mungkur berpengaruh besar pada kehidupan masyarakat setempat. Waduk ini menjadi sumber penghidupan sebagian besar penduduk, terutama dalam mendukung sistem irigasi persawahan di sekitarnya. Di sisi lain, menyebut nama Wonogiri otomatis teringat dengan Waduk Gajah Mungkur. Tak heran jika waduk terbesar di Jawa Tengah ini menjadi destinasi wisata favorit di Wonogiri.
Akses ke Wonogiri
Agar perjalanan Anda ke Wonogiri berlangsung dengan aman dan nyaman, berikut adalah beberapa informasi yang penting untuk diperhatikan:
Pesawat
Untuk akses menuju Wonogiri yang lebih efektif, Anda dapat memanfaatkan moda transportasi pesawat. Walaupun tidak memiliki bandara, namun Anda bisa memilih penerbangan menuju Solo.
Bandara
Tidak ada pesawat langsung menuju Wonogiri. Namun, Anda bisa menggunakan pesawat dan turun di Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo, Solo. Dari Solo Anda melanjutkan perjalanan darat ke Wonogiri. Pilihan kendaraan yang tersedia antara lain bus, mobil travel, atau sewa kendaraan dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 40 menit.
Pesawat yang beroperasi
Hampir semua maskapai nasional melayani penerbangan menuju Solo dari kota-kota besar di Pulau Jawa, Bali, dan Kalimantan. Beberapa pesawat yang beroperasi adalah Garuda Indonesia, Lion Air, Batik Air, Wings Air, NAM Air, Sriwijaya Air, AirAsia, Airfast Indonesia, dan Citilink.
Kereta Api
Kalau Anda penggemar kereta api, Stasiun Purwosari, Solo menjadi tujuan perjalanan Anda. Stasiun Purwosari menempati percabangan jalur menuju Surabaya (jalur utama) dan Wonogiri (jalur lintas cabang). Dari Stasiun Purwosari, Anda tinggal menyambung perjalanan ke Stasiun Wonogiri dengan Railbus Bathara Kresna, dengan perhentian di Stasiun Solo Kota, Sukoharjo, Pasar Nguter, dan berakhir di Wonogiri. Jalur kereta ini unik karena lintasannya melewati salah satu ruas jalan utama di Solo dan memakan waktu tempuh sekitar 1 jam 30 menit.
Bus
Bus adalah salah satu transportasi andalan masyarakat Wonogiri. Banyak perusahaan bus yang membuka rute Jakarta-Wonogiri, seperti Putra Mulya, Tunggal Dara, Tunggal Daya, Gajah Mungkur, Sari Giri, dan RAYA. Bahkan, bus-bus yang beroperasi di rute tersebut tergolong baru dan memiliki fasilitas unggul, termasuk bus tingkat (double decker). Kelas yang dilayani pun bervariasi, mulai dari ekonomi, eksekutif, super eksekutif, hingga VIP. Perjalanan bus antarkota akan berakhir di Terminal Giri Adipura, yang berlokasi di Lingkungan Brumbung, Kaliancar, Selogiri.
Area Populer di Wonogiri
Untuk melengkapi perjalanan Anda di Wonogiri, kunjungi beberapa area populer berikut ini:
Wonogiri
Kecamatan Wonogiri merupakan salah satu kecamatan sekaligus ibu kota Kabupaten Wonogiri. Berada di sisi utara wilayah kabupaten, sisi barat kota Wonogiri berbatasan dengan perbukitan yang dikenal masyarakat sebagai Gunung Gandul. Wonogiri menjadi jantung pemerintahan dan pusat ekonomi kabupaten yang berada pada ketinggian 141 meter di atas permukaan laut.
Beberapa destinasi wisata unggulan Kabupaten Wonogiri termasuk dalam wilayah kecamatan ini. Waduk Gajah Mungkur menjadi primadona dan berjarak sekitar 30 menit dari pusat keramaian Wonogiri. Beberapa tujuan wisata lainnya juga layak Anda kunjungi, seperti wisata alam Gunung Gandul, Petilasan Kaliwerak, Petilasan Gunung Giri, dan Bukit Gantole di Desa Sendang.
Selogiri
Berada di sisi utara wilayah kabupaten, Selogiri adalah pintu menuju pusat kota Wonogiri dan daerah lainnya. Anda akan menemukan gerbang kota di Selogiri sebagai tanda memasuki Kabupaten Wonogiri. Berlokasi di ketinggian sekitar 106 meter di atas permukaan laut, perekonomian Selogiri bergantung pada pertanian, UMKM, dan wisata.
Pada sektor pariwisata, beberapa tujuan wisata kerap ramai disinggahi turis lokal. Anda bisa berkunjung ke Taman Tugu Pusaka, Sendang Siwani, Prasasti Nglaroh, dan Wisata Pemancingan Nangger. Bagi pecinta wisata alam dapat menjelajahi Dusun Melati, Desa Keloran yang dikenal memiliki tujuh air terjun, antara lain Air Terjun Batu Anjlok, Kedung Dandang, dan Watu Kandang.
Paranggupito
Apabila Anda berniat wisata pantai di Wonogiri, maka Paranggupito bisa jadi pilihan. Paranggupito adalah satu-satunya wilayah di Wonogiri yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Panjang garis pantai di Paranggupito mencapai 15 km dengan ombak tipikal laut selatan yang besar dan kencang.
Pantai Nampu, Pantai Nglojok, dan Pantai Sembukan adalah sebagian pantai yang sering dikunjungi wisatawan. Selain terkenal oleh pesona pantainya, industri UMKM Paranggupito turut berperan besar bagi perekonomian wilayah, seperti kerajinan anyaman bambu, pertukangan, mebel, dan cabe jamu. Berada di tepi laut membuat industri pengolahan makanan seperti rumput laut dan gula kelapa banyak dijumpai, serta aneka hasil laut, misalnya ikan dan lobster.
Manyaran
Bagi penggemar wayang kulit, berkunjung ke Wonogiri harus mampir ke Manyaran. Berada di sisi barat Wonogiri, di Manyaran terdapat beberapa desa yang menjadi sentra kerajinan wayang kulit. Desa Kepuhsari salah satunya, berjarak sekitar 1 jam 4 menit dari pusat kota Wonogiri.
Di Kepuhsari, hampir semua penduduknya ahli membuat wayang kulit. Bagi penduduk Manyaran, wayang kulit tidak hanya sekadar menyalurkan hasrat berseni, tetapi juga menjadi tumpuan mata pencaharian. Selain menjual berbagai bentuk wayang kulit, wisata edukasi juga menjadi kegiatan menarik yang bisa dilakukan di Kepuhsari. Anda bisa melihat atau mengikuti workshop pembuatan wayang, melukis wayang, berlatih gamelan, dan mendalang.
Pracimantoro
Kecamatan Pracimantoro berada di sisi selatan Kabupaten Wonogiri. Pegunungan kapur mendominasi hampir 60% wilayah Pracimantoro, sehingga menghadirkan daya tarik tersendiri bagi peneliti dan turis yang ingin menjelajahi isi perut bumi. Di Pracimantoro terdapat Museum Karst Indonesia (MKI), sebuah museum karst paling besar di Asia Tenggara, persisnya di Desa Gebangharjo dan dikelilingi oleh perbukitan kapur Gunung Sewu.
Wonogiri memang dilintasi oleh karst Gunung Sewu yang terbentang dari Gunungkidul, Wonogiri, dan Pacitan. Beberapa gua yang populer adalah Gua Putri Kencana, Gua Sodong, dan Gua Tembus Pracimantoro. Selain itu, terdapat pula petilasan bersejarah seperti Makam Ki Nerang Kusumo, Makam Sutokusumo, dan Makam Ananta Kusumo di Desa Sumber Agung.
Transportasi di Wonogiri
Angkutan Pedesaan
Bagi Anda yang hendak mengunjungi kecamatan di wilayah Kabupaten Wonogiri, bisa mengandalkan angkutan pedesaan antar kecamatan. Terdapat sekitar 22 trayek yang dilayani oleh angkutan ini. Beberapa trayek tersebut melayani tujuan berikut, seperti Wonogiri-Pijiharjo, Baturetno-Pracimantoro, Ngadirojo-Jatipuro, Nguntoronadi-Baturetno, Jatisrono-Bulukerto, dan Wonogiri-Jatipuro.
Angkot
Ingin berkeliling kota Wonogiri? Anda bisa memanfaatkan angkutan kota yang tersedia di Wonogiri. Terdapat tiga trayek angkutan kota yang berangkat dari Terminal Angkutan Kota Wonogiri. Ketiga trayek tersebut adalah tujuan Wonokarto-Giriwono-Terminal Induk Giri Adipura-Kecamatan Selogiri, tujuan Pasar Pokoh-Perumnas Jurug, dan tujuan Wuryorejo-Obyek Wisata Sendang Asri.
Sewa mobil/motor
Jika Anda memutuskan berkeliling dan berwisata di Wonogiri dengan mobil, menyewa mobil bisa jadi pilihan bijak. Di Wonogiri cukup mudah menemui jasa sewa kendaraan yang bisa dipakai untuk berwisata, acara keluarga, atau kegiatan lain yang memerlukan dukungan transportasi. Anda bisa menyewa dengan sopir atau lepas kunci, durasi 12 jam atau 24 jam, dan pilihan kendaraan beragam. Namun, harga sewa yang tercantum biasanya belum termasuk BBM dan parkir, maka Anda perlu menyiapkan bujet khusus untuk itu.
Lainnya
Transportasi Online
Kehadiran transportasi online memberikan kemudahan bagi masyarakat Wonogiri, terutama untuk mengakses tempat-tempat yang selama ini belum terjangkau angkutan kota atau angkutan pedesaan. Meski bersaing dengan ojek konvensional, nyatanya keberadaan transportasi online bisa membantu mobilitas warga dari satu tempat ke tempat lain dengan mudah.Kuliner Wonogiri
Nasi Tiwul
Berbahan dasar tepung gaplek, nasi tiwul terlihat asing bagi Anda yang tidak biasa. Warna nasi tiwul sedikit kecoklatan dengan samar-samar rasa manis singkong. Kalori nasi tiwul lebih rendah daripada beras putih, sehingga cocok disantap oleh Anda yang punya masalah dengan sistem pencernaan.
Di Wonogiri, nasi tiwul dihidangkan bersama urap sayuran, sambal bawang, dan lauk pilihan, seperti ayam, nila, atau gerih. Kalau Anda belum terbiasa dengan nasi tiwul, bisa memilih tiwul campur yang sudah dicampur nasi putih. Salah satu tempat yang dapat dikunjungi untuk menyantap nasi tiwul adalah Pondok Degan di Dungklepu Kulon, Giritontro.
Cabuk
Cabuk merupakan sejenis sambal dengan tekstur sedikit lembek dan berwarna hitam. Rasa cabuk pedas, tetapi di saat bersamaan juga terasa sedikit pahit dan getir. Aromanya cukup menyengat khas biji tanaman wijen. Cabuk sering menjadi teman bersantap nasi tiwul dan mudah ditemui sebagai makanan sehari-hari masyarakat Wonogiri.
Biasanya, cabuk dijual berbentuk gulungan daun pisang berukuran 10 cm. Penambahan racikan bumbu dalam cabuk, seperti bawang putih, cabe, gula jawa, parutan kelapa, dan daun kemangi muda membuat rasa cabuk menjadi lebih istimewa. Anda dapat membeli cabuk di toko oleh-oleh atau di Pasar Kota Wonogiri.
Bakso dan Mie Ayam
Wonogiri memang identik dengan bakso dan mie ayam. Bakso lezat di kota-kota besar bisa dipastikan berasal dari racikan pedagang bakso asal Wonogiri. Tekstur bakso dari Wonogiri memang berbeda, lebih kenyal, gurih daging sapi terasa kuat, dan kuah bening lezat dari rebusan tulang sapi. Maka, kurang sah rasanya jika Anda mampir ke Wonogiri tetapi belum menyantap langsung bakso di tanah asalnya. Beberapa warung bakso populer yang bisa Anda kunjungi adalah Mie Ayam Bakso Gajah Mungkur, Mie Ayam Bakso Super Jumbo Pak H. Bagong 234, dan Bakso & Mie Ayam Jempol.
Tempe Benguk
Kacang koro adalah hasil pertanian Wonogiri yang mudah ditemui selain kacang mete. Melimpahnya kacang koro membuat penduduk mengolah kacang ini menjadi tempe benguk. Tempe benguk mempunyai warna sedikit kehitaman, tidak putih seperti tempe kedelai. Biasanya, tempe ini diolah menjadi sengek, hidangan tempe dengan santan berempah khas Wonogiri. Selain itu, tempe benguk juga bisa dibuat menjadi keripik tempe. Anda bisa membeli olahan tempe benguk di pasar tradisional Wonogiri dengan harga murah.
Pindang
Jika di daerah Sumatra hidangan pindang identik dengan ikan, maka di Wonogiri bahan dasar pindang justru daging kambing. Pindang kambing berasal dari tepung singkong yang dimasak menjadi bubur, ditambah dengan tulang, kikil, dan jeroan kambing. Aroma pindang ini memang unik dan menjadi hidangan favorit masyarakat Wonogiri. Apalagi, jika disajikan di atas selembar daun jati. Salah satu tempat Anda bisa mencicipi pindang kambing otentik adalah Warung Sinem, di Dusun Sambirejo, Desa Ngadirojo, Wonogiri.
Hotel di Wonogiri
Ingin bermalam untuk menikmati suasana Wonogiri? Anda dapat dengan mudah menemukan hotel di Wonogiri yang terletak di sekitar lokasi wisata. Sementara itu, jika mencari hotel di pusat kota Wonogiri, Anda pun sudah bisa melakukan online hotel booking jauh-jauh hari sebelum waktu kunjungan. Berikut beberapa penginapan di Wonogiri sebagai referensi Anda saat berkunjung.
Budget
Di daerah Giriwoyo Anda bisa menjumpai homestay yang berlokasi tak jauh dari pantai. Rumah-rumah penduduk dialihfungsikan menjadi tempat penginapan yang ramah di kantong. Cocok untuk Anda yang senang melakukan perjalanan dengan bujet ketat. Dengan kisaran harga mulai Rp200.000, Anda bisa menikmati beberapa fasilitas yang tersedia, seperti pendingin ruangan, televisi, air mineral gratis, dan area parkir.
Menengah
Hotel Wonogiri kelas menengah bintang dua atau bintang tiga tepat untuk memenuhi kebutuhan akomodasi Anda selama di Wonogiri. Hotel ini mengusung harga mulai sekitar Rp300.000 dengan fasilitas cukup lengkap, seperti tempat tidur, pendingin ruangan, kamar mandi pribadi, koneksi WiFi, dan restoran. Semua tersedia demi kenyamanan Anda saat menginap. Beberapa di antaranya juga menawarkan fasilitas meeting dan kolam renang.
Umumnya, akomodasi ini berlokasi di pusat kota Wonogiri, sehingga Anda bisa mengakses beberapa tempat dengan mudah. Misalnya, pusat perbelanjaan, ATM, pasar, dan tempat makan. Namun, bagi Anda yang ingin menjelajahi Museum Karst Indonesia, tersedia pula penginapan bernuansa resor di daerah Pracimantoro.
Catatan penting
Mengenakan baju yang nyaman
Kenakan dan bawa pakaian berwarna cerah, berbahan ringan, dan mudah menyerap keringat. Matahari bisa bersinar sangat terik pada siang hari, terutama jika Anda pergi ke daerah pegunungan kapur atau pantai. Memakai baju yang nyaman akan membuat Anda lebih leluasa beraktivitas.
Menggunakan sunblock
Jangan lupa mengoleskan losion tabir surya atau sunblock agar kulit Anda tidak kering dan terbakar sinar matahari karena terlalu banyak berkegiatan di luar ruangan.
Siapkan uang tunai
Pastikan uang tunai selalu mengisi dompet Anda, khususnya jika berniat menjelajahi tempat wisata di pelosok Wonogiri. ATM hanya berada di pusat kota. Hampir semua tempat makan dan toko mengandalkan pembayaran tunai untuk setiap transaksi, sehingga lebih aman jika Anda menyediakan sejumlah uang tunai sesuai bujet yang ditetapkan.
Sewa kendaraan
Menyewa mobil dengan supir cocok bagi Anda yang baru pertama kali datang ke Wonogiri, terutama saat ingin menjelajahi kawasan pantai di selatan Wonogiri. Ruas jalan sempit, berkelok-kelok, dan tikungan tajam bisa jadi menantang bagi Anda yang belum terbiasa melintasi jalur selatan Wonogiri. Apalagi, tidak banyak petunjuk menuju pantai-pantai tersebut.
Perbanyak minum air putih
Mengingat cuaca panas adalah sahabat Anda selama berada di Wonogiri, disarankan bagi Anda untuk selalu sedia dan mengonsumsi air putih. Apalagi jika Anda banyak melakukan kegiatan wisata di luar ruangan, Anda wajib membekali diri dengan air putih untuk mencegah dehidrasi, sehingga liburan akan terasa lebih nyaman.
Ulasan Hotel di Wonogiri
Agar Anda tidak salah pilih!
Temukan referensi hotel-hotel terbaik di Wonogiri dari 4 ulasan hotel dengan nila rata-rata 8.8.
Simak ulasan terbaru dari pelanggan Pegipegi.