Hotel di Rembang

favehotel Rembang







Nikmati kenyamanan menginap anda bersama favehotel Rembang
Favehotel Rembang menawarkan 100 kamar, beberapa ruangan pertemuan dan Ballroom serta kolam renang dan ‘favehotel Lounge and Bar’ untuk menghabiskan waktu Anda.



Pollos Hotel & Gallery







Pilihan akomodasi yang ideal untuk Pasangan, Backpacker dan Liburan Keluarga.
Bagi Anda yang menginginkan kualitas pelayanan Baik dan memuaskan Polos Hotel & Gallery Rembang adalah pilihan yang tepat. Karena akomodasi ini menyediakan fasilitas memadai dan pelayanan yang tetap terjaga mutunya. Pollos Hotel & Gallery Rembang memiliki segala fasilitas penunjang bisnis untuk Anda dan kolega.

Hotel Kencana Rembang






Penginapan transit yang nyaman dan modern di Jalur Pantura
Hotel Kencana adalah salah satu hotel yang ada di Rembang dengan lokasi berada di jalur pantura tepatnya di jalan Diponegoro 79 Rembang. Tepat di seberang hotel adalah kantor Bupati Rembang, gedung DPRD serta gedung pertemuan Balai Kartini. Akses dekat dengan Taman Rekreasi Pantai Kartini, jajanan kuliner, pusat bisnis serta ATM center. Mempunyai 56 kamar, resto, musholla serta area parkir .

Tiongkok Kecil Heritage Lasem







Akomodasi Ideal untuk Memulai Penjelajahan Anda di Kota Rembang
Terletak di Rembang, Bandung, Tiongkok Kecil Heritage Lasem menyediakan pelayanan yang ramah dan fasilitas modern. Dengan lokasi yang strategis penginapan ini menjamin para tamu dengan mudah mencapai tempat-tempat menarik dan akses yang mudah ke destinasi yang wajib di kunjungi di kota ini.

Tentang Rembang
Berdasarkan catatan sejarah, Rembang merupakan sebuah kota yang cukup tua di nusantara yakni dimulai pada tahun 1336. Kabupaten Rembang memiliki kisah yang tak bisa dipisahkan dari nama Dampo Awang dan Sunan Bonang. Kala itu Dampo Awang berselisih dengan Sunan Bonang, dan terjadilah sebuah pertikaian. Dampo Awang tak bisa menahan amarahnya ketika bertemu Sunan Bonang dan langsung menyerangnya lebih dulu. Namun, Sunan Bonang dengan mudah mengalahkan Dampo Awang. Dampo Awang diikat dalam kapalnya lalu Sunan Bonang menendang kapal tersebut hingga karam (kerem dalam bahasa Jawa) dan sebagian mengambang. Kisah inilah yang menjadi asal-usul nama Rembang yakni dari kata 'Kerem' yang berarti karam dan 'Kemambang' dari arti mengambang di air. Namun, hingga kini sejarah Rembang masih memiliki banyak versi.
Lokasinya yang berada di pelabuhan membuat Kota Rembang tempo dulu banyak didatangi saudagar. Termasuk para saudagar Tionghoa yang datang untuk berdagang dan menetap di sana. Kemudian mereka berbaur dengan masyarakat setempat hingga berkeluarga dan memiliki anak cucu. Hal ini banyak ditemui di daerah Lasem, para saudagar Tionghoa tersebut lambat laun semakin bertambah dan banyak dari daratan Cina juga datang ke Lasem. Sehingga muncullah suatu perkampungan masyarakat Tionghoa yang disebut dengan pecinan. Tidak heran jika di wilayah lasem juga kerap disebut sebagai 'Little Tiongkok'. Selain sebagai saudagar, masyarakat kampung pecinan tersebut juga memiliki mata pencarian sebagai petani garam, petani gula aren, hingga pedagang batik.
Di kampung Pecinan terdapat bangunan khas budaya Tionghoa yang didominasi warna merah terang. Warna ini dianggap sebagai pembawa keberuntungan bagi masyarakat setempat. Hingga kini bangunan tersebut masih terawat meskipun ada beberapa yang tidak digunakan. Selain itu, Rembang memiliki buah wisata yang khas. Buah ini memiliki rasa mirip seperti cola jika dimakan. Rembang tentu berkaitan erat dengan pahlawan emansipasi wanita R.A Kartini. Terdapat pula wisata-wisata alam yang indah untuk dikunjungi ketika berada di kota ini.
Akses ke Rembang
Menuju Rembang bisa dilakukan melalui jalur darat. Lokasinya pun strategis dan mudah dijangkau. Rembang berada di dalam jalur Pantura dan merupakan kota perbatasan antara dua provinsi yakni Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Pesawat
Kereta Api
Salah satu moda transportasi darat yang bisa dipilih adalah kereta api. Selain efisien dan nyaman, dengan kereta api Anda akan sampai ke tempat tujuan tanpa khawatir terjebak macet.
Stasiun
Rembang dahulu memiliki stasiun yang ramai digunakan masyarakat, namun di penghujung tahun 1990-an stasiun tersebut ditutup. Jadi jika Anda ingin ke Rembang menggunakan moda transportasi kereta api sebaiknya turun di Stasiun Semarang Tawang. Lalu Anda harus menuju ke Terminal Terboyo. Sesampainya di terminal tersebut Anda bisa meneruskan perjalanan ke Rembang menggunakan bus ke arah Surabaya. Kemudian Anda bisa turun di Terminal Rembang.
Kereta yang Beroperasi
Ada beberapa kereta api menuju ke Semarang dari Jakarta. Anda bisa memilih naik dari Stasiun Pasar Senen atau Stasiun Gambir. Jika dari Stasiun Pasar Senen kereta api yang bisa dipilih adalah Tawang Jaya dan Jaya Baya. Sedangkan bila dari Stasiun Gambir kereta yang bisa Anda gunakan adalah Argo Muria, Argo Anggrek, Bangun Karta, Argo Sindoro, dan Sembrani. Apabila Anda berangkat menggunakan kereta dari Surabaya menuju Semarang, Anda dapat naik KA Maharani dari Stasiun Pasar Turi Surabaya menuju Stasiun Semarang Poncol.
Bus
Anda dapat mencapai Rembang menggunakan bus kota antar provinsi. Jika Anda berangkat dari Surabaya bisa memilih bus jurusan Semarang. Bus berangkat dari Terminal Purabaya dan berakhir di Terminal Terboyo, Semarang. Dalam perjalanannya, bus antar kota antar provinsi ini transit di Terminal Rembang dan Anda bisa turun di terminal ini. Lokasi Terminal Rembang sendiri berada di tempat yang strategis. Jarak tempuh dari Surabaya menuju Rembang memakan waktu sekitar 4 jam. Bila Anda berangkat dari Jakarta dan dari arah barat, Anda dapat menggunakan bus menuju arah Terminal Terboyo, Semarang. Setelah itu Anda ganti bus jurusan Rembang. Waktu yang ditempuh dari Semarang menuju Rembang sekitar 2 jam.
Area Populer di Rembang
Rembang memiliki beberapa area yang populer di kalangan masyarakat. Baik masyarakat setempat maupun wisatawan yang datang ke Rembang.
Kawasan Pecinan Lasem
Seperti yang sudah diceritakan sebelumnya, Lasem menjadi pusat kegiatan warga Tionghoa tempo dulu. Masyarakat ini juga membuat sebuah perkampungan yang kental dengan nuansa budaya Cina. Warna merah terang mendominasi hampir di sebagian besar sudut rumah yang ada di sini. Ketika berada di kawasan Cina Kecil, Lasem, Anda akan serasa berada di abad ke-18 dengan bangunan khasnya.
Kawasan Lasem tidak jauh dari pusat kota, hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit berkendara. Salah satu spot foto Instagramable adalah di Gang Karangturi 4. Jika beruntung, Anda juga bisa menyaksikan pertunjukan kesenian masyarakat Tionghoa seperti Liang Liong.
Desa Selopuro
Area lain yang juga ramai dikunjungi adalah Watu Congol, yakni berupa batu yang berada di perbukitan Desa Selopuro, Lasem, Rembang. Konon, batu tersebut merupakan jelmaan kepala ular yang terpisah dari badan dan ekornya. Puncak bukit ini ramai dikunjungi saat akhir pekan, terutama oleh remaja yang ingin mengambil foto.
Setelah puas berfoto, Anda bisa mencicipi buah durian khas pegunungan yang banyak dijual oleh warga di sekitarnya. Lokasinya tidak jauh dari jalur Pantura sehingga mudah diakses. Saat berada di batu untuk berfoto, Anda harus berhati-hati dan tetap memperhatikan aspek keamanan karena terkadang batu menjadi licin terlebih setelah hujan.
Transportasi di Rembang
Bus
Masyarakat Rembang menggunakan moda transportasi bus kota untuk bepergian jarak jauh di kota-kota sekitar Rembang dan Provinsi Jawa Tengah atau Jawa Timur. Adapun bus antar kota dan antar provinsi di Rembang antaranya:
- Rembang - Jakarta
- Rembang - Semarang
- Rembang - Surabaya
- Rembang - Kudus
- Rembang - Pati
- Rembang - Jepara
- Rembang - Blora
Bus tersebut terdiri dari beberapa kelas dan tipe. Mulai dari kelas Ekonomi maupun Bisnis. Anda bisa memilihnya ketika berlibur di Rembang sesuai dengan kebutuhan.
Angkot
Transportasi umum lain yang menjadi favorit warga Rembang adalah Angkudes atau Angkutan Pedesaan. Angkutan ini terbilang unik, karena menggunakan motor roda tiga yang dimodifikasi menjadi kendaraan penumpang. Pada dasarnya motor roda tiga ini digunakan untuk mengangkut barang. Namun di Rembang digunakan sebagai angkutan warga pedesaan sekitar kota. Seperti halnya ojek, Angkudes bisa naik dan turun di mana saja dan tidak harus ke terminal. Di sisi lain, keberadaan Angkudes menjadi saingan secara langsung maupun tidak langsung bagi angkutan kota di Rembang.
Tempat Wisata di Rembang
Berada di wilayah pesisir membuat Rembang memiliki destinasi wisata alam unggulan berupa pantai-pantai yang indah. Sementara itu di bagian tengah kota terdapat wilayah perbukitan yang tak kalah indah. Berikut beberapa rekomendasi tempat wisata di Rembang yang bisa Anda kunjungi.
Pantai
Pantai Karang Jahe
Pantai Karang Jahe menjadi salah satu pantai primadona di Lasem. Lokasinya berada di Punjulharjo, Rembang. Yang menjadi daya tariknya adalah hamparan pasir putihnya yang indah ditambah ribuan pohon cemara di sekelilingnya. Di pantai ini Anda bisa menemukan banyak serpihan karang yang menyerupai jahe sehingga masyarakat menamakannya Pantai Karang Jahe.
Aksesnya pun cukup mudah karena berada di Jalan Rembang – Lasem KM 7.5. Pengelola wisata juga melengkapinya dengan beragam fasilitas agar pengunjung dapat berfoto di spot yang Instagramable. Seperti ayunan di dekat pantai yang menjadi tempat favorit para remaja.
Tiket masuk | : Rp2.000–Rp5.000* (biaya parkir) |
Jam operasional | : 24 jam* |
Pantai Wates
Selain Pantai Karang Jahe, pantai menarik berikutnya adalah Pantai Wates. Pantai Wates berada di Kecamatan Kaliori, Rembang. Keindahan pantainya tidak kalah dengan pantai-pantai tropis di Wilayah Indonesia Timur. Untuk menemukan lokasi pantai juga tidak sulit karena terdapat banyak papan penunjuk arah menuju pantai.
Saat pertama kali masuk ke kawasan pantai, Anda akan melewati pohon-pohon cemara yang indah. Pantai juga memiliki dermaga yang menjorok. Tak jauh dari lokasi juga terdapat rumah-rumah makan yang menyajikan makanan laut.
Tiket masuk | : Rp8.000–Rp12.000* |
Jam operasional | : 08.00–18.00 WIB |
Pulau Gede
Rembang juga memiliki pulau kecil nan indah untuk Anda kunjungi. Pulau tersebut adalah Pulau Gede yang berada di utara pesisir Rembang. Dari bibir Pantai Wates ke Pulau Gede dapat ditempuh sekitar 40 menit. Untuk menyeberang Anda bisa menyewa perahu nelayan yang siap mengantar setiap harinya.
Sesampainya di Pulau Gede Anda bisa melakukan kegiatan seru seperti snorkeling, camping, dan menikmati indahnya senja. Meski namanya Pulau Gede, tetapi ukuran pulau ini sangat kecil yakni hanya sekitar 1 kilometer persegi. Bagi yang ingin camping, pengelola menyediakan paket peralatan yang Anda butuhkan seharga Rp450.000*. Sedangkan untuk menyeberang Anda perlu membayar Rp250.000*.
Tiket masuk | : Rp250.000* (termasuk penyeberangan) |
Jam operasional | : 24 jam* |
Alam
Hutan Mangrove Pasar Banggi
Lokasi pertama yang menjadi favorit warga Rembang dan sekitarnya adalah Hutan Mangrove Pasar Banggi. Dari pusat Kota Rembang Anda bisa berjalan ke arah timur menuju Lasem. Letaknya berada di desa Pasar Banggi, Rembang. Hutan mangrove ini memiliki luas sekitar 2 ha dan memanjang hingga 1 km. Area sekitar hutan mangrove dilengkapi jalan setapak sehingga memudahkan Anda untuk menyusurinya. Hutan Mangrove Pasar Banggi banyak dikunjungi oleh masyarakat terutama di akhir pekan dan musim liburan sekolah.
Tiket masuk | : Rp2.000–Rp5.000* |
Jam operasional | : 08.00–17.00 WIB |
Waduk Panohan
Tempat wisata lain yang wajib Anda kunjungi adalah Waduk Panohan yang berada di Gunem, Rembang. Waduk ini dibangun untuk keperluan irigasi warga sekitar. Karena keindahan panoramanya, Waduk Panohan pun menjelma menjadi destinasi wisata favorit warga Rembang maupun wisatawan. Di sana, Anda bisa melihat pemandangan memanjakan kedua tebing yang terletak di tengah waduk. Dari pusat kota, waduk ini dapat ditempuh sekitar 30 menit berkendara.
Tiket masuk | : Rp15.000* |
Jam operasional | : 08.00–17.00 WIB |
Wisata religi
Pasujudan Sunan Bonang
Rembang juga memiliki area populer yang berhubungan dengan aspek religius. Selain wihara, tempat yang dapat Anda kunjungi adalah Pasujudan Sunan Bonang. Lokasinya berada di timur Kota Rembang, yakni di Desa Bonang, Kecamatan Sluke, Rembang. Untuk mencapai petilasan Anda harus naik turun anak tangga terlebih dahulu.
Selama di perjalanan, Anda akan ditemani pemandangan dan suasana yang asri. Di tempat inilah dahulu Sunan Bonang bersujud mendekatkan diri pada Sang Pencipta. Kini, Pasujudan Sunan Bonang ramai dikunjungi masyarakat untuk berziarah. Bukan hanya oleh masyarakat Rembang dan sekitarnya saja, tetapi juga para wisatawan.
Patung Buddha Tidur
Patung Buddha Tidur tidak hanya ada di Thailand, tapi juga di Rembang. Patung ini berada di Vihara Ratanavana Arana, Lasem atau tepatnya di desa Sendang Coyo. Dari Jalan Raya Pantura Lasem, pintu masuk ke wihara membutuhkan waktu sekitar 5 menit berjalan kaki. Tidak hanya menampilkan Sang Buddha yang tertidur, di sini juga diceritakan tentang beberapa riwayat hidup Sang Buddha mulai dari lahir hingga mencapai kesempurnaan. Panjang patung ini adalah 14 meter dengan posisi tidur miring ke kanan. Konon, posisi inilah yang menggambarkan Sang Buddha meninggal dunia. Di sekitar wihara juga terdapat miniatur Candi Borobudur.
Tiket masuk | : Gratis* |
Jam operasional | : 08.00-16.00 WIB |
Lainnya
Alun-alun Rembang
Berada di pusat kota, Alun-alun Rembang juga dekat dengan Masjid Agung Rembang di sisi barat. Terdapat pula para penjual kuliner kaki lima dengan harga terjangkau. Saat melintas jalur Pantura Semarang-Surabaya, Anda bisa beristirahat sejenak di sini. Pada saat tertentu, Alun-alun Rembang digunakan sebagai pusat kegiatan pertunjukan seni dan budaya seperti konser musik. Di hari Minggu, alun-alun digunakan untuk aktivitas olahraga warga. Alun-alun terlihat semakin semarak saat malam hari dengan lampu berwarna-warni.
Tiket masuk | : Gratis* |
Jam operasional | : 24 jam* |
*Harga dapat berubah sewaktu-waktu
Kuliner Rembang
Kurang lengkap rasanya jika berkunjung ke suatu kota tanpa menikmati kuliner khasnya. Kuliner di Rembang memang beragam dan sedikit banyak dipengaruhi masakan-masakan Tionghoa, terutama di wilayah Lasem dan sekitarnya. Berikut rekomendasi kuliner Rembang yang bisa Anda coba bersama keluarga.
Kelo Mrico
Dalam masyarakat Rembang dan sekitarnya, Kelo berarti sayuran berkuah. Banyak orang yang menyebut jika kuliner ini merupakan favorit para sopir bus dan truk. Karena banyak di jual di warung-warung makan sepanjang jalur Pantura yang kerap didatangi oleh para sopir. Meski dikenal sebagai makanan sopir, justru kuliner inilah yang menjadi ciri khas Kota Rembang.
Kelo Mrico adalah makanan olahan ikan laut dengan kuah segar berbumbu merica. Makanan ini sangat pas bagi Anda pencinta kuliner pedas. Dijamin keringat akan bercucuran saat Anda menikmatinya. Salah satu warung makan yang menjual Kelo Mrico dapat ditemui di warteg-warteg Pantura. Harganya pun terjangkau mulai dari Rp12.000* per porsi.
Urap Latoh
Jika urap pada umumnya terbuat dari sayuran berupa kacang panjang, sawi, kubis, dan parutan kelapa, ada yang berbeda dengan Urap Latoh. Meskipun memiliki bahan sama, urap khas Rembang ini menambahkan bahan lain yaitu latoh. Latoh merupakan jenis rumput laut dengan warna hijau terang dan memiliki bulatan kecil di ujungnya.
Keunikan lain dari latoh adalah cita rasa asin yang menghasilkan rasa unik saat dipadu dengan sambal. Makin lengkap jika disajikan bersama nasi liwet atau tempe goreng. Untuk mencicipinya, Anda bisa mengunjungi Komplek RTH Desa Dasun tepatnya di Warung Apung. Satu porsinya sekitar Rp10.000*.
Sate Sarepeh
Umumnya sate disajikan dengan bumbu kacang atau kecap. Namun berbeda dengan Sate Sarepeh di Rembang. Sate ini disajikan dengan bumbu sambal bersantan. Tidak kalah dengan sate berbumbu kacang, Sate Sarepeh memiliki cita rasa lezat dan gurih perpaduan antara bumbu santan dan ayam. Racikan bumbu Sate Sarepeh menggunakan gula merah, santan, dan rempah lainnya. Penjual Sate Sarepeh di Rembang yang cukup dikenal adalah Bu Slamet. Lokasinya berada di Jalan Yos Sudarso Rembang. Harga per porsinya mulai dari Rp20.000*.
Kaoya Dudul atau Kaoya Lontar
Nama kue tradisional ini sebenarnya adalah Kaoya Lontar, karena makannya harus ‘ndudul’ atau menekan salah satu sisinya, banyak orang menyebutnya dengan Kaoya Dudul. Bahan dasarnya berupa beras ketan yang manis dan gurih. Makanan ini kaya akan gula putih dan gula jawa sehingga terasa manis.
Kaoya Dudul dijual per ikat dengan harga mulai dari Rp7.000. Mendapatkannya tidaklah terlalu sulit, Anda bisa membelinya di sentra oleh-oleh Rembang atau datang langsung ke sentra pembuat Kaoya Dudul di Desa Sendangmulyo, Gunem. Kini, Kaoya Dudul mulai dikreasikan dengan bahan lain seperti kacang hijau. Rasanya yang legit, cocok dijadikan oleh-oleh.
*Harga dapat berubah sewaktu-waktu
Hotel di Rembang
Selama di Rembang Anda tidak perlu khawatir akan menginap di mana. Hotel di Rembang Jawa Tengah, khususnya hotel murah di Rembang bisa Anda temukan dengan mudah.
Budget
Hotel Rembang, baik yang murah ataupun menengah, umumnya terletak di lokasi-lokasi yang cukup strategis. Bagi Anda yang ingin bepergian dengan cara backpacker, Anda bisa memilih Hotel Kencana Rembang sebagai tempat melepaskan lelah. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp250 ribuan* per malam.
Menengah
Bagi Anda yang memiliki bujet sedikit berlebih, Anda bisa menginap di hotel kelas menengah seperti favehotel Rembang. Tarif sewa kamar per malam mulai dari Rp300 ribuan*. Di hotel kelas ini, Anda bisa menikmati fasilitas kamar ber-AC, kolam renang outdoor, restoran untuk tempat bersantap, dan akses internet gratis.
*Harga dapat berubah sewaktu-waktu
Catatan penting
Jaga keindahan tempat wisata
Tetap jaga kondisi dan kelestarian lokasi wisata. Terutama bila lokasi wisata tersebut masuk dalam kategori wisata alam. Seperti tidak membuang sampah sembarangan dan tidak merusak fasilitas maupun ekosistem yang ada. Penting juga bagi Anda untuk selalu memperhatikan adat istiadat masyarakat setempat.
Selalu bersikap sopan
Apabila mengunjungi destinasi wisata yang berupa tempat ibadah, seperti masjid, wihara, dan sebagainya gunakanlah pakaian yang sopan. Meski Anda tidak sedang melakukan kegiatan ibadah. Hal ini untuk menghormati dan menjaga norma kesopanan di tempat ibadah.
Ulasan Hotel di Rembang
Agar Anda tidak salah pilih!
Temukan referensi hotel-hotel terbaik di Rembang dari 175 ulasan hotel dengan nila rata-rata 8.4.
Simak ulasan terbaru dari pelanggan Pegipegi.