Hotel di Lima Puluh Kota
Harau View Homestay



Akomodasi yang tak kalah nyaman dan terjangkau. Harau View Homestay sebuah penginapan yang luar biasa berlokasi strategis. Pilihan yang fantastis untuk mendapatkan pengalaman yang tidak terlupakan. Nikmati layanan professional, penuh perhatian, dan ramah demi kenyamanan Anda selama menginap.



Efniati Homestay


Haraoma Homestay

Sarilamak Homestay



Puti Sari Banilai Homestay



Haulaso Homestay



Haulaso Homestay sebuah hunian yang berlokasi di Harau. Suasana ruangan yang bersih dan nyaman, cocok bagi Anda yang akan berlibur atau mengadakan kunjungan bisnis. Lokasi yang strategis sehingga mudah untuk diakses, dan harga yang terjangkau bisa menjadi pilihan akomodasi perjalanan Anda.

Tentang Lima Puluh Kota
Wilayah timur dan utara dari Kabupaten Lima Puluh Kota berbatasan langsung dengan Provinsi Riau, sedangkan batas bagian barat dan selatan adalah sejumlah kabupaten lain yang berada di dalam Provinsi Sumatra Barat. Di bagian selatan, Lima Puluh Kota berbatasan dengan Kabupaten Sijunjung dan Kabupaten Tanah Datar. Sementara itu, Kabupaten Agam dan Kabupaten Pasaman menandai batas wilayah Lima Puluh Kota di bagian barat.
Sejarah pembentukan wilayah Lima Puluh Kota tercatat dalam dua tambo, yakni catatan historis mengenai asal-usul dan silsilah nenek moyang Suku Minangkabau. Kedua tambo tersebut mengisahkan bahwa awal terbentuknya Kabupaten Lima Puluh Kota ditandai oleh kedatangan 50 rombongan dari Pariangan Padang Panjang yang hendak mencari daerah permukiman baru di area kaki Gunung Sago.
Pencarian kawasan tempat tinggal baru tersebut dimaksudkan untuk mengurangi kepadatan penduduk di wilayah Kerajaan Pariangan. Dengan dipimpin oleh Datuak Sri Maharajo Nan Banego, kelima puluh rombongan yang diutus pemimpin Kerajaan Pariangan melakukan pencarian permukiman baru ke arah barat, timur, dan utara. Rombongan tersebut menemukan kawasan Lima Puluh Kota di bagian utara, sedangkan bagian barat dan timur menjadi cikal bakal terbentuknya Kabupaten Agam dan Tanah Datar.
Meski wilayahnya sudah mulai terbentuk pada masa kerajaan kuno di Pulau Sumatra, Kabupaten Lima Puluh Kota baru diresmikan sebagai wilayah administratif dalam provinsi pada tahun 1945. Hal ini ditandai dengan diangkatnya Syahfiri Sutan Pangeran sebagai bupati pertama yang memimpin Lima Puluh Kota. Untuk mengenang catatan sejarah mengenai pembentukan wilayah, angka "50" yang mewakili 50 rombongan dari Kerajaan Pariangan juga disematkan pada bagian tengah lambang kabupaten.
Akses ke Lima Puluh Kota
Kabupaten Lima Puluh Kota dapat diakses melalui jalur darat dan udara. Jalur darat yang melewati jalur Lintas Sumatra kerap dipilih oleh wisatawan yang berasal dari Provinsi Sumatra Barat maupun sejumlah provinsi tetangga yang berada di sekitarnya. Sementara itu, jalur udara menjadi pilihan terbaik bagi wisatawan yang datang dari Provinsi Sumatra Selatan serta dari luar Pulau Sumatra.
Pesawat
Pesawat menjadi pilihan transportasi utama untuk mendapatkan perjalanan yang nyaman dalam waktu singkat. Meski memiliki tarif yang lebih mahal dibandingkan jenis transportasi lainnya, hal ini sebanding dengan kenyamanan yang akan Anda dapatkan selama perjalanan.
Kabupaten Lima Puluh Kota sebenarnya telah memiliki area dan fasilitas bandara sendiri. Bandara Piobang yang berlokasi di Nagari Piobang kembali diaktifkan pada awal tahun 2019 untuk mendukung sarana transportasi di sekitar wilayah kabupaten. Kini, bandara tersebut sedang dalam masa pembangunan dan perbaikan untuk mengoptimalkan layanan penerbangan komersial maupun militer.
Meski demikian, Bandara Piobang saat ini masih belum dapat digunakan sebagai pangkalan transportasi jalur udara. Sebagai gantinya, Anda dapat memilih Bandara Internasional Minangkabau di Kota Padang yang menjadi bandara terdekat untuk mengakses wilayah Lima Puluh Kota. Dari Bandara Minangkabau, perjalanan menuju pusat Kabupaten Lima Puluh Kota dapat dilanjutkan melalui jalur darat. Perjalanan tersebut dapat ditempuh dalam waktu 4 jam.
Bandara
Beroperasi secara resmi pada tahun 2005, Bandara Internasional Minangkabau (Kode IATA: PDG) merupakan pangkalan udara yang melayani penerbangan untuk Kota Padang serta sejumlah daerah di sekitarnya, seperti Bukittinggi dan Padang Pariaman. Selain itu, bandara ini juga dapat dijadikan tujuan bagi wisatawan dari luar Pulau Sumatra yang ingin berkunjung ke Kabupaten Lima Puluh Kota.
Meski telah menjadi bandara bertaraf internasional, Bandara Minangkabau masih mengadaptasi unsur-unsur budaya dari masyarakat Minang. Selain nama bandara yang diambil dari nama etnis di Provinsi Sumatra Barat, bangunan bagian depan bandara juga didesain menggunakan konsep atap rumah gadang yang menjadi rumah tradisional Suku Minangkabau.
Saat ini, Bandara Internasional Minangkabau baru memiliki satu terminal yang digunakan untuk penerbangan domestik dan internasional. Fasilitas yang tersedia di area bandara meliputi airport lounge, kafe, restoran cepat saji, ATM Center, minimarket, toko suvenir, dan area bermain untuk anak-anak.
Pesawat yang beroperasi
Sejumlah maskapai ternama beroperasi di Bandara Internasional Minangkabau untuk melayani penerbangan domestik maupun internasional. Garuda Indonesia, Lion Air, Batik Air, Wings Air, dan Sriwijaya Air adalah beberapa maskapai penerbangan lokal yang melayani penerbangan domestik di bandara ini. Maskapai-maskapai tersebut menghubungkan Kota Padang dengan berbagai kota besar di Indonesia, meliputi Jakarta, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Palembang, Bengkulu, dan Batam.
Sementara itu, AirAsia menjadi salah satu maskapai penerbangan internasional yang mengoperasikan armadanya di Bandara Internasional Minangkabau. Maskapai ini melayani penerbangan dari dan menuju Kota Kuala Lumpur di Malaysia. Maskapai internasional lain yang menghadirkan layanan penerbangan di Bandara Minangkabau adalah Saudia, maskapai milik Saudi Arabia yang menjadi transportasi jamaah haji embarkasi Sumatra Barat.
Bus
Bus Antar-Kota Antar-Provinsi yang juga dikenal dengan sebutan Bus AKAP menjadi pilihan transportasi darat yang bisa Anda gunakan untuk mengakses Kabupaten Lima Puluh Kota. Karena harga tiketnya yang terjangkau, bus ini sering dijadikan mode transportasi utama oleh wisatawan yang datang dari kota dan kabupaten di dalam wilayah Provinsi Sumatra Barat maupun provinsi-provinsi lain di Pulau Sumatra.
Bus AKAP umumnya menawarkan dua jenis kelas penumpang, yakni kelas ekonomi dan eksekutif. Tiket bus sendiri dapat dipesan melalui media dan aplikasi daring atau dibeli langsung di loket terminal yang tersedia di masing-masing daerah.
Area Populer di Lima Puluh Kota
Dengan luas wilayah yang mencapai 3.354 kilometer persegi, Kabupaten Lima Puluh Kota memiliki 13 kecamatan dan 180 kelurahan. Dari sejumlah wilayah bagian tersebut, berikut adalah beberapa kawasan populer di Lima Puluh Kota yang banyak diminati sebagai tujuan wisata.
Sarilamak
Sarilamak adalah ibu kota Kabupaten Lima Puluh Kota yang berada dalam cakupan daerah Kecamatan Harau. Sebagai ibu kota kabupaten, pusat pemerintahan dan kantor pejabat daerah sepenuhnya berlokasi di Sarilamak. Saat singgah di Sarilamak, Anda dapat berkunjung ke Kantor Bupati Lima Puluh Kota untuk melihat keunikan gaya arsitektur gedung yang mengadaptasi bentuk atap rumah gadang.
Sebagian besar penduduk yang tinggal di daerah pinggiran Sarilamak memiliki mata pencaharian sebagai petani. Suasana kekeluargaan serta panorama cantik khas daerah pertanian akan langsung terasa begitu Anda menginjakkan kaki di kawasan tersebut.
Payakumbuh
Sebelum pusat pemerintahan dipindahkan ke Sarilamak pada tahun 2004, Payakumbuh menjadi ibu kota pertama dari Kabupaten Lima Puluh Kota. Meski tidak lagi dijadikan sentra pemerintahan kabupaten, Payakumbuh tetap menjadi kawasan yang cukup populer dikunjungi wisatawan.
Seperti halnya sebagian besar daerah di Kabupaten Lima Puluh Kota, Payakumbuh menghadirkan sederet objek wisata alam sebagai daya tarik utama. Beberapa destinasi alam menarik yang bisa Anda kunjungi di daerah ini adalah gua batu kapur Ngalau Indah, hamparan hijau perbukitan Panorama Ampangan, serta kawasan air terjun Sarasah Murai.
Bukik Barisan
Bukik Barisan atau Bukit Barisan adalah wilayah kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Omeh, Mungka, Suliki, dan Pangkalan Koto Baru. Menurut tambo, catatan historis daerah Minangkabau, kawasan yang kini menjadi Kecamatan Bukik Barisan dulunya merupakan bagian hulu dari perairan Kampar Kanan.
Nama Bukik Barisan sendiri diambil dari kondisi topografinya yang didominasi oleh kawasan perbukitan. Di kecamatan ini terdapat banyak bukit dengan ketinggian yang beragam, seperti Bukit Gadap, Bukit Bonai, Bukit Bungsu, Bukit Sanggua, dan Bukit Tabiang Tarah. Beberapa deretan bukit tersebut juga dijadikan sebagai destinasi wisata karena keindahan alam dan panoramanya.
Harau
Harau merupakan satu dari 13 wilayah kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota. Dengan Tanjung Pati sebagai ibu kotanya, Kecamatan Harau menawarkan potensi wisata alam yang menjadi salah satu daya tarik utama bagi wisatawan lokal maupun yang berasal dari luar daerah.
Objek wisata yang dianggap paling populer di Kecamatan Harau adalah Lembah Harau. Lokasi dari kawasan wisata alam yang terdiri dari ngarai, air terjun, dan lembah sungai ini juga dekat dengan Payakumbuh, wilayah kecamatan lain di Kabupaten Lima Puluh Kota. Lembah Harau menghadirkan destinasi indah nan menarik dengan sentuhan modern bertemakan suasana pedesaan Eropa bernama Harau Dream Park.
Transportasi di Lima Puluh Kota
Pilihan transportasi umum di Kabupaten Lima Puluh Kota tidak begitu beragam. Meski demikian, ketersediaan transportasi tersebut tetap akan membantu Anda dalam perjalanan wisata ke sejumlah destinasi menarik.
Angkot
Angkutan Kota di Lima Puluh Kota berupa mobil mikrolet yang dapat menampung 10-12 orang dalam sekali perjalanan. Armada Angkutan Kota umumnya dapat ditemukan dengan mudah di sekitar area pasar setiap kecamatan. Tarifnya cukup bervariasi, mulai dari Rp6.000 hingga Rp10.000, tergantung pada jarak perjalanan yang Anda tempuh.
Sewa mobil/motor
Sebagai alternatif dari Angkutan Kota yang telah memiliki trayek atau jalur perjalanan tertentu, Anda bisa menyewa kendaraan roda dua atau roda empat saat berwisata di Lima Puluh Kota. Tarif sewa motor umunya dimulai dari Rp50.000 per hari, sedangkan tarif awal untuk sewa mobil adalah sekitar Rp350.000 untuk 12 jam pemakaian.
Tempat Wisata di Lima Puluh Kota
Saat ini, Kabupaten Lima Puluh Kota menjadi salah satu destinasi wisata menarik di Provinsi Sumatra Barat. Keberadaan beragam cagar budaya, wisata alam, dan situs sejarah menjadi daya tarik sekaligus potensi wisata utama yang ditawarkan Lima Puluh Kota. Dari berbagai objek wisata yang tersedia, berikut adalah beberapa rekomendasi destinasi di Lima Puluh Kota yang harus masuk dalam agenda wisata Anda.
Alam
Lembah Harau
Lembah Harau merupakan destinasi wisata alam berupa ngarai yang diapit dua bukit cadas terjal. Ketinggian ngarai ini mencapai 150 meter dengan tebing yang tersusun dari batu-batu pasir. Lembah Harau menawarkan panorama alam yang sungguh cantik, terutama bila dinikmati pada sore hari. Batu-batu pasir yang menyusun tebing terjal tersebut akan terlihat berwarna-warni karena pantulan dari cahaya matahari yang mulai tenggelam.
Karena pesona keindahan alamnya, Lembah Harau dianggap sebagai salah satu ikon pariwisata yang paling populer di Kabupaten Lima Puluh Kota. Selain tebing terjal tinggi yang merupakan bentukan alam, di sekitar area wisata ini juga terdapat sejumlah destinasi lainnya, seperti air terjun dan sarana rekreasi keluarga Harau Dream Park.
Harga tiket | : Rp5.000* (tiket masuk) dan Rp10.000-Rp20.000 (untuk wahana) |
Jam operasional | : 24 jam |
Gua Ngalau Indah
Berjarak 20 menit perjalanan dari Payakumbuh, Ngalau Indah menawarkan pesona gua alam di tengah daerah perbukitan yang masih terjaga keasriannya. Di dalam area gua, Anda akan disuguhi susunan stalagtit dan stalagmit serta deretan bebatuan alam dengan beragam bentuk unik. Batu-batu yang menjadi bagian dari gua ini memiliki bentuk yang menyerupai payung, jamur, kelambu, hingga kepala gajah. Ada pula Batu Gong di dekat area pintu masuk yang dapat menghasilkan pantulan suara alat musik gong saat dipukul.
Terlepas dari keindahan dan keunikannya, Anda disarankan untuk selalu berhati-hati saat menjelajahi bagian dalam Gua Ngalau Indah. Pasalnya, gua ini menjadi tempat tinggal bagi kawanan kelelawar dan burung walet yang bergelantungan atau bersarang di langit-langit gua.
Harga tiket | : Rp5.000*-Rp10.000* |
Jam operasional | : 24 jam |
Kapalo Banda Taram
Kapalo Banda Taram sebenarnya merupakan danau saluran irigasi yang berfungsi mengairi daerah perkebunan di Desa Taram, Kecamatan Payakumbuh. Namun, karena keindahan lanskap serta latar belakang perbukitan yang menakjubkan, danau irigasi ini juga dibuka sebagai destinasi wisata. Wisatawan yang datang dari dalam maupun luar daerah kerap menjadikan Kapalo Bunda Taram sebagai lokasi untuk mengabadikan momen liburan dan berburu foto Instagrammable.
Jika telah puas menikmati suasana di sekitar danau yang sejuk dan segar, Anda dapat menyewa perahu rakit untuk menjelajahi wilayah perairan di danau ini. Sensasi menyusuri danau dengan daerah perbukitan hijau sebagai latar belakangnya tentu akan menjadi pengalaman berlibur yang mengesankan.
Harga tiket | : Rp20.000* |
Jam operasional | : Senin-Minggu, pukul 08.00-17.30 |
Budaya/Sejarah
Pusako Rumah Gadang Sungai Baringin
Rumah Gadang Sungai Baringin merupakan kawasan wisata budaya dan sejarah yang menjadi salah satu kebanggaan masyarakat Minangkabau. Seperti namanya, bangunan ini mengadaptasi bentuk dan gaya arsitektur rumah tradisional dari daerah Minang. Unsur bangunan serta furnitur dan perabotan yang berada di seluruh bagian rumah juga masih bersifat tradisional.
Di area halaman, Anda akan disambut oleh sepasang lumbung padi yang pernah digunakan oleh wanita-wanita Minang pada masa lampau. Sementara itu, dinding-dinding rumah yang terbuat dari kayu jati dihiasi oleh beraneka motif ukiran Minangkabau, seperti saik galamai dan itiak pulang patang.
Harga tiket | : Rp5.000* |
Jam operasional | : Sabtu-Kamis, pukul 08.00-17.00 dan Jumat, pukul 10.00-17.00 |
Lainnya
Pemandian Batang Tabik
Saat berwisata di Kabupaten Lima Puluh Kota, sempatkan waktu untuk rehat dan menyegarkan diri sejenak dengan berkunjung ke Pemandian Batang Tabik. Pemandian alam ini terkenal akan mata airnya yang jernih dan segar. Selagi berenang, Anda bahkan dapat melihat dengan jelas beragam jenis ikan yang berenang bebas di mata air.
Selain area pemandian dengan mata air alami, di kawasan ini juga tersedia kolam renang biasa dengan fasilitas penyewaan pelampung atau perahu karet. Dengan begitu, Anda dapat mengajak anak-anak dan seluruh anggota keluarga untuk berenang bersama sekaligus menikmati keindahan kawasan pemandian alam.
Harga tiket | : Rp4.000* |
Jam operasional | : Sabtu-Rabu, pukul 13.00-15.00, dan Jumat, pukul 08.00-12.00 dan pukul 13.00-15.00 |
*Harga dapat berubah sewaktu-waktu
Kuliner Lima Puluh Kota
Berwisata di Lima Puluh Kota tak akan terasa lengkap tanpa menjelajahi cita rasa dari beragam kuliner lokal dan sajian khas yang tersedia. Berikut adalah beberapa rekomendasi kuliner khas unik dan lezat yang harus Anda cicipi saat singgah di Kabupaten Lima Puluh Kota.
Pongek Situjuah
Pongek Situjuah adalah olahan buah nangka yang berasal dari Nagari Situjuah, Kabupaten Lima Puluh Kota. Olahan ini menjadi salah satu kudapan tradisional yang banyak digemari penduduk lokal serta wisatawan.
Untuk membuat Pongek Situjuah, buah nangka dicampur dengan santan dan racikan bumbu yang terdiri dari daun limau, serai, daun salam, kunyit dan daunnya, laos, jahe, serta sejumlah bahan rempah lain. Campuran tersebut kemudian dimasak dalam belanga dan dibakar di atas kayu bakar selama sehari semalam. Jika penasaran dengan cita rasa manis dan gurih dari Pongek Situjuah, Anda dapat berkunjung ke Rumah Makan Pongek 'OR' Situjuah yang berlokasi di jalan perbatasan Situjuah dan Payakumbuh.
Bongko
Kudapan khas Lima Puluh Kota lainnya yang tidak kalah lezat adalah bongko. Penganan ini merupakan campuran dari tepung beras dan pandan yang dibungkus dengan daun suji.
Bongko lebih banyak diminati saat bulan Ramadan sebagai kudapan manis yang disantap di awal waktu berbuka puasa. Meski demikian, di hari-hari biasa pun Anda dapat menemukan bongko di pasar-pasar tradisional daerah Sarilamak, Payakumbuh, dan Tanjung Pati.
Rendang Talua
Talua berarti telur dalam bahasa Minangkabau. Tidak seperti rendang khas Padang pada umumnya yang menggunakan daging sapi sebagai bahan utama, rendang talua–seperti namanya–termasuk ke dalam olahan telur. Hal ini pula yang menjadikan rendang talua khas Kabupaten Lima Puluh Kota terasa unik dan menarik untuk dicoba.
Rendang talua tidak dihidangkan sebagai makanan utama, melainkan sebagai buah tangan dalam bentuk kemasan. Adonan telur bercampur garam dan tepung tapioka dimasak bersama bumbu rendang, lengkap dengan paduan rasanya yang gurih dan pedas. Anda dapat menemukan makanan lokal nan unik ini dengan berkunjung ke Dapoer Rendang Riry di Jalan Tan Malaka KM 4, Payakumbuh.
Satai Danguang Danguang
Sajian satai dengan kuah berwarna cokelat kekuningan ini berasal dari daerah Danguang Danguang di Kabupaten Lima Puluh Kota. Dibandingkan dengan satai padang yang telah lebih dulu populer, irisan daging satai Danguang Danguang memiliki ukuran yang lebih besar. Selain itu, aroma rempah pada bumbu kuahnya juga tercium lebih tajam karena campuran kaldu, kunyit, serta merica.
Satai Danguang Danguang umumnya dihidangkan bersama ketupat dan keripik balado. Untuk membuktikan kelezatan sajian ini, berkunjunglah ke Rumah Makan Sate Kacang Rivai Danguang Danguang di Guguak VIII Koto atau ke Sate Danguang Danguang Nan Lamo di Jalan Sudirman, Payakumbuh.
Karabu Baluik
Karabu baluik atau kerabu belut adalah kuliner khas Lima Puluh Kota yang terkenal pula hingga ke sejumlah daerah di Ranah Minang. Dengan irisan belut sebagai bahan utamanya, sajian ini diolah bersama cabai keriting, bawang merah, bawang putih, dan jeruk nipis.
Cita rasa gurih, pedas, dan sedikit asam akan memanjakan lidah saat Anda mencicipi karabu baluik. Salah satu tempat yang bisa Anda kunjungi untuk mencoba sajian ini adalah Rumah Makan Karabu Baluik Siit yang berada di Jalan Imam Bonjol, Payakumbuh.
Hotel di Lima Puluh Kota
Akomodasi merupakan salah satu hal terpenting yang harus dipertimbangkan setiap Anda pergi berlibur atau berwisata. Jika Lembah Harau serta sejumlah situs sejarah di Sumatra Barat menjadi tujuan wisata Anda selanjutnya, simak terlebih dahulu informasi mengenai fasilitas hotel di Harau dan Kabupaten Lima Puluh Kota berikut ini.
Budget
Jika Anda ingin berlibur dengan anggaran yang lebih murah, hotel bujet bisa menjadi pilihan akomodasi utama. Hotel dalam kategori ini hanya memasang tarif kurang dari Rp300.000 per malam. Meski demikian, Anda tetap bisa mendapatkan layanan penginapan yang terbilang nyaman. Harau View Homestay, salah satu hotel bujet di Lima Puluh Kota, bahkan menghadirkan penginapan terjangkau yang istimewa karena lokasinya dekat dengan objek wisata Lembah Harau.
Menengah
Dengan tarif per malam berkisar antara Rp350.000-Rp500.000, hotel menengah menawarkan akomodasi yang dilengkapi sejumlah fasilitas tambahan, seperti restoran, kafe, serta layanan kamar. Sejumlah hotel menengah di Kabupaten Lima Puluh Kota juga menyediakan layanan untuk perjalanan bisnis dengan hadirnya aula pertemuan atau ruang rapat.
Villa
Di Kabupaten Lima Puluh Kota, Anda juga dapat menemukan akomodasi berupa vila untuk keperluan wisata bersama rombongan teman atau keluarga. Selain menawarkan fasilitas penginapan yang lebih luas, lokasi vila biasanya tak jauh dari sejumlah kawasan wisata populer. Dengan begitu, Anda dapat lebih mudah menjangkau destinasi liburan yang diinginkan.
Catatan penting
Di bawah ini adalah beberapa hal penting yang harus diperhatikan saat Anda menjadikan Kabupaten Lima Puluh Kota sebagai tujuan wisata.
Memesan Akomodasi dan Transportasi Jauh-jauh Hari
Kabupaten Lima Puluh Kota mengalami peak season pada awal, akhir, serta pertengahan tahun. Jika berencana untuk berlibur pada waktu-waktu tersebut, pastikan Anda sudah memesan tiket transportasi dan akomodasi jauh-jauh hari. Dengan begitu, Anda tidak akan mengalami masalah kehabisan tiket, penginapan yang penuh, atau bujet liburan yang membesar karena banyaknya permintaan.
Membawa Payung atau Jaket
Lima Puluh Kota memiliki curah hujan yang terbilang tinggi. Saat musim kemarau pun, terkadang turun gerimis atau hujan dengan intensitas rendah. Agar perjalanan wisata yang telah direncanakan tidak terkendala cuaca, Anda disarankan untuk selalu membawa payung, jaket, atau baju hangat sebagai persiapan.
Kunjungi Festival Tahunan
Setiap tahun pada minggu pertama atau minggu kedua di bulan Agustus, masyarakat Lima Puluh Kota merayakan festival seni, pameran kuliner lokal, dan berbagai pertunjukan dalam Pasa Harau Art & Culture Festival. Untuk berpartisipasi dalam festival tahunan ini, Anda dapat menjadwalkan kunjungan pada waktu festival yang telah ditentukan.
Ulasan Hotel di Lima Puluh Kota
Agar Anda tidak salah pilih!
Temukan referensi hotel-hotel terbaik di Lima Puluh Kota dari 2 ulasan hotel dengan nila rata-rata 8.8.
Simak ulasan terbaru dari pelanggan Pegipegi.