Hotel di Bayah
OYO 2471 Swarna Raya





OYO 2471 Swarna Raya is located in the heart of the business area of West Java
OYO 2471 Swarna Raya is located in the heart of the business area of West Java Which is safe, comfortable, away from the noise of city and suitable for businessman and expatriates.



Sawarna BimBim Seaview Homestay



Pilihan akomodasi yang ideal untuk Pasangan, Backpacker dan Liburan Keluarga.
Sawarna BimBim Seaview Homestay sebuah hunian yang berlokasi di Lebak Banten. Suasana ruangan yang bersih dan nyaman, cocok bagi Anda yang akan berlibur atau mengadakan kunjungan bisnis. Lokasi yang strategis sehingga mudah untuk diakses, dan harga yang terjangkau bisa menjadi pilihan akomodasi perjalanan Anda.

Villa Mutiara Sawarna




Sawarna Little Hula Hula





Terletak di Wangun, Banten, Sawarna Little Hula Hula berjarak 300 meter dari Pantai Sawarna. Akomoda
Di resor, semua kamar meliputi balkon. Di Sawarna Little Hula Hula, kamar-kamarnya memiliki AC dan TV layar datar.

The Sawarna View



Tentang Bayah
Nama Bayah kemungkinan berasal dari bahasa Arab yang bermakna "sumpah setia". Hal ini karena Banten pernah menjadi tempat penyiaran agama Islam yang coraknya cukup kental. Agama Islam masuk secara damai ke area Kesultanan Banten, dan menyebarkan pengaruhnya ke berbagai daerah.
Bayah menjadi bagian dari Kabupaten Lebak pada tanggal 29 Oktober 1828, yaitu ketika pemerintah kolonial Belanda melakukan perubahan wilayah di Lebak, dan membaginya menjadi lima distrik. Saat itu, Bayah menjadi bagian dari Distrik Cilangkahan. Belanda menjadikan Bayah sebagai pusat pertambangan batu bara serta perkebunan kelapa, dan menjadikan Bayah sebagai desa yang sibuk.
Bayah menjadi saksi pembangunan jalur kereta api sepanjang 90 km menuju Saketi, yang memakan banyak korban jiwa karena kondisi pekerjaan yang buruk. Jalur ini digunakan untuk mengangkut batu bara hasil tambang. Bayah juga pernah menjadi tempat tinggal Tan Malaka, salah satu pemikir Indonesia.
Bayah memiliki potensi wisata berupa pantai dan gua. Bayah memiliki beberapa pantai wisata seperti Tanjung Layar, Pasir Putih, Sawarna, Pulo Manuk, Seupang, Cianter, dan Karang Taraje. Sebagian besar pantai ini berada di pedesaan dan belum terlalu dikembangkan, sehingga panoramanya masih asri. Masyarakat sekitar mengelola sebagian besar fasilitasnya, seperti warung, toilet, dan tempat parkir.
Bayah juga memiliki gua wisata seperti Lalay Sawarna yang berlokasi di dekat Pantai Sawarna, Gua Seribu, serta Gua Arca yang berada di Sawarna Timur. Bayah juga menawarkan kuliner unik, terutama yang berasal dari Sawarna, seperti salai pisang, nasi ketan leumeung Sawarna, bolu cuket, ranginang (rengginang) Sawarna, oseng koleweh (keong laut), dan pecak mujair.
Akses ke Lebak
Akses menuju Lebak kini sudah semakin mudah. Ada sejumlah sarana transportasi yang bisa dimanfaatkan untuk mencapai daerah Lebak, terutama transportasi darat. Pasalnya, saat ini Lebak belum memiliki bandara sendiri.
Kereta Rel Listrik (KRL)
Saat ini, alat transportasi lain yang umum digunakan untuk mencapai Lebak adalah Kereta Rel Listrik (KRL). Transportasi KRL merupakan transportasi pengganti kereta api lokal yang telah berhenti beroperasi sejak 2017 lalu. Untuk memperluas jangkauan, ada 16 kali pemberangkatan KRL dari Tanah Abang menuju Rangkasbitung dan 19 kali pemberangkatan KRL dari Rangkasbitung menuju Tanah Abang.
Tarif KRL berbeda dengan kereta api lokal. KRL memberlakukan tarif progresif yaitu tergantung pada jarak yang ditempuh. Untuk 25 km pertama, tarif perjalanan adalah Rp3.000*. Setelah itu, 10 km berikutnya akan berlaku kelipatan Rp1.000*. Jarak antara Rangkasbitung dan Tanah Abang adalah 123,62 km. Berdasarkan jarak tersebut, tarif KRL Rangkasbitung–Tanah Abang adalah Rp8.000*. Jika Anda menggunakan kartu multi trip (KMT), saldo minimum yang harus tersedia adalah Rp13.000*.
Tiket KRL dapat dibeli dengan mudah dan tanpa pembatasan. Pengguna dapat membeli tiket untuk jadwal keberangkatan terdekat. Keberangkatan pertama dari Rangkasbitung–Tanah Abang adalah pukul 04.00 WIB. Sementara itu, keberangkatan terakhir adalah pukul 20.40 WIB. Dari Tanah Abang ke Rangkasbitung, keberangkatan pertama yaitu pukul 05.50 WIB dan keberangkatan terakhir pukul 21.45 WIB. Setiba di Rangkasbitung, suasana di sekitar stasiun biasanya cukup ramai karena letaknya berdekatan dengan Pasar Rangkas. Ada pula banyak angkutan kota berwarna merah di sekitar stasiun yang dapat digunakan untuk bepergian ke mana saja di Rangkasbitung.
Pesawat
Jika berasal dari luar pulau, Anda dapat menggunakan pesawat menuju Bandara Soekarno-Hatta terlebih dahulu, kemudian melanjutkan perjalanan dengan transportasi darat.
Bus
Menuju Rangkasbitung, ada transportasi umum berupa bus yang bisa digunakan oleh wisatawan. Perjalanan dapat dimulai dari Tanjung Priok dengan menaiki bus Primajasa jurusan Priok–Rangkasbitung. Harga tiket adalah Rp32.000* per orang. Perjalanan menuju Terminal Mandala, Rangkasbitung, dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 3 jam.
Ketika tiba di terminal, ada banyak tukang ojek yang menawarkan jasa untuk mengantarkan Anda menuju ke berbagai daerah di Lebak. Anda bisa menyewa salah satunya setelah sebelumnya bernegosiasi mengenai harga.
*Harga dapat berubah sewaktu-waktu
Area Populer di Lebak
Lebak juga memiliki area populer yang bisa Anda kunjungi untuk melengkapi perjalanan.
Bayah
Salah satu area populer di Lebak adalah Bayah. Wilayah Bayah merupakan salah satu dari 28 kecamatan di Kabupaten Lebak. Desa Bayah Barat, pusat pemerintahan Kecamatan Bayah, adalah desa yang mengalami perkembangan pesat. Kecamatan ini secara geografis juga berada di selatan Pulau Jawa. Itulah sebabnya, pesisir pantainya menawarkan tempat-tempat menawan.
Beberapa pantai yang terkenal di Bayah adalah Pantai Bayah, Pantai Sawarna, Pantai Tanjung Karang, Pantai Pulomanuk, Pantai Karang Taraje, dan sebagainya. Sejak dahulu, Bayah dikenal sebagai tempat penambangan batubara. Pada zaman penjajahan Jepang, rel kereta api rute Saketi–Bayah dengan jarak 90 km dibangun untuk mengangkut hasil penampangan tersebut. Konon, pembangunan tersebut memakan korban jiwa sejumlah 93.000 orang romusha.
Pada sisi utara, Bayah berbatasan dengan Kecamatan Cibeber. Sementara itu, pada sisi selatan, Bayah berbatasan dengan Samudera Hindia. Pada sisi barat berbatasan dengan Kecamatan Panggarangan dan pada sisi timur berbatasan dengan Kecamatan Cilograng.
Akses menuju Bayah sangat mudah. Ada banyak rute yang dapat ditempuh. Dari Rangkasbitung, Anda bisa melewati Gunung Kencana, Malingping, dan tiba di Bayah. Pantai-pantai di Bayah memiliki ciri khas tersendiri. Dengan suasana sekitar yang masih alami dan sepi, tempat ini cocok menjadi tempat bersantai. Gelombang laut di pantai tergolong besar, ada banyak batu-batu karang yang berbentuk unik di sekitar bibir pantai.
Transportasi di Lebak
Selama berada di Lebak, Anda tentu membutuhkan transportasi umum untuk bepergian dari satu tempat ke tempat lain. Perlu diketahui bahwa tempat wisata di Lebak antara yang satu dengan yang lain cukup jauh. Jadi, Anda membutuhkan sarana transportasi yang memadai dan praktis. Ada beberapa pilihan yang bisa dipertimbangkan.
Bus
Sarana transportasi lain yang menghubungkan kota yang satu dengan yang lain adalah bus DAMRI. Bus ini menghubungkan Rangkasbitung, dengan kota-kota lain di sekitarnya, yaitu Cijaku, Serang, Gunungkencana, dan sebagainya.
Sewa mobil/motor
Pilihan yang memungkinkan bagi Anda untuk bergerak dengan mudah adalah menyewa kendaraan pribadi. Biaya sewa antara Rp250.000 sampai Rp300.000. Hal ini bisa menjadi bahan pertimbangan jika Anda bepergian dalam kelompok sehingga biaya transportasi dapat dibagi. Menyewa kendaraan juga akan lebih efektif jika Anda perlu membawa banyak perlengkapan berlibur.
Tempat Wisata di Lebak
Nama Lebak memang tidak sepopuler beberapa destinasi wisata lain di Indonesia. Namun, bagi para traveler sejati, Lebak dapat menjadi salah satu tujuan berkunjung yang seru. Pasalnya, objek wisata di Lebak tergolong menantang sekaligus memukau. Bagi Anda yang ingin menjelajahi Lebak, berikut sejumlah rekomendasi destinasi yang layak dikunjungi.
Pantai
Pantai Sawarna
Pantai Sawarna terletak di Kabupaten Lebak, tepatnya Desa Sawarna, Kecamatan Bayah. Dengan hamparan pasir putih serta pemandangan alam yang indah dan asri, objek wisata Sawarna tampak memikat. Tak heran, Pantai Sawarna menjadi salah satu destinasi wisata andalan di Kabupaten Lebak.
Berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, rata-rata ombak di Pantai Sawarna sangat besar, ekstrem, dan berarus kuat. Itulah sebabnya, banyak pelancong atau turis asing datang untuk menikmati olahraga surfing di Sawarna. Supaya semakin mengasyikkan, olahraga yang menantang ini memang harus dilakukan di lokasi yang tepat. Hal yang perlu diperhatikan, ada banyak karang di sekitar bibir pantai. Oleh karena itu, para peselancar yang ingin menaklukkan ombak di Pantai Sawarna harus benar-benar ahli dan profesional supaya terhindar dari risiko yang membahayakan jiwa.
Tiket masuk | : Gratis* |
Jam operasional | : 24 jam* |
Alam
Kebun Teh Cikuya
Anda juga dapat mengunjungi kebun teh Cikuya saat berkunjung ke Lebak. Letaknya di Desa Hegarmanah, Kecamatan Cibeber. Dari Rangkasbitung, kebun teh Cikuya dapat dijangkau dengan menggunakan minibus yang selalu padat. Ini adalah angkutan umum yang digunakan penduduk menuju Bayah, Malingping, dan Cikotok.
Kebun teh Cikuya berbatasan langsung dengan Sukabumi. Udaranya sangat sejuk dan menyegarkan. Dengan luas sekitar 120 hektare, ada banyak hal menarik yang bisa dilihat di kebun teh ini. Untuk menuju Cikuya, infrastruktur sudah cukup memadai. Perjalanan menuju lokasi cukup menyenangkan karena wisatawan dapat menikmati keindahan Lebak bagian selatan di perjalanan. Kebun teh Cikuya adalah asal mula produk teh oolong yang bernama Banten Tea. Selain enak, teh oolong dipercaya memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan. Tanaman teh diolah secara organik dan minim pupuk. Hasilnya, aroma dan rasa teh yang disajikan sangat berbeda.
Ketinggian lokasi kebun teh adalah pada 750-1.200 mdpl. Untuk menikmati pesona keindahannya, Anda bisa datang pada sore hari atau sebelum matahari terbenam. Tersedia sejumlah fasilitas di Cikuya, seperti tempat parkir, kafe, kamar mandi, serta restoran dan tempat istirahat.
Tiket masuk | : Rp5.000* per orang |
Jam operasional | : - |
Budaya/Sejarah
Desa Adat Baduy
Selain pantai, salah satu objek wisata menarik lain yang terdapat di Lebak adalah Desa Adat Baduy. Suku Baduy disebut juga Urang Kanekes atau Orang Kanekes. Mereka adalah sekelompok masyarakat adat yang mengisolasi diri dari dunia luar. Meskipun demikian, para pengunjung diperbolehkan datang untuk melihat langsung kehidupan mereka sehari-hari.
"Baduy" sebenarnya adalah sebutan yang diberikan kepada kelompok masyarakat ini oleh penduduk dari luar. Saat itu, para peneliti Belanda melihat kesamaan suku ini dengan kelompok Arab Badawi, yaitu kebiasaan nomaden (berpindah-pindah tempat). Selain itu, nama "Baduy" bisa juga berasal dari Sungai Baduy atau Gunung Baduy yang ada di wilayah tersebut.
Ada 3 lokasi tempat tinggal orang Baduy Dalam, yaitu Cikeusik, Cikertawana, dan Cibeo. Dari pusat kota Rangkasbitung, jarak menuju daerah ini adalah sekitar 40 km. Untuk mencapainya, sebagian perjalanan harus dilalui dengan berjalan kaki. Hal yang menarik diamati dari orang-orang Baduy adalah kepercayaan serta cara hidup mereka yang sangat tradisional. Di zaman yang modern, hal tersebut tentu langka dan mengundang rasa penasaran. Bukan hanya berkunjung, wisatawan juga diperbolehkan untuk menginap satu malam. Hanya saja, pengunjung wajib menuruti aturan yang berlaku di kawasan tersebut.
Salah satu kebiasaan masyarakatnya adalah selalu menggunakan pakaian putih dan biru tua. Mereka juga mengenakan ikat kepala putih. Jika bepergian, orang-orang Baduy Dalam tidak boleh menggunakan sarana transportasi. Mereka juga dilarang menggunakan alas kaki dan alat elektronik. Selain Baduy Dalam, ada pula Baduy Luar. Mereka adalah orang-orang yang keluar dari adat Baduy, bisa karena melanggar atau sengaja ingin mengeluarkan diri. Orang Baduy Luar sudah menggunakan elektronik, membangun rumah dengan alat bantu, bahkan mengenakan pakaian modern. Meskipun dilarang memotret ketika berkunjung ke kawasan ini, dapat melihat secara langsung adat istiadat masyarakat Baduy Dalam adalah pengalaman yang berbeda.
Tiket masuk | : Gratis* |
Jam operasional | : 24 jam* |
Museum
Museum Multatuli
Objek wisata menarik lain yang tak boleh dilewatkan saat berlibur ke Lebak adalah Museum Multatuli. Museum Multatuli dibangun untuk mengenang tokoh Belanda yang menolak paham kolonialisme di Indonesia. Di dalam museum terdapat benda-benda bersejarah terkait kolonialisme dan antikolonialisme yang dilihat dari berbagai sisi.
Museum Multatuli berada di Jl. Alun-alun Timur No. 8, Rangkasbitung. Letaknya di sebelah kanan Kantor Bupati, tepat di samping Perpustakaan Saidjah dan Adinda, perpustakaan yang paling besar di Banten. Lokasi museum adalah bekas bangunan Kewedanaan Rangkasbitung. Karena terletak di pusat kota, akses menuju Museum Multatuli sangat mudah.
Multatuli atau Eduard Douwes Dekker adalah salah satu tokoh penting bagi Indonesia. Ia meninggalkan sejumlah benda-benda bersejarah. Semua itu tersimpan di dalam bangunan seluas 1.842 meter. Salah satunya, novel Max Havelaar yang berbahasa Perancis (1876), lukisan wajah Multatuli, arsip-arsip Multatuli, tegel bekas rumah Multatuli, dan sebagainya. Selain itu, ada juga bukti surat-menyurat Multatuli dengan pejabat Hindia Belanda mengenai situasi masyarakat Lebak saat itu.
Ada 7 ruangan dalam museum ini yang dibagi atas 4 tema, yaitu sejarah datangnya kolonialisme di Indonesia, sejarah Lebak dan Banten, Multatuli dan karyanya, serta perkembangan Rangkasbitung pada masa kini. Gedung yang telah berdiri sejak 1923 tersebut memiliki desain interior modern dan gaya fraktal asimetris. Menariknya, museum ini tidak seperti museum kuno pada umumnya karena kisah sejarah yang ditampilkan menggunakan ilustrasi grafis kekinian.
Tiket masuk | : Gratis* |
Jam operasional | : 08.00–15.00 WIB |
Lainnya
Alun-alun Rangkasbitung
Alun-alun Rangkasbitung cocok bagi Anda yang senang menikmati suasana santai di area terbuka. Berada tepat di pusat kota, ruang publik ini selalu ramai oleh para pengunjung, khususnya pada sore hari. Dihiasi dengan pepohonan rindang, suasana di alun-alun sangat sejuk dan nyaman.
Bukan hanya bersantai, para pengunjung dapat menikmati jajanan khas daerah Lebak karena ada banyak penjaja makanan berkumpul di sekitarnya. Anda juga dapat berolahraga ringan untuk menjaga vitalitas tubuh. Selain itu, Alun-alun Rangkasbitung juga cocok sebagai tempat berkumpul bersama teman atau ketika ingin mengadakan sebuah acara bersama.
Tiket masuk | : Gratis* |
Jam operasional | : 24 jam* |
Perpustakaan Saidjah Adinda
Salah satu ikon Kabupaten Lebak adalah Perpustakaan Saidjah Adinda. Saidjah Adinda merupakan tokoh dalam karya Multatuli. Bentuk bangunan Saidjah Adinda adalah seperti leuit (lumbung padi milik masyarakat Suku Baduy). Di dalam perpustakaan ini, ada ribuan koleksi buku yang bisa diakses oleh masyarakat umum. Alamat perpustakaan Saidjah Adinda di Jalan Rt. Hardiwinangun Nomor 3, Rangkasbitung Barat, Rangkasbitung.
Tiket masuk | : Gratis* |
Jam operasional | : 08.00–15.00 WIB |
*Harga dapat berubah sewaktu-waktu
Kuliner Lebak
Selain dapat memiliki beragam destinasi wisata, Lebak juga menawarkan daya tarik kuliner yang berbeda. Masakan tradisional masyarakat setempat ini wajib dicoba karena rasanya yang khas.
Angeun Lada
Angeun Lada adalah sayur yang dicampur dengan daging kerbau atau sapi. Sayuran ini menggunakan daun walang. Masakan Angeun Lada juga dapat ditemukan di daerah Serang, Pandeglang, dan Lebak. Biasanya, sayuran ini adalah menu yang wajib disajikan pada hari-hari besar, seperti Lebaran. Rasanya tidak lengkap jika tidak menyediakan Angeun Lada saat kumpul keluarga.
Sate Bebek
Ini merupakan salah satu makanan khas di Cibeber, Kabupaten Lebak. Sate ini sebenarnya sama dengan sate biasa, hanya saja menggunakan daging bebek. Kuah yang digunakan adalah kuah khusus. Kuah ini merupakan olahan khusus gula merah yang dicampur dengan aneka bumbu penyedap, seperti daun serai, kunyit, merica hitam, ketumbar, dan sebagainya.
Leumeung (Lemang)
Lemang adalah makanan yang dapat ditemukan di daerah Malingping. Lemang terbuat dari beras ketan yang berbumbu dan ditambah santan kelapa kental. Lalu, adonan ini dimasukkan ke dalam bilah bambu dan dibakar hingga matang. Leumeung sangat nikmat disantap pada saat hangat, yaitu ketika bambu baru dibelah.
Jejorong
Jejorong adalah makanan tradisional yang berasal dari Lebak. Karena rasanya yang manis dan gurih, makanan ini biasa disajikan sebagai salah satu menu buka puasa. Namun, kue Jejerong juga bisa ditemukan kapan saja.
Kue Jejorong berbahan dasar tepung beras dan santan. Tepung beras dimasak bersama cairan santan. Setelah itu, adonan dimasukkan dalam wadah daun pisang. Bagian bawahnya diberi gula aren cair lalu dikukus sampai matang. Setelah sedikit mengeras, Jejorong pun siap disantap. Rasa kue ini manis dan gurih serta bertekstur lembut. Aroma daun pisang semakin membuat Jejorong terasa nikmat. Jajanan pasar ini bisa ditemukan dengan mudah di pasar-pasar.
Hotel di Lebak
Sangat penting bagi Anda untuk mempersiapkan akomodasi sebelum memulai perjalanan wisata. Apalagi jika destinasi yang dituju bukan destinasi yang terlalu populer. Biasanya, jumlah penginapan yang tersedia hanya terbatas. Ada beberapa Hotel di Rangkasbitung yang dapat dipilih sebagai akomodasi saat berlibur. Dengan menginap selama satu atau dua malam, perjalanan ke Lebak menjadi lebih santai.
Budget
Sejumlah hotel di Rangkasbitung tersedia dengan biaya yang terjangkau, yaitu antara Rp300.000–Rp400.000* per malam. Perlu diketahui, masing-masing hotel menawarkan keunggulan yang berbeda, salah satunya Hotel Bumi Katineung. Meski harganya terjangkau, pihak hotel biasanya sudah menyediakan sarapan bagi para tamu. Dengan demikian, tamu tidak perlu repot lagi mencarinya di luar. Selain itu, Anda juga bisa mempertimbangkan hotel yang ingin dipesan berdasarkan letaknya. Untuk suasana berbeda, carilah hotel di Sawarna atau homestay Sawarna.
Catatan penting
Taati aturan saat berkunjung ke Desa Adat Baduy
Suku Baduy Dalam memiliki aturan yang ketat dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Aturan tersebut telah dijalankan sejak zaman dahulu secara turun-temurun. Ada pula sejumlah pantangan yang tidak boleh mereka lakukan. Pendatang yang berkeinginan menginap di kawasan Desa Adat Baduy harus menghormati hal-hal tersebut.
Bukan hanya untuk anggota suku, pantangan juga berlaku bagi para pengunjung. Salah satu aturan yang paling utama adalah tidak boleh mengabadikan foto atau video melalui lensa kamera. Selain itu, jika mandi di sungai pengunjung dilarang untuk menggunakan sampo, sabun, atau pasta gigi. Ini merupakan bagian dari kearifan lokal di Lebak, khususnya Baduy Dalam.
Hal lainnya yang perlu diperhatikan oleh para wisatawan adalah soal kebiasaan membuang sampah. Masyarakat Suku Baduy sangat peduli pada alam. Itulah sebabnya, ada larangan untuk membuang sampah sembarangan. Bahkan, wisatawan sebaiknya membawa kembali sampah yang dihasilkan.
Perjalanan ke Desa Adat Baduy cukup jauh
Berkunjung ke Desa Adat Baduy berbeda dengan perjalanan wisata ke tempat-tempat lain. Pasalnya, Anda harus berjalan kaki sejauh 12 km pada medan yang cukup sulit. Itulah sebabnya, pengunjung diwajibkan mempersiapkan fisik terlebih dahulu. Bawalah perbekalan secukupnya supaya perjalanan tersebut dapat berjalan lancar. Apabila merasa lelah, beristirahatlah sejenak.
Kecelakaan dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Begitu pula ketika melakukan perjalanan ke Desa Adat Baduy. Namun, karena kondisi sekitar masih kawasan hutan, tindakan yang dilakukan hanya dalam bentuk manual atau tradisional. Jika harus menggotong korban, buatlah tandu manual dengan menggunakan kain putih milik orang Baduy. Gunakan bambu untuk menggotongnya ke luar kawasan tersebut.
Tourism Information Centre (TIC) memiliki peran besar
Untuk mendapatkan informasi yang akurat seputar pariwisata di Lebak, Anda bisa mendatangi Tourism Information Centre (TIC). Lokasi TIC sangat mudah diakses, yaitu berdekatan dengan Museum Multatuli atau sebelah timur Alun-Alun Rangkasbitung. Melalui TIC, wisatawan akan mendapatkan informasi lengkap seputar area wisata hingga tempat penyewaan kendaraan yang direkomendasikan.
Tiga rute menuju Sawarna dari Jakarta
Banyak pengunjung merasa kurang antusias untuk berkunjung ke Sawarna karena terkendala akses jalan. Padahal, saat ini perjalanan ke Sawarna sangat mudah. Dari Jakarta, ada 3 rute alternatif yang bisa digunakan. Pertama, Jakarta–Bogor–Sukabumi–Pelabuhan Ratu–Sawarna. Kedua, Jakarta–Serang–Anyer–Tanjung Lesung–Bayah–Sawarna. Ketiga, Jakarta–Serang–Pandeglang–Saketi–Malingping–Bayah–Sawarna. Di antara ketiga rute ini, yang paling pendek adalah rute ketiga.
Ketika berkunjung ke suatu tempat, ada baiknya memperhatikan beberapa hal penting seputar daerah yang akan dikunjungi. Dengan demikian, perjalanan wisata menjadi lebih lancar. Hindari melanggar aturan yang telah ditetapkan atau disepakati oleh penduduk lokal.
Ulasan Hotel di Bayah
Agar Anda tidak salah pilih!
Temukan referensi hotel-hotel terbaik di Bayah dari 7 ulasan hotel dengan nila rata-rata 8.4.
Simak ulasan terbaru dari pelanggan Pegipegi.